My Authors
Read all threads
Karena bingung tak tahu harus bagaimana lagi, akhirnya ibuku berusaha mencari sedikit informasi dari tetangga sekitar. Ditanyanya perihal apakah mereka juga sering mengalami kehilangan uang atau barang di dalam rumah.
Asumsi keluargaku, mungkin saja ada yg melakukan pesugihan babi ngepet disekitaran tempat tinggalku, namun tak ada satupun dari mereka yg mengaku pernah mengalami hal tersebut dan malah menganggap keluarga aneh dan mengada-ada.
Hmm. Abaikan anggapan negatif orang2. Berarti tuduhan adanya babi ngepet dapat dibuang jauh2 karna ternyata hanya keluarga Kamilah yg mengalami hal2 tidak mengenakan tersebut. Tuduhan kedua adalah tuyul.
Namun hampir sama dengan kemungkinan pertama, kalau memang ada tuyul, mengapa hanya keluarga kami yg didatangi dan dicuri terus menerus? Walaupun bgtu, ayahku memutuskan untuk memelihara keong laut (umang2) dan kepiting sawah.
Yang konon katanya kedua hewan tersebut merupakan hewan kesukaan para tuyul yg dapat mengalihkan perhatian mereka ketika sedang beraksi hingga akhirnya lupa untuk mencuri karena asyik bermain dengan hewan-hewan kecil itu.
Nyatanya, tiap hari tetap saja ada lembaran uang dirumah kami yg hilang. Ternyata tuyul bukanlah pelakunya. Atau mungkin mitos tentang para hewan kecil tersebut ternyata tidaklah benar adanya? Kami kembali bertanya2 tanpa pernah mendapatkan jawaban yg pasti.
Hingga akhirnya ibuku memiliki inisiatif untuk meminta bantuan pada "orang pintar" kenalan temanya. Empat hari setalah peristiwa hilangnya hp milik adikku tersebut, ia sudah tidak lagi mengharapkan benda miliknya nya tersebut kembali.
Keadaan rumah makin memanas dan diantara kami sulit sekali untuk akur. Terkadang kini aku menyesali perbuatanku yg menuduh adik telah mengambil dan menjual kamera milikku yg dipinjamnya. Namun disaat hari kejadian, sungguh aku tak dapat mengontrol diri dan emosi.
Hawa aneh dirumah itu memang seolah membuat kami mudah untuk bertengkar dan tidak pernah percaya satu sama lain. Ketika ibuku pulang dari rumah orang pintar, ibuku langsung memanggil anak2nya.
Saat itu ia berkata "ayo semuanya, cari hp Ika (nama samaran adikku) diseluruh bagian rumah sampai ketemu". Kontan kami semua bingung dan menggap ibu sedang berdelusi. "Harusnya masih ada, kok, cari saja dimanapun kalian pikir itu mungkin" tambahnya.
Walau sedikit bersungut-sungut, kami semua berusaha mencari benda yg tidak pasti keberadaannya, aku mencari ditumpukkan barang2 didepan kamar mandi luar. Ibuku juga mencari didalam kamar tidurnya sambil sesekali berusaha menghubungi nomor hp adikku yg juga tidak kunjung aktif.
Sementara itu, kaka dan adikku mencari dilantai atas, dimasing2 kamar mereka. Jujur, aku merasa seperti orang bodoh saat itu. Kalau memang hp itu masih ada, lantas dimana? Berkali-kali ibuku mencoba menghubungi hp adikku yg telah hilang itu, tiba2 ibu berteriak penuh semangat.
"Ah, nyambung! Nyambung!" Maksudnya, ia berhasil terhubung ke nomor hp adikku yg hilang. KREK, panggilan ibuku diterima si pemegang hp. "Halo! Halo! Ini siapa, ya?" Ibu berusaha mencari tau siapa lawan bicaranya saat itu.
