---------🌻---------
Indigo Zeya
---------🌻---------
@ceritaht @bagihorror @IDN_Horor @threadhoror @PenikmatHorror @horrornesia @balakarsa @Penikmathorror @cerita_setan #bagihorror #Zeyasix #bacahorror #bacahoror #hororstory #horrornesia
Thread kali ini mungkin tidak seram namun bisa membuat kalian penasaran...
Semoga kalian suka ya! Jangan lupa Retweet dan like nya!!!💙💙💙
So Happy Reading Gaissss!!!!!!! 💙💙💙
• ••———•• •
—Zeya Pov—
Sekolah yang tadinya asri nan enak di pandang kini berubah menjadi horor bak hutan belantara. Kalo kata orang-orang si aku ini anak 'Indihome'
Dan ya, aku baru tau ternyata aku juga punya dua sosok penjaga tak kasat mata. Salah satunya ber paras cantik, dengan tinggi semampai—
Dan ada satu lagi sosok penjaga yang Mara bilang sudah—
Ia tak berbentuk manusia seperti Mara, melainkan berbentuk hewan. Namun bukan hewan menjijikan layaknya siluman ular, babi ngepet atau kuyang.
Ia berbentuk harimau dengan bulu lebat berwarna putih. Jauh dari kata seram dan dia—
Beberapa bulan setelah kejadian di buper waktu itu, gangguan astral yang aku terima masih terbilang wajar.
Aku tak kerasukan lagi dan hanya sering melihat, sedikit di ganggu dan di ajak kenalan oleh para penunggu sekolah.
Namun aku mulai merasakan kejanggalan yang ada di sekolahku ini. Hampir setiap hari Indah di rasuki oleh sosok astral.
Bahkan ada salah seorang Guru berlari ketakutan ke kelasku, kata beliau Indah di rasuki saat di tegur oleh nya karna tidak memperhatikan materi yang beliau berikan.
Bulan-bulan berikutnya aku sudah mulai bisa adaptasi dengan lingkungan sekitar Walau kadang aku belum bisa mengontrol emosi dan masi suka bicara ceplas-ceplos. Tapi tak apa semua butuh proses.
Beberapa bulan setelah taun ajaran baru, seperti agenda tahun lalu sekolahku mengadakan sebuah perkemahan yang wajib di ikuti—
Dan Selia, dia juga ikut menjadi kakak pendamping. Ada sebuah kejanggalan yang mengganggu pikiranku. Tepatnya saat H–4 acara perkemahan. Saat aku mengobrol dengan Pita.
Awalnya ia hanya bercerita kalau dia itu Indigo. Dan dia bilang dia juga ingin berteman dengan ku. Tentu saja aku menerima.
Bagaimana bisa dia berprasangka buruk, itu juga sama sama saja dia mendoakan agar acara yang akan berlangsung—
"Heh gak boleh gitu. Kita manusia gak akan tau masa depan cuma allah yang tau." Pita mendengus kesal.
"Terserah kakak deh. Kan aku Indigo kak jadi tau."
Aku menatap Pita kesal. "Oh ya?"
Pita mengangguk pasti.
Aku hanya bisa tertawa terbahak-bahak, tamak sekali si Pita ini. Sudah lupakah dia kalau dia hanya manusia?
"Pita, denger ya kita itu manusia bukan Tuhan yang tau segalanya."
Tapi biarlah dia toh belum mengetahui kalau aku juga sebenarnya anak indihome jadi biarkan saja dia merasa paling hebat haha.
Dengan cepat aku duduk bersila di samping Farah. Sepertinya aku harus menceritakan hal konyol
Ya sebenarnya untuk jaga-jaga saja siapa tau Selia dan Adin bisa ikut mencegah hal yang tidak di inginkan disana, karena mereka sudah lebih senior untuk mengatasi masalah ini hehe.
"Gais gua ada bahan gibahan!" ujarku semangat.
"Jadi gais, tadi tuh gue ketemu dekel, namanya Pita. Nah dia ini ngaku kalo dia 'Indihome' dan dia juga gak ikut kemah katanya si gak boleh sama ibunya."
"Ya terus kenapa?" tanya Adin.
"Maksudnya aneh-aneh?" tanya Selia hati-hati. "Lo kalo ngomong To The Point aja napa," sambung Farah.
Adin memincingkan matanya. "Gak tau otak gue masi tri ji nih?"
Aku menyengir kuda menanggapi mereka bertiga yang sepertinya sangat kompak haha.
"Emang si anak itu tau dari mana kemah ini gak akan ada satu hari?" tanya Farah.
Selia tertawa hambar. "Terus dengan dia bilang kaya gitu lo percaya Ze?" Aku menggelengkan kepala sebagai jawaban.
"Pasti ada yang gak beres ni. Gini aja besok lo minta ketemuan sama si Pita
Lanjutannya gais aku ada kesalah teknis huhu :(