Brii Profile picture
Jul 19, 2018 57 tweets 9 min read
Kita lanjut cerita di #rumahteteh ya..:)

Semoga sampai episode ini, teman2 udah bisa menggambarkan sendiri bentuk dan penampakan teteh seperti apa..
Supaya semakin kenal dan akrab.:)
Jadi kalo kapan2 ketemu gak kaget lagi,

Yuk..

@InfoMemeTwit
#memetwit
Hari itu #rumahteteh jadi agak ramai, karena kami kedatangan tamu yg agak banyak jumlahnya.

Kedua orang tua Irwan datang dari kampung halaman dengan membawa serta anggota keluarga lainnya, yaitu Kakak perempuan Irwan beserta anak perempuannya.
Biasanya kalau ada orang tua dari salah satu penghuni datang berkunjung, kami cukup gembira. Karena selain mereka pasti bawa oleh2, di meja makan hampir pasti selalu ada makanan, karena si Ibu pasti memasak setiap hari untuk seluruh penghuni rumah..:)
Begitu juga dengan Ibunya Irwan, beliau pasti memasak makanan khas Sumatera setiap harinya, yang lezatnya gak kira2..

Irwan bilang, mereka akan tinggal di #rumahteteh selama tiga hari saja, selebihnya akan pergi mengunjungi adiknya yang berkuliah di Jakarta.

~~
Tapi ada satu masalah yg muncul ketika ada keluarga yang datang, yaitu perihal dimana mereka akan tidur.

Kalau hanya satu atau dua orang yg datang, gak jadi masalah, bisa tidur dalam satu kamar. Yang jadi masalah adalah kalau lebih dari dua orang,

Dimana mereka akan tidur?
Seperti yang sudah kita tahu semua, lantai satu #rumahteteh ada enam kamar, sedangkan kami yg tinggal di lantai satu ada lima orang. Berarti hanya tersisa satu kamar..

Benar, ada satu kamar kosong..
tapi ada masalah dengan kamar itu,
Sudah pada tahu semua kan ya..

Gak pernah ada orang yang tahan tidur lama di kamar kosong itu..
Gak ada yg pernah bisa tenang tidur semalam di kamar itu..

Kenapa begitu?

Karena itu kamar Teteh..☺️

~~
Ana, anak perempuan cantik yang masih berumur sekitar tiga tahun. Mudah akrab dengan siapapun, belum lancar bicara tapi cerewet dan senang ngobrol.

Ana adalah keponakan Irwan, anak dari kakak perempuannya.

Hari pertama mereka datang, Ana sudah bisa akrab dengan penghuni rumah.
Anak kecil yg lucu dan menyenangkan..

Berlarian tanpa lelah kesana kemari mengeksplorasi setiap sudut rumah, karena itu adalah kali pertama Ana datang ke #rumahteteh.

~~
Kami semua berbincang di ruang tengah, Bapak dan Ibu Irwan kebetulan memang senang berbincang juga, awalnya mereka bercerita tentang perjalanan panjang menuju #rumahteteh, selebihnya mereka bercerita tentang banyak topik yg lain.

Seru mendengarnya..
Pada saat berbincang2 itulah, gw melihat ada gelagat aneh yang ditunjukkan oleh Ana..

Beberapa kali dia mengarahkan pandangan ke kamar kosong, seperti ada yg menarik perhatiannya..

Dan gw lihat, pintu kamar kosong itu sedikit terbuka..
Sepertinya, hanya gw yg menyadari itu, yang lain gak ada yg memperhatikan.

"Ana.., sini deh.." Gw memanggil Ana..

Ana berjalan pelan mendekat,

"Ana lihat apa ke situ?" Bisik gw pelan sambil menunjuk ke arah kamar kosong.

"Ada yg ngintip om.." Jawabnya pelan..
"Ana tau gak diapa yg ngintip dari dalam?"

