Page 2
_A Thread_
#ceritahoror #horror #HorrorThread #hororstory #TheWorldoftheMarried #pakgirl #Episode10 #CaptionGratis
“Ahh, Koe jangan meden-medeni gitu to, Yok” (Jangan nakut-nakutin) Jawab Kiyer sambil memegangi pipinya.
“Priksa ke Dokter wae po?” Si Gembi memberi usulan.
“Nganu wae, nanti tak ke warnet. Nyari-nyari ini penyakit apa, kalau udah ketauan kan bisa cari obat tradisonalnya” Gembi kembali usul.
“Tapi kok koe nggak kena yo Puk?” tanya Timbul, yang melihat Lepuk dalam kondisi sehat walafiat.
“Lha aku gak tau, malah bagus to…” katanya sambil membuka bungkusan.
“Wis, ga perlu bingung. Tadi aku udah konsultasi sama warnet, kalau kita itu cuma kena gondongan” kata Gembi.
“Terus obate?” tanya Ceper.
“Iyo, beneran. Sumpah! Tanya wae sama Kace kui” jawab lepuk dengan mata yang tak lepas dari monitor.
“Bener gitu, Ce?” tanya Kiyer yang melihatku sudah terbangun.
“Ho’oh” Jawabku sambil menguap.
“Maksudmu piye, Yer?” lalu Kiyer mulai bercerita.
“opo kui, Per?” tanya Timbul yang muncul dari balik kamarnya bersama Doyok.
“Ini obat yang kita butuhkan, namanya blau!” katanya penuh keyakinan.
“Cara penggunaannya piye?” aku bertanya.
“Sini, Mbul!” kata Ceper yang kemudian mengolesi si Timbul, dan urut sampai semua kebagian.
“Per,kok koe banyak banget ngolesnya?” tanyaku.
“Loh, kok muka kalian malah di cet?” tanya Gembi heran.
“Bocah Edan! Iki obat opo?” tanya Gembi.
“Lha aku juga bawa Obat iki” Gembi mengambil karung yang tadi dia bawa.
“Obat opo itu?” tanya Doyok.
“Halaah, kebanyakan intro!” teriak Ceper sambil merebut karung itu.
“Wellah, buah Pace itu. Dalam kepercayaan jawa bisa menyembuhkan gondongen, tanpa harus memakan buahnya.”
“Kita buat kalungan!” jawab Gembi sambil mengangkat sebuah tali raffia berwarna Pink!
“Kalau begitu, kita kombinasikan dua obat dari barat dan timur ini! Siapa tau cepat syembuh.. saya mau pakai 3 biar manjur!” kata Ceper sambil merakit sendiri kalungnya.
“Tok tok tok” belum ada ya membuka. Gembi yang lagi nyetel music winamp akhirnya berdiri dengan malas.
“Malesan kabeh!” kata Gembi. Dan beberapa saat kemudian, terdengar Gembi berteriak.
“Rumahe abis di bersihin yo?” tanya Noka.
“Mesti podo ngawur” kata dia sambil merem.
“Lha ini, ratu ular disini kok bisa marah?” tanya Noka.
“wuuuoooohh,iki gara-gara koe sama Gembi ngobok-obok sumur itu, Per!” kata Kiyer.
“Mas Lepuk gak ikut? “ tanya Noka lagi
“Iyo, kok bisa tau?” tanya Lepuk.
“apane, Ka?” tanya Doyok.
“Penghunine!” suara Noka terdengar meninggi.
“Aaa. Aada apa aja?” tanya Timbul…
“Iyo, ada rajahannya” jawab Lepuk.
“Itu fungsinya buat menyegel mereka biar ga kemana-mana” balas Noka.
“Hussssh, cangkemu itu lho Per!” seru,Gembi.
“Eh iyo… map-maap” kata Ceper sambil mbungkem mulutnya sendiri.
“Terusss opo meneh, Ka?” tanya Kiyer.
“Wuuhhhhhh” kami mulai berbisik-bisik
Noka berjalan kedepan, kami lagi-lagi mengikuti.
“Trus, ada peri yang wujudnya cantik. Tapi pemalu” kata dia..
“Masih ada lagi! dan paling kuat..” ekspresi Noka berubah, aku tidak bisa menggambarkan ekspresi macam apa itu.
“Apa kui?” tanyaku tidak sabar.
“Sosok Genderuwo, gede dan paling usil… katanya ada yang pernah di usili”
“Wahh ho’o Kui… tempat pesemayamannya dimana ka?”
“Lha itu, di tempat kalian berdiri!” kata Noka dengan enteng. Langsung saja kami yang kebetulan berdiri di lorong Casablanca bubar seketika.
“Kalau di usir bisa?” tanya Ceper. Noka berjalan mondar-mandir dan terlihat berpikir keras.
“Piye? Bisa nggak?” tanyaku.
“Hmmmm… Bisa, tapi ………..” kata Noka dengan nada suara ragu.