, 63 tweets, 8 min read
My Authors
Read all threads
Mau cerita nih, tentang proses produksi 2 lagu hasil kolaborasi JKT48 Acoustic & Sheila and The Upmost.

Ada yg mau denger ga?
Btw ini lagu2nya buat yg blm denger :

Di Bawah Langit Berwarna Sakura


Only Today
Baiklaaaah mari kita mulai! Gw akan bagi ceritanya dalam bbrp tahap ya :

1. Pre-produksi : mencakup pemilihan lagu, aransemen, dan pembuatan demo
2. Produksi : proses rekaman
3. Post-Produksi : mixing - mastering
4. MV shoot
1. Pre-produksi ini proses yg paling lama. Setelah 'ketok palu' bakal kolab utk 2 lagu, langkah selanjutnya adalah memilih lagu mana yg mau dipake. Dari sekian ratus lagu yg udh rilis resmi, dapet 8 lagu.
Kemudian gw buat 'mock-up' dari 8 lagu itu. Belom sampe demo. Cuma untuk presentasi gambaran kasar aja, kira2 gimana bunyinya kalo lagunya dibuat jd akustikan.

Presentasi ke siapa?

Ke anak2 akustik. Karena mereka yg akan memutuskan lagu mana yg dipake.
Stlh presentasi dan rundingan, bbrp lagu di-drop dgn pertimbangan a.l. :
a. Lagunya terlalu "piano-driven", sementara kolaborasi ini instrumen utamanya adalah gitar dan bass
b. Mood versi elektrik n akustiknya mirip2, jadi ga spesial.
Akhirnya 2 lagu itu yg terpilih dgn pertimbangan : "Di Bawah Langit.." jarang dibawain (bagus utk re-introduce), "Only Today" is a fan favorite.
Urusan pilih2 lagu kelar, skrg aransemen. Prinsipnya : "semua lagu bisa diaransemen ke bentuk apapun", jadi supaya nggak terlalu banyak opsi atau terlalu liar, kita bergerak dgn koridor2 dan referensi.
Kl koridor2 udh jelas : instrumen yang dipake adalah instrumen2 akustik, highlightnya di gitar, bass, dan vokal. Koridor yang terpenting : harus dikemas dalam bentuk yang mudah dicerna telinga orang Indonesia, tanpa membuatnya jadi cheesy atau gampangan.
Sebelum bergerak mencari referensi, terlebih dulu gw dengerin 2 lagu ini scr detail. Analisa lirik, transcribe chord2 dan motif2 asli. Dari situ ketauan mana yg perlu di-keep (spt motif2 intro) dan mana yg dibuang (interlude2 misalnya).
Utk lagu "Di Bawah Langit..", salah satu yg menarik adalah line strings section di Chorus. Nah karena ga mungkin pake string section yg banyak, akhirnya diputuskan pake solo violin aja. "Solo violin" dan "akustik" otomatis akan ketemu...
... The Corrs!

Specfically this song, yang moodnya mirip2 dengan "Di Bawah Langit.."

Dan ketika kita udah ngomong The Corrs, langsung tau persis siapa violinist yang perlu dipanggil 😉

Referensi buat "Only Today" agak susah dicari. Lagu2 ska jarang banget dibikin akustik. Kalopun ada, selalu dgn Brass section lengkap, terlalu complicated. Akhirnya gw coba convert ke sesama musik Karibia, yaitu Reggae.
Kenapa kekeuh dengan musik daerah Karibia, karena liriknya penuh referensi kata2 "pantai", "ombak", laut", "pasir putih", dll. Jadi make sense kalo musiknya ttp lari ke sana.
Nah ternyata reggae klasik gaya Bob Marley masih blm kena. Akhirnya cari2 referensi reggae modern dan ketemu lah lagu ini. Cocok!

Urusan referensi selesai? Belom. Masih perlu referensi untuk pecahan vocal. Secara gw anak lama, gw ambil referensi dari grup2 90-2000an. Jadi lupain aja Fifth Harmony dan teman2nya, we're talking...
... Destiny's Child,...

...Wilson Phillips,...

...dan spesial referensi dr dalam negeri, Rida Sita Dewi!

Kenapa gw ambil RSD, karena gw melihat ada kesamaan antara mereka dan anak2 akustik : warna vokal yang masing2 jauh berbeda, tapi kl disatukan nge-blend banget.

Okay, masuk ke proses aransemen dan bikin demo. Yg dimaksud "demo" di sini bukan cuma sekedar guide gitar bolong n vokal, tapi sdh bener2 di aransemen. 75% jadi lah. Tujuannya supaya nanti pas produksi beneran, udah nggak bingung nyari2 sound, pattern dll. Hemat waktu.
Utk "Di Bawah Langit.." chord dasarnya nggak banyak berubah dari aslinya. Yang berubah drastis interlude-nya, bener2 bikin baru. Dikasih space utk solo masing2 penyanyi.
Nah, setelah solo vocal satu2, tadinya solo instrumennya gitar akustik. Atas saran org2, diganti jadi solo bass, supaya rata setiap artist dapet solo.
Eh ngajar dulu ya gaes nanti ssmbung lagi
Okay lanjut..

