My Authors
Read all threads
Weton
( Hari sakral suku jawa )
Jangan pergi ke hutan jika weton mu telah datang

#bacahoror #ceritahoror #kisahmisteri #pendakigunung
Cerita ini bermula dari ajakan teman saya untuk mengisi liburan, dengan mendaki gunung, dan tidak ku sangka pendakian kami berubah menjadi petaka,
setelah salah satu dari kami diincar oleh jin penunggu gunung yang akan kami datangi.
Perkenalkan, saya Dimas ( Semua nama tokoh disamarkan ), seorang mahasiswa aktif di salah satu universitas di malang.

Pagi itu, saya diajak teman saya ( Wahyu ), untuk mendaki gunung yang memang jaraknya agak jauh dari tempat kost ku yang berada di malang,
kami berencana melakukan pendakian beranggotakan 4 orang, termasuk saya, yakni gue, wahyu, devi dan imel,. Yang saya ketahui Devi adalah pacar wahyu, dan imel adalah cewek yang baru saya kenal waktu itu,
maklum lah saya jomblo, karena si wahyu yang ngadain acara ini,mungkin gue dicarikan pasangan kali ya hehe
setelah melakukan persiapan lengkap, kami pun berangkat melalui jalur brat, jalur ini bisa dkatakan jalur alternatif, karena jalannya yang naik turun, serta berkelak kelok,
jadi tidak mungkin kendaraan sekelas bus bisa lewat sini, meskipun jalan ini tergolong cepat dan menghubungkan dua kota besar, jadi hanya kendaraan pribadi dan motor yang sering saya jumpai ketika melalui jalur ini.
Dengan membawa 2 motor saya otomatis membonceng imel, karena wahyu dengan devi ini sudah seperti pasangan baru menikah, dunia serasa milik mereka berdua hingga terkadang kemesraan mereka tidak bisa di ganggu gugat,
Sepanjang perjalanan, waktu saya habiskan dengan ngobrol dengan imel,dengan maksud mencoba mengenal lebih jauh tentang cewek ini,
dia tergolong wanita yang lumayan pendiam, dan lebih cantik di bandingkan teman teman nya, jadi saya lebih bersemangat..siapa tau jodoh hehe.
Setelah kurang lebih 2 jam
perjalananan,akhirnya, Kosentrasi berkendara saya sedikit terganggu ketika memasuki area hutan,
Di hutan ini, banyak monyet berkeliaran di jalan, membuat saya harus lebih berhati hati dalam membawa motor,.
Tak lama kemudian, imel mengagetkan saya, dengan pertanyaan yang sedikit aneh, dia mengaku melihat sosok nenek nenek di pinggir jalan yang mengawasi kita, padahal waktu itu saya tidak melihat seorang pun dipinggir jalan,
" Eh Dim lihat itu nenek, kenapa aneh gitu ya liatin kita terus..? " Kata Imel.
" Nenek yang mana sih, aku gak lihat ada orang lo disini dari tadi " jawabku
" Itu lihat disebelah kanan, masak lo gak tau si, kita lewat persis di depannya lo" imbuh imel meyakinkan.
" Gak ada..kamu salah lihat mungkin mel, itu mungkin batu atau apa gitu orang saya gak lihat lo, padahal saya kan yang di depan, seharusnya gua lihat dong, kalau bener bener ada ! " Terangku meyakinkan.
mengingat jalan raya ini ditengah hutan, jadi tidak mungkin dong ada seorang nenek yang duduk duduk di samping jalan,
jadi waktu itu saya kira dia salah lihat.
Singkat cerita
kamipun sampai di loket pendaftaran,
Setelah istirahat, dan melakukan persiapan ulang untuk memastikan tidak ada yang ketinggalan, kami pun melakukan pendaftaran dan memulai pendakian kami.
Gunung ini tergolong gunung yang indah, jadi pendaki pun sangat ramai disini jika memasuki hari libur seperti sekarang,
kami pun banyak menjumpai pendaki yang berangkat naik maupun sudah turun.
Akhirnya kita smpai di pos peristirahatan ke 2,dsini kita mencoba sjenak melepaskan lelah kami, dan kebetulan pos 2 ini kami menjumpai seorang wrga lokal yg sdang bristirahat, Beliau seorang kakek kakek yg terlihat ramah,itu terlihat dari smbutan snyum hngatnya ktika kmi sampai,
Setelah kami melakukan obrolan kecil dengan kakek tersebut,
kami pun berpamitan akan melanjutkan pendakian, disela sela kami berpamitan si kakek tiba tiba melarang kami untuk melanjutkan perjalanan,
" Ojo munggah, balik ae ndek ndukur bahaya, ( jangan naik,kembali saja, diatas bahaya ),kata kakek kepada imel.
Kami pun hanya membalas dengan senyuman, dan tetap melanjutkan perjalanan, karena kami tidak mengerty maksud beliau, kami kira itu hanya larangan untuk lebih berhati hati saja,
Menurut pengamatanku sih,kakek ini sejak dari kami sampai sini, tatapan wajahnya selalu melihat salah satu tman kami yaitu si imel, si kkek terus memandangi imel sepanjang kmi beristirahat, hal itu membuat kmi putuskan untuk segera mlanjutkan prjalanan karena merasa tidak nyman.
Waktu itu saya sedikit ragu dan memikirkan kata kakek tersebut,
hal itu dibantah wahyu yang mengatakan semua akan baik baik saja,karena disini rame dan hal itu sudah biasa dilakukan warga disini.
Kami pun melanjutkan perjalanan,