Namun berulang kali ibu menanyakan hal yg sama, ia tak pernah mendengar jawaban apapung dari ujung sana. Tiba2 panggilan tersebut ditutup oleh lawan bicara misterius nya itu. Ibuku menggerutu sambil berusaha kembali menghubungi lagi.
Aku hanya memperhatikan tingkahnya dari luar pintu kamar. Hp yg dihubungi kembali tidak aktif, namun ibukku tidak mau menyerah. Pada panggilan kesekian kalinya, panggilannya kembali terhubung dan diterima. "Halo! Maaf, ini siapa ya? Tolong dijawab dong! mas? Mbak?"
Sama seperti sebelumnya, tak ada respon apapun yg dihubunginya itu. Namun samar2, ibuku mendengar suatu suara yg lain. "Ada yg lagi ngomong", ujarnya kepadaku. Raut wajahnya berubah serius ketika sedang berusaha mendengar suara itu dengan lebih jelas. "Ika?".
Aku ikut bingung waktu ibuku menyebutkan nama adikku. "Halo, mbak, hpnya sudah ketemu ya?" Namun nampaknya ibu tak mendapatkan respon apapun dari orang yg sedang dihubunginya tersebut. "Kenapa Bu?" Tanyaku penasaran.
"ini pas diangkat, ibu dengar suara Ika sama kakamu lg ngobrol, tapi suaranya kecil banget" jawabnya. "terus hpnya?" Tanyaku lagi. "Pas ibu panggil2, si Ika malah terus asyik ngobrol aja, ibu dicuekin sama dia" tukasnya sambil sedikit ngomel.
"ya udah, ayo kita langsung samperin aja, bu" ajakku. Akhirnya kami berdua naik ke lantai 2 dan sesampainya dikamar adikku, ibu kembali bertanya, " kamu ini, ditanya malah diam saja! Hpnya sudah ketemu?".
Adikku menjawab sambil kebingungan. "Maksud ibu? Lah, belum bu. Ini aku juga dari tadi masih nyari bu". Ibuku jadi ikut bingung. "Terus tadi yg angkat hpnya siapa? Lah, ibu tadi dengar suara kamu sama Mbak Santi (nama samaran kakaku) lg ngobrol pas ibu hubungi hp-mu barusan kok".
"lah, kok aneh. Memangnya hp nya aktif tadi?" Tanya adikku. Ibu tidak menjawab, ia kembali mencoba menghubungi hp adikku tersebut. Terhubung, namun tidak diangkat. Beberapa kali dicoba, namun tidak juga diangkat.
Adikku duduk diatas kasur sambil menunggu kelanjutannya dengan cemas. " Sebentar, kayanya kasur ini bergetar" ujar adikku tiba2. Kakaku langsung ikut menyentuh kasur tersebut, "Eh, iya, benar!". Ibu langsung memutuskan sambungan panggilan Hp dan mencoba menyentuh kasur itu juga.
Tak sampai 5 detik tangannya mendarat di atas kasur, beliau berkata, "ah, kalian ngarang saja. Mana? Tidak ada geteran sama sekali". Adik dan kakaku saling berpandangan penuh tanya. "Tapi tadi...". "Sudah, coba kalian cari terus hpnya", suruh ibu sambil menghubungi kembali hpnya.
Tiba2 adikku berteriak, "eh, ini kasurnya bergetar lagi, Bu!". Refleks tangan ibu langsung terulur ke arah kasur dengan cepat. Raut muka ibu seketika berubah. "Iya, kaya ada geteran". Tangannya yg lain masih memegang hp yg terhubung dengan hp adikku.
Dengan sigap, adikku meraba-raba badan kasur hingga ke bagian bawah. Oh iya, kasur adik-ku adalah Spring Bed dengan ukuran single. Sambungan telepon ibu di HPnya terputus dan bersamaan dengan itu getarannya pun lenyap. “Coba telepon lagi, bu!” pinta adikku.
