My Authors
Read all threads
Kali ini lakon story akan menceritakan sebuah pengalaman mistis yang berasal dari salah satu teman kita di sosial media, sebuah kisah yang menurut saya sangat menyeramkan sekali,

#bacahorror #kisahnyata #ceritahorror #pantaiselatan #1suro #suro
serta dapat dijadikan sebuah pelajaran yang sangat berarti, agar kita bisa lebih sopan ketika mengunjungi suatu tempat, apalagi tempat ini tergolong tempat yang disakralkan masyarakat jawa, dengan segala mitosnya yang sudah sangat terkenal di indonesia.

Yuk langsung saja
" PANTAI SELATAN "

Kenangan itu masih teringat jelas di kepalaku, jika saja waktu itu saya tidak bisa menyelamatkan diri dan mencari bantuan, entah, selanjutnya apa yang akan terjadi, kami tidak bisa memastikannya.
Berawal dari aktifitas kami yang kami anggap baik baik saja, siapa sangka itu akan menjadi sebuah petaka yang bisa mengancam nyawa.
Waktu itu kami ber 6 berencana akan menginap di salah satu pantai di jawa, Kegiatan ini memang sering kami lakukan di akhir pekan, untuk sekedar melepas penat, karena tugas kuliah yang sangat banyak, terkadang membuat otak kami memang berasa butuh istirahat sesaat.
Perkenalkan sy Dewi, dan teman2 sya, Wanda, Bayu, Dika, Nandon Johan, ( nm samaran ),Kami adlah skelompok teman dekat yg sama2 mnuntut ilmu di slah satu kampus di pulau jawa,meskipun kmi berasal dri daerah yg berbeda,kmi sdah berasa sprti kluarga,krn sudah beberapa thun brsama.
Karena jarak tujuan pantai kami yang jauh, kami putuskan berangkat pagi sekali, agar lebih santai dalam perjalanan dan untuk menghindari kemacetan di jalan, Dengan menggunakan 3 motor,
kmi awali prjalnan ini dg pnuh cnda tawa, kbetulan waktu itu sya di bonceng Nando,Nando ini tergolong anak yg humoris n menyenangkan, jadi prjalanan sy waktu itu sngat tdk trasa, krn ocehan Nando sepanjang jlan yg membuat sy trkadang lupa, klau sy sdang mnempuh perjalanan jauh.
Sekitar pukul 12 siang, kami pun sampai di jalan raya pinggir pantai, pemandangan yang indah membuat kami sepakat untuk berhenti dan menikmati indahnya pantai, sambil meregangkan otot otot kami yang kaku setelah lama duduk di motor,
karena suasana pantai yang rame, kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan, mencari pantai yang sepi yang belum terjamah banyak orang, agar lebih seru dan lebih bersih fikir kami,
perjalanan pun kami lanjutkan, hingga tidak terasa, waktu sudah menginjak sore hari, dan kami masih di dalam hutan belantara, belum menemukan tanda tanda adanya perairan di depan kami,.
Akhirnya kami berhenti, dan mencoba bertanya kepada warga sekitar, apakah ada pantai disekitar wilayah ini, singkat cerita, berbekal informasi dari warga, dan mengikuti petunjuk jalan, kami menemukan sebuah pantai yang kami semua belum pernah mengunjunginya.
Pantai ini sangat sepi sekali, kami juga tidak menjumpai petugas loket, yang biasanya menghadang ketika ada pengunjung yang memasuki wilayahnya, Mengingat waktu sudah menunjukan pukul 16.00, mungkin petugasnya sudah pulang fikirku,
kami pun tak menghiraukannya, dan melanjutkan perjalanan kami, Sesampainya di pantai,kami menemukan hal yg sangat berbeda dari kebanyakan pantai pada ummnya, di pantai ini banyak sekali bangunan candi,tempat - tempat pemujaan layaknya di pulau bali, padahal kita di pulau jawa lo
" Wah bagus banget nih pantai, selain sepi banget, kita berasa di pulau bali " ucap Johan dengan penuh semangat,

Wanda waktu itu yang biasanya pendiam,tiba tiba mengusulkan untuk pindah pantai,
" Eh gimana kalau pindah aja, disini terlalu sepi, banyak candi dan tempat pemujaan gini, kita nanti buat tenda dimana ?, Gak enak ah hawanya disini, bau dupa, menyegat idung banget " protes Wanda,
" Ini sudah sore, lagian jauh dari jalan, kalau kita balik, nanti belum tentu ketemu pantai lagi, bisa bisa nanti kita, malam masih dijalan " terang Dika, mencoba menolak usulan Wanda.
Setelah berunding, akhirnya kami putuskan untuk tetap bermalam di pantai ini, dan setelah melakukan penyisiran, akhirnya kami menemukan satu pantai lagi tepat di samping pantai ini, tempatnya tergolong luas dan bersih, kami pun memutuskan untuk istirahat dan mendirikan tenda,
setelah mendirikan tenda, kamipun langsung bermain air hingga menjelang malam.

