Selain sebagai pengusaha Rusdi Kirana juga dikenal sebagai politikus sinterklas. Paham kan maksudnya?
Semua itu membutuhkan biaya yg tidak sedikit.
Ini adalah kisah tentang tersanderanya bangsa dan rakyat Indonesia oleh ambisi seorang pengusaha yg anti kompetisi tapi pandai menjual merah putih.
Logikanya, jika Lion Air bisa tampil sebagai penguasa rute2 penerbangan di Indonesia maka dia akan menjadi "pressure power" di dunia penerbangan maupun politik Indonesia.
Semua memuji karena menganggap Rusdi Kirana telah mengharumkan nama Indonesia.
Maka jika terjadi apa² pada Lion Air yang akan menanggung akibatnya Lion Air sendiri atau seluruh bangsa Indonesia?
Disitulah letak 'kecerdasan bisnis' Rusdi Kirana
Sampai disini yg dilakukan Lion sah dan halal
Moto Lion "We make people fly" memang membuat semua orang sanggup terbang dgn biaya murah.
Hal ini sesuai dgn pernyataan Rusdi Kirana sendiri tentang Lion:
"Maskapai Saya Paling Buruk di Dunia, tapi Anda Tak Punya Pilihan"
1. Beli pesawat sebanyak² agar jadi kekuatan utama.
2. Matikan kompetitor kecil lewat semua keunggulan kompetitifnya.
3. Setelah kompetitor tewas minta proteksi dgn alasan predatory pricing membunuh maskapai, padahal merekalah pelakunya.
Silakan di cek sendiri saja, sudah berapa kali himbauan hingga perintah dikeluarkan Kemenhub tapi tak di gubris oleh maskapai.
Salah satunya adalah menempatkan Halim Kalla adik Jusuf Kalla sebagai Komisaris Lion Group.
Sudah clear posisinya kan?
Padahal di negara lain mereka tetap jual tiket murah
Bukti kuatnya pengaruh JK-Rusdi Kirana pada Menhub kita ini
Ini adalah upaya2 TSM untuk tetap melestarikan Kartel yg menguntungkan Lion Air.
negerilaskarpelangi.com/2019/06/16/ada…
Jawabnya selain inefisiensi dan beban utang juga karena Rusdi Kirana ini slebor nyambi 'berpolitik' selain sebagai pengusaha.
Tak kurang dia pernah ikut membiayai berbagai ormas besar dengan menggratiskan biaya transport pesawat para peserta kongres tersebut.