"Perempuan om, itu siapa om?" Ana menjawab dengan pertanyaan..

Bingung gw jawabnya,

"Itu tante, lagi sakit, jadi gak bisa keluar kamar, Ana jangan ganggu tante ya, kasian.." Jawab gw sekenanya..

Ana mengangguk sambil tersenyum.

~~
Malampun tiba..

Rejeki malam itu adalah kami dapat menyantap makanan rumah hasil dari masakan mamanya Irwan, super lezat. Lumayanlah untuk perbaikan gizi..:)

Setelahnya, sebagian dari kami berbincang di ruang tengah,

Papanya Irwan banyak bercerita, kami senang mendengarnya..
Cukup lama kami berbincang seru..

Tapi kemudian perhatian gw teralihkan kepada perbincangan yg terjadi antara Irwan dan kakak perempuannya..

"Sudahlah kak, kita tidur kumpul di kamar aku ajaa.." Rayu Irwan kepada kakaknya,
"Gak lah, aku mana bisa tidur kalau kamar penuh begitu, kan sudah ada papa mama yang tidur di kamar kamu. Kakak tidur di kamar yang kosong aja..." Jawab kakak Irwan..

Selanjutnya Irwan tetap berusaha untuk melarang kakaknya tidur di kamar itu, tanpa memberi alasan..
Gw tahu, sebisa mungkin Irwan melarang kakaknya untuk tidur bersama Ana di kamar kosong. Irwan khawatir nantinya mereka berdua akan diganggu oleh teteh.

Tapi tampaknya, kakaknya Irwan bersikukuh untuk tetap tidur di kamar kosong. Gw lihat dia sudah mulai memindahkan barang2nya.
Ana juga sudah terlihat mondar mandir lucu, keluar masuk ke kamar kosong.

Sama, gw juga sangat khawatir, tapi gak bisa berbuat apa2 lagi, hanya bisa berharap semoga teteh gak mengganggu mereka berdua nantinya.

~~
Malam semakin larut, satu persatu kami beranjak masuk ke kamar masing2..

Gw lihat kakak perempuan irwan dan Ana sudah lebih dahulu masuk ke kamar kosong itu, dan gak lama kemudian gak terdengar suaranya lagi, mungkin sudah terlelap..
Gw yang paling akhir meninggalkan ruang tengah, dan mematikan lampunya,

Setelah itu gw masuk kamar..
Saat itu sudah jam 11 malam..

Seperti biasa, gw berbaring di atas tempat tidur sambil nonton tv, menunggu kantuk datang,

Firasat gw, malam itu akan manjadi malam yg cukup panjang..
Jendela kamar masih gw biarkan terbuka, membiarkan angin malam masuk melalui celahnya.

Cukup dingin udara malam itu, ditambah dengan gelapnya ruangan karena lampu sudah gw matikan sejak masuk tadi.

Sampai jam satu lewat tengah malam, mata masih juga gak mau terpejam..
Masih memikirkan keadaan kakak Irwan dan Ana, yg tidur di kamar teteh. Gw berdoa semoga mereka gak mengalami gangguan dalam bentuk apapun.

Agak bersyukur, karena sampai saat itu gw gak mendengar suara apapun, gw anggap mereka tertidur pulas..

Tapi, ternyata gw salah..

~~
Sekitar jam satu lewat sedikit,

Gw mendengar ada suara pintu yang terbuka, dan gw yakin itu adalah suara pintu kamar kosong yg ditempati oleh kakak Irwan dan Ana.

Gw mencoba berfikir positif, mungkin mereka mau ke toilet, yg memang letaknya persis di sebelah kamar..
Tapi anehnya, hanya terdengar satu pintu, sedangkan pintu toilet gak terdengar terbuka.

Gw mulai curiga..
Tapi gw belum berani keluar kamar untuk memastikan, hanya pasrah menunggu di dalam, dan hanya coba menerka apa kira-kira yg akan terjadi kemudian..
Satu menit berlalu...