Ditengah perjalanan, kami menjumpai seorang warga lokal yang berpapasan dengan rombongan kami, dia seorang laki laki paruh baya dengan tatapan aneh, itu terlihat dari gestur tubuh yang seolah dia menyesalkan perjalanan kami
Kenapa kami terus ngotot naik, gitu ya..( ekspresi bisa dilihat di youtube. Saya bingung nulisnya )
Disitu saya mulai merasa aneh,dan berfikir perjalanan kami tidak direstui oleh penunggu gunung ini, hal itu saya rasakan dari perasaan saya yang tidak tenang sepanjang perjalanan, dan nuansa gunung ini yang rasanya sepi sekali padahal pengunjung sedang ramai.
Perlu diketahui, dikampung, saya tergolong anak yang peka terhadap interaksi tak kasat mata, karena saya berasal dari kampung pelosok yang jauh dari kota,
untuk menuju kampung saya,harus melewati ladang tebu dan juga hutan beberapa jam lo dari kota malang, jadi interaksi dan perasaan aneh kayak sekarang sudah beberapa kali saya rasakan. )
Pernah saya beberapa kali mencoba membicarakan kepada wahyu, tapi jawaban wahyu selalu sama, bahwa semua akan baik baik saja. Dengan berbekal fikiran yang positif, kami pun tetap melanjutkan perjalanan,hingga akhirnya kita sampi di pos terakhir sebelum sampai pada cmping ground
Di tengah peristirahatan kami,
lagi lagi saya dikejutkan imel, dia mengaku melihat nenek nenek yang dia lihat waktu di jalan berangkat tadi,
saya pun kaget ketika waktu itu saya juga melihat apa yang dia lihat,.
Sesosok nenek nenek tua renta yang berpakaian khas nenek nenek,
dengan senyuman layu dan tatapan penuh kesedihan, tepat diarahkan kepada kami.
Gemetar, serta keringat bercucuran saat itu, seolah menguatkan saya untuk tetap melihat sosok nenek tersebut, hingga tanpa sadar tangan saya sudah meremas tangan imel karena gugup dan tegang.
Saya sepakat dengan imel untuk tidak membicarakan hal ini kepada wahyu dan devi, karena saya berfikir mereka tidak akan mengerty dan pasti menyangkal semua ini.
Perjalanan langsung saya lanjutkan dengan mengajak wahyu berdiri, dengan alasan rasa lelah saya sudah hilang.
sepanjang perjalanan fikiran saya sudah tidak karuan, rasa bahagia yang saya rasakan biasanya ketika mendaki gunung seolah langsung sirna,
disitu saya mencoba tetap berfikir positif dan mengurangi porsi bercanda kami, saya lebih memilih diam dengan perasaan yang selalu was was, seolah saya merasakan sesuatu akan terjadi kepada kami.
Kami pun sampai camping ground dan kemudian mendirikan tenda,semua pendaki memang biasanya mendirikan tenda disini ( camping ground), dan melanjutkan perjalanan kepuncak, keesokan harinya,
biasanya setelah sholat shubuh, karena mendirikan tenda di puncak itu terlalu berbahaya karena angin yang kenceng banget dan faktor lainnya,hal itu membuat kebanyakan pendaki bermalam disini.
karena kami cuma membawa tenda 1,
jadi tidak butuh waktu lama untuk mendirikannya, seketika tenda pun berdiri, dan saya duduk coba merenung, dan memikirkan apa yang salah dengan rombongan kami,
imel yang saat itu faham dengan perasaan saya, dia coba mendekati saya dan coba menenangkan saya dengan cara mencairkan suasana, dengan obrolan obrolan lucu waktu di kampus, ( Kita semua satu kampus cuma beda jurusan )
Malam pun tiba, waktu kami habiskan dengan obrolan hangat dan melihat indahnya bintang, suasana rame bareng pendaki lain seakan menemani malam kami.
Hampir tengah malam, di sela sela obrolan kami, imel mendadak berdiri dan berjalan pelan ke arah selatan, waktu itu kami kira dia hendak berjalan jalan disekitar camping ground.
Dugaan kami salah,ketika saya tersadar dia tidak berhenti melangkah ketika sebuah jurang sudah tepat berada di depannya,
Kopi yang saya pegang pun saya lempar dan langsung berlari menuju imel mencoba memeganginya dari belakang,
dia pun tersadar dan betapa kagetnya ketika saya tau kalau dia berjalan di bawah alam sadarnya,
dia seolah di hipnotis oleh seseorang, imel mengaku mendengar suara teriakan minta tolong dan memanggil namanya, dan tanpa sadar dia berjalan ke arah orang tersebut,yang ternyata itu adalah lereng jurang yang membahayakan jika dia sampai jatuh kebawah.
Setelah keadaan tenang,
kami pun memutuskan agar imel tetap harus berada di dalam tenda sampai dia tertidur, saat itu perasaan saya semakin gelisah, karena memang sejak awal ada yang tidak beres dengan rombongan kami,
malam semakin larut,
suasana hening pun perlahan menjadi mencekam karena imel tiba tiba mengeluarkan suara rintihan, tangisan, tertawa kecil hingga nyanyian. Kami pun sontak melihat keadaan imel,
Kami bertiga terkejut,
dan sempat ketakutan ketika melihat tingkah imel yang berubah seolah menjadi seorang nenek nenek, suara nya pun berubah total, wajahnya pucat dan bibirnya tidak henti hentinya bergerak seolah mengunyah sesuatu.
Waktu itu
Keputusan kami untuk tidak mencari bantuan dan coba menyadarkan imel sendiri ternyata tepat,
Saya coba bertanya pelan pelan, tentang siapa yang coba merasuki teman saya tersebut, dia menjawab dengan sntun dlam berbahasa jawa, dia mngaku tidak akn mnyakiti tman kami.
Kami akhirnya coba menuruti semua permintaan imel, mulai ketika minta air, minta kopi pait, dll, kami putuskan untuk tidak tidur dan duduk mengelilingi imel sampai pagi.
jika bsuk tetap bgini kmi akan langsung cari bantuan,( Waktu itu kami berfikir jika kita langsung cari bantuan dn roh diusir paksa, tkutnya nnti akan menyakiti teman kami, jdi kmi putuskan untuk coba berinteraksi pelan pelan agar kami tau mksud dan tjuan makhluk halus trsebut )
Akhirnya imel pun tertidur pulas,

