Account Share

 

Thread by @arangga_aria: "ada saatnya kita bertanya2 "kok bisa ketahuan?" sesuatu yg hilang bisa ditemukan, yg pergi bisa kembali dan yg bersembunyi dapat diketahui k […]"

, 201 tweets, 32 min read
6 subscribers
ada saatnya kita bertanya2 "kok bisa ketahuan?" sesuatu yg hilang bisa ditemukan, yg pergi bisa kembali dan yg bersembunyi dapat diketahui karna bantuan dari seseuatu yg tak terlihat~

KEMAT/NGEMAT
(memanggil sesuatu untuk mencari sesuatu)

thread~
Kemat adalah salah satu Ikhtiar dan proses dimana kita memanggil dan meminta bantuan kepada 'sesuatu' untuk mencari, menemukan dan mengetahui sesuatu yg hilang atau pergi dengan cara yg lain dan tentu saja atas ijin NYA.
selalu ada awalnya bukan? gua tau proses 'Kemat' ini waktu pencarian Pocong Ririn. Ririn yg berubah menjadi Pocong itu susah dicari, sulit ditemukan. beberapa Orang yg memiliki kemampuan lebih mencoba mencari Ririn dengan cara ini, dikemat.
hasilnya gimana? 'Kemat' itu kan suatu usaha juga, ikhtiar. ya ga semudah itu. Ririn dikemat agar bisa diketahui keberadaannya atau minimal di Kemat agar diam di satu tempat dan tidak berpindah-pindah. nyatanya? Ririn tetap keliaran dan membuat 'geger' Sukabumi pada waktu itu.
Ririn menjadi Pocong, loncat, terbang, menghilang. ada di banyak tempat dan yg sebenarnya terjadi adalah Ririn hanya satu tapi yg 'menyerupainya' itu banyak. makanya pada tahun itu banyak yg melihat penampakan Pocong yg meminta dibukakan Tali Pocongnya.
ketika gua naik lagi ke Gunung Salak untuk mencari Ririn bersama Orang Pintar/Pak Ketua yg bikin Ririn lupa sama gua (Eh ada orang) waktu itu kan gua ga tau apa2 bahkan gua ketakutan waktu di datangi sama Penguasa Gunung Salak yg bilang kalo Ririn di Usir dari Gunung Salak.
betul, Pencarian dilakukan Pada Malam Hari. tapi di Siang Hari nya juga para Orang2 yg memiliki kemampuan itu berusaha mencari keberadaan Ririn dengan cara di Kemat. katanya, 'sesuatu' yg mereka panggil itu menolak memberitau. kenapa menolak?
Bangsa Jin juga ada tingkatannya, sama kaya PNS. Jin yg dipanggil tidak mau memberi informasi lengkap (hanya sedikit) karna urusan itu melibatkan Jin yg lebih tinggi (tingkatannya) ya Jin Rakyat takutlah sama Jin Penguasa. apalagi Jin yg suka menculik (jadi inget seseorang)
tapi pada akhirnya Pocong Ririn bisa ditemukan juga dengan sisa waktu hampir habis, (Hasil Kemat, berlaku untuk Jin dan manusia) apa itu selesai? tau sendiri, Mantel di Bakar. Perjanjian Bapaknya Ririn sama Iblis itu belum selesai.
gua baru bisa sedikit 'Ngemat' ketika gua punya kedua Benda Pusaka, itu gua cari setelah salah satu Pencatat Silsilah Keluarga datang ke gua untuk memberi tau sesuatu yg harus gua dapatkan dan itupun gua hanya pengganti. pewaris sebenarnya itu bukan gua.
ya mungkin karna tradisi baheula, tradisi turun temurun. katanya kan dulu mah orang2 nya sakti, kita mah kecipratan doang. kalo bisa milih mah gua pengen kecipratan Ilmu Agama dan Harta. bukan Benda Pusaka. apa-apaan, ribet, cape.
kembali ke Kemat (bukan ke Laptop) Kemat hampir sama dengan Meraga Sukma (gua mah bilangnya Molor) bedanya, kalo Meraga Sukma kitanya yg nyari sendiri. kalo Kemat, kita Meraga Sukma, kita datang ke 'Sesuatu' dan meminta Sesuatu itu untuk mencari~
yg paling sering datang ke Orang Pinter untuk 'Ngemat' itu biasanya Penegak Hukum yg mencari Pelaku Kriminal, untuk menyelesaikan masalah yg sulit dipecahkan. selain mencari Pelaku, Kemat juga bisa dilakukan untuk mencari Korban (Mayat) atau mencari Orang dan Benda yg Hilang.
Pada Suatu Malam, udah malam banget itu. si Aa (Temen gua yg bantu si Artis) datang ke rumah gua. dia bilang "Kang, ada beberapa Orang yg datang ke rumah Pak Ustad (Guru) untuk meminta bantuan" gua tanya "bantuan apa?" Aa bilang "minta dicariin Anaknya yg hilang"
kalo ada Orang yg datang ke Guru gua, biasanya mereka sudah melapor juga ke Polisi dan biasanya belum ada kabar atau ingin segera dapat kepastian tentang keadaan Orang atau Benda yg hilang itu. gua tanya "terus gimana A?" si Aa bilang "Pak Ustad nanti 'ngemat', kita bantu cari"
waktu itu gua belum lancar 'molornya' masih suka 'nyasar', nyarinya apa, dapetnya apa. maunya kemana, malah kemana. sekalinya ketemu, gua nya susah bangun. nah, saat itu si Aa yg molor. katanya orang yg hilang itu Perempuan, udah 3 minggu ga pulang ke rumah.
katanya, terakhir Cewe yg hilang itu pamit pergi liburan sama Pacarnya. ga diijinin, lalu malamnya Cewe itu pergi dan udah 3 minggu dia ga pulang. Keluarga si Cewe ga tau Pacarnya orang mana, kerja dimana, keluarganya dimana, nomor HP nya berapa, pentunjuk hanya dari pihak cewe.
setelah mendapatkan ciri-cirinya si Cewe dari Guru, si Aa pun molor mau 'ngemat'. setengah jam kemudian dia bangun, gua tanya "ketemu?" dia jawab "engga" dia molor lagi, bangun lagi, belum ketemu juga. lalu Guru telpon si Aa, Guru bilang "jangan dulu dicari, masih tertutup"
si Aa bilang "pantes, masih ada yg tutup" gua tanya "tutup apaan?" si Aa bilang "ada orang yg sengaja tutup biar ga kelihatan" bisa jadi si Cewe ini dibunuh lalu 'ditutup' biar tidak bisa ditemukan mayatnya. bisa juga di culik, tapi. kalo di culik, kenapa ga ada yg minta tebusan?
Malam berikutnya, ada 'anggota/intel' yg datang ke rumah Guru. mereka lagi ngejar 'Buronan' katanya Orang yg dicari ini adalah seorang Pengedar/Rampok dll. waktu itu ada Kasus Pencurian Motor satu Truk di daerah Selatan. Supir sama anggota yg ngawalnya itu dibunuh.
anggota itu datang ke Guru karna ada orang yg dicurigai, mereka minta dicarikan tempatnya bersembunyi. nah, setelah mereka pulang, Guru mencari Pelaku Perampokan dan si Aa mencari si Cewe yg hilang itu. gua mah di rumah, ga ngapa-ngapain.
waktu itu, gua kan ga tau Cewe yg hilang itu ciri2nya kaya gimana. gua ga di kasih tau apa-apa, Guru gua juga ga nyuruh untuk ikutan cari. Guru bilang ke gua "ini urusan saya sama si Aa. Aria belajar mengendalikan dulu aja biar ga hilang Arah" apa gua belajar? kaga, gua pemalas~
Guru kan 'Ngemat' Perampok Motor satu Truk itu biar bisa ditemukan. sementara Temen gua beberapa hari 'Ngemat' belum ada hasil, Guru gua pergi beberapa hari, gatau kemana, katanya sih Ziarah, mungkin biar bisa menemukan Rampok itu.
sebelum Guru pergi, dia minta gua bantuin si Aa. gua bilang "saya kan belum bisa apa-apa, takut nyusahin. saya ga bawa Cincin" Guru bilang "tanpa Cincin pun bisa, yakin aja, takut kemampuan itu hilang. Aria yg nyari, biar si Aa yg jaga" yaudah gua coba, itupun dibantu temen gua.
temen gua kan udah 'Ngemat' artinya udah ada 'seseorang' yg nyari. tapi seseorang itu cuma ngasih 'petunjuk' yg ga bisa di mengerti sama Temen gua. Temen gua orangnya hati-hati, gua mah suka asal-asalan, suka nekat.
