, 21 tweets, 3 min read Read on Twitter
MENGAPA SAYA MENGHINDARI PORNOGRAFI TERUTAMA PORNOGRAFI ANAK DI MEDIA SOSIAL.

-UTAS SINGKAT-
Siapa sih yang tak suka nonton bokep?
Jaman saya dulu, belum ada internet, video player itu barang mewah, pornografi juga sudah ada dalam bentuk stensilan atau sembunyi-sembunyi pinjam majalah playboy dari teman, kadang sebagai peminjam ke sekian majalahnya sudah penuh bercak.
Tapi jaman dulu, kegiatan ini dilakukan sembunyi-sembunyi karena sadar itu sebenarnya belum boleh dilakukan.
Ada standar moral yang mengingatkan kita, walaupun itu kalah dengan keingintahuan.
Saat ini membaca dan menonton dilakukan diam-diam, karena hampir setiap orang bahkan anak-anak memiliki gadget sendiri.

Saya tidak munafik, sesekali saya menonton film porno, untuk orang seumur saya dan telah memiliki cucu tentu bukan hal yang salah.
Namun sebagai orang dewasa dan aktif di media sosial, saya tidak mau ditag atau ikut membagikan hal-hal porno.

Mengapa?
Yuk, coba pikir berapa banyak anak di bawah umur yang telah memiliki akun medsos sendiri, terkadang bahkan orangtua mendorong anak membuat akun medsos.
Selain karena bentuk komunikasi kekinian, orangtua bangga juga kalau akun anaknya bisa menghasilkan uang.

Ini akhirnya menjadi pergeseran paradigma orangtua, mendorong anak berpenghasilan sejak dini tapi lalai membekali dengan pondasi moral yang kuat.
Nah kondisi ini memungkinkan anak terpapar pornografi sejak dini.

Tahukah Anda ada begitu banyak dampak buruk anak yang terpapar pornografi sejak dini?

Saya bahas berdasarkan pengalaman saya sebagai seorang konselor dan terapis, ya.
Jika ingin memelajari lebih serius, carilah jurnal dan hasil riset terkait pornografi. Anda akan tercengang membacanya.

Dampak buruk dari pornografi merupakan sebuah potensi yang siap meledak di mana saja bila kita tak bijak dalam bertindak.
Nah, saya pernah menangani anak laki 14 tahun, diantat oleh bibinya karena si bibi curiga si anak ini mulai menggemari sejenis.
Dalam ruangan, si anak mengaku sudah melakukan anal dan oral seks terhadap temannya dengan dia sebagai pihak laki.
Saya tanya lebih jauh, dia mengaku sejak kelas 6 SD dia nonton bokep, mulai yang straight, lalu threesome, sampai gangbang. Bahkan bisa mencari situs yang orang dewasa mungkin tak terpikir caranya.
Ada kenikmatan yang dirasakan, dia juga melakukan masturbasi, lalu timbul keinginan mencoba tapi takut karena takut salah dan takut nanti hamil perempuannya. Nah dia mengaku kelas 1 SMP mulai bosan nonton bokep laki vs perempuan, dia mulai nonton bokep perempuan perempuan
Ternyata itu juga membosankan sehingga dia mencari bokep laki dengan laki, ini membuat dia berpikir kalau sama-sama laki tak mungkin hamil, maka kemudian dia ajak kakak kelasnya mandi bareng dan melakukan hal tersebut. Dan ini terjadi beberapa kali sehingga akhirnya dia ketagihan
Lalu siapa yang salah dalam hal ini?
Orangtua yang abai, membiarkan anaknya pegang gadget tanpa terpantau.

Kasus lain, ada anak perempuan SD yang menyaksikan ini lalu mengijinkan teman-teman lakinya 'praktik' hanya agar dia tak dimusuhi.
Kasus lain, yang dewasa terlalu banyak nonton bokep, tadinya normal kemudian preferensi seksualnya bergeser karena ingin mencoba aktivitas seksual berbeda. Bahkan memunculkan kelainan yang akhirnya merugikan tanpa disadari
Berapa banyak anak menjadi korban karena video porno dan akan kita abai?

Apakah kita tidak menyadari bahwa dengan melakukan pembiaran dan acuh, kita berandil dalam cepatnya anak-anak terpapar bahkan menjadi pelaku pornografi?
Keluarga adalah benteng pertama dan terakhir yang bertugas menjaga anak-anak dan kawan-kawannya bertumbuh dengan aman dan sesuai umurnya.
Efek menonton porno bagi otak.

health.kompas.com/read/2015/08/1…
Nah sebagai orang dewasa, kita punya tanggung jawab moral dalam menjaga perilaku kita mengakses dan menyebarkan pornografi. Ingat, pemilik akun medsos yang menjadi follower kita bisa saja belum cukup umur.

Yuk, jadi bagian yang ikut menjaga kesehatan mental bangsa.
Dan seperti biasa sebagai penutup, yang selalu menjadi saran saya adalah:
Ini pendapat saya pribadi, jangan langsung percaya, carilah lebih banyak informasi dan referensi yang lebih terpercaya.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Buddhis Garis Lucu
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!