Thread by @AfifFuadS

1. kumparan.com/guntur-romli/i…
Mari membaca Gus Yahya @Staquf , membaca sebuah kegelisahan anak manusia tentang lelah perang dan permusuhan yang entah sampai kapan akan seperti ini, atara manusia dan manusia, antara Israel dan Palestina, duka berbalut permusuhan.

2. Gus Yahya memenuhi Undangan ICFR (Israel Council on Foreign Relations) bukan atas nama Indonesia, bukan atas nama PBNU, namun atas kegelisahan pribadi, sbg orng yg merasa perih melihat penderitaan Palesetina, shrusnya penderitaan adl gelisah semua, termasuk Israel sendiri

3. Konflik Palestina-Israel saat ini adalah anak dari sejarah curiga, kebencian, rasa sakit dan amarah. Sejarah yang mewariskan kepada kita permusuhan dan ikatan saling menyakiti seolah perjanjian takdir, akankah kita akan seperti ini selamanya? pertnyaan Gus Yahya wktu itu

4. Gusdur pernah dawuh, pendekatan politik militer untuk konflik Israel-Palestina terbukti gagal, maka patut dicoba unsur2 baru dalam solusi tsb, yakni Unsur2 Agama, semangat dari Isnpirasi2 Agama, dan melibatkan pemuka2 Agama pula

5. Gus Yahya datang atas nama itu, atas nama semangat nilai2 Agama yg menginspirasi adanya sebuah perdamaian, sebuah gagasan yang sulit dilakukan, karena akan trbntur pada msalah2 Internal pndngan2 dan madzhab dlm agama2 itu sendri, dan Gus Yahya mengikuti langkah Gurunya.

6. Ada dawuh Gus Yahya yg sangat menarik, yakni "Tapi dogma-dogma adalah interpretasi. Jika suatu interpretasi agama tidak membantu kita memecahkan masalah, mari kita jelajahi interpretasi-interpretasi lainnya."

7. Kejumudan atas Interpretasi dogma, kejumudan dalam memaknai permusuhan yang seakan sudah takdir, yang seakan sudah baku dan tak boleh diinterpretasi kembali, lantas apakah agama sendiri membiarkan penderitaan akibat perseteruan ini?

8. Analogi anggun dari Gus Yahya atas masalah ini

"Dokter mangatakan bahwa obat apa pun tidak akan ada gunanya bagi penderita diabetes dan penyakit jantung, kecuali mereka mengubah gaya hidup dan pola makan"

9. Apa gunanya berbagi ini dan itu, menyepakati ini dan itu, ketika kita masih tak bisa lepas dari cita2 untuk menghabisi musuh, mempunyai ingin bahwa satu pihak harus musnah, toh wlpun akhirnya hidup dalam peneritaan akibat hal tersebut?

10. Gus Yahya "Tidakkah Anda melihat kini, bahwa akar konflik ini bukan lagi ketidakadilan, tapi permusuhan. Kebencian kepada pihak lain akan senantiasa mendorong Anda untuk berbuat tidak adil kepada mereka dan menyakiti mereka"

11. Jika kita ingin menyelesaikan konflik, maka hilangkanlah sebabnya, jika Israel dan Palestina adalah ttg ketidak adilan, apakah bisa tercipta keadilan ketika masih dilandasi permusuhan? keadilan tak akan datang tanpa kasih sayang.

12. Gus Yahya "Apakah hilangnya permusuhan tergantung pada kepuasan semua pihak akan keadilan? Bagaimana mungkin? Sedangkan masing-masing punya perhitungan yang berbeda tentang keadilan dan bersikukuh dengan keinginan untuk saling menghancurkan?" 😥😥

13. Gus Yahya "Hilangnya permusuhan adalah soal pilihan. Apakah kita memilih dendam atau memaafkan? Apakah kita memilih kebencian atau kasih-sayang? Apakah kita memilih bertarung hingga musnah atau berdamai dan bekerja sama?"

14. Pilihan untuk menjadikan perdamaian ini adalah pilihan2 yg sulit, namun jika kita masih bersandar pada pilihan2 kita selama ini, makan tak akan ada jalan keluar atas konflik ini.

15. Riuh menentang dan mengecam kedatangan Gus Yahya ke ICFR (Israel Council on Foreign Relations) adalah salah satu bukti bagaimana kita masih bersandar pada pilihan2 usang kita, bagaimana kebencian dan permusuhan masih menjadi landasan memandang konflik ini

16. Ingat, keadilan tak mungkin terwujud tanpa kasih-sayang. Orang yang tidak bersedia memberikan kasih-sayang tidak mungkin mau mempersembahkan keadilan. Ini adalah ruh agama. Inilah ruh iman. "Gus Yahya"

17. Dawuh Gus Yahya pada forum ICFR adalah menawarkan satu gagasan menarik, meneruskan gagasan Gusdur, bahwa konflik ini tak bisa hanya diselesaikan dg pendekatan politik-militer, tp juga memberdayakan inspirasi-inspirasi agama dan melibatkan pemimpin-pemimpin Agama

18. Dan jika tujuan mulia dari seorang manusia ini kemudian masih dicaci dan dimaki, sila tanya pada mereka, apa solusi untuk konflik ini? atau malah senang konflik ini berkepanjangan karena bisa meraup keuntungan? entahlah, Terimakasih.
@Staquf @wprasetyo73