setelah di bantu sama Temen Gua, akhirnya gua dipertemukan dengan 'sesuatu' yg udah nyari cewe itu duluan. sama, saat itu dia ngasih petunjuk yg bikin gua pusing. gua minta ditunjukan arah jalannya tapi dia ga mau, takut katanya.
dia hanya memberi petunjuk "salah satu bagian tubuhnya ada di Pantai" gua tanya "salah satu tubuhnya?" dia bilang "orang yg Tuan (temen gua) cari itu sudah menjadi mayat" gua bengong, dia bilang "Tuan memaksa saya untuk mencari pelakunya, tapi saya ga bisa, saya ga mau"
gua tanya "kenapa ga bisa?" dia jawab "saya takut, Orang itu (Pelaku) Penjaganya kuat, ada Orang yg menutupinya agar tidak bisa terlihat, saya pun tidak bisa melihat wajahnya" ah gua bingung, disitu gua minta dibangunin sama Temen gua.
ga lama gua sadar, Temen gua tanya "gimana? ada hasilnya?" gua bilang "Cewe itu udah meninggal?" Temen gua jawab "iya, gua bingung ngabarin keluarganya, mana Guru lagi keluar kota lagi. soalnya tubuhnya pisah-pisah. gua mau cari pelakunya, tapi susah"
saat itu Guru telpon temen gua, gatau deh ngomong apaan mereka. lalu temen gua bilang "tadi Guru ngasih tau kalo keluarga si cewe nanya kabar, besok keluarganya mau ke rumah Guru" gua tanya "terus kita gimana?" Temen gua bilang "nunggu Guru aja"
disitu gua pulang ke rumah, ga lama Guru telpon "Aria, udah coba cari perempuan itu belum?" gua bilang "udah, itu juga di bantu si Aa. saya baru tau kalo salah satu tubuhnya di kubur di pantai, ga tau dimana. 'seseorang' yg di Kemat si Aa ga mau ngasih tau lebih jelas, ga berani"
Guru bilang "besok saya pulang, keluarga si perempuan mau datang ke rumah. saya masih ada urusan sama anggota yg lagi cari Rampok itu, gini aja, Aria cari tau lagi. Aria minta bantuan sama yg lain" gua bingung kan, Guru bilang "beranikan diri, yakin aja"
yaudah, malamnya gua beranikan diri buat cari lagi. sebelumnya kan gua cari sama 'sesuatu' yg di Kemat si Aa. sekarang gua cari sendiri, beberapa kali gua mulai tapi berkali-kali juga ga jadi, gua nya ragu-ragu. gua telpon Guru, gua minta doa restu.
setelah mendapat doa restu dari Guru, gua mulai mencari lagi. saat itu gua 'Ngemat' seseorang biar mau bantu gua, dia bilang "saya bantu. tapi, sesudah saya tunjukan jalan dan tempatnya. saya minta untuk 'disembunyikan' biar saya aman. karna mahluk itu menakutkan"
gua tanya "mahluk apa?" dia bilang "Orang itu punya Penjaga yg menakutkan. ada manusia yg menjaganya dan Orang itu kebal, Sakti" buset, gua bilang "cari tau tempat mayat si Cewe aja, Pelakunya biarin, saya juga takut" dia bilang "tunggu sebentar, saya cari tau" dia pergi~
ga lama dia datang dengan keadaan yg berbeda, kedua matanya berdarah, tubuhnya babak belur gitu. dia bilang "tolong sembunyikan saya" gua tanya "kenapa?" dia bilang "saya kabur dari mahluk itu" gua tanya "udah ketemu?" dia bilang "sembunyikan saya dulu! saya takut"
gua bilang "masuk aja ke Cincin saya" itu mahluk kayanya ketakutan banget, dia pun masuk ke Cincin gua. pas gua mau bangun dari molor, ada seseorang yg datang, badan sama wajahnya itu aneh banget. dia tanya "kamu yg menyuruh untuk mencari tau?"
gua pura2 ga tau "cari tau apa?" dia bilang "saya akan mengawasimu!" wajahnya menyeramkan dan setelah itu dia pergi. gua bangun dari molor. gua duduk dan Cincin yg ada di jari gua itu gerak2. gua deketin ke telinga, dia bilang "terima kasih, sekarang akan saya tunjukan. tidurlah"
tadi gua molor buat 'Ngemat', dia yg nyari tau. sekarang gua molor lagi, gua yg nyari, dia yg menunjukan jalan. dia bilang "lihatlah sendiri kejadiannya" gua dibawa ke dalam Mobil, ada cewe sama cowo. mereka ketawa-tawa.
gua kan ga tau ciri-cirinya kaya gimana, waktu 'Ngemat' gua cuma ngasih tau Nama si cewe dan nama Ayahnya. gua sendiri ga tau orangnya kaya gimana, karna belum lihat fotonya sama sekali. tapi dia berbisik "wanita inilah yg sedang kamu cari"
saat berada di Alam itu, jangan harap bisa melihat dengan jelas. semuanya terlihat samar, kaya nonton film jaman dulu, hitam putih, suara ga jelas. kadang-kadang kejadiannya cepat, kadang lambat kadang kita ga lihat apa-apa, gelap. lalu tubuh kita itu rasanya panas.
cukup lama gua berada di dalam mobil, suasana menjadi sangat gelap. dia berbisik "ini malam kejadiannya" mobil berhenti, ini di Pantai. ga tau Pantai mana, sepi banget. malam-malam, hanya ada mereka berdua.
dalam hati gua ngomong "si cewe mati, katanya salah satu tubuhnya ada di Pantai. apa di Pantai ini? berarti dia di mutilasi? siapa yg ngebunuh? apa dibunuh sama cowo nya sendiri?" setelah cukup lama mereka duduk di Pantai, mereka pun kembali ke mobil.
gua ikutin mereka, gua duduk di kursi belakang. gua pikir mau jalan lagi, eh malah ciuman. waparah tangannya, dua-duanya sama aja. mentang-mentang sepi, ga tahan lihatnya, gua keluar dari mobil. mereka ena-ena...
ga lama ada motor yg lewat, 2 orang. kenceng itu motor, mereka lewat gitu aja tapi motor mendadak berhenti. ga tau 2 orang itu ngomong apa, mereka balik lagi. tunggu, apa mereka tau ada yg ena-ena di mobil? apa mereka mau ngintip? atau jangan-jangan?
kedua Orang itu mendekati Mobil, salah satunya menghancurkan Kaca. gua lari ke arah Mobil, yg lagi ena-ena panik, mereka di ancam oleh Pisau Belati, kayanya tajem banget tu Pisau. si Cewe Lari (telanjang) Kepala si cowo dipukul Pake Batu.
si Cewe lari, satu Orang ngejar si Cewe pake Motor. yg satunya lagi bawa Mobil. kepala si Cowo banyak mengeluarkan darah. ga lama ada Motor yg lewat, si Cewe lari ke arah motor itu, gua pikir mau bantu si Cewe. kaga, mereka pergi gitu aja. takut sama Orang yg ngejar cewe ini.
si Cewe ditabrak pake motor, jatuh, rambutnya di jambak lalu diseret ke kebun yg ada di dekat pantai. di pukul lalu di ikat di Pohon Kelapa. Orang itu pergi, gua pikir selesai, dia datang ke Mobil, dia pukul lagi kepala si Cowo.
dia ambil Motor, disimpan di bawah Pepohonan. kedua orang itu menggotong si Cowo yg sudah terlihat sangat lemah, gua lihat masih ada nafasnya. cowo itu di Ikat. kedua orang itu melakukan sesuatu ke si Cewe, ga tahan lihatnya.
Hujan Deras, si Cewe udah ga gerak lagi, di mutilasi. sadis bener. tubuh si Cewe di kubur di Kebun, Kaki si Cewe di Kubur di Pasir Pantai. si Cowo di buang ke Laut. setelah itu mereka Pergi, membawa mobil yg ternyata itu adalah Mobil si Cewe.
ada yg berbisik "waktumu tidak banyak" gua tanya "ini dimana?" dia bilang "Malingping" gua bangun dari molor dan gua nangis, gua takut. malam itu gua ga bisa tidur. kepala gua pusing, muntah beberapa kali kebayang-bayang Cewe di mutilasi.
kebesokannya, gua dipanggil ke Rumah Guru. Guru gua nanya ke si Aa "udah tau dimana tempatnya?" Aa bilang "saya cuma nemu Kakinya yg di kubur di Pantai" Guru tanya "Pantai mana?" Aa jawab "saya tidak tau, sulit Pak. mungkin Kang Aria tau"
Guru tanya "semalam Aria cari tau ga? ketemu ga?" gua jawab "engga Pak, saya ga nemu" Guru bilang "sebentar lagi keluarganya datang, saya sibuk ngurusin yg lain. mungkin saya akan bilang ke keluarganya kalo kita masih Ikhtiar"
hati gua deg-degan, gua udah bohong. gua bilang gatau soalnya gua ga tega bilangnya, berat rasanya ngasih tau hal yg seperti itu walau yg nantinya bilang Ke keluarga si Cewe itu adalah Guru gua. keluarganya datang ke rumah Guru dan Guru bilang kalo kita masih Ikhtiar.
