My Authors
Read all threads
Pengalaman ini, adalah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan, karena jika waktu itu saya tidak bisa menemukan adik saya, mungkin sekarang saya sudah tidak memiliki adik lagi.
Hidup hanya berdua dengan adik sy, harus saya jalani sejak kecil, karena kami ditinggal kedua orang tua kami bekerja ke luar negeri sbgai TKI, Orang tua kami hanya setahun sekali pulang ke indonsia, hal itu mmbuat sya harus berperan menjadi kkak, sekaligus orang tua bagi adik sy
agar adik saya dapat tumbuh menjadi orang yang baik sebagaimana mestinya.
Namun hal itu agak sulit saya lakukan, semenjak saya berprofesi sebagai supir pribadi salah satu anggota DPR di kota saya,
Karena tuntutan pekerjaan,Saya di haruskan ikut sesekali pergi keluar kota,. Jadi, perhatian ke adik saya menjadi berkurang, karena saya seminggu tekadang cuma beberapa kali istirahat di rumah, selebihnya waktu saya habiskan di luar rumah,
meskipun demikian, saya selalu memantau semua aktifitas adik saya melalui telepon genggam.
Hingga suatu waktu, dia pergi hampir tidak pernah kembali.
Saya masih ingat dengan jelas, hari itu adalah jum'at malam, adik saya menghubungi saya via tlp, dia berpamitan akan pergi ke gunung.

Karena dia baru lulus SMA, mungkin mau mengadakan perpisahan dengan teman temannya sebagai kenang kenangan,fikirku.
" Kak besuk aku pergi ke gunung ya berangkat pagi, jam 7 " ucapnya,

" Sama siapa ?, Gunung mana ? Pulang kapan ?", Sahutku.

Setelah dia menjelaskan dengan detail akhirnya aku mengijinkan,

" Yaudah hati hati, kakak pulang hari senin, ini masih di surabaya " imbuhku,
karena waktu itu saya memang diluar kota, karena ikut majikan melakukan serangkaian acara pemerintahan, yang memang berakhir pada hari minggu malam,
dan berencana pulang senin .
Adikku pun,memahaminya dengan berpesan, dia gak bisa menghubungi saya lagi, karena di gunung gak ada sinyal, akupun mengerti, dengan memberikan peringatan agar berhati hati jika di gunung nanti.
Keesokan harinya, waktu saya habiskan di penginapan, karena majikan saya melakukan serangkaian acaranya hampir sehari penuh,

Sabtu malam, karena jenuh saya mencoba berjalan jalan di sekitar belakang penginapan
karena disitu saya melihat ada sebuah taman mini dan beberapa pohon rimbun, saya coba duduk santai sembari menghabiskan sebatang rokok,

Waktu itu di sela sela saya duduk, saya melihat sesosok anak kecil berlari lari sambil mengintip saya sesekali dari belakang pohon
saya coba menghampirinya, tetapi dia terus berlari seolah menghindari saya,. Saya pun berfikir kalau penginapan ini berhantu,sontak saya langsung bergegas kembali ke kamar,
dan betapa terkejutnya saya,,,,
setelah saya mengetahui tepat didepan pintu kamar saya, telah berdiri seorang laki laki paruh baya dengan wajah datarnya dia terus menatap saya,. Saya pun coba membalas dengan senyuman, dia tetap diam dan tidak mengeluarkan sepatah katapun,
Saya pun dengan sopan, meminta izin agar dia agak sedikit bergeser, karena dia menghalangi pintu kamar saya,
Ketika itu laki laki tersebut pergi ke arah lorong, dengan mengeluarkan sepatah kata dengan suara lirih yang berisikan peringatan, tentang keselamatan adik saya,
" Yoga kate digowo, mulio ojo abot dunyo ".
( Yoga mau dibawa, pulanglah jangan terlalu mementingkan urusan dunia ).

Seingat saya kutipan kata itulah yang saya tangkap dari ucapan pria tersebut,
Waktu itu saya tidak terlalu menghiraukan karena saya tidak faham maksudnya dan saya tidak mengenal dia, mungkin salah orang fikir ku.
Waktu pun berlalu, selama di penginapan, saya di ganggu beberapa kali oleh anak kecil yang iseng, mondar mndir diluar jendela, hingga mengetuk pintu saat malam hari,. Sempat saya cerita kepada majikan saya, beliau bilang disini sudah biasa,
karena penginapan ini sudah berdiri lama sekali, mungkin itu penunggu disini, tahan saja ya kita cuma sampai senin kok, ucap majikan saya coba menenangkan saya.

