Brii Profile picture
Aug 30, 2018 73 tweets 10 min read
Hai..

Gimana kabar? Semoga semuanya baik-baik aja..:)

Sesuai janji yang terucap kemarin, malam ini gw akan lanjut kisah di #rumahteteh ya..

Ingat..jangan baca sendirian..

#memetwit
@InfoMemeTwit
Gak terasa, kami sudah memasuki sekitar bulan ke-enam tinggal di rumah Teteh. Antara terbiasa dan nggak, saat itu kami semakin menyadari akan keberadaan Teteh, dan juga harus mengerti dan menghormati kalau beliau sudah lebih dulu tinggal di situ.
Secara langsung maupun gak langsung, kehidupan kami di rumah itu juga jadi terpengaruh dengan keberadaan beliau.

Tapi gak bisa dihindari juga, beberapa kebiasaan yang kami lakukan di tempat kost lama sebelum pindah ke rumah Teteh, terbawa juga.
Masing-masing penghuni memiliki hobi yang berbeda, gw dan Nando yang hobi bermusik, Asep yang kebetulan bekerja sambil kuliah, selalu membawa pekerjaan kantornya ke rumah. Doni biasa melakukan olahraga di halaman belakang rumah, Irwan yang hobi mendengarkan musik keras-keras.
Itulah, masing-masing memiliki kebiasaan yang masih sering dilakukan di rumah Teteh.

Bukan tanpa kendala, ada saja peristiwa-peristiwa aneh yang terjadi ketika kami sedang melakukan hal-hal yang kami sukai.
Contohnya, beberapa kali sound system di kamar irwan tiba-tiba hidup sendiri, atau malah tiba-tiba mati sendiri.
Kadang kalau gw dan Nando sedang bermain gitar sambil bernyanyi di ruang tengah sampai larut malam, tiba-tiba terdengar sayup-sayup ada suara teteh yang ikut bernyayi, tanpa pikir panjang kami pun langsung bubar dan masuk ke kamar masing-masing.
Asep juga sering mengalami hal-hal yang aneh dikala dia menempati kamarnya yang terletak di paling pojok lorong samping rumah.

Beberapa kali pekerjaan kantor yang sudah dia kerjakan semalaman, tiba-tiba berantakan semua pada pagi hari.
Beberapa kali juga Asep menemukan Komputernya dalam keadaan hidup, padahal dia yakin kalau pada malam sebelum tidur dia gak lupa mematikannya.
Beda lagi dengan Doni, walau badannya besar berotot dan bertampang sangar, dia adalah penghuni rumah yang paling penakut, borangan kalo kata orang sunda, dan kadang rasa takutnya gak wajar.

Sering kali dia gak berani ke toilet sendirian, harus ditemani.
Dan menurut gw, teteh beberapa kali menjaili Doni dengan cara yang terlihat "bercanda", sepertinya teteh tau kalau Doni penakutnya keterlaluan..
Biasanya Doni diganggu dengan cara yang sederhana, seperti selimut ditarik ketika sedang tidur, hp atau bungkus rokok yang tiba-tiba menghilang, tapi beberapa saat kemudian tiba-tiba muncul lagi, tirai kamar yang bergeser terbuka sendiri.

Begitu kira-kira contohnya,
Biasanya ke-usil-an teteh terhadap Doni gak berlangsung lama, karena sebelum semakin jadi lebih menyeramkan, Doni sudah keburu melarikan diri, panik ketakutan. Selesai..
Oh iya, ada satu kejadian yang menurut gw lucu,

pernah pada suatu pagi tiba-tiba dia terbangun dalam keadaan gak bercelana alias setengah bugil, di ruang tengah.

Padahal malamnya dia tidur di dalam kamar dan bercelana.

Gara-gara teteh? Entahlah..
Tapi lucu aja..:D
Tapi ada satu kejadian yang akhirnya benar-benar membuat Doni mati kutu, gak bisa melarikan diri, gak ada jalan lain kecuali menghadapi teror teteh.

Sampai terkencing dia waktu itu.

Nanti kapan-kapan gw cerita, gak malam ini..
Karna keduanya amat sangat penakut, Doni dan Asep jadi sering tidur dalam satu kamar,

Pingsan berdua di gudang belakang juga pernah..
Ada satu kebiasaan beberapa dari kami yang merupakan kebiasaan negatif, mohon jangan ditiru. Tapi gak semua anggota, hanya beberapa.

