Tapi, tapi... FYI aja, Umbul Ponggok di Klaten yg ala ala, dgn ornamen hiasan lope lope, dan perosotan warna-warni itu bisa nyumbang pemasukan buat BUMDes lebih dari 8 M tiap tahun. Dan kata “instagramable” yg disebut racun itu justru bikin warga sana semakin sejahtera.
Ya kalau semua tempat wisata daerah harus ngikut standar estetique-minded ala orang hype ya susah. Tempat wisata daerah itu pengunjungnya biasanya ya warga daerah juga. Dan mereka suka dengan warna-warni, hiasan lope-lope, spot foto sayap, dll.
Tapi tentu saja ini balik ke selera dan pengunjung wisatanya. Orang2 yg nganggep hiasan2 itu norak biasanya ya karena mereka sudah keliling ke banyak tempat wisata. Kalau orang2 yg jarang ke tempat wisata, ya biasanya eksaitet.
Aku sendiri, secara pribadi, bosen sama hiasan yg semuanya serba lope-lope, warna-warni, sayap-sayapan, plang nama, dll. Latah. Tapi kalau ternyata itu dianggap manjur untuk menarik wisatawan dan mampu bikin warga sekitar berdaya, ya saya bisa apa. Hehehe