Pamannya si Cewe bilang "saya juga meminta bantuan sama yg lain, Orang Pintar itu bilang bahwa keponakan saya sudah meninggal. apakah itu betul?" Guru bilang "nanti saya Ikhtiar lagi" melihat keluarga si Cewe, gua sedih, Air Mata gua keluar padahal sekuat tenaga gua tahan.
saat itu gua ijin pulang, sampai rumah, gua nangis di kamar. gua udah bohong, gua bilang ga tau padahal gua tau, mau bilang ke Guru tapi takut, gua ga tega. waktu itu ada yg mengetuk Pintu rumah gua, gua keluar kamar lalu gua buka pintu.
yg datang itu teman gua (temen ngeBand) dia tanya "kenapa mata lu? lu sakit?" gua senyum lalu bilang "tadi gua abis ngiris bawang hehe, ada apa?" dia bilang "gini, Malam Minggu temen gua mau manggung. tapi Vokalisnya ga bisa, lagi ada masalah. lu bisa gantiin?"
gua tanya "Malam Minggu kapan?" dia jawab "Minggu sekarang" gua bilang "3 hari lagi dong?" dia bilang "mau ya? kasihan temen gua. lagu nya gampang kok, suka lu bawain" gua tanya "emang dimana?" temen gua bilang "Jasinga" yaudahlah gua terima.
saat itu Temen gua ngasih nomor gua ke Temennya, dia pulang. ga lama ada yg telpon (Personil Band) kita kenalan, lalu dia ceritain semuanya. jadi Malam Minggu itu gua bawain 4 lagu. Munajat Cinta, Aku Dan Perasaan Ini, Aku Tergoda dan Embun. hafal itu mah~
dia bilang "bawainnya sama seperti lagu aslinya kok, ga ada yg berubah. oh iya, kalo bisa datangnya Sabtu Pagi, biar bisa latihan dulu. nanti saya jemput di BTM" selesai telponan, gua langsung dengerin ke 4 lagu itu. takut ada yg lupa liriknya.
Malamnya, pas gua lagi latihan. Guru Sms "saya ga percaya Aria ga lihat apa-apa, aturannya jelas, harus jujur apa adanya. kalo A bilang A, kalo B bilang B" gua jadi ga enak, tapi gimana? gua nya takut, mau ceritainnya juga ga berani. gua bilang "sungguh, saya ga lihat apa-apa"
Sabtu, Ba'da subuh gua berangkat. gua ikut sama sodara gua yg bawa motor, dia kerja di Parung. gua ikut sampai BTM, janjian ketemunya kan di BTM, Jam 7. setengah 8 dia baru nyampe, udah ketemu, langsung berangkat ke Jasinga.
diperjalanan dia bilang "Ga, nanti abis manggung itu kita mau langsung pergi ke Pantai. ikut aja ya, malamnya manggung, Pagi nya kita udah ada di Pantai hehe" ya gua seneng dong, biar bisa ngelupain kejadian yg gua lihat itu.
sampai di Jasinga itu sekitar jam 9 nan, gua istirahat di rumah yg jemput gua ini, dia Drummernya. waktu itu gua tidur lalu dibangunin sekitar jam 1 siang karna semua Personil Band udah pada datang. semuanya berpasangan, gua doang sendirian, sue.
semua udah pada nikah, gua doang yg belum. (sekarang juga belum sih) saat itu gua yg paling muda, kejadiannya 2010. gua masih 19 tahun, waktu rambut gua masih Ariel-Arielnya. kata orang itu juga. semuanya juga manggil gua Ariel wkwk (lebih baik dipanggil Ariel, daripada Apoy)
sambil latihan, kita itu ngomongin rencana ke Pantai. gua diajakin, dalam hati gua ngomong "yes, lumayan. ga jadi pulang sendirian malam2, bisa brabe kalo si R ikut nyahaha" disitu kita juga ngobrolin vokalisnya yg ga bisa ikut manggung.
tapi katanya jam 10 malam si Vokalis mau kesini, soalnya Pantai nya itu deket sama rumah si Vokalis. jadi acara ke Pantai itu memang si Vokalis yg ngajak, katanya dalam rangka perayaan Perceraiannya. buset, Perceraian kok dirayain~
Jam 8 malam kita semua berangkat ke Tempat Festifal Band, kita mah Guest Star wkwk. buset deh itu Penontonnya, banyak bener. kadang mata gua tengok kesana kemari, bukan apa-apa, takut si 'R' ada. tapi bodoamatlah, jam 9, waktunya Perform~
Lagu Pertama, Embun dari The Moon. lalu Aku Dan Perasaan Ini Republik, Ketiga Aku Tergoda dari FM dan Terakhir lagu Munajat Cinta tau lah ya itu lagu siapa? nah, waktu nyanyi, buset deh, ciwi-ciwi pada teriak, gua bilang kalo nama gua Arangga eh mereka teriaknya 'Ariel, Ariel' 😔
selesai manggung, banyak yg minta Foto sama Tanda Tangan. berasa Artes gua malam itu. setelah itu kita ke rumah si Drummer lagi. siap2 ke Pantai sambil nunggu si Vokalis. jam 10 lewat dia datang, buset, Jahe nih. disitu gua dikenalin sama dia, Widuri namanya, Uwi panggilannya.
disitu kita ngobrol-ngobrol dulu, Uwi lihat Video waktu gua Perform. dia bilang "wih, pada Teriak Ariel hehe. mantap, jadi nyesel euy ga ikutan, harusnya Aku duet sama Mas Ariel hehe" disitu si Drummer bilang "Wi, berangkat sekarang yu?" Uwi bilang "tunggu, sebatang lagi hehe"
8 orang yg ikut, ada 2 mobil, gua ikut di Mobil Uwi sama si Drummer dan Istrinya. sebelum ke Mobil, Uwi bilang "Mas Ariel yg bawa ya" ebuset, gua bilang "saya ga bisa" Uwi bilang "kalo jadi supir rumah tangga bisa kan?" si Drummer bilang "baru cerai udah gangguin brondong aje lu"
Uwi yg bawa, ya dia yg punya Mobil, gua duduk di depan. si Drummer sama Istrinya duduk di belakang. di perjalanan Uwi bilang "suara Mas Ariel bagus, nanti kita Duet ya hehe" gua bilang "siap Teh Uwi" Uwi bilang "panggil Uwi aja" gua juga bilang "panggil Rangga aja"
ga lama Uwi bilang "idih, udah pada ngorok aja mereka" gua tengok ke belakang, iya, pada di alam mimpi. ya enaklah, Hujan, tidur sambil pelukan. Uwi bilang "Rangga jangan tidur, temenin Uwi biar ga ngatuk" gua bilang "Siap" disitu kita ngobrol banyak~
Uwi tanya "kenapa gak bawa Pacar?" gua bilang "kalo bawa Pacar mah saya ga bisa ikut ke Pantai" dia tanya "oh, jadi udah punya Pacar nih ceritanya?" gua jawab "udah" Uwi tanya "kapan nikah?" gua jawab "wah, saya masih 19 tahun. masih pengen maen"
Uwi bilang "masih muda, iya jangan dulu nikah. aku sih nikah waktu umur 18, itu juga gara2 'kecelakaan' hehe, eh sekarang cerai" gua tanya "udah berapa lama nikah?" Uwi bilang "sekarang anak umurnya 7 tahun, hitung deh hehe. aku ga bisa ikut manggung soalnya rebutan anak haha"
lama~ kemudian Uwi tanya "kok diem? ngantuk ya?" gua bilang "engga hehe, oh iya, ini baru Pertama kalinya saya lewat sini" Uwi bilang "oh baru kesini ya? gapapa, sekarang kan kamu disini hehe, malam ini kita tidur di Pantai, besok di rumahku, kita pesta hehe"
Hujan mulai reda, kaca dibuka, kita berdua ngerokok. Uwi tanya "Rangga rumahnya dimana?" gua jawab "Sukabumi" dia tanya "Sukabumi mana?" gua jawab "Cicurug" Uwi bilang "Cicurug, tau atuh. aku asli sini, tapi SMP nya aku di Cigombong, ikut Mama. waktu itu sering main ke Cimelati"
gatau jam berapa, akhirnya kita sampai juga di Pantai. si Drummer sama Istrinya diperjalanan juga udah pada tidur, terus orang-orang yg ada di Mobil yg satunya lagi pun kayanya udah pada tidur juga. soalnya yg keluar mobil itu cuma gua sama Uwi.