Singkat cerita,

Dia terbangun karena suara berisik pendaki lain yang bersiap untuk pergi kepuncak,
saat itu saya diluar tenda, saya mendengar suara imel kemudian langsung masuk tenda, untuk memastikan bahwa teman saya baik baik saja.
Dan alhamdulilah ternyata dia terbangun dengan keadaan sudah sadar,
dan tidak mengerty sama sekali apa yang sebenarnya terjadi kepada dirinya, devi pun mencoba menjelaskan dengan detail, diapun terlihat syok setelah mendengar semua cerita dari kami.
Akhirnya
Kami pun bersiap ke puncak, waktu itu sekitar pukul 4 pagi, saat itu saya berfikir sebaiknya saya dan imel tetap di tenda biar wahyu sama devi aja kepuncak, mengingat keadaan imel yang belum sehat.
Usul saya pun di tolak mentah mentah oleh imel, dan akhirnya kamipun ber 4 berangkat menuju puncak, barang barang pun kami tinggal di tenda karena tidak mungkin kita ke
Puncak dengan membawa barang barang, karena track yang sangat miring, terjal dan berbahaya.
Ditengah perjalanan, imel tiba tiba menghentikan langkahnya, saya coba mendekatinya, dan betapa kagetnya saya, setelah saya tau, imel dalam keadaan demam tinggi, saya pun putuskan kembali ke tenda, sedangkan wahyu dan devi melanjutkan ke puncak.
Tanpa fikir panjang, imel ku gndong ke bawah brharap dia akan baik baik sja,
Ssampai di tenda, ku coba merawat dia dg peralatan seadanya, keadaannya yang smakin parah mmbuat sya kebingungan waktu itu, mmbuat sya keluar dari tenda dan bmaksud mminta bantuan,
Ke tenda pndaki lain,
satu persatu tenda saya hampiri mencoba mencari bantuan, dan ternyata semua pendaki sudah ke puncak tanpa ada seorang pun di camping ground, kecuali kami.
saya pun kebingungan,
coba berteriak minta tolong, siapa tau ada yang dengar dan memiliki obat p3k fikir ku,

