Profile picture
, 17 tweets, 3 min read Read on Twitter
Hari ini 4 tahun lalu, kami menginjakkan kaki di sebuah tempat yang sangat amat popular di dunia, NYC. Perasaan campur aduk, excited tapi juga serem apalagi masuk gerbang imigrasi. Kami berlima yang nol pengalaman dengan tempat ini, seperti meraba-raba dalam remang-remang.
Keluar dari gerbang imigrasi, mendapatkan ternyata bandara JFK sama rusuhnya dengan bandara CGK. Mikirnya bakal less chaotic, spt bandara Changi misalnya. Teriakan orang berbagai Bahasa terdengar sana sini. Tentara stand-by dng assault riffle berjejer. Tempat apa ini? Hahahaha
Setelah ambil koper, beberapa orang datang menawarkan jasa taksi gelap. Etdah kayak lagi di terminal Cililitan *lawas*
Mungkin keliatan dari gesture kami yg celingukan layaknya pendatang baru. Di antara mereka saling menawarkan harga. Untung udah survey, jadi bisa nawar.
Jalan ke parkiran, tubuh kami pertama kalinya merekam suhu minus derajat celcius. Wah dingin juga ternyata. Untung kami sudah dilengkapi layer thermal punya Uniqlo. Dalam perjalanan ke penginapan, terlihat NYC sangat gloomy & suram stlh badai salju
Selama perjalanan, kami cuma bisa terdiam. Perasaan masih campur aduk. Gue flashback lagi ke jaman pertama merantau ke Kuwait, apakah ini jalan yang benar? Apakah masa depan anak-anak aman? Apakah anak-anak akan bahagia?
Masuk di penginapan, gue langsung kunci, tutup korden. Entah kenapa, mungkin insting aja mencoba menjaga perimeter yg aman buat keluarga gue. Ini bukan liburan, tapi seperti sedang liburan. Campur aduk.
Lalu kami berlima berkumpul di kamar berpelukan. Mata basah tumpah semua perasaan. Cah wedhok nangis kangen Kuwait kangen Jakarta kangen keluarga. Sesaat galau, are we going to be okay?

Lalu berucap Bismillah.
Prosedur standard ketika ada di tempat asing: mencari sumber (makanan atau grocery items) yang dianggap tidak asing & familiar. Kuwait & Indonesia adalah referensi utama kami, rumah kami. Jadi apa-apa selalu berangkat dari kedua 'rumah' itu.
Kami lapar. Buka Google Maps, tidak ada nama yang kami kenal kecuali satu: McDonald 🤣
Kami pun berjalan ke sana. Dan kami mendapatkan fakta baru bahwa salju tidak seputih di kisah-kisah dongeng yang kami baca.
Masuk McDonald. Kami yang masih meraba-raba ini mendapatkan suasana baru. Banyak kulit hitam, cukup rusuh untuk ukuran kami saat itu. Ngomongnya keras. Gue pun otomatis meningkatkan kewaspadaan. Seperti layaknya alien datang ke bumi.
Dalam benak gue, gue udah pernah ngadepin arab rusuh, mungkin ini mirip antisipasinya. Entah itu diliatin dng sinis, ledekan rasis atau bahkan pelecehan seksual. I've seen worst. Get prepare!
Semua kewaspadaan itu sirna ketika dijemput senyum mbak-mbak kasir McD "How are you?"
How are you. Dia bertanya dengan senyum. Sapaan sederhana yang bikin maknyes. Gue menjawab sumringah dng mata berkaca-kaca hahahahaha
Ada sepercik embun yang menenangkan gundah berkecamuk sejak kami mendarat di tempat asing ini.
Tadinya kami mikir mau bawa pulang aja makanannya, tapi momen senyum tadi membuat kami pede untuk duduk dan makan di situ. Dengan latar belakang pengunjung kulit hitam yang ribut rusuh. Kami menikmati hidangan sambil memperhatikan suasana sekitar kami.
Kami balik ke penginapan. Terasa hangat. Terasa homey. Seperti baru nemu rumah baru. Tempat berlindung dari dunia asing di luar sana yang dingin membeku, berisik sirene polisi dan damkar, orang mabuk teriak-teriak dan truk penebar garam sambil menyerok salju di jalanan.
Malam hari, kami berlima desek-desekan tidur satu kasur ukuran gede. Alhamdulillah hari ini. Bismillah lagi besok. Our new adventure has just begun.
Ini 'bukan liburan' yang penuh itinerary dng daftar lokasi kunjungan buat selfie2.
Ini 'bukan liburan' yang kalau homesick bisa pulang.
Ini 'bukan liburan' yang kalau kangen keluarga bisa ketemu lagi.
Ini 'bukan liburan' yang sifatnya pelarian dari kehidupan rutin.
Ini eksplorasi. Ini penjelajahan. Ini tantangan. Ini petualangan.
Ini latihan. Ini upgrade. Ini uncomfort zone, sekaligus comfort zone.

Untuk yang terbaik. Untuk anak-anak. Untuk keluarga besar. Untuk jiwa lain siapa pun yang membutuhkan.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Pinot
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!