Tidak ada pesan akhlak, keteladanan, dan sesuatu yang bisa menunjukkan bahwa ia adalah penerus kemuliaan seorang Nabi.
Walaupun beda keyakinan, itu juga ciptaan-Nya. Itu alasan beliau.
Hanya beda jalan politik, bukan beda agama, tapi begitu saja dihina.
Ini sebenarnya keturunan siapa?
Sebab, bisa-bisa, agama dibawa sang kakek hanya tinggal nama.
Beliau tdk menghina siapa-siapa, tidak menyalahkan siapa-siapa, bahkan saat beliau kekurangan. Dalam ketiadaan pun memberi teladan.
Teladan apa ia berikan kpd umat pengikut Sang Nabi yang diakui sbg kakeknya dgn sikap begini?
Ia menunjukkan akhlak Sang Nabi lewat sikapnya.
Umar membuktikan kemuliaan Sang Nabi dgn akhlaknya.
Tidak memaki atau menyalahkan siapa2 ketika melihat orang susah. Tapi berpikir dan cari cara bgm membantu orang susah.
Ia tidak menyalahkan Sang Nabi krn kesusahan yg melanda. Ia turun tangan, dan tetap membantu Nabi dgn setia tanpa mengeluh apalagi sampai memaki pemimpinnya.
Membaca riwayat mereka, terlihat bgm pengaruh akhlak Sang Nabi pada akhlak mereka.
Mereka tidak pernah teriak, "Woy, gue sahabat Nabi nih! Tau gak lu?"
Mereka tidak pamer, "Woy! Guelah paling dekat dgn Nabi nih!"
Mereka menunjukkan "orang dalam" Sang Nabi dgn akhlak dan karakter mereka.