Dan benar saja, ketika ibu kembali menghubungi HP adik, getaran itu kembali muncul. “Ada di dalam sini!” pekik adikku tiba-tiba. Aku yang dari tadi hanya termangu melihat tingkah mereka langsung bertukas.
“Di dalam kasur, mana mungkin!” Namun ketika aku disuruh untuk meletakkan telapak tanganku pada bagian bawah kasur, aku menjadi sedikit percaya pada keganjilan tersebut.
Bagaimana mungkin HP bisa masuk ke dalam bagian dalam Spring Bed di saat tak ada satupun lubang yang menganga pada kasur? Dan lagi, kasur itu 2 lapis, sedangkan HPnya berada di dalam lapis kasur yang kedua. Benar-benar tidak masuk diakal.
Namun untuk membuktikan itu semua, kami harus melakukan sesuatu. Ibu menyuruhku untuk mengambil pisau di dapur. Aku pun turun dan hampir terjatuh pada salah satu anak tangga ketika kulihat kelebatan bayangan hitam yg biasa kulihat di ruang tamu.
kini sedang melompat dari atas meja makan ke arah dapur lalu menghilang. buru2 langsung kuambil sebuah pisau dan kembali kelantai atas. Saat itu aku melihat ibu, Kaka dan adik tengah mengangkat lapis pertama kasur spring bed dan menyingkirkan ke salah satu sudut ruangan.
Lapis kedua kasur itu kemudian setengah dibalik sehingga bagian bawah kasur tersebut pada bagian tepinya hingga cukup lebar untuk memasukan tangan kedalamnya. Ketika sudah cukup, tangan ibu masuk kedalamnya dan merogoh sesuatu.
Ketika tangan kembali dikeluarkan, kami semua terkejut waktu melihat hp adikku yg telah hilang berhari2 kini tengah berada dalam genggaman tangan ibuku, dalam keadaan mati. Adikku langsung mengambil kembali hpnya sambil terus bersyukur pada Tuhan.
Sementara aku dan kakaku masih bengong karna tak percaya. "Benar apa yg dibilang orang pintar itu" kata ibuku. Kami semua tak paham dengan maksud perkataan ibu barusan. Ibu menyuruh kami semua untuk turun dan berjanji akan menjelaskan lebih lanjut diruang tamu.
"jadi begini, kalian masih ingat dengan telur bebek busuk yg pecah didepan pintu rumah waktu itu?" Kami semua mengangguk. "Itu kiriman. Katanya, memang sengaja dilempar kerumah kita. Itu bukan telur bebek biasa, ternyata didalamnya ada semacam paku ghaib yg tidak terlihat".
Kami semua masih terus terdiam mendengarkan cerita ibu. "Begitu telur pecah dan paku ghaib jatuh diteras rumah kita, semua jin yg berada dalamnya masuk kedalam rumah ini karna telah ditugaskan untuk sengaja mengganggu".
Adikku yg penasaran langsung memotong, "siapa yg melempar telur itu?". "Katanya masih saudara yg tidak suka sama keluarga kita. Siapa pastinya, orang pintar itu tidak mau memberitahu", jawab ibuku. Walau tidak diberitahu dengan pasti, kami semua langsung mengganggukan kepala
Walau tidak diberitahu dengan jelas, kami semua langsung menganggukkan kepala tanda sudah paham. Ya, hampir tidak mungkin salah kalau yg dimaksud pasti keluarga saudaraku yg bertengkar hebat dengan keluargaku sewaktu kami masih tinggal di kompleks yg sebelumnya.
Keluarga mereka saat itu memang banyak dicurigai para tetangga sedang memperaktekan ilmu ghaib. Bagaimana tidak, kehidupan keluarga mereka yg sebelumnya biasa2 saja, seketika bisa menjadi kaya raya. Suaminya tidak bekerja namun sang istri bagai toko emas berjalan.
Istrinya selalu memakai emas berlapis2 ketika sedang keluar rumah. Bahkan belakangan, pasangan tersebut dikenal sebagai rentenir kejam dengan suku bunga tinggi yg tidak segan2 untuk menyita harta para peminjam uang yg tak mampu melunasi ataupun membayar cicilan pinjaman mereka.