Saya pun menurutinya karena beliau majikan saya dan saya tidak berani membantah,.
Waktu pun berlalu,
karena ada urusan mendadak, akhirnya saya sampai rumah senin sore, setelah saya selesai mengurusi semua kebutuhan majikan,. Saya pun bergegas kembali ke rumah saya.
Sesampai di rumah,
saya langsung terkejut,,,
ketika tau bahwa adik saya ternyata belum pulang kerumah, karena menurut sepengetahuan saya,
dia pasti sudah pulang jika berangkat sabtu pagi,
saya coba menghubunginya lewat telpon, tetapi tidak bisa karena handphone adik saya ternyata sudah mati, mungkin kehabisan baterai,fikirku.

Saya pun lngsung kerumah teman saya, mencoba mencari bantuan,
sore itu juga saya akan mencari adik saya di gunung tersebut, akhirnya saya ber 4 dengan teman saya, berangkat menuju pintu utama pendakian dengan perasaan yang sudah tidak karuan,.
Sesampai nya di loket registrasi, saya langsung lemas, mendengar ucapan petugas loket, yang katanya tidak ada pendaki yang sesuai dengan ciri ciri yang saya berikan,
karena tau bahwa pada hari sabtu pagi sampai sore, tidak ada nama rombongan adik saya,
Saya pun tanpa fikir panjang,
akhirnya memutuskan untuk mendaki gunung tersebut, untuk memastikan keberadaan adik saya, karena tidak mungkin dia tidak mendaki gunung ini, saya mengenal adiku lebih dari siapapun, bohong adalah hal yang sangat tidak mungkin dilakukannya,
oleh karena itu, akhirnya saya dan ke 3 teman saya dengan dibantu 2 orang petugas loket, kita berangkat ke puncak,.

Jarak antara loket sampai puncak sekitar 6 jam dan ini adalah jalur resmi satu satunya, jadi jika memang adik saya masih di atas, nanti pasti bakal ketemu
Yang membuat saya khawatir adalah, dia baru pertama kali ke gunung ini, jadi besar kemungkinan dia tersesat,
Setelah persiapan, akhirnya Kamipun berangkat, sekitar pukul 18.00 upaya pencarian ini kami awali,
ditengah perjalanan, saya Melihat seorang laki laki paruh baya yang nampak sedang duduk di samping jalan, kelihatanya dia pulang mncari kayu bakar, itu terlihat dari se ikat kayu yang tertata rapi tepat disisinya, dia memberi senyuman hangat trhadap saya. Saya pun lngsung kaget,
karena dia mirip sekali dengan pria yang waktu itu saya temui di penginapan dia yang menghadang pintu kamarku waktu itu,.
Saya coba bertanya kepada bapak petugas loket yang ikut dalam perjalanan saya.
" Pak, bapak kenal bapak bapak itu ?, Yang duduk disamping kayu " Tanyaku.

" Oo itu, mungkin orang sekitar mas, saya sebenarnya asli sini, tapi saya juga baru liat bapak itu sekali ini e mas " jawab petugas loket tersebut.
Saya pun melanjutkan perjalanan tanpa memikirkan identitas pria tersebut, karena waktu itu, di otak saya cuma keberadaan adik saya, di tengah perjalanan, kami tidak teriak teriak layaknya tim sar,
karena menurut petugas loket, adik saya belum dipastikan hilang, karena masih banyak kemungkinan, bisa saja dia tidak ke gunung ini.

Saya pun menyetujui dan memilih diam sembari tengok kanan kiri,
Singkat cerita,
saya sampai puncak sekitar tengah malam, karena gunung ini tidak pernah sepi, jadi banyak pendaki waktu itu yang masih berada di puncak dan belum tidur, kami coba tanyakan satu persatu tentang ciri ciri adik saya,
dan,,,
benar,,
Mereka tidak ada yang mengetahuinya,
Setelah beberapa jam di puncak mencari dan belum ketemu,Akhirnya kami kembali ke bawah.
Hari selasa,
saya sampai di rumah, ketika tau adik saya belum juga pulang, akhirnya saya pastikan bahwa dia pun benar benar hilang,.

