Page 3
_A Thread_
#ceritahoror #horror #HorrorThread #hororstory #SuperMDisbandParty #Episode10 #SambungAyat #PesanSambat
“Piye? Bisa ora?” tanyaku lagi.
“Sik to Mas!” kata dia lagi, sepertinya Noka sedang memikirkan seseuatu.
“Aduh, Nok… kok sebulan to, kalau masih sebulan lagi ritualnya. Tadi kamu ga perlu ngabsen dhemit-dhemit disini” kata Lepuk yang celingukan sambil memegang leher bagian belakang.
“ya kirain kita koe bisa langsung ngatasi ini gitu. “ Ceper menambahi lagi
“Wis.. Wiss.. saiki dari pada ribut, solusine piye Nok?” tanya Gembi yang melerai. Noka berdehem lalu menarik nafas panjang, mulutnya sedikit komat-kamit.
“Aku kok malah takut ya” Kata Timbul ke Doyok.
“Kembang, tiap malam jumat tempat-tempat yang tadi tak sebut di taburi kembang, mereka minta itu” katanya lagi.
“Artinya kalau kita taburi kembang mereka gak ganggu lagi?” tanyaku. Noka mengangkat bahu.
“Lepuk! Apakah anda sedang jalan-jalan?” teriak Ceper dari dalam kamar.
“Bukan! Saya bersama Kiyer sedang tiduran.” Jawab Lepuk tidak kalah kenceng.
“Bukan, Saudara Ceper! Kami sedang nugas ini” Timbul juga berteriak.
“Woalaaah!” kata Ceper.
“Pasti suara beliau!” Ceper kembali teriak.
“Siapa?” tanya Doyok.
“Itu pasti Simbah! Sudah kita tidur saja!” jawab Ceper sambil merebahkan diri di kasurku.
Semua anggota perserikatan kecuali Ceper sedang kumpul di ruang teman untuk nonton acara favorit kami, yaitu ftv.
“Ora ngerti, tadi katanya mau keluar gitu” jawabku.
“Paling beli anggur,” timpal si Doyok.
“Heleh, duit dari mana? Wong kita makan wae lauk kacang kok” jawab Lepuk.
“Kita akan membuat program kerja minggu horror!” jawabnya dengan penuh keyakinan.
“isih kurang horror po piye kontrakan iki?” (Masing kurang horror kontrakan ini?) tanya Doyok.
“kui bohlam buat apa?” tanya Timbul.
“Mami!!!! Papi!!! TOLONG !” Teriakannya terdengar sangat baik.
“Wahhhh, kokean iki Mbul!” (Kebanyakan ini) kata Lepuk
“ra entek iki,wahhh eman-eman berase!” (ga akan abis ini.. saying berasnya) Ceper menambahi.
“halaaah, Cerewet kabeh! Nek ra entek aku sik mangan!” (Cerewet! Kalo ga habis, aku yang makan!) seru Timbul yang tidak terima. Kami yang sudah hapal sikap si Timbul, tentunya tidak mau menyianyiakan kesempatan ini.
“Kudu entek lho, Mbul!” (Harus habis lho, Mbul) aku ikut-ikutan.
“Wong lanang sik di pegang omongane!” Doyok yang pendiam juga ikut-ikutan.
Sementara si Ceper, haduuhh.. orang paling unik di dunia ini baru saja mengatakan kalau dia mau bekerja untuk biaya kuliahnya.
“Mbi! Sagat mbi!.” Kataku dengan panik. Kami semua tau kehadiran Sagat kemari tak lain dan tak bukan adalah untuk menagih uang kontrakan yang baru kami bayar setengahnya.
~Bersambung~