Para tetangga juga terkadang melihat sang istri sedang menggandeng atau menggendong seekor tuyul dipundaknya ketika sedang berjalan2 keluar rumah. Tentu saja, tidak semua orang dapat melihat mahluk yg kasat mata itu.
"wah, ternyata mereka masih bgtu dendamnya dengan keluarga kami", pikirku. apakah tuduhan kami salah atau benar, kami tetap yakin kalau keluarga merekalah pelakunya. Masalah mereka tau alamat baru kami dari mana, akupun tidak tau.
Tapi dengan kelebihan yg mereka miliki, rasanya itu bukanlah perkara yg sulit. Lalu Ibu melanjutkan ceritanya.
"setiap uang ataupun barang yg hilang, sebenarnya tidak langsung hilang, tapi di umpetin dulu, dan jika kita mencarinya ke seluruh bagian rumah pasti masih ada. Seperti Hp mu tadi ika". Mendengar penjelasan ibu, aku langsung bertanya dengan penuh semangat. 32
"kalau bgtu, kamera digitalku juga masih bisa dicari sampai ketemu?" Namun ibu menggelengkan kepalanya, memadamkan harapanku yg sedang berkobar saat itu.
"sudah terlambat. Kata orang pintar tadi, sekarang yg masih bisa ditemukan hanyalah hp adikmu tadi. Karna walau hanya diumpetkan, kalau uang ataupun barang yg hilang itu tidak segera dicari, maka beberapa hari kemudian mereka akan benar2 lenyap".
"seharusnya, waktu tau ada telur pecah itu harus langsung disiram pakai air kencing, untuk membatalkan sihirnya. Tapi sudah telat, yg sudah masuk kedalam rumah ini kuat2. Orang pintar tadi tidak bisa mengusirnya" lanjut ibu. Aneh, namun tak bgtu aneh, karna sejak awal sudah aneh.
Setelah itu, ibu menyuruh kami untuk mengambil garam yg diperoleh nya dari orang pintar dan menaburkannya pada setiap bagian depan pintu di rumah kami. Katanya untuk menangkal masuknya mahluk ghaib lain yg kemungkinan akan menyusul dikirimkan lagi.
Juga untuk mengurangi kemungkinan adanya kejadian yg akan membahayakan keluarga kami oleh mahluk2 yg sudah berada didalam rumah. Mahluk2, ya karna memang jumlahnya lebih dari satu dan bervariasi. Kedepannya akan aku ceritakan satu persatu mahluk apa saja yg ada dalam rumah kami.
Ibu juga berpesan agar menjaga baik2 tiap barang berharga yg kami miliki serta tak saling menuduh lg jika ada uang ataupun barang yg hilang. Karna yg mengambil memang bukan diantara kami, melainkan mahluk ghaib kiriman yg kini tinggal bersama kami didalam rumah ini.
Sejak saat itu, aku selalu menggenggam hpku sepanjang hari ketika berada dalam rumah. Bahkan didalam kamar mandi pun, hp pasti ku bawa. Bahkan ketika aku sedang tidur pada malam hari, hp selalu ku genggam erat2 dan kutempelkan pada dada, kemudian aku tidur dengan posisi telungkup
Yg bererti aku tidur sambil menindih hp. Begitu takutnya aku untuk kehilangan barang milikku lg. Sejak saat itu juga, aku menjadi lebih dekat dengan Tuhan. Seperti setiap malam sebelum tidur, aku pasti berdoa selama lebih dari satu jam tanpa henti.
Aku meminta kemurahan hati Tuhan untuk senantiasa melindungi dan menjaga aku beserta keluarga selama tinggal di rumah itu. Paling tidak, supaya kami dapat melewati malam itu tanpa adanya gangguan yang berarti dari para makhluk ghaib.