Kebiasaan itu biasa dilakukan ketika masih tinggal di tempat kost yang lama, yaitu membawa teman perempuan atau pacar ke tempat kost.
Tapi ternyata, sepanjang yang gw tahu, kebiasaan ini gak pernah sukses dilakukan di rumah Teteh.

Setiap berniat akan melakukan hal itu, ada saja kejadian yang sangat mengganggu dan membuat penghuni dan teman perempuannya ketakutan. Dan khirnya memutuskan untuk keluar rumah.
Nando pernah cerita, pada suatu malam dia membawa pacarnya ke dalam rumah, dan rencananya akan bermalam juga.

Kamar Nando letaknya di bagian belakang, bersebelahan dengan gudang, dan berhadapan langsung dengan taman terbuka.
Awalnya semua berjalan normal, gak ada gangguan apapun. Sampai ketika menjelang tengah malam, sesuatu mulai terjadi.

Suasana mendadak hening dan sepi, suara desir angin pun gak ada.

Nando dan pacarnya menyadari itu, dan seketika ketakutan mulai melanda perasaan keduanya.
Diawali dengan tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar, tapi ketika Nando membukanya ternyata gak ada siapa-siapa, Nando pun kembali menutup pintu.

Kejadian ketukan pintu terjadi berulang kali, sampai akhirnya Nando memutuskan untuk gak memperdulikannya.
Hal itu membuat pacar nando semakin ketakutan dan memaksa untuk pulang, tapi Nando tetap mencoba untuk bertahan, sambil terus menenangkan..
Sampai suatu ketika, sayup-sayup terdengar suara tangisan perempuan yang bersumber dari luar kamar...
Menurut Nando, suaranya samar, tetapi cukup jelas terdengar.

Pacar Nando menjadi semakin panik dan ketakutan..
Perlahan Nando mendekat ke arah jendela, berniat untuk mengintip ke luar. Letak Jendela Kamar langsung berhadapan dengan taman kecil belakang #rumahteteh.

Dalam situasi yang sangat hening dan mencekam, Nando dan pacarnya sedikit membuka tirai, coba mengintip ke luar.
Dan benar saja, di dalam gelapnya malam itu, sedikit dibantu oleh cahaya lampu teras, Nando dan pacarnya melihat sosok perempuan berambut panjang berdiri di pojok taman,

Berdiri dengan posisi hampir bersandar pada tembok..
Mereka melihatnya dengan samar, tetapi menurut cerita Nando, dapat dipastikan bahwa prempuan yang berdiri itu adalah Teteh.

Malam itu Teteh terlihat memakai baju berwarna gelap..

Teteh berdiri menatap ke arah kamar dengan raut wajah yang sebagian tertutup rambut panjangnya.
Dengan cepat Nando langsung menutup tirai, dan menjauh dari jendela..

Kemudian coba menenangkan sang pacar yang sudah histeris ketakutan.

Panik..
Akhirnya, gak bisa dicegah lagi, pacar Nando bersikeras untuk pulang saat itu juga.

Gak bisa berbuat apa-apa lagi, ketika keadaan sudah mulai tenang, Nando membuka pintu kamar dan beranjak ke luar rumah melalui pintu depan.
Dan ada yang lebih menyeramkan lagi, ketika dalam perjalanan ke pintu keluar, sayup-sayup mereka mendengar suara Teteh tertawa cekikikan.

Semakin membulatkan tekad sang pacar untuk pulang.

Semakin cepat langkah kaki menuju pintu keluar..
Itu salah satu contoh kejadian yang kami alami apabila mencoba untuk membawa teman perempuan untuk bermalam, atau hanya sekedar berbincang di dalam kamar sampai larut.
Sampai-sampai, ada teman perempuan yang mengalami trauma, dia bilang Teteh beberapa kali datang di dalam mimpinya.

Membuatnya gak pernah mau lagi datang ke rumah Teteh, for good..
Jadi, dapat dipastikan kalau kami gak pernah bisa berbuat hal-hal gak baik di rumah itu. Teteh akan selalu menganggu, dia gak pernah membiarkan hal itu terjadi.

