A Horor Thread Based on true Story

—Kakek Tua Bumi Perkemahan—

[P A R T 1]

@ceritaht
@bacahorror @IDN_Horor
#bagihorror #bacahorrror #horrorthread #malamjumat #horror #hororstory Image
Hai semuanya cerita yang aku tulis di Thread ini benar adanya kisah nyata yang aku lihat, dengar dan alami.
Nama tokoh dan tempat pada cerita ini sengaja aku samarkan untuk menjaga privasi dan kenyamanan bersama :)))))

Selamat Membaca semuanyaa 💙💙💙

•••————•••
Kisah ini terjadi pada beberapa tahun silam, di mana acara perkemahan yang seharusnya berjalan dengan lancar, malah berujung mala petaka.

Semua itu karena ulah manusia, tak menghargai alam lain dan berperilaku tidak sopan.
Pukul 11.15 Semua peserta dan beberapa panitia kemah kini telah selesai membangun tenda. Beberapa ada yang masih sibuk merapikan barang-barang-nya, dan sebagian tengah bersantai di atas rerumputan.

Termasuk Zeya, kini Zeya dan seorang teman-nya—Farah tengah bersantai.
Mereka makan 'Ciki' yang Zeya bawa sembari terebah diatas rerumputan hijau. Mata Zeya terfokus menatap pepohonan rindang di atas-nya.

"Eum, Far. Gue ngerasa aneh deh dari pertama kali nginjekin kaki di sini." Zeya membuka percakapan.

Farah lantas menoleh ke arah Zeya.
"maksud lo?"

Zeya melirik Farah sekilas. "Gak tau gue gelisah. Dari awal berangkat kesini. Gue takut terjadi sesuatu."

"Heh! Omongan lo di jaga Ze. Jangan ngomong kaya gitu. Lagian tumben banget lo gelisah gini?" Farah menoyor bahu Zeya pelan.

Zeya mengedikan bahu.
"Gue juga gak tau, kenapa gue bisa gelisah gini Far."

Farah terdiam sejenak. "Ish gue jadi takut tau!" Zeya menyengir kuda menanggapi Farah. "Penakut lo!"

"Eh tapi, kalo lo ngerasa ada hawa-hawa mistis disini lo bisa tanya sama si Selia." Zeya mengerenyitkan alisnya.
"Selia yang satu kelompok sama kita?" Farah mengangguk pasti.

"Gue denger dari anak kelas sebelah si dia Indigo."

Zeya mengangguk paham. "Eh Far. Tapi kok dia ngilang ya pas kita selesai bangun tenda?"

"Eh iy—"

Pritrrrrrrrrrrrrr prittttttt pritttttttt
Saat Fara sedang mengobrol dengan Zeya, suara pluit dari sang ketua Ekskul terdengar di area buper.

"Semua nya kumpul!!" ujar Hans—sang ketua.

Lantas para siswa pun segera berlari ke sumber suara termasuk Zeya dan Farah.

Padahal seharusnya sekarang adalah jam untuk sholat
Dzuhur. Tapi mengapa mereka malah di perintah untuk ke tengah lapangan?

Setelah para siswa berbaris rapih di tengah lapangan, Hans Mulai membuka suaran-nya.

"Oke. Jadi saya hanya ingin mengigatkan, jaga etika kalian, jangan tinggalkan sholat dan melanggar aturan di sini."
Hans menjeda ucapan-nya. "Kalian tidak boleh pergi ke tower yang berada di belakang tenda 13. Jangan melewati batas tali merah di area buper. Dan kalian tidak boleh memakai toilet di belakang musholla. Paham semuanya?"

"Paham kak!" seru para siswa serentak.
Para siswa membubarkan barisan dan menuju tenda masing-masing. Hanya sedikit siswa yang menuruti perkataan Hans tadi. Termasuk Zeya dan Farah.

Bukannya menuju musholla mereka malah bersantai di depan tenda sambil memainkan ponsel-nya.

Miris sekali!
Setelah selesai ishoma, para siswa kini berbaris di lapangan buper. Agenda siang ini adalah Haiking.

Kini Zeya pun sudah bertemu Selia, yang kata Farah adalah anak Indigo. Wajahnya terlihat pucat.

"Eh Sel, tadi kok lo ngilang si?"

Selia menengok ke arah Zeya. "Aku sakit."
"Lo yakin mau ikut haiking? Mau gue anter ke pos kesehatan aja?"

Selia mengeleng kuat. "Percuma aku ikut kemah gak ikut haiking."

Zeya terdiam. Yang Selia bilang benar juga.

Setelah lama menunggu giliran, kini kelompok Zeya, Farah dan Selia mendapat giliran.
Mereka mulai berjalan keluar dari area buper menuju pos yang sudah di sedia kan panitia. Untuk menjawab pertanyaan tentunya.

Awalnya semua berjalan lancar, hingga di tengah perjalanan di antara 2 pohon beringin Zeya melihat sesosok berjubah hitam dan berambut panjang.
Zeya meneguk saliva-nya kasar. Ia mulai takut sekarang tapi ia masih bungkam.

Setelah pulang dari haiking, tepatnya sore hari menjelang Maghrib, semua peserta di kumpulkan di lapangan buper untuk acara siraman.

Lagi, Zeya melihat sosok itu. Zeya takut! Tolonglah dia.
Setelah selesai siraman, siswa di perbolehkan untuk bersih-bersih dan mengganti pakaian.

Usai makan malam, para siswa kembali berbaris di area lapangan buper. Agenda malam ini adalah api unggun.

Saat para panitia mulai menyalakan api unggun, kejanggalan mulai terjadi.
Salah satu siswa—Indah anak kelas sebelah kemasukan sosok. Dan itu berada persis di belakang Zeya.

Deg!

Zeya berpapasan dengan mata Indah. Dilihat-nya aura Indah sangat cantik bak noni belanda.

Zeya memilin ujung bajunya. Ia menatap api unggun di depanya yang kian membesar.
Dan lagi! Zeya melihat sosok itu. Reflek, Zeya menggenggam tangan Farah yang ada di sampingnya.

"Far, g-gue ta-takut."

Farah menatap Zeya. "Hei Ze. Makanya jangan ngelamun," ujar Farah sembari memeluk Zeya. "Udah gak apa. Tenang di sini aman."

Zeya masih diam.
Zeya memang peka terhadap 'Mereka' tapi ia juga penakut. Jadilah sekarang ia ketakutan. Ia ingin pulang.

"Psttt Zeya! Gue ada lolipop nih enak loh! Mamih beliin banyak." Farah menyodorkan satu Lolipop ke arah Zeya.

Zeya memakan Lollipop itu untuk mengalihkan pikiran-nya.
Malam semakin larut, suara jeritan, tangisan dan tawa para sosok yang merasuki tubuh para siswa terdengar jelas oleh Zeya.

Susah payah ia menahan diri-nya yang sekarang terasa ingin nangis dan berteriak. Badan-nya terasa sangat berat.

Ia masih celingukan mencari Selia.
"Far, Mau ke tenda."

Farah yang kaget menggenggam tangan Zeya. "Ngantuk ya?" Ia mengangguk.

Tiba-tiba Hans datang ke arah mereka. "Hai Zeya? Ngantuk? Sakit? Gue antar ke pos kesehatan ya?" tawar Hans.

Zeya menggeleng kuat.

"Malu ya? Gak apa yuk sama gue"
Hans menarik halus tangan Zeya. "Gue bilang gak ya gak!"

Sekarang Zeya menjadi pusat perhatian. Intonasi bicara-nya meninggi secara tiba-tiba. Aneh.

Hans tersenyum masam. "Oke kalo gak mau. Farah, jagain ya jangan di kasih ngelamun ajak ngobrol aja."

Farah mengangguk.
Badan Farah sungguh terasa berat. Ia susah payah mengalihkan pikiran-nya agar tidak kosong.

Pukul 22.15 akhirnya oara peserta di perbolehkan tidur di tenda. Suasana buper dingin mencekam. Para korban kemasukan kian bertambah. Teriakan tangisan di mana-mana.
Sekarang Zeya sudah berada didalam tenda bersama yang lain-nya kecuali Selia. Farah bilang Selia ada di pos kesehatan mungkin karena sakit.

Farah memiringkan badanya ke arah pintu tenda yang terbuka agak lebar. Teman-teman-nya sungguh menyebalkan. Pasalnya mereka tidur seenaknya
Seperti di rumah sendiri. Sedangkan Zeya? Mati-matian menahan rasa sakit di tubuhnya karena tidur miring seperti ini.

Dari pintu tenda Zeya bisa melihat para kakak kelas-nya yang masih berlalu lakang di luar. Banyak dari mereka yang memakai baju kurang bahan!
Bahkan ada yang sedang mojok di sebuah pohon. Miris sekali. Ingin rasanya Zeya menegur tapi apalah daya. Ia takut untuk keluar tenda.

Malam ini sungguh Zeya tidak nyaman. Ia tidak bisa tidur, dan ia merasa di perhatikan banyak mahluk sekarang.

Zeya memejamkan matanya.
Ia berpura-pura tidur saat melihat Hans berjalan ke arahnya. Takut ia akan di pindahkan ke pos kesehatan.

Hingga pagi menjelang Zeya tak bisa tidur nyenyak. Ia hanya sebatas memejamkan mata dan tidak benar-benar tertidur.

Siang ini, Zeya bersama dengan Selia.
Mereka tengah asyik memasak makan siang. Sedangkan anggota kelompok yang lain-nya mengikuti LCC yang jumlahnya di batasi oleh panitia.

Selia menatap Zeya yang sedari tadi diam sembari mengaduk nasi yang tengah di masaknya.

"Liat apa kamu Ze semalam?"

Zeya tersentak kaget.
"Tenang aja. Kamu jangan jauh-jauh dari aku nanti aman."

"Kenapa gue jelas banget bisa liat itu mahluk Sel?" tanya Zeya pelan.

Selia tertawa hambar. "Jelas. Kan kamu sama seperti ku. Kamu indigo."

Kini giliran Zeya yang tertawa. "Ngawur kamu haha!"

"Yaudah kalo gak percaya."
Mereka larut dalam obrolan yang masih ada sangkut paut-nya dengan 'Mahluk halus.'

Siang itu kegiatan berjalan lancar. Tak ada yang kemasukan lagi. Hingga malam menjelang, seluruh siswa sudah berada di pendopo buper guna menyaksikan pensi antar kelompok.

Pukul 20.35
Zeya sudah mulai tidak fokus. Kini ia tak bersama Farah maupun Zeya. Ia bersama teman kelompoknya yang lain.

Seperti ada benda yang menancap pada ulu hatinya, badan Zeya seketika menegang "Hiks hiks hiks."

Orang yang berada di samping Zeya menjauh seketika. "Kak! ZEYA KAK!"
Dengan sigap beberapa panitia mendekat ke arah Zeya. Zeya meronta-ronta berteriak. Zeya kemasukan.

Teriakan-nya terdengar seperti laki-laki. Dan sangat nyaring diantara yang lain.

Dengan keadaan masih sedikit meronta, Zeya di gotong para panitia laki-laki. Termasuk Hans.
Sebenarnya Hans sudah mempunyai Feeling bahwa Zeya juga akan kemasukan nantinya.

Di sebuah ruangan serba putih, terdengar berbagai macam suara. Mulai dari tangisan, teriakan, tawa dan ada mahluk yang sedang meminta rokok dan semacamnya.

Zeya masih meronta-ronta.
Sudah 8 orang kini yang menahan badan Zeya agar tidak terus meronta tapi nihil. Energinya samgat kuat.

Sosok yang masuk ke tubuh Zeya tak kunjung keluar hingga setengah jam lamanya. "Aku suka pada anak ini." Hanya itu yang diucapkan pada jin yang merasuki Zeya.
Sisanya, sosok itu hanya mengerang dan berteriak panas saat kuping Zeya di bacakan ayat-ayat suci. Namun sosok itu tak kunjung keluar juga.

Hingga pada akhirnya, salah satu guru yang mengerti akan hal seperti ini pun turun tangan. Ia menekan area leher Zeya kuat.
Sempat beberapa kali terjadi perlawanan, namun akhirnya si jin itu pun kalah.

Tak lama, Zeya tersadar. Badan-nya terasa dingin. Padahal sedari tadi tangan dan kakinya terus si olesi minyak angin oleh para panitia yang menolong-nya.

Zeya menatap langit-langit ruangan.
Ia kembali terdiam. Tak ada yang mengajaknya bicara. Hingga pada akhirnya Zeya melihat sosok tadi menghampiri-nya lagi.

"Aaaaaaaaaaaarrrgggghhhhh!!!"

Zeya berteriak nyaring. Badanya menegang kembali. Suasana kembali mencekam. Zeya di rasuki oleh jin yang sama.
Sama seperti sebelum-nya. Hampir setengah jam ia kerasukan jin tersebut. Sangat menakutkan. Teriakan Zeya sangat mendominasi ruangan ini.

Para panitia mulai kewalahan. Begitupun guru yang tadi menolongnya. Hingga akhirnya satu guru lagi datang untuk menyadarkan Zeya.
Bayangkan saja, satu tubuh, dirubung oleh 10 orang! Miris rasanya. Berkali-kali ia di tampar bahkan di bacakan ayat-ayat suci namun nihil. Butuh waktu cukup lama untuk Zeya kembali pulih.

Kini Zeya telah tersadar. Ia mengedarkan pandangannya.
Tidak seperti tadi, kini ia di dampingi seorang guru perempuan. "Hai Zeya, jangan liat kesitu. Gak ada apa-apa kok."

Zeya hanya tersenyum lemah. "Zeya mau makan lagi? Ibu suapin ya?" tanya sang guru hati-hati.

Zeya hanya menggeleng lemah. "Ze-zeya ta-takut bu... " cicit Zeya.
"Hustt gak usah takut kan ada ibu di sini," ujar sang guru berusaha menenangkan. "Gak ada apa-apa kok."

Zeya mengedarkan pandangan-nya ke seluruh penjuru ruangan. Matanya tak sengaja berpapasan dengan Indah. Seperti nya tadi ia kumat lagi.

Indah menatap Zeya horor. Zeya takut.
"ibu Zeya ingin keluar!" Sang guru tersentak. "Mau kemana Ze? Disini saja ya?" Zeya menggeleng.

"Zeya takut itu... " ujar Zeya melirik ke arah Indah.

Sang guru itu pun mengerti, lantas membantu Zeya berdiri dan berjalan keluar ruangan tersebut.

Zeya tertegun.
Ramai. Satu kata yang dapat mewakili pikiran-nya. Tidak hanya para siswa yang kini sudah terebah rapih di pendopo, tapi Zeya melihat berbagai sosok di sana. Banyak sekali.

Ada yang berparas cantik sampai jelek sekali. Zeya menggengam erat tangan Guru-nya. "Tak apa Zeya."
Zeya menatap guru-nya dengan tatapan yang sulit di artikan. Hingga netra-nya bertemu dengan Selia yang sedang berjalan ke arah-nya.

"Misi bu," ujar Selia sopan. "Eh Selia."

Selia melirik Zeya sekilas. "Maaf bu, boleh Zeya tidur bersama kami di pemdopo?"

Zeya terdiam.
"Ibu takut Zeya kumat, Sel." Sang guru tersebut mengelus pelan puncak rambut Zeya.

"Tidak bu. Saya sering menangani hal seperti ini. Dan saya bisa menjaga Zeya." Selia meyakinkan guru-nya.

"Baik kalau begitu. Kalau ada apa-apa telfon ibu ya?"

Selia mengangguk.
"Ayo Zey." Selia menggandeng tangan Zeya. Kini mereka sudah berada diantara teman-teman-nya yang sudah tertidur lelap.

Ia menatap lamat-kamat Selia. "Gak apa Zey. Selama kamu sama aku, setan itu gak berani mendekat, dia takut dengan ku." Yakin selia.

Zeya hanya tersenyum samar.
"Udah tidur ya?" Zeya mengangguk pelan dan berusaha memejamkan matanya. Begitu pula Selia. Ia masih menggengam tangan Zeya. Untuk mengalirkan energi katanya.

Malam itu malam yang menakutkan bagi Zeya. Malam yang tak pernah terjadi sebelumnya. Malam yang takakan terlupakan.
—T B C—

Gimana gais? Garing ya? Maklum saya bukan penulis profesional haha. Semoga suka ya.

Jangan lupa like, komet dan reetwet nya.

💙💙💙

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with 𝒁 𝒖 𝒍 𝒇 𝒂 𝒂 🦄

𝒁 𝒖 𝒍 𝒇 𝒂 𝒂 🦄 Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @nazzulfa_

Nov 2, 2020
A Horror Thread

Based On True Story : Ketempelan

────Indigo Zeya🌻────

@ceritaht @bagihorror @IDN_Horor @threadhoror @Penikmathorror @horrornesia @bacahorror #bagihorror #Zeyasix #bacahorror #bacahoror #horrornesia By : @nazzulfa_ Image
Hai semuanyaaaaa💙💙💙💙

Balik lagi nih sama Zeyaaaaaa💙
Kali ini, Zeya akan menceritakan tentang pengalamannya dengan 'mereka' yang tak sengaja ikut menempel sampai ke rumah. Itu semua karena kesalahan Zeya sendiri. Zeya yang selalu menuruti egonya dan membuat semua orang takut.
Read 68 tweets
Oct 26, 2020
A Horror Thread

Based On True Story : Menutup mata batin

────Indigo Zeya🌻────

@ceritaht @bagihorror @IDN_Horor @threadhoror @Penikmathorror @horrornesia @bacahorror #bagihorror #Zeyasix #bacahorror #bacahoror #horrornesia By : @nazzulfa_ Image
Halo semuanya Thread kali ini akan membahas tentang Zeya. Tentang bagaimana Zeya yang selalu berusaha untuk mengakhiri semua masalahnya, merasa bahwa dirinya yang palimg menderita dan melakukan hal bodoh yang hampir mencelakakan nyawanya.
Thread kali ini mungkin tidak seram namun bisa membuat kalian penasaran...
Read 79 tweets
Sep 6, 2020
A Horror Thread

Based On True Story : Kuntilanak.

────Indigo Zeya🌻────

@ceritaht @bagihorror @IDN_Horor @threadhoror @Penikmathorror @horrornesia @bacahorror #bagihorror #Zeyasix #bacahorror #bacahoror #horrornesia
Halooo gaisss 💙

Kembali lagi nih sama Zeya setwlah sekian lama gak up! Huhu🤧
Oke kali ini, Zeya akan berbagi cerita tentang kisah yang di alami oleh salah satu keluarga Zeya. Tentang perempuan cantik yang mempunyai perjalanan hidup yang sangat kelam.
Read 57 tweets
Aug 5, 2020
A Horror Thread

Based On True Story : Dimensi Dua

────Indigo Zeya🌻────

@ceritaht @bagihorror @IDN_Horor @threadhoror @Penikmathorror @horrornesia @bacahorror @cerita_setan #bagihorror #Zeyasix #Indigo #bacahorror #bacahoror #horrornesia
Halooo gaisss!!!💙💙

Balik lagi nih sama Zeyaaaaaaaaa💙
Kali ini, Zeya akan menceritakan keanehan yang di alaminya...

Dimana tubuh Zeya seolah terbagi menjadi 2 bagian...

Antara nyawa atau teman....

Memilih tetap hidup atau mati dengan tak tenang...
Read 79 tweets
Jul 30, 2020
Halo gais balik lagi nih Sama zeyaa :v

Kali ini Zeya akan bercerita tentang sosok hantu yang datang secara tiba-tiba.

Ia datang untuk mengingatkan Zeya agar tidak melakukan hal bodoh yang sangat merugikan diri sendiri.
Hantu itu hidup dengan penuh tekanan dan rasa takut yang amat besar.

Hidup sebatangkara...

Dan ia takut menjadi korban...

Korban kebiadaban seseorang....
Read 74 tweets
Jul 23, 2020
A Horror Thread

Uban Legend tanah Jawa : Tumbal Mati

────Indigo Zeya,🌻────

@ceritaht @bagihorror @IDN_Horor @threadhoror @Penikmathorror @horrornesia @balakarsa @bacahorror @cerita_setan #bagihorror #Zeyasix #Indigo #bacahorror #bacahoror #horrornesia
Halo semuaaaa balik lagiiiii nihhh ketemu Zeyaaa!!!!!! Hehe :v

Kali ini Zeya akan menceritakan tentang Urban legend tanah jawa. Urban legend yang sempat dialami oleh Zeya ntah itu hanya kebutulan atau nyata.

Lagi lagi dan lagi walaupun cerita ini berbesik dari urban legend,
Tapi cerita ini benar adanya. Sulit di terima oleh nalar dan terkadang bisa mengundang mereka untuk datang...

So Happy Reading gaissssssss!!! 💙💙💙

Jangan lupa Rep, Like dan RT nya ya gaidss💙💙💙
Read 70 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(