Kemudian saya lapor kepada RT, RW dan perangkat desa atas kasus hilangnya adik saya.
Sementara ini, saya masih belum memberi tau orang tua saya karena waktu itu saya berfikir saya akan coba berusaha sekuat tenaga saya dahulu sebelum saya memberi kabar orang tua saya.
Mlm pun tiba,wrga RT sya pun brbndong bndong ke rmah sy dg mmbawa prlatan dapur, yg nntinya akn dipukuli,ritual ini adl ritual trdisional kmpung sy,ktika ada anak hilang rtual ini pasti dilkukan dan biasanya mmng brhasil, Mreka mmukuli alat dapur spnjang mlm,Bisa wajan,panci dll
Karena kecapekan banget, saya akhirnya ketiduran di ruang tamu, waktu saya tertidur saya bermimpi melihat adik saya menjerit minta pertolongan,. Waktu itu dalam mimpi saya, saya melihat dia di sebuah hutan dan ditengah tengah tumbuhan lebat.
Keesokan harinya ,saya terbangun karena di bangunkan oleh bapak RT Setempat, beliau bilang kalau nanti malam kegiatan akan dilanjutkan lagi oleh warga semoga adikmu cepat pulang, tutur Pak RT.
Disela sela saya masih dalam keadaan pasrah, Pak RT coba menanyai saya lebih detail lagi, tentang kronologi hilangnya adik saya,
Saya pun menjelaskan lagi dan disitu saya mendapat informasi baru dari Pak RT,
menurut Pak RT, jalur ke gunung tersebut ada lagi, selain jalur utama meskipun bukan jalur resmi, tapi biasanya memang ada sebagian warga lewat jalur alternatif tersebut, biasanya digunakan penduduk sekitar gunung, sebagai jalan untuk berburu dan mencari kayu,kata Pak RT.
Meskipun dengan sedikit Harapan, sya bertekad tetap mencari adik sya, lewat jalur yang di arahkan oleh pak RT,Waktu itu hari Rabu sekitar pukul 9 pagi, tepat hari Ke 5 saya kehilangan adik sya, sy mencoba mendaki gunung itu lgi, dg melalui jlur alternatif arahan pak Rt tersebut.
Persiapan pun lengkap, akhirnya saya langsung berangkat pagi itu juga, Sesampai di desa arahan pak RT tersebut, suasana terasa sangat berbeda, desa ini memang dilereng gunung yang akan kami daki, tetapi disini tidak terlihat sama sekali ada aktifitas pendaki gunung,
seperti halnya di pintu masuk desa lain lain nya, yang masih banyak terlihat satu dua orang berpenampilan layaknya pendaki gunung yang berlalu lalang,Disini sangat berbeda keadaan desa sangat sepi, mungkin karena ini masih pagi, jadi penduduknya udah pada kerja kali ya " fikirku
Setelah hampir sampai di penghujung desa, saya melihat seorang pria duduk di teras rumahnya dengan memandangi kami,

Setelah saya lihat dengan pasti, saya sangat kaget,,,
karena wajah pria tersebut mirip sekali dengan pria yang kutemui di penginapan dan di pos pendakian jalur utama.

Tanpa pikir panjang dan tanpa bilang ke teman saya, sayapun langsung menghampiri pria tersebut di teras rumahnya.
" Assalamualaikum Pak ", ucapku,
" Waalaikumsalam, o sampean to anaknya, mudah mudahan tidak terlambat " jawab beliau dengan senyuman.

Dengan sedikit bingung maksud bapak ini, saya langsung duduk disampingnya.

" Pak maaf, saya tidak faham dengan maksud sampean " sahutku
" Dik, anak itu masih disana, insyaalah masih sempat, monggo mampir dulu, kita sama sama berdoa dulu, nanti naik sama saya kalau kalian sendiri, nanti saya khawatir kalian kenapa napa " ucap beliau dengan berbahasa jawa lembut yang khas.
Saya langsung terkejut dan tidak bisa mengucapkan sepatah kata apapun dari mulud saya.

