Di kantor, kita lagi ngerjain proyek yang berhubungan sama perlindungan hak LGBT. Salah satu anak magang kita menolak ikut proyek ini karena kepercayaannya, dan kita hormatin itu. Bisa diakalin lah bagi kerjanya.
Nah, tempo hari kita sekantor nobar Bohemian Rhapsody.
Nah, tempo hari kita sekantor nobar Bohemian Rhapsody.
Anak-anak kantor ada yang nangis, ada yang nyanyi, ada juga yang jadi inget bapaknya yang fanatik Queen. Tapi si anak magang ini lain reaksinya. Habis nonton dia bilang "mbak, aku masukin aja ke proyek yang kemaren itu ya"
"Eh? Yakin? Gapapa?"
"Eh? Yakin? Gapapa?"
Si anak ini ngangguk mantep. Pas ditanya kenapa dia bilang "aku tetep nggak setuju LGBT ya mbak, itu emang wis sesuai agamaku kalau nggak boleh"
"Tapi ngeliat Freddie tadi aku ngerasa ya gimana-gimana lak orang juga ya mbak, masa terus ga dibantu?"
"Tapi ngeliat Freddie tadi aku ngerasa ya gimana-gimana lak orang juga ya mbak, masa terus ga dibantu?"
Jujur gue terharu sih. Campur bangga juga padahal gue bukan emaknya si anak magang ini 😂
Kadang kayaknya kita sering ada anggepan kalo tidak membenci atau tidak berusaha memusnahkan sesuatu itu berarti mendukung. Padahal enggak gitu juga.
Kadang kayaknya kita sering ada anggepan kalo tidak membenci atau tidak berusaha memusnahkan sesuatu itu berarti mendukung. Padahal enggak gitu juga.
Misalnya si anak magang gue ini - Dia gak harus mendukung atau percaya LGBT itu 'benar' untuk bisa menganggap mereka manusia juga, yang ciptaan Tuhan juga, punya hak juga dan wajib dilindungin juga hak dan hidupnya.
Beda bukan berarti kudu dibenci atau dibasmi.
Beda bukan berarti kudu dibenci atau dibasmi.
Kita idup tu bisa banyak banget bedanya sama orang lain. Beda agama, capres, orientasi seksual, ideologi - dan kadang kita lupa kalo sebelum semua perbedaan itu kita masi sama2 manusia loh.
Yuk lah, perlakukan semua orang sebagai manusia ✨
Yuk lah, perlakukan semua orang sebagai manusia ✨