Setelah puas bermain air, perut kami mulai lapar, kamipun memutuskan untuk segera membuat makanan dan membuat api karena badan sudah mulai menggigil kedinginan,.
" Pantai ini sangat sepi sekali, tapi kayaknya kalau siang rame deh, ini banyak bekas sampah pengunjung " fikirku dalam hati,
Sya pun mencoba duduk santai di samping teman teman yang sibuk menyalakan api,Di sela sela sy melamun, sy melihat ada seorang wanita pruh baya, berdiri melihat aktifitas kami dari atas bukit, beliau berdiri tegak selama beberapa menit, sy pun mencoba memberitahu wanda dan teman2
" Eh, ada orang tuh diatas.!! " Ucapku,

" Mana " sahut mereka,

" Itu, ibu ibu diatas bukit itu, lihat gak sih lu," imbuhku

" Oh iya pake baju putih itu ya ? " Sahut wanda,
" Itu mungkin warga sekitar gaes, kan kita tadi gak ketemu siapa siapa, mungkin mereka kaget, kenapa tiba tiba ada kita disini, apa perlu kita samperin sekaligus meminta ijin ? Tutur Johan,
" Sudah gak perlu lah, yang penting ibunya tahu kalau kita disini baik baik saja," ucap Nando sambil melambaikan tangan ke arah ibu ibu tersebut,
Johan pun yang merasa kurang nyaman, akhirnya mengajak Bayu untuk menghampiri ibu ibu tersebut, mencoba sekedar menyapa serta meminta ijin bahwasanya kami akan numpang semalam saja di pantai ini.
Setelah menghampiri, Johan dan Bayu tidak menemui siapapun di lokasi berdirinya ibu ibu tersebut, mereka sudah mencari kesana kemari dan tetap tidak menemukannya, akhirnya Johan mencoba memanggil Dika dan Nando untuk membantu mencari, tetapi tetap saja tidak ketemu.
singkat cerita, mereka pun kembali ke tenda dengan perasaan penuh tanda tanya, kemana perginya wanita tadi,.
Malam pun tiba, waktu kami habiskan dengan menikmati indahnya lautan, disertai suara ombak yang begitu menggelegar,
wanda tiba tiba mengajak saya untuk berjalan jalan mengelilingi pantai, karena ia merasa tidak nyaman di tenda, karena teman cowok kami semua meminum minuman keras waktu itu.
" Jalan jalan yuk wi, males disini mereka minum, berisik gak guna " celoteh wanda,

Akhirnya aku dan wanda meninggalkan tenda dan jalan2 sntai smbil ngobrol kecil tentang tugas dikmpus,
Akhirnya sy pun duduk, tdak jauh dri tenda kmi, smbil mndngarkan wanda mngutarakan isi htinya
" Gue tu sebenarnya uda lama nungguin Johan lo Wi, lu tau gak si, tanya Wanda,

" Ah yang bener lu, lu suka ya sama si Johan, kenapa gak langsung bilang aja Nda," sahutku,
" Tau ah,, Johan kagak peka sama sekali, uda sering ku kasi kode, dia tetap aja datar, males gua lama lama " imbuh Wanda,

Saya pun melanjutkan obrolan dengan memberi nasihat kepada Wanda, agar tetap memperjuangkan cintanya kepada Johan,
saya juga kaget waktu itu, ternyata diam diam Wanda menaruh perasaan terhadap Johan, Obrolan kami lanjutkan dengan menatapi keempat teman kami yang tertawa tawa tidak karuan karena pengaruh minuman.
Tiba tiba ada yang janggal, ketika saya melihat ke arah tenda saya, mereka terlihat 6 orang, Padahal waktu itu saya dan Wanda tidak berada di Tenda, dengan sedikit gemetar saya pastikan bahwa Wanda melihat apa yang saya Lihat,
" Nda, jangan kaget ya, tenang, Diam aja, coba hitung pelan pelan, Ada berapa orang di tenda kita, " tanya ku sambil memegang tangan Wanda.