gua sama Uwi duduk di depan Mobil, dia bilang "gatau kenapa, mungkin yg lainnya kalo cerai itu pada sedih. aku malah seneng, ngerasa bebas" disitu gua cuma dengerin Uwi yg terus-terusan ngomong. tapi perlahan suara Uwi bergetar gitu.
gua lihat mukanya, yah nangis. gitu ya cewe, bilang baik-baik aja padahal hatinya sudah tidak utuh lagi. cewe itu ga bisa pura-pura, ga bisa membohongi diri. pengen usap kepalanya tapi aku tak berhak. kalo gua usap kepalanya, ngeri dia tonjok gua.
saat itu Uwi bilang "ngantuk, tidur di mobil yu?" gua bilang "duluan aja, mau disini dulu hehe" Uwi masuk ke dalam mobil, gua tiduran dan memandangi langit malam ini. gua keluarin HP, gua pasang Headset, gua dengerin lagu. indah bener malam ini~
Volume HP kan full, gua nyanyi2. pas gua tengok, lah si Uwi. katanya mau tidur, malah mondar-mandir. saat itu kan gua pake headset, ga denger dia buka pintu. gua buka headset, gua denger suara orang nangis. si Uwi nangis ya? gua bilang "katanya mau tidur? ko malah nangis?"
makin kesini tangisannya makin kenceng, gua lihat kakinya masih mondar-mandir di samping mobil. gua berdiri, lah? mana si Uwi? gua panggil "Wi, Wi?" ga ngejawab, tapi suara langkah kaki masih ada. wah, ngajak becanda nih hehe
gua lihat ke bawah, Kaki itu ada di belakang mobil. gua berdiri lagi, pas gua mau ke belakang, Si Uwi keluar dari mobil. dia bilang "bukannya tidur, malah jongkok, berdiri, jongkok lagi, berdiri lagi. nyari apaan sih?" gua bingung kan ya, itu di belakang kaki siapa?
gua bilang "gapapa hehe" saat itu headset gua jatuh, pas gua ambil, itu kaki masih ada juga. ah mungkin itu kaki orang lain, bisa aja kaki si Drummer atau istrinya. Uwi bilang "gua mau ke mobil itu dulu, mau ngambil gitar. susah tidur, kita maen gitar aja ya"
gua bilang "iya" disitu gua lihat ke dalam mibil, si Drummer sama Istrinya ada di dalam, lagi tidur. penasaran, gua lihat lagi ke bawah, Kaki itu masih ada. gua kelilingin mobil, ga ada orang. gua lihat lagi ke bawah, ada lagi tu kaki. kaki siapa sih?
saat itu Uwi bilang "Rangga, ambil ini. kita main 2 gitar" gua jalan ke arah mobil yg satunya lagi, 4 orang semuanya ada di dalam mobil. lah? terus itu kaki siapa? gua sama Uwi jalan lagi ke Mobil Uwi. gua lihat ke bawah, kaki itu lagi jalan.
Uwi tanya "kenapa sih? kenapa lihat ke bawah mobil terus?" gua bilang "engga hehe, ga kenapa2" saat itu gua sama Uwi duduk di depan mobil. kita maen gitar, nyanyi bareng. sesekali gua masih denger suara cewe yg nangis dan suara kaki yg jalan di atas pasir.
dalam hati gua ngomong "siapa yg nangis? terus itu kaki siapa? apa ada rampok ya?" gua jadi takut, Uwi bilang "Rangga ikut nyanyi juga dong" gua bilang "iya siap hehe" setelah main beberapa lagu, Uwi bilang "ngantuk, tidur yu?" gua bilang "iya ngatuk, besok lagi deh duetnya hehe"
gua masih duduk di depan mobil, Uwi masuk ke dalam mobil. penasaran, gua lihat lagi ke bawah, itu kaki masih jalan bolak-balik di belakang mobil. gua berdiri, pas gua mau ke belakang eh kaki itu ada di depan gua, masalahnya, kaki doang! ga ada badannya. SIAL!
gua masuk ke mobil, Uwi tanya "kenapa?" gua bilang "ga apa2" Uwi duduk, dia buka kaca mobil, dia bilang "ngantuk, tapi susah tidur, ngerokok lagi ah" yaudah gua juga ikut ngerokok. Uwi tanya "mukanya gitu amat, kaya abis lihat hantu. kamu ga tidur takut saya apa-apain ya? haha"
gua ketawa, gua bilang "engga hehe, kalo di apa-apain sama Uwi mah saya pasrah, ga bakal ngelawan" Uwi cubit gua, dia bilang "yah enak di Rangga dong" gua bilang "kok enak di saya? sama-sama enak lah".Uwi ketawa "haha anak kecil modusin janda anak satu haha"
gua tanya "ini Pantai?" Uwi jawab "Bagedur, Malingping" gua bilang "hah?" Uwi ketawa, dia bilang "biasa aja dong, emang baru tau ya ada nama Malingping?" gua bilang "iya baru tau" BOHONG! padahal gua tau Malingping, tapi ini pertama kalinya gua kesini dan gua jadi ingat sesuatu.
tunggu sebentar, sesuatu yg gua 'Kemat' itu bilang kalo cewe yg gua cari itu Kakinya di kubur di Pasir Pantai. dia bilang nama daerahnya Malingping. wagabener ini, tadi gua lihat Kaki yg berjalan tanpa ada Badannya, apa jangan-jangan Kaki itu adalah? yailah, ngapa begini 😭
Uwi bilang "woy, kenapa sih? mikirin apa sih?" gua bilang "engga hehe, ga mikirin apa-apa" dia bilang "mikirin yg jorok-jorok ya?" gua bilang "engga" Uwi bilang "ayo ngaku?" gua bilang "beneran, mungkin saya udah ngatuk hehe"
Uwi bilang "halah boong!" saat itu kepala gua dipegang sama dia, yailah, bau Jahe. enak sih, lumayanlah. kapan lagi bisa kaya gini? haha. karna beradu lidah, gua jadi lupa dengan apa yg tadi gua lihat, beradu lidah membuat kita lupa diri. sedot terus~
saking enaknya, gua kan merem melek, nah, pas merem melek itu gua lihat ada cowo yg berdiri di dekat kaca. lidah tetap beradu, dalam hati gua ngomong "sana jauh-jauh, jangan ganggu" itu cowo ngelihatin mulu, bodoamat, lagi enak.
turus gua mikir "lah, ngapain disitu? siapa sih? bukannya udah pada tidur? apa dia kesini mau ngambil gitar?" setelah lama beradu lidah, kepala si Uwi ada di dada gua, gua usap-usap kepalanya. itu cowo masih berdiri.
gua lihatin, kenapa kepalanya banyak darah? lah itu mah siapa? bukan anak Band! gua tutup mata. saat itu Uwi tanya "kamu berani ga putusin pacar kamu?" gua bilang "emang kenapa?" dia bilang "ga apa-apa sih kamu pacaran sama yg lain, yg penting ada waktu buat aku" idih~
gua buka mata, itu cowo masih berdiri. jelas gua lihat banyak keluar darah dari kepalanya terus badannya itu diiket sama tali. gua lihatin lagi, mukanya kaya pernah gua lihat, mukanya sedih gitu. ASU! gua baru inget, itu mah cowo yg di buang ke Laut!
malam itu gua ga bisa tidur, ngobrol terus sama si Uwi. cowo yg di buang ke laut itu masih ada di dekat mobil, Uwi buka kaca mobil, dia merokok. dan si cowo itu masih berdiri ngelihatin gua. apa gua takut? YAIYALAH kalo aja gua sendirian, mungkin gua udah lari ke rumah Pak Kades.
Uwi bilang "kamu kenapa sih? pengen 'itu' ya?" gua tanya "pengen apa?" Uwi bilang "ah suka pura-pura gitu" lalu dia berbisik "besok, kita punya banyak waktu untuk berdua" aih, Pikiran gua jadi kotor, sebelah hati seneng, sebelah lagi dagdigdug karna tu cowo kaga pergi2.