Overall, treatment aransemen utk "Di Bawah Langit..." adalah : Sophisticated yet Simple. Terdengar 'keren' dan 'hebat', tapi sebenernya cukup sederhana sehingga bisa dimainin gegitaran aja.
Chord 'miring'nya lumayan banyak, terutama di bagian interlude, tapi sebenernya itu bisa disederhanakan jadi 'slash chord' misalnya C/D, E/D, dsb. Nggak susah kok. Ada yang udah coba ngulik? 😁
Salah satu yang mungkin bikin lagunya kedengeran sophisticated adalah basic rhythm-nya diubah. Lagu aslinya rhythm-nya lurus2 gaya Britpop, sementara yg ini lebih 'groove'.
Ok kalo ada yang mau tanya2 soal aransemen lagu "Di Bawah Langit Berwarna Sakura", reply di sini ya.. sekarang kita lanjut ke...
..."Only Today". Kl yang ini memang dirancang jadi kebalikannya "Di Bawah Langit...". Yang ini overall treatment-nya adalah : Simple and Fun! Lagu ngamen seru2an yang bener2 bisa dimainin sambil nongkrong rame2 di pantai, literally 😁
Makanya chordnya hampir nggak berubah dari aslinya, nggak ada chord miring (paling miring Mayor7), nggak ada modulasi yg aneh2, bagan lagu yg ribet2. Bahkan interludenya dibuang sama sekali. Lagu ngamen deh pokoknya!
Nah supaya tetep terkesan 'mahal', aransemennya main di dinamika sama tekstur. Instrumennya masuk satu2, ada breakdown-nya, ada half-tempo nya, ada acapellanya, dsb. Intronya bahkan hanya satu instrumen : guitalele.
Nah kenapa memutuskan pake guitalele :
1. Supaya konsisten dgn tema pantai-nya
2. Supaya ada variasi dgn lagu2 lain yg selalu formatnya 2 gitar akustik
3. Mendekati lagu referensinya yg intronya ukulele
4. Karena Nadila punya guitalele 😁
Btw, sedikit trivia : guitalele tuningnya beda dgn gitar biasa. Tuningnya ADGCEA (dr senar paling rendah). Jadi kalo di MV keliatan Aurel n Nadila mainnya beda, ya karena memang beda. Kl Aurel main di D, Nadila main di A.
Nah supaya lebih 'pantai' lagi, kita tambahin instrumen2 lain yang sifatnya perkusif spt marimba, xylophone, castanet, dsb.
Ok kalo ada yg mau nanya-nanya soal aransemen "Only Today" reply di tweet ini ya...
Terakhir, guide vocal. sebenernya idealnya semua suara ikutan, supaya kebayang warnanya. Tapi kebetulan ketika itu yg available cuma 1 org. Still ok lah.
Nah, jadi deh demo-nya!

APAAAAA??? SEGITU PANJANG NGETWIT CUMA BUAT CERITA BIKIN DEMO??? BELOM REKAMAN???

Mmm, ya iya. Kan td udah dibilang, demonya harus rapi. Meskipun ntar sebagian besar/semua track dibuang diganti. Ya gpp, memang gitu.
Nah langkah terakhir setelah demo di-approve dan sebelum fase Produksi, adalah workshop vocal dgn anak2 akustik
Workshop vocal ngapain aja?

Pertama, mengatur part. Urutannya siapa yg nyanyi duluan, kalimatnya dari mana sampe mana, dst.
Kedua, mengatur pecahan suara.

Sebenernya sih anak2 akustik udh jago banget urusan ini, mereka udh punya formula sendiri. Tinggal dirapihin aja supaya pecahan nada yg diambil lebih masuk ke chordnya, terutama lagu "Di Bawah Langit.." yang chord2nya rada ajaib.
Ok masuklah kita ke tahap 2: Produksi! Rekaman benerannya!

Tp ceritanya lanjut besok aja ya.. ngantuk cuuuy 💤
Yaaak kita lanjut ya..

Utk produksi rekaman, urutan take-nya sebagai berikut :
Drums
Drum editing
Vocal
Guitar
Keyboard
Bass
Violin

Masing2 instrumen masuk di hari yang berbeda, 1 hari langsung take 2 lagu. One for all lah.
Buat yang pernah rekaman, urutan begitu akan terlihat aneh. Banget. Kok bisa abis drum langsung vocal? Kok bisa bass urutannya belakangan?

