, 28 tweets, 9 min read Read on Twitter
Lagi, kekerasan di pendidikan jadi percakapan. Murid yang menganiaya guru beramai-ramai kita salahkan, lupa bahwa anak seringkali adalah korban lingkungan. Orangtua murid dan guru saling menyalahkan - lupa bahwa kita perlu bekerja bersama, di rumah maupun di sekolah
Di titik #gawatdaruratpendidikan , lingkaran kekerasan di dunia pendidikan kita bagaikan ujian, kekerasan dalam berbagai bentuknya adalah keniscayaan. Menyedihkan. Bagaikan undian, bisa menimpa yang bersalah atau tidak, pelaku yang sengaja berbuat atau korban yang numpang lewat
Berbagai upaya penanganan, hanya menjadi kumpulan intervensi reaktif yang berfokus pada hukuman & insiden orang per orang. Kita belum fokus pada program pencegahan yang memahami bahwa pelaku seringkali juga korban, semua di lingkungan adalah komunitas yang rentan & butuh dukungan
Saya berduka luar biasa saat mendengar semua berita kekerasan, jatuhnya korban dalam lingkungan pendidikan, apapun perannya- bukan sesuatu yang boleh dibiarkan. Di sisi lain, reaksi yang beragam tentang kasus ini, juga menunjukkan minimnya pemahaman kita tentang lingkar kekerasan
Saya geram, tapi saya sadar simplifikasi ini butuh dilawan tanpa lelah dalam proses yang berkelanjutan. Data kekerasan dalam pendidikan di Indonesia begitu tinggi - sekitar 26-27% anak mengaku menjadi korban di rumah dan sekolah, 78% pernah jadi saksi atau terlibat didalamnya
Angka yang berkait dengan guru di dunia juga memprihatinkan, 5-9% guru merasa tidak aman dalam pekerjaan. Karenanya, keterkejutan kita atas kasus ini sebetulnya bukti dari rendahnya keterlibatan. Masalah ini sudah di depan mata sejak lama.
Kekerasan dalam pendidikan di Indonesia, hanya menjadi pembicaraan saat sudah ada korban fisik bahkan nyawa. Padahal setiap hari di ruang kelas, guru dan murid berada dalam kekerasan psikologis - termasuk secara emosional dan seksual, tapi #gawatdaruratpendidikan tidak dirasakan
Anak tidak “mendadak nakal”, Pak Guru tidak “tiba-tiba dalam budaya berbahaya” di hari itu saja. Kejadian ini pasti bukan hanya bersumber pada beberapa jam kronologis di antara satu orang guru dan satu orang murid yang ditangani dinas pendidikan atau yang berwenang
Penganiayaan di ruang kelas, kekerasan dalam pendidikan, bukan sekadar agresi atau frustasi sederhana. Tolong, atas nama murid-murid dan guru-guru yang setiap hari berjuang, saya mohon, kita tidak lagi menjadi pahlawan kesiangan dalam lingkaran kekerasan pendidikan.
Apati terjadi di ruang kelas. Puluhan juta murid & guru tidak dimanusiakan dalam hubungan, hanya dilihat sebagai bonus demografi atau sumber daya. Depresi terjadi di ruang keluarga - anak terpapar pada 8000 pembunuhan & 100.000 kekerasan di layar, semua dianggap hiburan semata
Perilaku murid terhadap guru yang saat ini sedang viral, adalah peringatan yang KESEKIAN KALINYA untuk kita semua. Perasaan tertekan & ketakutan, tidak merdeka & berdaya, berkaitan dengan praktik belajar-mengajar yang dilakukan sepanjang tahun ajaran. Ini #gawatdaruratpendidikan
Data menunjukkan kekerasan terjadi bukan hanya di jam pelajaran, tapi dalam perjalanan ke dan dari sekolah, bahkan di acara di luar kurikuler, yang diselenggarakan organisasi kesiswaan atau yang berkaitan. Kekerasan dalam pendidikan, ancaman nyata yang hanya sesekali diperhatikan
Anak tumbuh dengan pemahaman nilai moral & perilaku sosial yang dipelajari dari lingkungan. Apakah orangtua mendisiplinkan dengan ancaman, mengapa teman yang melakukan perundungan mendapat tepuk tangan, bagaimana kehidupan guru penuh beban. Anak dapat teladan ketidakberdayaan
Lihat sekeliling kita - penggunaan zat terlarang, permainan digital yang mengenalkan kekerasan, kemiskinan yang menekan - tak perlu kaget saat anak kita menjadi korban. Pergaulan murid, kerusakan atau kehilangan barang, jumlah murid putus sekolah & guru yang absen dari pekerjaan
Semua data tentang Indonesia, sekali lagi bukan video viral hari ini - menunjukkan adanya #gawatdaruratpendidikan - ini kartu kuning untuk pendidikan yang selalu, SELALU kita abaikan.