Uwi tidur, kepalanya ada di gua. tangannya juga, sial! berdiri dah burung gua. langit mulai terang, cowo yg dibuang ke Laut itu menghilang. gua baru bisa tenang, gua tidur. baru aja tutup mata. si Drummer ngagetin gua "Woy!! Cinlok niyeee!" BNGST! pengen gua tabok aja rasanya.
dia enak, diperjalanan aja udah tidur. lah gua? mimpi aja belom eh udah dikagetin sama dia. si Drummer bilang "udah pagi nih, ke Pantai yu? Mandi" gua bilang "Bang, gua belum tidur ini, sumpah deh. lu kagetin gua, rasanya pengen ngacak2 spitenk!"
dia sama Istrinya ketawa, si Uwi bangun, dia bilang "apaan sih? rame amat?" Istri si Drummer bilang "ini katanya Ariel belum tidur" Uwi tanya "beneran kamu belum tidur?" gua bilang "bener, ngantuk ini" Uwi bilang ke si Drummer sama Istrinya "udah, pindah tempat. kasian dia"
Drummer bilang "ciee Ariel ada yg belain" si Drummer sama Istrinya keluar mobil, mereka ke Pantai. gua pindah ke kursi belakang, waktunya tidor! pas gua tidur, ini kepala gua rasanya empuk bener. gua buka mata, yasalam, gua tidur dipangkuan Jahe.
si Drummer bawa mobil, Uwi bilang "udah kenyang bobo nya?" gua duduk, si Drummer bilang "nanti terusin lagi tidurnya di Rumah Uwi" ga lama kita sampai di rumah Uwi. gua lihat, kok cuma satu Mobil. gua tanya "yg lain mana?" Drummer bilang "nganter dulu si A sama Istrinya pulang"
Uwi bilang "kalo mau tidur lagi mah di kamar aja, tapi kalo mau, tidurnya di Bale Bambu samping rumah, deket pohon kelapa, adem" yaudah gua kesana. dari rumah Uwi masih bisa terdengar suara ombak. gua tidur dibawah Pohon Kelapa dan Anginnya menyejukan Hati dan Perasaan.
setelah itu gua rasa wajah gua ada yg pegang, dingin banget tangannya. gua buka mata. Uwi duduk disamping gua, gua bilang "bentar, bentar. tanggung" gua tidur lagi. terus gua denger, gatau nangis, gatau pilek. gua bilang "kenapa Wi? eh iya, Jam berapa ini?"
bukannya ngejawab, dia malah sesenggukan gitu. gua tanya "nangis apa pilek sih? kenapa lagi? inget sama anak? emang dia dimana?" masih diem, gua buka mata, gua lihat dia masih duduk di samping gua dan dia ngebelakangin gua. ah biarin dah, gua tidur lagi.
ada yg teriak "heh Tukang Tidur! udah sore, sana mandi" Uwi? gua buka mata, gua lihat. hah? udah ada disana lagi, cepet amat jalannya. gua masih tiduran dan gua pikir "idih, kok bajunya beda?" Uwi bilang "mau ampe kapan tidur terus?" gua bangun, gua duduk. lalu gua perhatiin.
tunggu, beneran ah tadi bajunya bukan itu. meskipun mata gua minus, tapi gua yakin kalo tadi si Uwi duduk di samping gua, bajunya beda, tadi rambutnya basah kaya baru beres mandi dan rambutnya terurai sampai punggung. sekarang di iket lagi. gara2 kurang tidur nih gua jadi begini.
gua masuk ke dalam rumah, gua mandi. setelah itu gua diem di teras sama si Drummer. si Drummer bilang "tadi gua dibangunin sama si Uwi" gua bilang "gua juga" si Drummer bilang "masalahnya, dari dulu si Uwi rambutnya di iket, panjangnya paling sebahu, tadi mah panjang banget"
gua tanya "maksudnya?" si Drummer bilang "tadi gua tidur, gua yakin itu si Uwi, dia ngebangunin gua. dia duduk ngebelakangin gua. rambutnya panjang, basah. gua tidur lagi kan. pas gitu, si Uwi ngebangunin Istri gua, baju nya beda, rambutnya di iket lagi dan kelihatannya ga basah"
pas gua mau cerita soal gua yg dibangunin Uwi juga, tiba-tiba Uwi datang sama Istrinya si Drummer bawa Daun Pisang buat nanti malam, biasa Orang Sunda mah, Ngaliweut. disitu si Drummer terima telpon, temennya ga jadi balik lagi, mau langsung pulang.
berarti di rumah hanya ada 4 Orang, gua, Uwi, si Drummer dan Istrinya. hari itu, cuaca kurang bagus. Hujan Angin. kita berempat kumpul di Ruang Tamu. ga kerasa waktu sudah menunjukan jam 9 malam. Uwi sama Istrinya si Drummer pada ke dapur, mulai masak~
gua masih di Ruang Tamu, masih main Gitar sambi merokok. si Drummer lagi tiduran, lagi sibuk mainin HP, lagi lihat Video Perform yg semalam. dia bilang "nanti 2 minggu lagi, kita mau Perform di Serpong. ikut lagi" gua bilang "kan ada Uwi" dia bilang "Vokalisnya Dua, biar mantep"
Istrinya si Drummer keluar rumah, ga lama dia masuk lagi, lalu ke dapur. saat itu Uwi ke Ruang Tamu, dia bilang "tadi si Teteh mau ngambil Daun Pisang, tapi ga ada, kayanya kebawa Angin. kalian ambil Daun lagi ya, ngambilnya di kebun. itu tuh deket Bale Bambu ada Pohon Pisang"
si Drummer yg lagi tiduran menyarankan "kalo ga ada Daun mah makan di piring aja atuh" Uwi bilang "kurang nikmat euy kalo ngaliwet makannya di Piring mah" gua bilang "yaudah, biar saya saja yg ambil Daun" Uwi bilang "iya nanti aku temenin, aku ke dapur dulu. ini Pisaunya"
gua jalan keluar rumah, si Drummer tiduran aja. harusnya inisiatif, tau hujan, gelap. pegangin Senternya kek, tapi yasudahlah. saat itu gua cari Sandal, lama gua cari tapi ga ada Sandal, apa gua harus pake Sepatu? ah masa mau ngambil Daun aja pake Sepatu? nyekerman saja~
gua jalan ke Kebun, pas gua nyampe kebun, si Uwi udah ada disana, lagi duduk di Bale Bambu. gua bilang "idih ujan-ujanan, ga bawa Senter, ga bawa Payung. nih pegangin Senter, biar saya yg potong Daunnya" gua kasih Senter eh malah dijatuhin sama dia.
cukup lama pilihin Daun, soalnya Daunnya jelek-jelek kaya sinyal Axis. udah gua potong Daunnya, si Uwi bilang "udah belum?" gua jawab "udah" lah? kenapa dia ada disitu? kok Senter ga dibawa? gua jalan ke dia, gua bilang "nah gitu dong pake Jaket, tau hujan malah duduk di Bale"
Uwi ketawa "kamu duduk di Bale? nungguin aku? aku kan tadi ke Dapur dulu, yaudah, bentar lagi selesai" dalam hati gua ngomong "idih, dia yg duduk juga. tapi, cepet juga dia pake Jaket" saat itu gua jalan dan ga sengaja gua lihat kaya ada Orang yg lagi duduk di Bale Bambu.
gua lihatin lagi, ga ada orang. Uwi bilang "yee, cepetan" gua bilang "iya iya" gua mikir, siapa tadi? si Teteh? ah kan dia ada di Dapur. bodoamat ah. Uwi bilang "Cuci kaki dulu sana, lewat samping aja. pintu dapur masih dibuka, nanti tutup ya" gua bilang "iya nyonyah" Uwi ketawa~
gua jalan ke dapur lewat samping rumah, si Teteh lagu berdiri di dapur. lagi mau bawain makanan ke Ruang Tamu mungkin. gua masuk ke Kamar Mandi. Uwi teriak "Ariel Sayang, cepetan!" gua bilang "ia bentar" gua keluar Kamar Mandi, gua bilang "Ayo Teh"
pas gua ke Ruang Tamu "lah? si Teteh ada, si Uwi ada. terus tadi siapa? bodoamat ah, gua lapar. makan dulu. sesudah makan, Uwi bilang "Ariel, tolong buangin ini ke Kebun dong" okay, gua buang Daun Pisang ke Kebun. sementara si Drummer, si Teteh sama Uwi ke dapur. cuci tangan.
karna hujan dan ga pake Payung, gua lari, pas gua lempar, Daun itu mengenai cewe yg lagi jongkok di dekat kebun. gua bilang "maaf, maaf" dia nangis, ga enak kan gua, gua datangi dia. tadinya mau gua ajak ke rumah, ya kasian kan malam2, hujan sendirian nangis di pinggir jalan.
gua bilang "Teh maaf ya, teteh kenapa nangis?" gua jongkok di dekat dia, pas gua lihat. BANGKE! bukan jongkok, emang ga ada kakinya!