" Saya minta tolong pak, itu adik saya " saya memohon dengan air mata saya mulai mengalir.
" O dia adikmu to, dia tidak sengaja telah menganggu salah satu penunggu gunung ini dik, entah dia tidak sengaja menendang, menabrak atau pipis di tempat yang salah, sekilas saya merasakan nya seperti itu, Beberapa hari yang lalu memang saya melihat ada 2 anak mendaki lewat sini
saya tidak pernah melihat dia sebelumnya, jadi saya heran, mereka kok bisa tau jalan ini, padahal seharusnya, cuma warga kampung sini yang tau jalur ini, disini jalur kita ciptakan bukan untuk ke gunung, tapi untuk ke hutan, cari kayu dan terkadang berburu,"terang bapak tersebut
" Saya beberapa kali melihat bapak, apa itu sampean pak ?" Tanyaku,

Beliau cuma tersenyum dan beranjak ke dalam rumah untuk mengambil senjata dan topi,
Mnrt sy bpk ini bisa diktakan orang lokal yg faham dg seluk beluk gunung ini, baik dalam hal nyata maupun ghoib, itu terlihat dari caranya berbicara dan kejadian aneh yg sy rasakan, sya meyakini yg bertemu saya beberapa hari yg lalu adalah bapak ini, krn wajahnya mirip banget,.
Disamping itu bapak ini sepertinya pemburu, babi hutan, ayam alas dll,
itu terlihat dari ada beberapa anjing pemburu yang tiduran di sekitar rumahnya
dugaanku pun benar setelah bapak itu keluar dari rumah dan disertai anjing nya yang langsung mengikutinya,

Beliau pun mengajak kami langsung berangkat.
" Ayo mugo mugo sek nutut ( ayo semoga masih sempat ) ".

Tanpa banyak tanya kami pun langsung mengikutinya.
Di tengah perjalanan saya mengumpulkan niat untuk berani bertanya dan mengucapkan beribu terimakasih karena bersedia membantu mencari adik saya, karena saya tidak mengenal bapak ini sebelumnya, jadi saya merasa tidak enak waktu itu,
" Sudah, tidak usah mikir aneh aneh, nanti kalau sudah ketemu, langsung bawa pulang saja, jangan diperbolehkan naik gunung ini lagi, apalagi lewat sini terlalu berbahaya, semoga tidak ada yang menirunya, karena sudah disediakan jalur resmi, " tuturnya tiba2.
Waktu itu saya kaget setengah mati, seolah bapak ini mendengarkan isi hati saya,

Saya pun langsung terdiam dan melanjutkan perjalanan, dan berharap segera menemukan adik saya dalam keadaan selamat.
Setelah bberapa jam perjalanan,
Tiba tiba anjing bpk berlari kearah kiri sya dg kcepatan penuh, seolah telah menemukan sesuatu, kami pun langsung mengejarnya,dn alhamdulilah,
bnar, kami menemukan adik saya dan temannya tpat di bwah pohon bsar, dg keadaan yg sngat mmprihatinkan,
Sesuai arahan bapak, kami langsung membawa dia kembali, dengan sedikit berlari serta tidak boleh menoleh kebelakang,
entah waktu itu kenapa saya juga kurang paham, saya pun mematuhinya,
sampai akhirnya sampai kembali ke rumah bapak tersebut.
Akhirnya adik saya pun bisa ditemukan berkat bapak ini,. Saya mengucapkan beribu terimakasih, serta semua uang dalam dompet saya waktu itu hendak saya berikan,

beliau dengan lembut menolak meski saya memaksanya, dia tetap bersikukuh menolak pemberian saya tersebut,
akhirnya setelah istirahat dan bersyukur, saya dan teman teman pun membawa adik saya dan teman adik saya kembali kerumah dengan selamat.
Cerita ini nyata dan benar adanya,
disini memang saya ceritakan ulang dari sudut pandang si kakak, Dan untuk dari sudut pandang si adik yang hilang,
saya hanya ceritakan di youtube, karena banyak hal yang tidak bisa saya jelaskan di tulisan.
Misalnya tekstur gunungnya,kok bisa menyesatkan dan kejadian apa saja yang mereka alami selama 5 hari di gunung tersebut,
upaya bertahan, di incar genderuwo hingga memakan buah hutan untuk bertahan hidup, semua saya ceritakan ulang di youtube saya,
Silahkan mampir yang ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Kita akan belajar tentang betapa bahayanya mendaki gunung jika tidak menguasai medan, apalagi baru pertama kali mendaki gunung tersebut, bahkan jika kalian melalui jalur tidak resmi, waduh sangat berbahaya.
Semua cerita ini juga bisa kalian baca di

twitter : @owechanel
Youtube : lakon story ( 5 hari di hutan setan ),
Smua kejadian ini nyata,tanpa ada yang saya tambahi atau sy kurangi, saya menceritakan kembali semuanya dari sumber yang merupakan pelaku langsung dari kisah ini,disertai sksi saksi yang sudah sy pastikan kebenarannya,
Trimakasih banyak semoga cerita ini mnemani hri hari kalian
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Lakon Story

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!