Gak terjadi apa2..
Dua menit...

Belum terdengar apapun juga...
Lima menit...
Belum terdengar ada suara apa2..

Hening...

Sunyi..
Gw mengecilkan suara tv untuk menajamkan pendengaran..

"Alhamdulillah....aman.." Gw bersyukur dalam hati..

Tapi, sekali lagi gw salah..
Beberapa menit kemudian, gw mendengar sesuatu..

Ada suara langkah kaki yg terdengar seperti berlari, seperti langkah kaki-kaki anak kecil yang Sedang berlarian di ruang tengah..
Gak lama kemudian, gw mendengar suara tawa...

Suara anak kecil tertawa..

Suara anak perempuan..

Di ruang tengah..

Masih belum berani membuka pintu kamar, gw malah mulai ketakutan..
Gw coba terus menajamkan pendengaran, coba memastikan, dan akhirnya yakin bahwa suara anak kecil itu adalah suara Ana..

Ngapain Ana tertawa dan lari2 Sendirian tengah malam di ruang tengah?

Gw langsung bangun dari tempat tidur, berniat membuka pintu dan melihat keadaan di luar.
Tapi, ketika sudah memegang gagang pintu, gw urungkan niat...

Karena gw mendengar satu suara lagi..

Kali ini suara tawa perempuan dewasa..

Dari suaranya, perempuan dewasa itu terdengar seperti sedang bermain bersama Ana..
Gw hanya berdiri diam di depan pintu yg masih dalam keadaan tertutup,

Berfikir dan mencoba memastikan siapa yg sedang menemani Ana bermain di ruang tengah..
Sempat meyakinkan diri, bahwa itu adalah suara mamanya Ana, tapi setelah coba menajamkan pendengaran sekali lagi, ternyata itu bukan suara mama Ana..

Gw sangat yakin..

Gw kenal suara tertawa itu..

Itu suara teteh...

~~
Gw ketakutan, kembali merinding, sama seperti saat gw mendengar tawa teteh sebelum2nya.

Ingin rasanya kembali ke tempat tidur dan gak ambil pusing dengan apa yg sedang terjadi di ruang tengah...

Tapi gak bisa..

Gw memikirkan Ana, takut terjadi apa2 dengannya..
Gw harua keluar kamar, bagaimanapun keadaannya..

Harus..
Setelah nyali cukup terkumpul, dengan sangat perlahan gw memutar gagang pintu, berusaha gak mengeluarkan suara sedikitpun, supaya gak menarik perhatian mereka di luar.

Ketika hendak mendorong pintu dan membukanya, tiba2 suara tawa hilang, sama sekali hilang, gak terdengar lagi.
Suasana kembali hening dan sunyi..

Dead silence..
Sempat berfikir untuk membatalkan niat dan gak jadi membuka pintu..

Tapi sekali lagi, rasa penasaran mengalahkan segalanya,

Akhirnya gw dorong pintu perlahan..
Setelah sudah ada cukup celah terbuka, gw coba mengintip ke luar..

Ruang tengah terlihat gelap, hanya terlihat sedikit cahaya yang masuk dari luar melalui celah jendela..

Dari celah itu gw belum bisa melihat apa2, hanya terlihat sofa dan meja yang ada di sebelah kanan ruangan..
Suasana masih sangat hening, gak terdengar suara apapun..

Sekali lagi gw dorong pintu sedikit untuk memperbesar celah..

Dan mengarahkan pandangan ke sebelah kiri meja..

Pada akhirnya gw melihat sesuatu..

~~
Gw melihat Ana sedang berdiri di samping meja, berdiri menghadap ke arah tempat gw mengintip..

Gw bingung, karena Ana hanya berdiri diam dan menatap ke arah gw, jarak kami hanya sekitar empat meter..