kaget gua, langsung lari. nyampe di rumah, Uwi tanya "kenapa lari-larian gitu?" gua senyum, gua bilang "ini lari aja udah basah banget"
Uwi bilang "iya ya, maaf ya, aku nyuruh-nyuruh kamu terus. kamu jadi basah begini, yaudah kamu pake baju aku dulu" gua bilang "ga usah, nunggu baju kering, aku pake Jaket aja" saat itu si Drummer sama Istrinya udah ada di kamar, enak deh, abis makan langsung mimpi. la gua?
gua sama Uwi ngobrol di depan TV, gua pegang gitar sambil merokok, Uwi juga. hujan deras, banyak petir. Uwi berbisik ke gua "aku duluan ke Kamar, nanti kamu nyusul ya" gua diem, Uwi masuk ke kamar. gua masih di depan TV. bengong, gua mikirin kejadian2 aneh selama gua disini.
malam kemaren di Pantai, gua lihat Kaki, Kaki doang. terus gua lihat cowo yg badannya di Ikat terus kepalanya mengeluarkan darah. terus hari ini, ada orang yg mirip Uwi, bukan mirip sih. soalnya gua ga lihat mukanya, tapi gua nyangkanya Uwi. terus tadi yg jongkok? SIAL.
padahal bukan jongkok, emang ga ada Kakinya. gua jadi mikir, hah? apa Cewe yg tadi itu? iya bener, kakinya memang di kubur di bawah Pasir Pantai. tubuhnya kan di kubur di Kebun? tunggu, apa jangan-jangan kebun di dekat rumahnya Uwi itu adalah?
gua jadi ngeri sendiri, gua tiduran lalu di dalam hati gua ngomong "biasanya kalo ngeband, si 'R' suka ada, kalo pulang ke rumah malam-malam, dia suka ngikutin. sekarang dia ga ngikutin, tapi gua datang ke tempat ini, Malingping. gua ada di tempat kejadian orang yg gua cari"
lagi mikirin itu, tiba-tiba ada suara kaya Piring Pecah di Dapur. awalnya gua biarin, ga lama, ada Piring lagi yg pecah. bodoamat, eh ada lagi Piring yg pecah. gua mikir "masa pecahnya gitu? kaya yg sengaja" lalu Uwi keluar kamar, dia bilang "tidurnya sama aku aja di kamar"
dia ke dapur, gua mikir "si Uwi pasti mau bersihin Piring yg pecah" gua ikutin aja kan, dia tanya "mau ke kamar mandi juga?" gua bilang "iya" pas di dapur, GA ADA PIRING YG PECAH, BERSIH! Uwi masuk ke Kamar Mandi, dia tanya "mau bareng ga?" buset ni Jahe~
gua bilang "duluan aja" gua keliling Dapur, beneran ga ada Piring pecah. ga ada Piring atau Gelas yg kotor. Pintu Dapur terkunci. aneh, padahal jelas-jelas gua denger kaya ada suara Piring yg pecah dari arah dapur. telinga gua emang bermasalah, tapi masa iya sih gua salah denger?
Uwi keluar dari Kamar Mandi, dia berbisik ke gua "aku udah bersih2, kamu juga ya" gua tanya "saya bersihin apa? ga ada Gelas sama Piring kotor disini" Uwi ketawa lalu bilang "bersihin badan kamu, aku tunggu di kamar. aku duluan ya" dia pergi ke kamar, gua masuk ke kamar mandi.
sambil kencing gua mikir lagi "kayanya gua lagi di kerjain nih, sial bener, abis ini gua mau tidur di kamar Uwi. bobo dipelukan Janda hahaha" gua keluar Kamar Mandi, si Uwi duduk di kursi meja makan. gua bilang "kok kesini lagi? kenapa? sakit perut ya? Dulcolax aja"
dia ngebelakangin gua, dia nangis dan rambutnya panjang. badan gua gemeteran, dalam hati gua ngomong "yah, ini mah bukan si Janda" cewe itu nangis, gua bilang "pergi sana, jangan ganggu. kita udah beda alam" dia masih nangis dan dia ga pergi-pergi!
dia bilang "kamu tau keberadaanku tapi kamu malah diam dan tidak memberitaukan itu kepada keluargaku, kenapa? kamu mau aku terus tersiksa seperti ini? kamu tidak mau melihatku di kubur dengan cara yg layak? kamu sama kejamnya dengan pembunuhku!"
gua jadi sedih, gua bilang "maaf, saya tidak bermaksud seperti itu. waktu itu saya tidak berani, saya tidak punya nyali untuk mengatakan apa yg sudah saya lihat tentang kamu, saya tidak tega. mohon di maafkan"
dia bilang "aku tersiksa karna aku mati dengan membawa Dosa yg sangat besar, jangan buat saya lebih tersiksa karna saya terkubur dengan keadaan tubuh yg terpisah. aku mau di sempurnakan, beritau keluargaku, aku butuh doa dari mereka, terlebih dari ibuku"
gua nangis, dia bilang "katakan kepada keluargaku apa yg kamu lihat, semakin lama Ibu ku menangis semakin aku tidak tenang dan itu menyiksa. kamu sudah tau dimana tubuhku terkubur. beritau keluargaku apa sebenarnya terjadi dan katakan permintaan maafku kepada Ibuku"
saat itu Uwi manggil gua "Ariel, Ariel, Ariel" cewe itu pergi, menghilang. Uwi ke dapur, dia tanya "kenapa nangis?" dia datang ke gua dengan pakaian yg membuat otak gua menjadi kotor, dia bilang "jangan nangis, ke kamar yu. kita tidur" gua bilang "saya lihat hantu"
Uwi ketawa, dia bilang "hantunya cewe apa cowo? yaudah biarin aja, ayo ke kamar" gua bilang "iya duluan aja" gua lari ke Ruang Tamu, gua ambil cincin di dalam Tas. gua pake Cincinnya, gua keluar rumah. Uwi tanya "mau kemana?" gua bilang "Uwi tidur duluan, saya lagi ada urusan"
gua jalan ke arah Kebun, gua bilang sama sesuatu yg masih ada di dalam Cincin "apa perlu saya tidur?" dia bilang "tidak perlu, tubuh wanita itu terkubur disini sedangkan kakinya terkubur tepat di bawah mobilmu semalam, aku ingin memberitaumu tapi kamu sibuk berbuat dosa" adumalu.
saat itu gua jalan perlahan, lalu di Bale Bambu duduk perempuan berambut panjang, dia bilang "ketika kamu tidur di tempat ini, aku ingin memberitaumu bahwa aku ada disini, aku yg kamu cari" saat itu kan hujan, tiba-tiba ko gua ga kehujanan?
Uwi bawa Payung, sambil bergetar dia bertanya "itu siapa?" gua jawab "saya yg mencarinya" Uwi bilang "ih serem, jadi itu hantunya? ayo masuk" gua bilang ke cewe itu "saya janji, saya akan kabari keluargamu" dia nangis, Uwi ketakutan. kita masuk ke dalam rumah.
kita berdua duduk di depan TV, Uwi nangis, dia ketakutan. dia tanya "kamu bisa lihat hantu? perempuan itu kenapa ada disini? ko kamu bisa tau?" disitu gua ceritain "beberapa hari yg lalu ada satu keluarga yg datang ke Guru saya, mereka mencari anaknya yg hilang"
Uwi tanya "terus anak yg hilang itu perempuan yg tadi duduk di Bale Bambu? kok dia bisa ada disini?" gua ceritain semuanya ke Uwi, menjelang subuh, Guru pasti udah bangun. gua telpon "maafkan saya karna saya ga jujur, sebetulnya saya tau keberadaan perempuan itu"
lama ngobrol, Guru tanya "itu Aria dimana?" gua bilang "ini saya ada di rumah teman. saya ada di tempat perempuan itu dibunuh, di Malingping. tolong kabari keluarganya" Guru bilang "iya, jangan kemana2. saya kesana sama keluarganya. biar ga rame, kita selesaikan malam saja"
si Drummer sama Istrinya keluar kamar, dia bilang "yailah yg di mabuk cinta. eh tunggu, Uwi nangis kenapa? Ariek mainnya kasar ya? wah Ariel" disitu Uwi ceritakan semuanya, si Drummer sama Istrinya ampe bengong. Istri si Drummer tanya "Uwi beneran lihat?" Uwi bilang "iya"
harusnya hari itu kita semua pulang, harusnya Uwi juga pulang ke Bogor, kerja. gua bilang "kalo Uwi mau ke Bogor mah ke Bogor aja, biar saya nunggu di Pantai, nunggu di Warung" tapi Uwi mau nemenin gua katanya, yg pulang itu si Drummer sama Istrinya. pulang pake Motor punya Uwi.
