Saya sih setuju Nadiem Makarim jadi pegang pendidikan. Keputusan ini tak terduga merupakan dobrakan yg tepat.
Dengan pengalaman di Harvard & Brown, semoga Nadiem membawa tradisi dikti Amrik u/ Indonesia. Salah satu daya saing Amrik yg sukar dikejar adalah kualitas dikti.
Dengan pengalaman di Harvard & Brown, semoga Nadiem membawa tradisi dikti Amrik u/ Indonesia. Salah satu daya saing Amrik yg sukar dikejar adalah kualitas dikti.
Kalau mau membereskan pendidikan pre-universitas, belajar dari Finland, Singapore, atau sekolah2 unggulan (magnet school) di Amrik.
Tetapi untuk pendidikan tinggi, maka cara pendidikan Ivy League (atau Oxford & Cambridge) mmg belum ada bandingan.
Tetapi untuk pendidikan tinggi, maka cara pendidikan Ivy League (atau Oxford & Cambridge) mmg belum ada bandingan.
Kalo sy usul sih, pertama2 lepaskan kewajiban sekolah2 dari pengajaran agama, dan fokus pada math, sains, dan liberal arts yg menunjang sikap kritis dan kreatifitas.
Pendidikan agama, kalo tidak bisa dicopot, ya dibikin optional, dan bukan syarat kelulusan.
Pendidikan agama, kalo tidak bisa dicopot, ya dibikin optional, dan bukan syarat kelulusan.
Vocational schools (sekolah kejuruan/ketrampilan) juga terlalu dipandang remeh di Indonesia. Padahal tidak perlu seluruh murid masuk pendidikan pre-univ, tetapi diperlukan yg habis sekolah menengah langsung kerja.
Masalahnya memang, vocational schools itu mahal, perlu workshop.
Masalahnya memang, vocational schools itu mahal, perlu workshop.
Indonesia perlu lulusan sekolah2 menengah yg mampu mengoperasikan mesin bubut dgn trampil, termasuk mesin2 CNC. Dibutuhkan para craftman yg bisa membuat komponen2 mesin, itu syarat dasar untuk naik kelas menjadi negara industri yg lebih bernilai tambah.
Dibutuhkan lulusan yg mampu merancang dan membuat kursi design baru dari kayu, dan itu ga perlu lulusan universitas.
Kita butuh warga pekerja trampil yg mampu berkreasi.
Kita butuh warga pekerja trampil yg mampu berkreasi.
Jangan menghasilkan lulusan universitas yg ga tahu apa2. Kreatifitas nol, Sikap kritis dan skeptis nol, kemampuan berpikir nol koma satu. Akhirnya bisanya cuma berdoa, ya berdoa itu kerjaan yg paling gampang...