Pintu masih belum terbuka sepenuhnya..
Ana terlihat memegang sesuatu, setelah gw perhatikan dengan seksama, ternyata Ana memeluk sebuah boneka..

Kemudian Ana tersenyum..

Gw senyum balik ke arahnya..

"Ana lagi apa? Kok malam2 masih main sendirian?" Tanya gw, sambil tetap menahan pintu agar gak terbuka sepenuhnya.
Dan anapun menjawab, "Aku gak sendirian kok om Brii.., aku main sama tante teteh.."

Kaget gw mendengarnya..

Pelan2 gw mendorong pintu, dan akhirnya pintu terbuka penuh..

Barulah terlihat semuanya..

Lemas badan gw, tulang2 terasa seperti lepas dari engselnya..
Gw melihat teteh berdiri di sebelah kanan Ana. Malam itu teteh menggunakan baju terusan berwarna putih bermotif kembang2, rambut panjangnya terurai tanpa menghalangi wajahnya sedikitpun.

Malam itu gw dapat melihat wajah teteh dengan jelas..

Teteh tersenyum..
mereka berdua bergandengan tangan, gak bergerak sedikitpun..

"Ayo om Brii...ikut main sini." Suara ana memecah kesunyian..

Lutut gw lemas, dan akhirnya gak tahan lagi..
Kaki gak mampu menahan berat badan, gw jatuh terduduk lemas ketakutan..

Mereka berdua tetap berdiri diam di hadapan..
"Teteh, tolong jangan ganggu Ana ya. Brii mohon, Ana masih kecil. Toong jangan ganggu dia ya teh.."

Gw nekat mengeluarkan kalimat itu,

Dalam ketakutan gw berhasil membuka mulut, tanpa berani menatap ke arah tempat teteh dan Ana berdiri..
Setelahnya gw hanya bisa menunduk, gak berani melihat ke arah depan...
"Om Brii..., tante tetehnya udah pergi..'

Suara Ana menghentikan proses gw menuju pingsan..

Ternyata Ana sudah berdiri tepat di hadapan, dengan raut wajah yg terlihat sedih, tapi juga tampak lelah.

Dan benar, teteh gak terlihat lagi..
"Iya Ana, tante tetehnya pulang dulu ya.., sekarang ana masuk kamar trus bobo ya sayang.." Ajak gw sambil menggandeng tangannya.
"Tapi Ana masih mau main sama tente teteh.."

"Ana dikasih boneka ini sama tente teteh.."

Ana menunjukkan boneka yang sejak tadi berada di dalam pelukannya..
Gw hanya terdiam, gak berani berkata apapun saat itu,

Kemudian berjalan mengantar Ana ke depan pintu, dan membiarkannya masuk ke dalam..

