Ada yg sombong dgn akhirat; hafal sedikit alQuran, bagus tajwidnya, baik bacaannya, bisa ngajar dan terkenal.
Lalu merasa dirinya berada di atas org lain.
Lalu merasa dirinya berada di atas org lain.
Mereka ini tdk mengenal AlQuran, nggak paham ilmu fikih dan tidak menguasai hadis.
Jika memahaminya mustahil mengatakan, “aku paham hadis,” aku? siapa yg pertama kali mengatakan “aku” ? Iblis ! hati-hatilah please.
Jika memahaminya mustahil mengatakan, “aku paham hadis,” aku? siapa yg pertama kali mengatakan “aku” ? Iblis ! hati-hatilah please.
Juga ada yg miliki sedikit keahlian berorasi, menggerakkan org utk lakukan kebaikan, ia rasa telah melakukan sesuatu dan mulai deh meremehkan org lain.
Ia hakikatnya nggak berdakwah, tdk jua berkhidmat kpd agama, nggak paham nilai hakiki agama. Jangankan sikap lembut, dakwahnya penuh cacian, cemoohan serta merasa Lebih utama dibandingkan dgn org lain.
Ada yg takabur dgn ketaatannya, krn bangun malam beribadah, siang berpuasa dan istiqamah, kemudian berkatalah dia; “mereka itu fasik” ia merasa lebih bermartabat.
Samar dan halus tipu muslihat ini, terhapus amal dgn kesombongan.
Samar dan halus tipu muslihat ini, terhapus amal dgn kesombongan.
Kalau tdk cacat, ketaatan mustahil berbuah kesombongan.
Jika lurus niscaya akan rendah hati.
Imam seluruh ahli ibadah, pemilik hadis dan sumber ilmu agama dgn rendah hati mengatakan; “aku tdk lebih dari seorg budak biasa, aku makan seperti budak makan, duduk laksana budak duduk.”
Jika lurus niscaya akan rendah hati.
Imam seluruh ahli ibadah, pemilik hadis dan sumber ilmu agama dgn rendah hati mengatakan; “aku tdk lebih dari seorg budak biasa, aku makan seperti budak makan, duduk laksana budak duduk.”
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد
