"ALAS ROBAN"
Dan cerita misteri di dalamnya
- A THREAD
@ceritaht @bagihorror @bacahorror @IDN_Horor @cerita_setann
#bacahorror #bagihorror #threadhorror #malamjumat
Ya, Alas Roban bisa dikatakan sebagai salah satu tempat paling angker di pulau jawa
Ya, orang-orang pribumi dengan jumlah ribuan dipaksa untuk membuat jalan sepanjang itu.
Makanya, kemudian di tempat ini sering muncul suara-suara atau mungkin penampakan ngeri mereka.
Sudah sangat lazim kalau banyak orang yang diganggu ketika melewati jalan ini.
Saat itu saya dan paman saya sedang makan di warung pecel lele favorit keluarga kami di Semarang, kami berdua cerita ngalor ngidul hingga akhirnya pamanku cerita soal pengalaman mengerikannya semasa mudanya dulu
Kontrakan Rifkan ini agak jauh, namun kebetulan searah dengan arah jalan pulang yg akan kami lewati.
"Ayo" seruku kepada Rifkan sambil membuka kaca mobil
Rifkan langsung memasukan tas punggungnya di kursi tengah dan dia duduk di kursi depan menemaniku.
Di tahun tsb jalan tol belum ada seperti sekarang, jadi satu-satunya jalan bagi pengendara di jalur utara ya jalan pantura ini.
"Doa dulu gus" ucap Rifkan
Masing-masing dari kami berdoa dalam hati.
Singkat cerita kami berdua tiba di Brebes hampir jam 11 malam karena kami berhenti sholat dan makan sebentar saat sampai di Indramayu.
Kala itu tidak ada sama sekali pikiranku memikirkan hal yg aneh-aneh, karena sudah beberapa kali aku pulang menuju Semarang dan bertemu malam hari.
Ditandai dengan jalanan yg makin lama makin gelap karena minumnya penerangan dan kanan kiri jalan yg banyak ditumbuhi pohon-pohon besar.
"Brakkkk, braaaakkkk" tiba-tiba terdengar 2x ada sesuatu yg jatuh di atas mobil.
aku yg mendengar langsung menepi dan melihat atas mobil.
Dengan keadaan mobil yg masih menyala, aku dan Rifkan melihat bagian atas mobil.
"Cari lagi rif di sekitaran mobil kalau ada apa-apa" imbuhku kepada Rifkan
Cukup lama kami mencari dan memperhatikan, tapi kami tidak menemukan apa-apa.
Belum lama jalan tepat setelah tanjakan tiba-tiba aku dikagetkan lagi dengan suara benturan didepan mobil seperi habis menabrak sesuatu.
Tak lama Rifkan masuk "Ban depanmu kempes gus" imbuh Rifkan
"Waduh, mana jam jam setengah 2 gini mana ada tambal ban, aku ngga ada ban serep juga" ucapku
"Itu apa Rif ? kayanya tambal ban, coba kita kesana" ajaku
Aku langsung kembali ke mobil dan membawanya ke dekat tambal ban disana.
"Gak tau, dari tadi aku panggil-panggil gak ada sautan" jawab Rifkan
Lama tak menemui jawaba kami memutuskan menunggu di depan tambal ban tsb.
"Astagfirullah" Rifkan kaget dgn yg kedatangan laki-laki tsb yg tiba-tiba.
"Niki pak ban e kula bocor, ajeng nambal saget? (ini pak ban saya bocor, hendak nambal ban disini apakah bisa?)" tanyaku
Kami berdua tidak menaruh curiga sejauh ini, hingga akhirnya aku mencium bau menyan di sekitar tempat tambal ban ini.
"Iya gus" jawab rifkan dengan mulai memperhatikan setiap sudut tempat tambal ban ini.
Dalam hati aku ingin lekas pergi darisni, tapi apa boleh buat mobilku belum selesai ditambal
"Ke warung sana aja gus nunggu sambil ngopi disana" ajak rifkan
Aku hanya mengiyakan dan kami berdua berjalan ke arah warung disana.
Sopirnya hanya melihat keberadaan kami dengan raut wajah heran.
"Kok ada anak-anak main jam segini ?" tanyaku dalam hati. Pikirku juga pasti rifkan juga melihat keadaan ini
Nampak wanita yg belum begitu tua mengenakan daster berdiri tersenyum melihat kedatangan kami berdua.
"Kopi panas kaleh bu (kopi panas 2 bu)" jawabku
Tak lama kopi datang, aku dan Rifkan ngobrol mencairkan suasana.
"Anak-anak dimana ?" tanya rifkan
"lhah itu di samping warung, ini suaranya kedengaran juga kok. Masak kamu gak tau?" ucapku
"Mana ? gak ada apa-apa jangan nakut-nakuti gus" imbuh rifkan
Situasi mulai tegang, ibu-ibu penjual warung tiba-tiba hilang entah kemana. Aku dan rifkan memutuskan untuk bergegas kembali ke mobil.
"Buk......."