Uwi tanya "emang Guru sama keluarga perempuan itu mau kesininya kapan?" gua jawab "kayanya, Sore juga udah ada disini" Uwi bilang "kamu kurang tidur, tidur dulu. aku ga kemana2, nanti kalo Guru telpon, biar Uwi yg ngasih tau kalo Rangga ada disini"
sekitar jam 7 pagi gua tidur. lalu Uwi ngebangunin "Ariel, bangun. udah jam 2. Dzuhur dulu" gua mandi lalu Sholat lalu kita berdua makan. Uwi bilang "tadi Gurunya Rangga telpon, katanya baru sampai Warung Kiara. aku udah kasih tau Alamat Rumahku, nanti dia kesini"
sekitar jam 8 malam, ada 3 mobil dan 1 Ambulance yg datang ke rumah Uwi. dari Pihak keluarga si Cewe itu ada Paman dan Kakanya. saat itu Guru juga mengenalkan gua ke seseorang, Guru bilang "ini saudaranya si lelaki yg bersama perempuan itu"
gua tanya ke Guru "katanya pihak keluarga perempuan itu ga tau keluarga si lelakinya dimana? kok bisa sama Pak Ustad?" Guru bilang "saya yg cari, dan mereka juga tidak mengetahui bahwa anggota keluarganya itu meninggal. mereka nyangkanya si Lelaki masih hidup"
selain kedua pihak keluarga si Perempuan dan Si Lelaki, ada juga orang-orang yg nantinya akan memindahkan Tubuh si Perempuan yg di kubur itu. Tim Evakuasi lah ya. karna Perjalanan jauh dan mereka baru sampai, Istirahat dulu lah mereka di Rumah Uwi.
saat itu gua dipanggil sama Guru yg sedang bersama Kedua belah pihak Keluarga. disana gua ceritain semuanya, sambil nangis gua minta maaf karna udah ga jujur, gua minta maaf karna ga berani bilang yg sebenarnya. karna waktu itu gua ketakutan banget, gua ga tega bilangnya.
Pamannya si Perempuan nangis, si Kakak bilang "Mas Aria ga perlu minta maaf, saya ngerti Posisi Mas Aria. apalagi Mas Aria masih muda, ini masalah yg besar, tapi kami sudah Ikhlas, yg terpenting Jenazah Adik saya bisa ditemukan, bisa di makamkan dengan layak"
gua bilang "kemarin malam Almarhumah datang, dia minta maaf sama Ibu. dia minta di doakan agar dia bisa tenang disana" Kakak si Perempuan menangis. lalu saat itu Sodaranya si Cowo nanya "kalo benar saudara saya di bunuh dan dibuang ke Laut, apakah mayatnya bisa ditemukan?"
gua bilang "saya tidak tau apakah masih bisa atau tidak karna sudah lama juga di Laut. tapi, mungkin Pak Ustad bisa mencari cara agar bisa ditemukan" Guru gua bilang "kita Ikhtiar nanti, mudah-mudahan bisa ditemukan. niat kita baik, kita ingin menguburkan Jenazah dengan layak"
sekitar jam 10, Guru bilang "kita selesaikan malam ini juga, sebaiknya kita langsung evakuasi" disitu kita semua pergi ke Kebun, Uwi ada di samping gua. jelas, dia ketakutan. saat itu gua bilang "saya lihat di dekat Bale Bambu, sepertinya Tubuhnya itu di kubur disana"
4 orang kesana membawa Cangkul dll, Bale Bambu di pindahkan. mereka mulai mencangkul dan akhirnya ketemu juga. ada Tubuh perempuan. dikubur tidak terlalu dalam, hanya ditutup Daun Pisang. jarak gua jauh, tapi baunya bikin gua muntah.
gua ga mau lihat, yg jelas tubuh itu dimasukan ke Kantong Jenazah dan dibawa ke Ambulance. setelah itu kita semua langsung menuju Pantai untuk mencari Kaki si perempuan yg terkubur di bawah Pasir Pantai. jarak dari Rumah Uwi ke Pantai itu cukup dekat.
gua sama Uwi, di dalam Mobil Uwi tanya "kamu bisa tau gitu? gimana caranya?" gua jawab "jauh sebelum Kaki saya menginjak tanah Malingping, saya pernah kesini bersama seseorang yg saya Kemat" dia tanya "Kemat itu apa?" gua bilang "saya memanggil sesuatu untuk mencari sesuatu"
Uwi tanya "Kemat itu untuk mencari Mayat doang gitu?" gua bilang "ga cuma itu, Kemat juga bisa untuk mencari Orang atau Benda yg Hilang atau dicuri, bisa juga mencari Orang yg bersembunyi atau kita datang kepadanya dan memintanya untuk kembali ke rumah. banyaklah"
ketika di Pantai gua tanya "kamu masih ingat waktu semalam Mobil parkirnya di sebelah mana?" Uwi bilang "emangnya kenapa?" gua bilang "Kaki si perempuan itu di kubur disana" Uwi kaget, dia bilang "jadi semalam kita itu tidur di atas Kaki yg terkubur di bawah Pasir Pantai?"
gua bilang "gatau juga, kayanya di sekitar situ. soalnya waktu kita tidur di Pantai itu..." wajah Uwi terlihat ketakutan, Uwi tanya "kenapa?" gua bilang "ga ah, kamu udah ketakutan itu" Uwi bilang "iya aku takut, tapi kasih tau apa? biar ga penasaran"
gua bilang "waktu kita di Pantai, waktu kamu ke dalam Mobil. aku lihat ada kaki yg jalan mondar-mandir, aku pikir itu Kaki kamu. padahal kamu ada di mobil" Uwi tanya "oh, pantes kamu lihat ke bawah mulu, jadi kamu lihat Kaki? Kaki Perempuan itu bukan?"
gua bilang "ga cuma Kaki, waktu kita ****** di Mobil, sebetulnya aku lihat ada yg berdiri di belakang kamu" Uwi tanya "Kaki?" gua bilang "bukan, tapi cowo itu" Uwi tanya "cowo siapa?" gua bilang "pacarnya si cewe, dia di buang ke Laut. dia nampakin diri"
Uwi makin ketakutan, gua bilang "tuh kan, aku ceritain kamunya ketakutan" ga lama Mobil Uwi berhenti, dia bilang "kayanya, semalam itu kita disini deh" gua keluar mobil, gua bilang "mundurin aja Wi" disitu gua bilang ke Guru "di sekitar sini"
kembali 4 orang itu menggali Pasir Pantai, hampir setengah jam, akhirnya Kaki si perempuan itu bisa ditemukan. gua ga mau lihat proses pemindahan kaki itu ke dalam Kantong Jenazah. ga kuat. lalu sodara si Cowo datang ke gua, dia tanya "Jenazah sodara saya gimana? ada dimana?"
gua Jawab "tunggu sebentar, saya tanya ke Guru saya dulu" saat itu, sepertinya Guru sedang melakukan sesuatu, gua duduk disampingnya. ga lama Guru bilang ke gua "mudah-mudahan ada hasilnya" saat itu Guru meminta ke 4 orang itu membawa Kantong Jenazah.
hampir Satu Jam menunggu, Guru melempar kail ke Laut, dia membaca Doa, ga lama Guru gua menarik Kailnya dan mayat laki-laki itu ada. ke 4 orang itupun langsung membawa Mayat ke Pasir Pantai, gua menjauh, ga kuat bau nya.
meskipun jaraknya jauh, tapi baunya masih ke cium. bau banget, maklum udah berhari-hari di Laut. di badannya itu masih ada Tali yg mengikat. sodaranya si lelaki itu nangis, di mengenali ciri-cirinya, termasuk kaos dan celana yg dipakai si Mayat lelaki itu.
Guru bilang "selesai, kita pulang sekarang" saat itu gua udah mau ikut pulang sama Guru gua, pas mau masuk ke mobil, gua lihat Uwi masih berdiri di dekat mobilnya, gua lihat wajahnya, terlihat ketakutan, dia nangis. gua bilang ke Guru "Pak Ustadz pulang duluan saja, saya besok"
Guru tanya "oh iya, hampir lupa. kita mau pulang gitu aja. kita kan belum pamitan, belum bilang terima kasih sama Teh Uwi karna udah ngerepotin dia" saat itu gua sama Guru turun dari Mobil lalu jalan ke arah Uwi. Pak Ustad ngobrol sama Uwi lalu dia pamit pulang.