alhasil tidak ada yang menjawab teriakan ku
saya pun dengan pasrah dan kebingungan kembali ke tendaku,
dan betapa kagetnya aku, setelah tau ada beberapa orang, yang saya yakini mereka adalah makhluk halus, yang berada tidak jauh dari tenda kami.
Mereka berjumlah kurang lebih 5 orang, berwajah putih pucat, rambut panjang dan memakai baju serba hitam mengelilingi tenda kami dengan tatapan sayu.

saya pun langsung berlari ke arah tenda saya mengingat teman saya ada di dalam tenda tersebut,
Langkah kaki ku terhenti ketika, tiba tiba disamping saya ada sesosok nenek nenek, dengan senyuman lembut memberikan seikat kain putih kecil yang berisikan garam.

Singkat cerita saya pun langsung menuju tenda tanpa menghiraukan orang berpakaian hitam hitam tersebut,
Saya langsung membuka air putih di dalam botol, dan mencampurkannya dengan garam pemberian nenek nenek tersebut,
lalu ku minumkan ke imel, di saat dia meminum air tersebut, dan selang beberapa menit, dia berkata, lumayan sudah tidak pusing,
saya langsung membereskan barang barang imel, dan mencoba mengajak dia untuk turun kembali ke bawah,.
Diapun kebingungan,
setelah melihat wajah saya yang gugup,
dia pun memahami maksud saya, bahwa disini terdapat bahaya,
akhirnya kita pun turun, dengan meninggalkan catatan kecil didalam tenda, dengan maksud agar dibaca sama si wahyu, bahwa kita turun duluan, karena keadaan imel yang tidak sehat.
Spanjang prjalanan trun,kami seolah diawasi oleh banyak orang, hal itu trlihat dalri sesekali ada suara banyak orang, yg memanggil nma kmi,dn di sbelah knan kiri kmi seolah ada yg ikut turun bersama kami, itu trdengar dri suara hentakan hntakan kaki yg bukan brasal dri kaki kami
Kami pun berdoa sepanjang perjalanan dan Berdzikir tanpa henti,
Dan sesekali berlari, agar cepat sampai pos registrasi.
Akhir cerita, kita selamat sampai pos pendaftaran dan,Betapa kagetnya kami , ternyata di pos registrasi, kami sudah di tunggu oleh kakak kandung imel.
Setelah mengetahui bahwa orang tua imel mendadak sakit, kami putuskan untuk segera menuju rumah imel, dan saya pun ikut serta untuk melihat keadaan orang tua imel, sembari menunggu kepulangan wahyu dan devi dari rumah
Sesampainya dirumah, kami terkejut ketika mendengar keterangan orang tua imel, bahwa beliau mendadak sakit karena didatangi arwah nenek nenek, yang tidak lain dia adalah nenek imel itu sendiri.
Stelah kmi coba brcerita apa yg kmi almi trnyata,imel prgi ke gnung, waktu itu brtepatan dg hari klahirannya menurut penanggalan jwa,atau kta biasa mnyebutnya brtepatan dg weton nya, hal itu membuat imel di incar olh pnunggu gnung trsebut,untuk dijadikan pengantin atau smacamnya
Akhir cerita kita semua selamat,
sore harinya wahyu dan devi pun tiba di rumah imel dan kami jelaskan semua yang terjadi
Orang tua imel mengaku menyesal, karena memberikan ijin keberangkatan kami, mereka mengaku lupa bahwa hari itu bertepatan dengan weton nya, jika ingat itu adalah weton anak saya pasti imel tidak saya ijinkan berangkat, untung tidak terjadi apa apa, ucap ayah imel.
Akhirnya kami pun pulang ke tempat masing masing dengan perasaan penuh syukur karena masih diberi keselamatan.
cerita ini saya ceritakan kembali dari sudut pandang dimas,beda dengan Di youtube,
Di youtube cerita ini saya sampaikan dari sudut pandang si Imel,
Jadi apa yang dialami dan dirasakan imel waktu di gunung tersebut bisa kalian dengarkan di youtube : lakon story ( weton).
Semua cerita ini berdasarkan kisah nyata dan bersumber dari pelaku langsung yang terlibat dalam cerita tersebut yang sudah saya pastikan keaslian nya.

Semoga cerita ini menemani hari hari kalian

Terimakasih.
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Lakon Story

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!