Wanda tanpa mengeluarkan sepatah kata, dia menoleh kearah saya dengan wajah mulai ketakutan,
" Serius,? Ini mataku yang gak jelas, apa memang ada orang lain selain kita di situ Wi ? " Jawab wanda,

" Tenang dulu, mungkin ada orang lain datang waktu kita kesini tadi " terangku
" Gak ah,, gua dari tadi liatin Johan dari sini, kok gak nyadar ya mereka jadi ber 6 " ucap Wanda keheranan,

Kami pun memutuskan menghampiri mereka, dan bermaksud memastikan siapa 2 orang selain kami yang ikut duduk duduk bersama teman kami,
Ketika kami mendekati tenda, entah kapan 2 orang itu menghilang, yang jelas, ketika kita sampai di tenda, kita tidak menjumpai 2 orang tersebut,. Dengan terkejut saya coba tanyakan kejadian ini kepada teman teman kami.
" Eh itu tadi siapa, ? Yang bersama kalian " Tanya Wanda dengan penuh rasa ingin tahu,

" Siapa apanya, dari tadi cuma kita ber 6 lo, kan dari tadi sore, cuma ada kita, aneh lu " jawab Dika,
" Eh lu mabok, tadi kan gua sama Wanda, pergi tuh ke sono, terus waktu kami pergi, kalian disini sama siapa ? Gua liat kalian dari sono kok ber 6 " imbuhku.

" La memang kalian kemana ?, dari tadi kayaknya kita semua cuma disini, gak ada yang pergi " terang Nando menjelaskan.
" Sudah Wi,mereka pada mabok gak jelas ditanyain juga percuma " Sahut Wanda.
Saya waktu itu yang pertama kali merasakan ke anehan di tempat ini, dan merasa kita tidak sendiri, mengingat kedatangan kami memang bisa jadi mengusik penghuni disini,
ditambah kelakuan teman teman kami yang meminum minuman keras, seolah menjadi alasan yang kuat, jika setelah ini bakal terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan.
Kekhawatiran saya pun benar terjadi, ketika malam mulai larut, dan teman cowok kami sudah pada tidur berserakan karena teller pengaruh minuman, saya sama Wanda tetap tidak bisa tidur didepan tenda,
waktu itu saya memandangi Wanda yang terlihat bahagia karena Johan ketiduran tepat di pangkuannya, Pandangan saya pun teralihkan, kali ini , lagi lagi saya melihat seorang Cewek muda, yang duduk santai, tepat di tempat duduk yang tadi kududuki dengan Wanda,.
Saya pun sontak terkejut dan segera memberitahu Wanda.

" Nda liat ketempat duduk kita tadi ,? Perintahku,

Wanda lagi lagi langsung memalingkan wajahnya kepadaku dengan penuh ketakutan, setelah dia juga mengetahui sosok cewek tersebut,
Saya pun pelan pelan memasukan teman kami satu persatu ke dalam tenda, karena waktu itu saya sudah merasakan bahaya yang sedang mengintai kami.
( Saat itu kami memasukan teman teman kami, sambil gemetar, keringetan dan seolah nafas tertahan )
Setelah semua sudah di dalam tenda, saya mendengar suara tawa wanita tersebut dekat sekali, seolah olah tiba tiba dia berada tepat di belakang tenda kami, saya melihat wanda sudah menutup mata dan telinganya dengan penuh ketakutan,.
Terror itu pun terjadi secara terus menerus, suara tawa, langkah kaki hingga suara hewan buas tidak henti hentinya bergiliran terdengar, saya pun tetap di dalam tenda dengan perasaan ketakutan yang luar biasa.
akhirnya suara tersebut berangsur angsur menghilang dengan sendirinya, saya sempat ketiduran sesaat, hingga sekitar pukul 2 pagi, saya dibangunkan Wanda, dia mengaku mendengar suara kereta kuda yang lalu lalang, tepat di depan tenda kami,
Sayapun coba menunggu suara tersebut, dan ternyata benar, saya sangat mendengar suara kereta digeret, disertai seperti suara kuda berlari di depan tenda kami, waktu itu saya langsung pasrah dan ketakutan,
ditambah sesekali suara wanita tertawa itu terdengar lagi, yang membuat perasaan kami semakin tidak karuan, terror pun berlanjut, saya waktu itu hanya bisa menangis ketakutan sambil memeluk Wanda dari belakang.
Hingga akhirnya, sekitar pukul 4 pagi, sya sudah merasa tidak kuat lagi mrasakn gangguan ini, saya pun mengajak Wanda untuk pergi mencari bntuan, krn motor saya parkirkan tepat di smping tenda, sya fikir waktu itu, sya akan lebih cepat dpat bantuan, jika sy pergi mnggunkan motor
Ketika suara gangguan sudah sedikit reda, saya mencoba keluar tenda dengan pelan pelan, setelah saya rasa aman, saya pun bersama wanda langsung pergi meninggalkan teman kami, dengan harapan bisa kembali membawa bantuan,
Setelah sampai di area candi dan tempat pemujaan, wanda tiba tiba menyuruh saya berhenti, dia mengaku melihat seorang wanita paruh baya,
saya langsung berhenti, dan benar,
saya juga melihat wanita paruh baya tersebut berdiri tepat di tengah candi dan 2 patung Naga, Tanpa fikir panjang, saya pun langsung menghampiri wanita tersebut, dengan harapan beliau bersedia membantu kami, untuk menampung kami dirumahnya,
karena menurut saya, di tenda sudah terlalu berbahaya.
Sesampainya kami di samping ibu ibu tersebut, beliau cuma tersenyum lembut sambil berjalan pelan ,
kami membuntutinya sambil langsung memohon pertolongan, akhirnya beliau pun berhenti, dan memberikan nasihat kepada kami Berdua, tentang bagaimana menjalani hidup yang benar, nasihat tentang sopan santun sampai nasihat tentang keagaman,.
Sosok ibu ini terlihat seperti orang biasa, dengan baju khas layaknya ibu ibu paruh baya pada umumnya, memang waktu itu, wajahnya agak aneh, terlihat membiru seperti orang kedinginan,
tetapi entah kenapa, waktu itu kami merasa nyaman, ketika mendengarkan nasihat nasihat singkat nya,seolah kami lupa bahwa teman kami masih dalam bahaya, karena banyak sekali gangguan makhluk halus sepanjang malam.Akhirnya,tdk bberapa lama kmudian, beliau mnyuruh kami untuk pergi
" Agama kalian apa ? " Tanya beliau,
" Kami Islam bu " jawab kami,

