Dari 4 gambar yg banyak diretweet di Twitter, memperlihatkan framing positif dan negatif. Gambaran gedung2 pencakar langit, dan orang kepanasan dan kerepotan saat nyebrang.
Trennya meningkat pesat hingga tgl 8 Nov. Mulainya tgl 6 Nov. Tren berikutnya bisa naik, tp bs turun kl disadari polemik tsb menguntungkan promosi JPO ini.
Isu (R)APBD pada tanggal 8 Nov kalah oleh isu JPO.
Padahal untuk JPO sudah diberi filter. Tanpa filter, tentu akan lebih besar lagi prosentasenya.
Namun cluster yang Kontra lebih besar ukurannya dan lebih banyak influencer dan user pendukungnya.
Sedangkan 3 berikutnya dari cluster Kontra yaitu @yunartowijaya, @kurawa dan @permadiaktivis.
Framing negatif saat awal, mulai digerus oleh framing positif dari foto2 bagus dari JPO ini. Info yg sampai ke publik setidaknya tidak lg tunggal.
Aku yg kontra hanya infia_fact, satu lagi akun media @detikcom.
Tampak bahwa di IG, JPO didominasi oleh narasi positif.
Dari data Drone Emprit ini, tampak jelas bahwa Gubernur @aniesbaswedan menikmati promosi gratis terkait JPO "Sky Roof", dari percakapan yang kontra maupun yang pro atas keberadaannya.
Foto2 bagus dari JPO tsb yg juga viral, turut menempel dalam persepsi publik.
Kedua-duanya baik. Kalau dihentikan, maka keriuhan berhenti. Kalau dilanjutkan, promosi terus berjalan juga.
Narasi negatif tentang JPO yang ditampilkan melalui gambar orang kepanasan, dilawan dengan gambar positif indahnya gedung2 yang difoto dari arah JPO.
Semuanya framing. Framing mana yg disukai publik?