Setelah Ana masuk ke kamarnya, gw yg masih lemas dan ketakutan, langsung masuk ke kamar gw dan mengunci pintu..

~~~
Itu adalah malam pertama Ana tinggal di #rumahteteh..

Gimana dengan malam kedua dan malam ketiga? Ternyata jauh lebih seram..

Gw lanjut minggu depan ya..

Met bobo, semoga mimpi indah..
Salam dari teteh buat semuanya..

Salam
~Brii~

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Brii

Brii Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @BriiStory

Feb 3
Kadang keadaan memaksa kita untuk menempati tempat tinggal baru. Sering kali, susahnya proses adaptasi harus ditambah dengan terpaan seram dari sisi gelap.

Ada teman yang mau berbagi cerita pengalaman ketika harus menempati rumah baru.

Simak di sini, hanya di Briistory..

***
Lagi-lagi, aku menemukan beberapa helai rambut panjang, entah ini sudah yang keberapa kali, kali ini aku menemukannya di depan lemari ruang tengah. Beberapa helai rambut ini kalau diukur dengan tubuh perempuan dewasa, kira-kira dari kepala sampai ke pinggul, panjang memang.
Apa yang aneh? Ya anehlah, karena di rumah gak ada seorang pun yang memiliki rambut sepanjang itu. Rambutku hanya sebatas pundak, itu pun jenisnya gak sama dengan rambut yang sudah beberapa kali kami temukan.
Read 89 tweets
Jan 13
Gak memandang apa pekerjaan kita, “Mereka” akan datang dengan keseraman tanpa diduga, dengan berbagai bentuk yang gak tertebak.

Malam ini, simak pengalaman seorang supir travel di salah satu bagian Sumatera.

Hanya di sini, di Briistory…

***
~Lampung, Circa 1998~

“Hati-hati, Bang. udah malam ini, kenapa gak besok lagi ajalah nariknya.”

“Hehe, tanggung, Man. Setoran masih belum setengahnya ini, nanti bos marah.”
Nyaris jam sebelas malam, ketika aku masih berada di pelabuhan Bakauheuni, Lampung. Percakapan dengan Iman, rekan sejawat, sejenak membuyarkan lamunan.
Read 115 tweets
Dec 16, 2021
Sejarah panjang dan kelam sering kali terungkap dalam senyap, tergambar oleh tarikan garis seram.

Satu sudut di Lembang, tersaji horor tempat pelatihan, seorang teman coba bercerita pengalaman seramnya di sana.

Simak di sini, hanya di Briistory..

***
Waktu seperti berhenti, udara sama sekali gak bergerak, suara detik jam yang tadinya samar terdengar tetiba gak ada lagi. Dalam gelap, aku terus memperhatikan ujung tangga, menunggu kira-kira siapa gerangan yang akan turun dari lantai atas.
Sementara itu, suara yang sepertinya bunyi langkah kaki, terus saja kedengaran, makin jelas, makin dekat.
Read 101 tweets
Nov 25, 2021
Cadas Pangeran, satu tempat bersejarah. Ratusan tahun berusia, sahihkan kisah hitam dan putihnya, terus bergulir hingga kini.

Mamal ini, seorang teman akan menceritakan pengalamannya ketika melintasi daerah ikonik ini. Seram? Tentu saja.

Simak di sini, hanya di Briistory.

*** Image
Lepas dari pusat kota Jatinangor, aku akhirnya masuk ke daerah yang terlihat seperti gak berpenduduk.
Tahun 1998, Cadas Pangeran masih sangat sepi, jalan berkelok dikelilingi oleh pepohonan yang membentuk hutan, sama sekali gak ada penerangan, gelap gulita.
Read 64 tweets
Nov 18, 2021
Keangkeran tempat kerja kadang terpaksa harus dihadapi. Keseraman lain dimensi, sesekali menghadirkan sosok-sosok ngeri.

Malam ini, ada teman yang akan bercerita tentang seramnya pabrik tempatnya bekerja. Tahun 2001 peristiwa ini terjadi.

Simak di sini, hanya di Briistory.

***
Suara itu lagi, walaupun sudah pernah mendengar sebelumnya, tetap saja aku terkejut, tetap menoleh ke pintu walau tahu masih dalam keadaan tertutup.
Suara gesekan sapu ijuk dengan lantai, menggusur debu serta kotoran, membersihkan.

Suara sapu ini mungkin akan terdengar biasa saja kalau siang hari, tapi beda cerita ketika terdengarnya tengah malam seperti ini.
Read 85 tweets
Nov 11, 2021
Entah bagaimana cara dan prosesnya, berjalan lintas dimensi bisa saja terjadi. Siapa pun bisa mengalami, gak pandang bulu.

Malam ini, satu teman akan bercerita pengalaman seramnya, lintas dimensi merasakan kekacauan garis ruang dan waktu. Hanya di sini, di Briistory..

***
~Circa 2003, selatan Jawa~
Aku dan Virgo akhirnya menyerah, kami sudah gak kuat menahan kantuk.
Read 101 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(