Di tengah kemarahan, kita bertekad meningkatkan pengawasan, yang seringkali menjadi ajang melabel (kelompok) murid beresiko tinggi. Padahal data menunjukkan, pengelompokkan murid yang bermasalah justru mengakibatkan turunnya kepercayaan diri dan meningkatnya “gank” tidak sehat.
Di tengah kegalauan, kita menegakkan hukuman berlebihan, bukan hanya di pengadilan tapi juga di peraturan sekolahan. Padahal riset membuktikan, ancaman dan ketakutan berpengaruh jangka panjang pada perkembangan otak individu sepanjang usia dan budaya lingkungan sepanjang masa.
Di tengah rasa bersalah pada guru, kita berlindung dibalik regulasi atau janji meningkatkan kompensasi. Padahal,menghormati profesi, bukan sekadar dengan gaji tinggi. Penanganan kekerasan dalam pendidikan, yang selama ini kita lakukan, jarang berdampak berkelanjutan.
Intervensi dini, mutlak diperlukan sebelum anak perlu konseling dan terapi. Kesepakatan tujuan harus dibiasakan, bukan peraturan yang dipaksakan. Apa yang terjadi dan dilakukan guru, murid, orangtua - serta kita semua -setiap hari yang akhirnya menggerakkan perubahan
Pendidikan memang kompleks teman-teman, dan saya paham untuk yang tidak setiap hari bergerak disini, banyak yang kita belum pahami. Kekerasan dalam pendidikan sama sekali tidak sederhana dan tidak terjadi karena kelalaian salah satu pemangku kepentingan saja
Ayo ambil peran untuk mengatasi #gawatdaruratpendidikan. Kekerasan, saya paham selalu membangkitkan perhatian banyak orang - jadi diantara ribuan masalah lainnya- mari mulai dari sini. Mari menghilangkan racun dalam ekosistem pendidikan, dimulai dari memutus lingkar kekerasan.
Upaya penggerak #gurubelajar @KampusGuruCikal untuk #memanusiakanhubungan di pendidikan & relawan @KeluargaKitaID menumbuhkan #disiplinpositif dalam pengasuhan -sudah jalan di lebih dari 230 kota. 600 komunitas & organisasi pendidikan jaringan @SMSG_id juga banyak #kerjabarengan
Ini seruan yang saya tuliskan beberapa waktu lalu kepada sesama guru berkait dengan kekerasan dalam pendidikan. Saya yakin, masalah ini bukan sesuatu yang bisa diselesaikan dengan kebijakan, tapi perlu perubahan praktik di lapangan
4 juta guru Indonesia, sesungguhnya punya peran kunci menggerakkan perubahan, syaratnya? Guru #merdekabelajar
Semua anak dan guru punya hak melalui pendidikan berkualitas - ini bukan sekadar soal akses masuk sekolah atau menjalani pekerjaan. Buat apa terpaksa belajar dan mengajar bila hanya untuk jadi korban dan pelaku kekerasan?
Pertanyaan dan refleksi yang sama perlu kita ajukan ke diri kita masing-masing. Jangan-jangan selama ini, sebagai pribadi maupun saat menjalani profesi - kita justru ikut berkontribusi menguatkan lingkar kekerasan yang memengaruhi anak-anak di sekitar.
Pendidikan kita berada dalam kegawatdaruratan. Setiap kali saya menyuarakan ini, tanggapan awal biasanya ber- tanya, “Di mana kebakarannya?” Hari ini, kita semua yang mungkin belum percaya, dapat satu lagi tandanya.
Bekerjasama belum dilakukan pemangku kepentingan pendidikan kita. #semuamuridsemuaguru berarti pendidikan adalah tanggung jawab kita. Bukan hanya murid dan guru (seperti saya) yang berada di sekolah, tetapi Anda & teman Anda sesama orangtua, sesama pekerja, sesama warga negara
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Najelaa Shihab
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!