***
Lanjut? Apa dah pada ngantuk?
Yg jawab cewe semua..😁
Berani2 amat sih..

Yuk..lanjuuuut..
Asep adalah penghuni rumah teteh yang paling tua, waktu kejadian ini berlangsung umurnya sudah sekitar 28 tahun.

Asep kelahiran Cimahi, tetapi dari kecil hingga lulus kuliah tinggal di Jakarta.

Jadinya cukup unik, namanya "Asep" tetapi gak fasih berbahasa sunda..:)
Sama dengan yang lain, Asep juga sering mengalami kejadian seram selama tinggal di #rumahteteh.

Asep orangnya penakut, tapi gak sepenakut Doni, karna itulah dia jarang banget tidur sendirian di kamarnya, lebih sering tidur di kamar lain, kamar Nando atau Doni misalnya.
Asep seorang yang flamboyan, banyak teman wanitanya, pergaulan luas, sangat supel orangnya.

Kami memanggilnya Anjas, karna memang wajahnya mirip Anjasmara, aslina..

Kesehariannya adalah bekerja siang hari dan kuliah pada malam hari.

Asep orang yang menyenangkan dan baik hati..
Kali ini gw akan cerita salah satu dari sekian banyak pengalaman seram yang pernah dialami oleh Asep di #rumahteteh..
Pada suatu hari, Asep baru saja sampai di rumah ketika jam menunjukkan hampir pukul satu tengah malam.

Iya, tengah malam Asep baru sampai di rumah..
Seperti sudah dibilang di awal tadi, keseharian Asep adalah bekerja dan kuliah, ditambah dengan hobi hang out bersama banyak temannya, menjadikan dia lebih sering pulang menjelang tengah malam.
Ketika sampai di rumah, Asep lebih sering masuk lewat pintu samping, langsung melewati lorong dan masuk ke dalam kamar.

Sangat jarang dia masuk melalui pintu depan.

Jadi terkadang gw gak tau kalau ternyata Asep sudah pulang.
Setelah sudah ada di dalam kamar, Asep langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Tapi walaupun dalam keadaan yang sudah teramat lelah setelah melakukan aktifitas seharian, Asep masih ingat kalau dia belum sholat isya.
Setelah berganti pakaian, Asep berjalan keluar kamar dan menuju toilet, untuk mengambil wudhu.

Untuk ke toilet, Asep harus melalui lorong samping yang cukup menyeramkan. Lorong yang gelap, karena gak ada satupun lampu yang terpasang.
Sampai sekarangpun gw gak habis pikir, kenapa lorong itu kami biarkan selalu gelap?

Bisa dilihat lagi denah #rumahteteh. Asep kamar no.5, Doni no. 4, Irwan no. 3, lorong ada di depan kamar Asep Doni.

Di denah ini gw lupa gambar kamar Nando, letaknya di taman belakang, maap..
Toilet yang dituju oleh Asep adalah toilet yang letaknya di sebelah kamar Irwan, agak jauh memang, tetapi itulah toilet yang paling dekat dengan kamar Asep.
Menurutnya, malam itu suasana rumah sangat sepi dan hening karena penghuninya sudah tidur di dalam kamar masing-masing.
Oh iya, Waktu itu Asep sudah mengetahui keberadaan Teteh, dan seperti yang sudah gw bilang tadi, dia termasuk penghuni rumah yang sangat takut akan keberadaan Teteh.
Tapi karena sudah berniat untuk sholat, Asep tetap memaksa diri untuk mengambil air wudhu, padahal dia sudah merasa takut sejak pertama melangkahkan kaki keluar kamar.

Setelah selesai wudhu Asep kembali ke kamarnya..
Gak terdengar suara apapun, kecuali suara kaki asep yang melangkah di atas ubin,

sepi..
Asep mempercepat langkah kaki, karna dia merasa seperti ada yang mengikuti dibelakangnya ketika berjalan di lorong menuju kamar..

😖
Gak ada kejadian apa-apa, dan beberapa saat kemudian Asep tiba di dalam kamarnya.
Nah, ternyata Asep melihat ada yang aneh di dalam kamar.