Bisa dong. Kalo bikin demonya rapih. Jadi semua instrumen ada guide-nya. Mau mulai dari mana pun, bisa.
Rekaman drum utk 2 lagu ini cepet banget. Kl ditotal paling cuma 1/2 shift (3 jam). Wajar mengingat drummernya salah satu yg terbaik se-Indonesia. Cuma di tengah2 rekaman studionya ada technical glitch. Akhirnya Handy cabut dulu manggung, malemnya lanjut lagi.
Rekaman vokal fun banget! Anak2 akustik sangat kooperatif, prosesnya jg termasuk cepet karena mereka rekaman langsung ber-4 tp tracknya terpisah, jadi kl ada 1 yg salah, dia aja yg harus ngulang.
Rekaman gitar yang agak lama, karena kita cari2 posisi chord di gitar yang nyaman dipegang dan ga harus pindah jauh2. Dicari jg yang sebisa mungkin banyak 'open string' supaya bunyinya lebih 'ringing'. Dan namanya gitar akustik, udah pasti di-dobel. Jadi take 2 kali.
Yang lebih susah justru rekaman guitalele! Kita baru nyadar di studio kl guitalele itu gampang fales 😅 jadi sebentar2 berhenti, tuning lagi. Untungnya guitalele nggak perlu di-take dobel.
Rekaman keyboard nggak di studio, gw kerjain di kantor. Hampir semua yg di guide di take ulang, menyesuaikan dgn voicing gitar dan harmoni vocal supaya ga nabrak2. Ada jg bbrp track non-akustik, kaya sound pad dan electric piano, utk ngelayer supaya lebih penuh.
Plus tambahan loop2 supaya lebih rame, misalnya Shaker, tambourine, clap, gingersnap, dan instrumen perkusi khas 48 group : Castanet
Rekaman bass kembali dilakukan di studio. Kita pake 2 bass yg berbeda utk tiap lagu. "Di Bawah Langit.." pake model Jazz Bass, "Only Today" pake model Precision.
Pas rekaman bass "Only Today" sempet ada problem listrik, hasil rekaman bass-nya noise 😢 tapi untungnya bisa diilangin. *phew
Rekaman violin kita cuma kirim2an data aja. Gw dateng ke rumah Achi, bawa data, partitur, speaker (waktu itu speakernya Achi lg rusak), sama briefing sedikit, trus udah, pulang. Achi take sendiri, datanya dikirim.
Proses produksi selesai! Total masa produksi kira2 1 bulan.

Lah kok lama? Katanya jago?

Iya rekamannya mah cepet, yang lama nyari jadwal kosong 😜
Kita lanjut ke tahap 3 : Post-produksi, mencakup mixing dan mastering.

Untuk urusan ini, kita kerja via korespondensi dengan engineer yang memang biasa meng-handle lagu2 jeketi yg lain. Jadi nggak duduk bareng, cuma tuker2an data sama notes revisi aja.
Kenapa mixing nggak gw yg handle, karena :
1. Butuh perspektif lain secara sound engineering.
2. Gw ga bisa mixing utk level professional recording. Kalo cuma sekedar demo, masih bisa.
Prosesnya : pertama semua data diserahin ke engineer, trus biar dia berkreasi, tanpa brief tertentu.
Mix preview pertama nyampe, gw dengerin dan gw tulis hal2 yg perlu direvisi, secara global (mood keseluruhan lagu), maupun secara detail (per bagan lagu).
Biasanya, kalau nulis revision notes nya detail, sekali revisi udah cukup. Dalam kasus ini, revisinya 2 kali, karena gw kurang teliti ngecek vokal2nya 😅
Mixing-mastering selesai, langkah terakhir tinggal tahap 4 : Shooting MV!

Ini sih tahap yg paling fun, ga perlu banyak mikir, kecuali ngulik bagian masing2. Easy peasy hahaha. Tapi tetep ada susahnya...

NYAMAIN JADWAL! 😂😂😂
Memang butuh extra effort ngumpulin manusia2 super sibuk ini. Giliran anak2 akustik bisa, bassistnya ngejob. Bassist bisa, pianis ke luar negeri. Pianis pulang, drummer yg keluar negeri, drummer pulang violinist ngejob, gitu aja terus 😂😂
Untung akhirnya ketemu 1 tanggal yang pas semuanya kosong, jadilah kita shooting di hari itu, dan setelah diedit, hasilnya adalah 2 lagu yg sekarang ada di YouTube itu.
And now the punchline.

Ngapain gw capek2 ngetik thread panjang2 begini?
Supaya pada tau, produksi karya lagu yang proper itu susah, butuh banyak usaha, tenaga, dan orang2 yang terlibat di dalamnya.

Jadi, kalo masih ada yg ngebajak, donlod ilegal, atau yg lebih parah, nyolong masukin ke streaming KAYA KEJADIAN KEMAREN ITU..

Ya loe tega banget sih.
End of thread.
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Yessi Kristianto

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!