Sepertinya, anggota keluargaku yang lain juga melakukan hal yang sama. Selama beberapa hari ke depan setelah kejadian itu, tak ada lagi kejadian kehilangan uang atau barang.
Keluarga kami begitu senang karena nampaknya keanehan itu telah berakhir. Namun yang paling membuatku kesal adalah kini tiap sore hingga tengah malam, pintu kamarku yang menuju ke ruang makan jadi sering sekali diketuk-ketuk yang ketika pintu kubuka, tidak seorangpun ada di sana.
Suatu malam sekitar pukul 21:00, bunyi itu kembali terdengar. “TOK! TOK!” Bunyinya begitu jelas. Tapi percuma saja kubuka, toh takkan ada orang di luar sana.Di rumah hanya ada kakak-ku dan aku saat itu. Yg lainnya sedang pergi kerumah saudara sementara ayah belum pulang kerja.
"TOK! TOK!" Bunyinya kembali terdengar. Karna merasa terganggu, akupun berjalan perlahan mendekati pintu. Dengan mengendap-endap, aku berniat untuk mencari tau siapa yg melakukan hal iseng tersebut. Mungkin saja itu kakaku yg berusaha menakuti.
Walaupun aku sadar benar kalau bunyi ketukan itu pun tetap muncul saat aku seorang diri dirumah. Aku tak dapat mengintip dari lubang kunci, karna saat itu kunci sedang terpasang. Jika aku mencabutnya pasti akan menimbulkan suara dan pelakunya bisa kabur.
Telinga kutempelkan pada badan pintu, ingin memastikan bahwa bunyi ketukan yg aku dengar selama ini memanglah berasal dari depan pintu kamar. "TOK! TOK!" Nyaringnya bunyi ketukan sempat membuat kaget, geteran yg berasal dari ketukan sebuah tangan kepintu kamarku.
Ketukan itu dapat bgtu kurasakan karna kedua tanganku menempel pada badan pintu. Aku terdiam cukup lama. Bunyi itu tidak muncul lg. Saat aku hendak kembali kekasur, tiba2 bunyi itu kembali terdengar dan tanpa menunggu ketukan tersebut selesai hingga tiga kali.
Aku langsunembuka pintu dengan bgtu cepat. Dan seperti biasa, kosong!. Aku langsung mencari kakaku dan ternyata ia sedang menonton TV diruang tamu. Dibelakangnya, kelebetan bayangan hitam yg biasa kulihat, sedang melompat2 diatas kursi dan kembali menghilang kemudian.
Tanpa berkata apa2, aku kembali kekamar.Dan begitu aku menutup pintu, ketukan itu kembali muncul. Karna kesal, aku langsung berkata "kalau mau masuk, langsung masuk aja! Jangan ketuk2 terus, berisik!" Dan setelahnya, bunyi ketukan berhenti terdengar. Paling tidak untuk malam ini.
Sore hari pada keesokan harinya ibuku kembali menimbulkan suara gaduh. Aku keluar dari kamar danenanyakan ada apa. Beliau berkata bahwa setelah pulang dari dari warung membeli mie instan dan telur, ia duduk diruang tamu untuk menonton tv.
Uang kembalian sebesar Rp.62.000 diletakkanya diatas meja. Pecahan uang kertas Rp.50.000 satu lembar, uang kertas Rp.10.000 satu lembar dan uang logam Rp.1.000 sebanyak 2 buah. Sesaat setelah acara yg ditontonnya selesai, ibuku hendak memask mie instan karna laper.
Begitu uang kembalian yg diletakkanya hendak ia ambil, tepat didepan kedua matanya sendiri, ia melihat tiba2 uang yg diatas meja itu menghilang seketika. Ia segera mengambil uang kembalian yg tersisa dan tak ada hentinya mengutuk kejadian aneh yg baru saja dialaminya.
Tunggu Cerita selanjutnya ya, bakal lebih menegangkan kaya punya kamu dipagi hari.
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Dongeng Sebelum Tidur

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!