Dia melihat sajadah sudah tergelar rapih di atas lantai dengan arah kiblat yang benar, lengkap dengan sarung dan kopiah yang akan digunakan.
Asep antara yakin dan gak yakin, apakah dia sendiri yang menggelar sajadah sebelum wudhu tadi? Entahlah, Asep bimbang, lupa..
Ada yang lebih aneh lagi,

sajadah yang tergelar ternyata ada dua, satu sajadah sebagai imam, satu sajadah lagi ada di belakang sebelah kanan, sebagai makmum.

Aneh..

Padahal kan Asep berniat untuk sholat sendirian..
Tanpa pikir panjang, dan mencoba gak berfikir macam-macam, Asep langsung melipat sajadah yang berposisi sebagai makmum, dan meletakkannya di atas tempat tidur.
Tapi gak bisa dipungkiri, di titik ini Asep sudah mulai curiga, dan perasaannya sudah mulai gak enak.

Sempat dia berfikir untuk sholat di kamar lain aja, tapi gak jadi, sudah tanggung katanya.
Asep langsung mengambil posisi sholat di atas sajadah, dengan posisi kiblat menghadap ke jendela, membelakangi pintu kamar..

Dengan khusyu Asep mulai melaksanakan sholat..
Raka’at pertama, gak terjadi apa-apa..
Raka’at kedua, juga gak terjadi apa-apa..
Asep tetap melaksanakan sholat dengan khusyu..
Tapi ketika memasuki raka’at yang ketiga, tiba-tiba Asep mendengar suara pintu kamar terdengar seperti ada yang membuka.

Menurut Asep, pintu dalam keadaan terkunci ketika dia hendak memulai sholat.

Gak memperdulikan hal itu, Asep tetap meneruskan sholat dengan khusyu..
Sampai ketika Asep takbir untuk ruku, dia mendengar ada suara desahan nafas dibelakangnya.

Ditambah dengan ada suara seperti bahan pakaian yang bergesekan..

"Sreek..sreeekk.."
Begitu kira-kira bunyinya..
Asep merasa seperti ada seseorang yang ikut sholat dibelakangnya..

😖
Dan benar, dari sudut mata ketika sedang melakukan ruku, Asep melihat ada perempuan ber-mukena dalam posisi ruku juga, satu shaft belakang sebelah kanan.

Langsung mengucap istighfar, Asep tetap lanjut sholat..
Suasana tambah hening mencekam, Asep tetap berjuang untuk menyelesaikan sholat, berusaha maksimal agar tetap khusyu dan gak terganggu..

Walau badannya sudah merinding gemetaran..
Perempuan itu tetap mengikuti gerakan-gerakan sholat Asep layaknya sebagai makmum.

Asep juga mendengar sang makmum perempuan berbisik sangat pelan mengucapkan bacaan sholat, lengkap dengan takbir ketika beralih gerakan.
Hal itu berlangsung sampai sholat Asep memasuki rakaat terakhir..

Dalam kekhusyuan sholatnya, Asep beberapa kali menyelipkan membaca istighfar..
Tibalah saat ketika posisi duduk di tahiyat akhir, dimana pada akhirnya Asep harus mengucapkan salam dan menengokkan wajah ke arah kanan dan kiri..

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..” Asep memalingkan wajah ke arah kanan.
Iya.., dengan mata yang sedikit dipejamkan, Asep melihat teteh sedang duduk dibelakangnya, lengkap dengan mukena..

Teteh terdengar sangat pelan mengucapkan salam juga..
Setelah mengucapkan salam yang kedua, Asep langsung mengambil posisi duduk bersila, tanpa sedikitpun berani menolehkan wajah ke arah belakang.

Asep meneruskan berdzikir selama beberapa saat..
Ditengah-tengah dzikirnya, Asep sekali lagi mendengar suara pintu, kali ini terdengar seperti ada yang menutup.

Setelah terkumpul keberanian, dia memaksa diri untuk menoleh ke belakang,

Kosong..., Teteh sudah gak ada ditempatnya..

***
Sekian cerita #rumahteteh malam ini, mungkin minggu depan lanjut lagi..:)

Yang belum sholat Isya, sholat dulu sebelum tidur..

Sampai jumpa minggu depan,
Somoga mimpi indah..

Salam
~Brii~

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Brii

Brii Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @BriiStory

Feb 3
Kadang keadaan memaksa kita untuk menempati tempat tinggal baru. Sering kali, susahnya proses adaptasi harus ditambah dengan terpaan seram dari sisi gelap.

