Thread by @Sayyed_Fadl

Malam ini, malam di mana Sayyidina Ali bin Abi Thalib dalam keadaan sekarat. Terkena sabetan pedang beracun Ibnu Muljam. Banyak kisah indahnya.

#SayyidinaAli

Ramadhan, setiap hari #SayyidinaAli mendatangi anaknya utk berbuka & sahur bersama. Terkdg beliau mampir di rumah Imam Hasan, kemudian besoknya mendatangi Imam Husein, di hari ke 3 mendatangi putrinya Zainab, dan di hari ke 4 berbuka & bersahur di rumah putrinya Ummu Kalsum.

Ummu Kulsum: "Aku melihat ayahku shalat hingga tengah malam. Di serangkaian shalatnya, beliau sering keluar rumah, menengok sejenak ke langit lalu shalat lg. Tangisannya lebih panjang dari biasanya. Rukuk & sujudnya lebih lama dari hari2 biasanya"

#sayyidinaAli

Di mihrab, #SayyidinaAli memulai shalatnya seorang diri. Ibnu Muljam, kemudian datang mendekat. Dari depan, dia mulai mengayunkan pukulan ke kepala Ali, saat sujud pertamanya.

Darah lalu mengucur deras. Dahi #SayyidinaAli terkoyak. Janggutnya meneteskan darah. Tapi tak ada erangan dari mulut Ali. Justru pujian pada Tuhan.

"Bismillah, wa billah wa ‘ala millati Rasulillah,

"Fuztu wa Rabbil Ka’bah"

"Demi Tuhan Ka’bah, sungguh aku telah berjaya.”

#SayyidinaAli terus berusaha melengkapi rangkaian shalatnya sambil duduk. Badannya menggigil. Setelah salam, mengusapkan tanah sujud ke dahinya yg merekah sembari mengucapkan firman Allah:

"Dari tanah, kalian Kami ciptakan, dari tanah pula kalian Kami kembalikan & bangkitkan.”

Kematian telah mendekati #SayyidinaAli. Rekahan di dahinya begitu dalam. Tapi musibah itu tak merusak karakter keadilan yang larut dalam darah dan dagingnya. Dia melarang orang membalas pada Ibnu Muljam.

Setelah ibnu muljam tertangkap, dia menangis mendengar nasihat #SayyidinaAli, dia berkata: Ya Amirul Mukminin, afa anta tunqidzhu man finnaar? "apakah engkau bisa menolong orang yang sudah masuk neraka?”

Ali menjawab dengan memerintahkan anak-anaknya mencari susu. Dia kehausan dan meminta mereka mempersilahkan Ibnu Muljam meminumnya lebih dahulu. Sedangkan Imam meminum   sisanya. Inilah Akhlak #SayyidinaAli

#SayyidinaAli; Wahai, putra-putra ‘Abdul Muthalib, sesungguhnya aku tidak ingin melihat kalian menumpahkan darah kaum Muslimin sambil berteriak “Amirul Mukminin telah dibunuh!” Ingatlah, jangan membunuh dengan alasan kematianku, kecuali atas pembunuhku.

pada malam 21 Ramadan. Racun telah menjalar sampai ke seluruh tubuh, Wajahnya semakin pucat. Pandangan matanya nyaris tertutup. Beliau terus mengulang-ulangi wasiat-wasiatnya. Beliau pun terus menerus shalat dalam keadaan duduk. #SayyidinaAli

#SayyidinaAli kemudian memanggil Hasan dan Husein, mendekap dan menciumi keduanya cukup lama. Setelah itu Ali kembali pingsan. Hasan membantu ayahnya meminum susu. Ali hanya minum seteguk saja lalu membisiki Hasan untuk memintanya mengantarkan susu yang sama kepada Ibn Muljam.

Hai anakku Hasan, perlakukan tawananmu dgn sebaik2nya, krn kami adlh keluarga nabi yg tak dpt dibandingkan dgn siapa pun dalam kemuliaan & keutamaan. Siapa saja yg mengenal kami pasti akan merasakan kebaikan, kedermawanan, kesantunan & kemuliaan kami keluarga Nabi. #SayyidinaAli

Hijr bin Uday Ath-Thai yang hadir di sana pun lantas berdiri dan bersyair: “Duhai sedihnya diriku atas apa yang menimpa Tuan orang-orang yang bertakwa, ayah dari pemimpin-pemimpin teladan dan mulia. #SayyidinaAli

Salah satu pesan terakhir #SayyidinaAli kepada anak2nya: Ingatlah, anakku, berilah tawanan itu sebanyak susu yang aku minum tadi. Kita bukanlah dari golongan yang sama dari musuh kita. Perlakukanlah pembunuhku dengan baik dan adil.

#SayyidinaAli melihat kerabat2nya dan berkata: “Astaudi’ukumullah jami’an. Aku memohon pamit kepada kalian semua. Semoga Allah menjaga kalian semua.”

Ahsanallalahu lakumul ‘aza.
Sahabat setia Sayyidina Abubakar, sayidina Umar & Sayyidina Usman akhirnya wafat tepat malam ke 21 Ramadan setelah terkena sabetan pedang beracun Ibn Muljam saat dalam sujudnya. #SayyidinaAli

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.