Thread by @TheArieAir

Mengapa kita tidak akhiri kontrak Freeport, lalu kita ambil 100% kuasa pertambangan.

* Freeport akan arbitrase, kita tidak tahu siapa yg akan menang
* Kita belum mampu menjalankan tambang bwh tanah
* Operasi terhenti, ekonomi terhenti yg berdampak pada ekonomi papua dan mimika

selama shut down, maka maintenance tambang bawah tanah terhenti, dan bisa ambruk.... arbitrase bisa berlangsung berbulan hingga tahun baru ada keputusan

selama menunggu keputusan arbitrase, PHK seluruh karyawan PTFI, dan mimika bahkan papua bisa bergolak akibat ekonomi terganggu.... Papua Merdeka

lain kali kalo milih wakil rakyat itu yang pinter, jangan cuma yg terkenal tapi ga punya otak dan ga punya nurani. RUSAK negoro kalo diwakili person2 ga jelas

FYI saat ini bbrp media asing memberitakan bahwa TNI menggunakan senjata kimia, mirip modus justifikasi Adidaya melakukan penyerangan Syiria, Iraq

kontrak rumah kita beli perabotan milik penyewa supaya kedaulatan kata cuma rachel.....

kalian ditinggalin perabotan gratis pun kalo ga bisa masak ala cheff ya ancurrrr

51% ITU komposisi paling tepat, misalpun punya uang jangan dulu beli 100%

gratis ndhasmu

gobloknya media entah dari kelompok mana yg melakukan propaganda palsu tsb, mereka tidak paham jika di Papua banyak lembaga PBB dan kantor perwakilan bantuan asing ada disana dan bebas mau kemana saja di pelosok papua ....

di era JKW pula, puluhan kasus pelanggaran HAM di masa lalu baik ringan dan berat yang terjadi di PAPUA, telah diselesaikan.
Jadi mau apa lagi kalian?

Jangankan Freeport, Papua plus Papua Barat sak minyak2nya itu kontribusi ke GDP Nasional hanya sekitar 2%an.

Jadi bagi pemerintah pusat, bukan soal duit, tapi soal kedaulatan.

Kontribusi freeport thd penerimaan negara hanya sekitar 10an trilyun; sementara kontribusi pt telkom 16 trilyunan

Devisa yg dihasilkan TKI 144 trilyun.

Ributnya minta ampun...

Karena japrem bagi yg vokal bakal ilang