Ada teman yang mau berbagi cerita pengalaman ketika harus menempati rumah baru.

Simak di sini, hanya di Briistory..

***
Lagi-lagi, aku menemukan beberapa helai rambut panjang, entah ini sudah yang keberapa kali, kali ini aku menemukannya di depan lemari ruang tengah. Beberapa helai rambut ini kalau diukur dengan tubuh perempuan dewasa, kira-kira dari kepala sampai ke pinggul, panjang memang.
Apa yang aneh? Ya anehlah, karena di rumah gak ada seorang pun yang memiliki rambut sepanjang itu. Rambutku hanya sebatas pundak, itu pun jenisnya gak sama dengan rambut yang sudah beberapa kali kami temukan.
Read 89 tweets
Jan 13
Gak memandang apa pekerjaan kita, “Mereka” akan datang dengan keseraman tanpa diduga, dengan berbagai bentuk yang gak tertebak.

Malam ini, simak pengalaman seorang supir travel di salah satu bagian Sumatera.

Hanya di sini, di Briistory…

***
~Lampung, Circa 1998~

“Hati-hati, Bang. udah malam ini, kenapa gak besok lagi ajalah nariknya.”

“Hehe, tanggung, Man. Setoran masih belum setengahnya ini, nanti bos marah.”
Nyaris jam sebelas malam, ketika aku masih berada di pelabuhan Bakauheuni, Lampung. Percakapan dengan Iman, rekan sejawat, sejenak membuyarkan lamunan.
Read 115 tweets
Dec 16, 2021
Sejarah panjang dan kelam sering kali terungkap dalam senyap, tergambar oleh tarikan garis seram.

Satu sudut di Lembang, tersaji horor tempat pelatihan, seorang teman coba bercerita pengalaman seramnya di sana.

Simak di sini, hanya di Briistory..

***
Waktu seperti berhenti, udara sama sekali gak bergerak, suara detik jam yang tadinya samar terdengar tetiba gak ada lagi. Dalam gelap, aku terus memperhatikan ujung tangga, menunggu kira-kira siapa gerangan yang akan turun dari lantai atas.
Sementara itu, suara yang sepertinya bunyi langkah kaki, terus saja kedengaran, makin jelas, makin dekat.
Read 101 tweets
Nov 25, 2021
Cadas Pangeran, satu tempat bersejarah. Ratusan tahun berusia, sahihkan kisah hitam dan putihnya, terus bergulir hingga kini.

Mamal ini, seorang teman akan menceritakan pengalamannya ketika melintasi daerah ikonik ini. Seram? Tentu saja.

Simak di sini, hanya di Briistory.

*** Image
Lepas dari pusat kota Jatinangor, aku akhirnya masuk ke daerah yang terlihat seperti gak berpenduduk.
Tahun 1998, Cadas Pangeran masih sangat sepi, jalan berkelok dikelilingi oleh pepohonan yang membentuk hutan, sama sekali gak ada penerangan, gelap gulita.
Read 64 tweets
Nov 18, 2021
Keangkeran tempat kerja kadang terpaksa harus dihadapi. Keseraman lain dimensi, sesekali menghadirkan sosok-sosok ngeri.

Malam ini, ada teman yang akan bercerita tentang seramnya pabrik tempatnya bekerja. Tahun 2001 peristiwa ini terjadi.

Simak di sini, hanya di Briistory.

***
Suara itu lagi, walaupun sudah pernah mendengar sebelumnya, tetap saja aku terkejut, tetap menoleh ke pintu walau tahu masih dalam keadaan tertutup.
Suara gesekan sapu ijuk dengan lantai, menggusur debu serta kotoran, membersihkan.

Suara sapu ini mungkin akan terdengar biasa saja kalau siang hari, tapi beda cerita ketika terdengarnya tengah malam seperti ini.
Read 85 tweets
Nov 11, 2021
Entah bagaimana cara dan prosesnya, berjalan lintas dimensi bisa saja terjadi. Siapa pun bisa mengalami, gak pandang bulu.

Malam ini, satu teman akan bercerita pengalaman seramnya, lintas dimensi merasakan kekacauan garis ruang dan waktu. Hanya di sini, di Briistory..

***
~Circa 2003, selatan Jawa~
Aku dan Virgo akhirnya menyerah, kami sudah gak kuat menahan kantuk.
Read 101 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(