Berkali-kali aku memanggil tapi tidak ada jawaban.
"Buk sampun......" gantian Rifkan yg ngomong
Sekali lagi aku memanggil "buk....."
Bukannya jawaban dari ibu penjual warung tsb yg kami dapat, kami malah dibuat kaget dgn suara yg kami dengar
"gus......gus......." Rifkan memanggilku
Aku hanya menatap Agus tanpa mengeluarkan kata-kata apapun, nampaknya Agus paham aku pun juga menyadari suara tsb.
Aku hanya menatap Agus tanpa mengeluarkan kata-kata apapun, nampaknya Agus paham aku pun juga menyadari suara tsb.
"Astagfirullahaladzaim..... Astagfirullahaladzaim"
kami berdua istigfar sama-sama atas apa yg kami berdua lihat
Anak-anak kecil yg tadi aku lihat pun berlari menghampiri perempuan tsb.
Aku lihat anak-anak tsb ada yg wajahnya hancur dengan banyak luka dibadannya. Sangat jauh beda dengan saat awal aku melihatnya tadi
"gus ayo gus balik ke mobil cepat" ajak rifkan
Yg kami lihat hanyalah mobil kami di tepi jalan yg sebelah kirinya ada pohon besar dan jurang yg di dalamnya belantara yg sangat gelap
"gus ban mu gimana ?" tanya rifkan
"udah gus yg penting kita lekas keluar darisini" jawabku
Aku berusaha menghidupkan mobil, lagi-lagi sial dan aneh tiba-tiba mobilku sulit dihidupkan.
"Tiba-tiba susah dihidupkan mobilku" jawabku
"Sholawatin dulu gus" imbuh rifkan dengan wajah tegangnya tapi berusaha berpikir tenang
"Hidup rif......" ucapku. Mungkin ini keajaiban dari setelah untaian sholawat yg kubaca
Namun nasib baik belum juga menghampiri kami.
"brakkkkk"
lagi-lagi ada sesuatu yg jatuh dari atas mobil.
"Udah gak usah di gagas lanjut aja" seru Rifkan
Aku melihat jam "Jam 3 rif" jawabku
Memang aneh kenapa tidak ada kendaraan sama sekali, normalnya di jam segini masih ada kendaraan besar yg melintas walaupun tak banyak.
"gus......gus....... hati-hati" teriak agus dibarengi denganku yg melihat wanita berjubah hitam yg kami temui tadi melintas tepat di depan mobil kami
"Tiiiiiitttttt.......tiiiitttttt......." tiba-tiba terdengar suara klakson di telinga kami
Aneh bin ajaib, saat berhenti mobilku berhadapan dengan truk muatan barang.
"rif wanita tadi mengikuti kita, tadi nyebrang kamu lihat kan ?" tanyaku
"iya gus aku melihatnya, dia tidak membiarkan kita pergi" ucapnya
Dari dalam terlihat bapak-bapak berboncengan dgn ibu-ibu yg nampaknya suami istri. Aku buka kaca mobilku
"Gakpapa pak, kami terkejut barusan ada wanita nyebrang" jawabku
Kami tiba di rumah pak Rahmat sesaat sebelum adzan subuh berkumandang.
"Di minum dulu mas" ucap bu Rahmat
"Allahu Akbar.....Allahu Akbar" adzan subuh berkumandang
Setelah sholat kami kembali duduk di ruang tamu rumah pak Rahmat. Perlahan pak Rahmat tanya kepada kami
"Nama saya Agus pak dan ini teman saya rifkan" jawabku
"Saya mau ke Semarang perjalanan pulang dari perantauan" imbuhku
Aku menceritakan semua hal yg kami temui sejak ban mobilku bocor, warung dan diikuti wanita berjubah hitam tadi.
"Tapi tadi kami menemui itu semua pak" imbuh Rifkan
"Mending mas sekarang istirahat dulu disini, nanti siang atau sore baru lanjut perjalanan" pungkas pak Rahmat melihat keadaan kami
"terserahmu aja gus" jawabnya
"Yaudah kita disini dulu sampai siangan nanti, keadaan kita shock dan lelah seperti ini" ajaku dan rifkan hanya menurut
Kami tidur melepas lelah disana, siangnya kami bangun dan bersiap melanjutkan perjalanan yg sudah tidak jauh lagi.
"Mas, monggo makan dulu sebelum jalan" ajak pak Rahmat
"Waduh bapak kok repot-repot begini" jawab Agus
Sehabisnya, kami pamit dan keluar menuju mobil.
"gus....gusss..... Ban mobilmu masih utuh begini gak ada yg bocor" ucap rifkan
Aku hanya geleng-geleng melihat keanehan yg ditunjukan di depan mataku
"Gakpapa mas, saya sama ibu malah senang ada tamu di rumah kami, soalnya kalau tidak ada tamu rumah kami sepi" jawab pak Rahmat
Dan pak Rahmat yg hingga sekarang kami anggap seperti keluarga.
--TAMAT--
(bagi yg belum baca) 👌🏻