Guru berbisik ke gua "Aria mau nginep di Rumah Teh Uwi lagi?" gua jawab "iya" Guru bilang "yaudah, temenin Teh Uwi. kasihan dia. tapi ingat, jangan ngapa-ngapain ya" gua bilang "engga, gak ngapa-ngapain" Guru gua ketawa dia bilang sama Teh Uwi "Teh, saya pulang. titip Aria ya"
wajah Uwi yg tadinya ketakutan sekarang ada senyum-senyumnya gitu. dia bilang "aku pikir kamu ikut pulang" gua tanya "emang boleh ya saya pulang? yaudah, saya pulang ya" Uwi cubit gua, dia bilang "awas aja kalo pulang!" gua bilang "iya kaga, becanda doang"
kita berdua masuk ke mobil, Uwi tanya "mau tidur di rumah yg ini atau pulang ke Bogornya sekarang?" gua bilang "terserah, kalo tau mau ke Bogor. kan tadi bisa bareng sama Mobil Guru saya" Uwi bilang "aku sengaja, ga mau bareng. jadi kebayang-bayang terus"
saat itu kita sepakat untuk langsung Pulang ke rumah Uwi yg di Cimanggu, Bogor. tapi saat itu kita ke Rumah Uwi yg ada di dekat Pantai dulu untuk nyuci gelas sama Piring bekas tadi banyak Tamu yg datang. setelah semuanya siap dan semua Pintu sudah di Kunci. berangkatlah kita~
Uwi bilang "disini jarang ada mobil sama motor yg lewat, kemarin mah kita 2 mobil. sekarang mah kita cuma berdua. jangan tidur ya, temenin Uwi" gua bilang "iya" diperjalanan Uwi banyak bertanya soal Kemat, soal hal-hal Mistis.
gua bilang "tadi takut, sekarang nanya begituan" Uwi ketawa, dia bilang "iya Takut, ga nyangka aja bisa lihat kejadian tadi. tapi penasaran euy. eh iya, misalkan aku kehilangan sesuatu, apa bisa dicari?" gua bilang "kalo yg ilangnya duit 10rb mah relain aja, ga usah dicari"
Uwi bilang "bukan, bukan itu. gini, misalkan benda berharga hilang atau di curi, itu bisa kamu cari?" gua bilang "nanti deh bahas itu nya, nanti kamu takut lagi, nangis lagi. bahas yg lain aja, eh iya, sepi amat. musik dong?" musik di putar, kita nyanyi bareng~
perjalanan yg melelahkan menembus malam dan pada akhirnya nyampe Cimanggu itu jam 6 pagi. Uwi ngajak ke rumahnya, tapi gua bilang "aku langsung pulang ke Cicurug aja deh" Uwi bilang "mampir dulu lah, nanti aku antar sampai Sukasari eh Ciawi eh engga, sampai Cicurug deh hehe"
yaudah kan, gua ikut ke Rumah Uwi yg di Cimanggu. disana gua dikenalin sama Ibu Bapaknya. Uwi ngajak gua ke lantai atas, dia tanya "jangan dulu tidur, makan dulu ya?" gua bilang "nanti aja deh makannya,ngantuk nih. tidur ah" Uwi bilang "yaudah, aku ke bawah dulu ya"
pas gua mau tidur, gua terganggu sama suara yg lagi berantem. cekcok, ga ada maksud buat nguping sih, tapi ya gimana? kedengeran sama gua. lalu ada nama gua nya. lah? kenapa gua dibawah-bawa? yailah, pasti Ortunya Uwi salah paham sama gua.
gua denger Nyokapnya Uwi bilang "udahlah jangan ngeband-ngeband lagi, ga ada duitnya. hari gini baru pulang ke rumah, pulang bawa bocah ingusan. itu pacarmu? itu yg bikin rumah tanggamu hancur?" Uwi bilang "itu mah temen, dia kesini Uwi yg paksa, kasihan belum tidur"
Nyokapnya bilang "emang dia ga punya rumah apa pake tidur disini? mau-maunya punya pacar kaya gitu" ah ga tahan gua, gua berdiri, gua jalan ke bawah. gua pamit, gua pulang. Uwi bilang "jangan marah, tunggu, aku anterin ke Ciawi ya"
gua bilang "ga usah, bisa pulang sendiri. hafal daerah sini mah hehe" Uwi tanya "emang punya ongkos? udah, aku anterin ya" gua bilang "beneran ga usah, ongkos mah punya. ini amplop bayaran manggung belum aku buka. isinya cukuplah buat ongkos doang mah"
pas lagi ngobrol, Nyokapnya Uwi bilang "Wi, mau kemana lagi? kabur lagi?" disitu Uwi berantem lagi sama Nyokapnya. ah, Sial. gua pergi aja. gua naik Angkot, beberapa kali naik turun angkot dan akhirnya gua sampai di Rumah gua. di Cicurug. mandi lalu tidur~
bangun tidur itu pas malam, sekitar jam 10 malam, Lapar. gua mau cari makanan di Pinggir Jalan Raya Cicurug. gua punya 2 amplop, Amplop hasil ngeband sama Amplop dari Guru, kebagian sedikit Rezeki. untuk beli makanan, gua buka Amplop hasil ngeband, lumayan, 2010, 4 lagu, 500k.
gua keluar rumah, sambil merokok gua jalan untuk mencari makan. waktu itu ada telpon masuk, gua lihat, yg telpon itu Uwi. ya ngobrol lah kita. dia minta maaf soal kejadian di rumahnya. gua bilang "santai aja hehe"
dia tanya "itu kamu lagi dimana?" gua jawab "lagi jalan, lagi nyari makan. lapar, baru bangun tidur akutu" Uwi ketawa, dia bilang "pasti tidurnya lama banget, Dasar Tukang Tidur. oh iya, kamu mau makan apa?" gua bilang "ini udah di Tukang Sate"
Uwi bilang "oh yaudah, nanti kalo selesai makan Sms aku ya, aku mau telpon lagi" gua bilang "siap" gua makan Sate, makan dengan kecepatan Penuh ampe yg lagi makan disitu ngelihatin gua. kayanya Suami Istri, si Suami tanya "lapar Mas?" (Kaga, gua Haus, ya lapar lah Sobirin!)
gua bilang "lapar banget ehe" Suaminya datang ke meja gua, dia tanya "boleh tanya sesuatu ga?" gua jawab "boleh, tanya aja. kalo tau saya jawab, kalo engga ya ga bakalan saya jawab" dia tanya "kenal sama orang ini ga?" dia menunjukan foto seseorang. gua jawab "ga tau, kenapa ya?"
dia bilang "ini teman saya, dia orang sini. tapi saya lupa rumahnya dimana, saya telpon susah" gua tanya "emang rumahnya di daerah mana? siapa tau saya bisa antar" dia bilang "nah kebetulan, kalo kamu tau, kamu ga usah anter ke rumah dia. antar saya ke rumah Orang Pinter"
gua tanya "nama Orang Pinternya siapa?" dia jawab "temen saya bilangnya Ustad *****, kamu tau?" gua bilang "oh Ustad *****, itu mah Guru saya, deket rumahnya sama rumah saya" dia tanya "ah yg bener?" gua bilang "beneran, buat apa boong? saya anterin kesana"
pas gua mau bayar, dia bilang "biar saya saja yg bayar" sip, lumayan. dia bilang "Mas, anterin saya ke rumah Ustad ya" gua bilang "siap" dia tanya "bisa masuk mobil kan?" gua bilang "bisa, nanti parkirnya di Masjid. jalan ke rumah Ustad mah kecil, ga masuk mobil"

*bersumbing*
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.
6 subscribers
This content can be removed from Twitter at anytime, get a PDF archive by mail!
This is a Premium feature, you will be asked to pay $30.00/year
for a one year Premium membership with unlimited archiving.
Don't miss anything from @arangga_aria,
subscribe and get alerts when a new unroll is available!
Did Thread Reader help you today?
Support us: We are indie developers! Read more about the story
Become a 💎 Premium member ($30.00/year) and get exclusive features!
Too expensive?
Make a small donation instead. Buy us a coffee ($5) or help for the server cost ($10):
Donate with 😘 Paypal or  Become a Patron 😍 on Patreon.com
Trending hashtags
Did Thread Reader help you today?
Support us: We are indie developers! Read more about the story
Become a 💎 Premium member ($30.00/year) and get exclusive features!
Too expensive?
Make a small donation instead. Buy us a coffee ($5) or help for the server cost ($10):
Donate with 😘 Paypal or  Become a Patron 😍 on Patreon.com