" Yasudah Cari Mushola disekitar sini, berdoalah kepada Tuhanmu, agar teman teman mu selamat, jangan mengikuti saya " ucap beliau sambil melanjutkan langkah kakinya ke arah pura.
Saya dan Wanda saat itu kebingungan, mana ada mushola / masjid di pantai ini, ini kan lingkungannya Hindu, itu terlihat dari banyaknya candi dan patung di sekitar sini, saya rasa mustahil ada masjid disini, apalagi di pantai.
Di tengah2 sy masih kebingungan, Wanda lngsung mnyeret tangan sy, dia mengaku sdah mnemukannya,
Memang aneh, trnyta disini jga ada bngunan mrip mushola islam, tapi mnghadap kelaut, bkan ke kiblat, akhirnya tnpa fikir pnjang, sy pun brdoa dg tulus, brharap smua nya baik2 saja.
Tidak terasa,matahari mulai menyinari,
kami pun segera balik ke tenda, karena kami fikir keadaan sudah pasti aman, karena sudah pagi,
dan apa yang terjadi
Benar
Teman kami semua hilang,

Saya langsung kaget, bingung dan ketakutan waktu itu, tetapi dengan melihat motor mereka masih disini, saya fikir mereka pasti tidak jauh dari sini,
Setelah beberapa lama mencari, alhamdullilah, akhirnya saya menemukan mereka keluar dari arah ladang dengan keadaan yang linglung,

Mereka mengaku, tadi terbangun sudah berada di tengah tengah kebun.
Singkat cerita, tanpa banyak omong, kamipun segera bergegas meninggalkan pantai ini.

Ketika beranjak pergi saya bermaksud memberikan ucapan terimakasih terhadap sosok ibu ibu yang mengarahkan kami tadi,
Tetapi, setelah lama kita cari, kami tidak berhasil menemukannya.
Akhir cerita, kmi putuskan untk pergi mninggalkan tempat ini, dg perasaan penuh syukur, karena kmi masih dberi kselamatan.
Laut selatan mrupakan laut yang sudah terkenal dgn sgala mitosnya, hndaknya kita bisa lebih sopan bila mngnjunginya, krn smua tmpat pasti ada tuan rumahnya
Untuk memastikan kebenaran tempat dalam cerita ini, saya sengaja melakukan penelusuran, dan saya menemukan lokasi yang saya duga 95% itu adalah lokasi yang dibahas dalam cerita ini,
Video sudah tersedia di
youtube : Lakon Story ( terror pantai selatan ).
Semua kejadian ini nyata, tanpa ada yang sya tambahi atau saya kurangi, saya menceritakan kembali semuanya dari sumber yang merupakan pelaku langsung dari kisah ini,disertai saksi saksi yang sudah sya pastikan kebenarannya, bahkan saya sndiri sudah memastikan kebenaran tempatnya
Untuk lebih jelasnya bisa mampir ke youtube lakon story.

Terimakasih semoga cerita ini menemani hari hari kalian
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Lakon Story

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!