1. “Melihat Kitab Suci Agama Lain”

Minggu ini kita diskusikan tema yang cukup pelik: Bagaimana umat Kristiani dan Muslim memandang kitab suci agama lain. Disebut masalah pelik karena kerap diwarnai tuduhan bahwa kitab suci agama lain sudah tidak otentik atau dipalsukan.
2. Tuduhan itu berkembang di kalangan Islam dan Kristen sekaligus, walaupun kita hanya sering mendengarnya dari kaum Muslim. Di Indonesia mayoritas penduduknya Muslim, jadi wajar jika tuduhan ketidakotentikan itu sering terdegar dari mereka.
3. Saya mulai dari tuduhan standar orang Islam. Alkitab itu tdk otentik krn tidak berasal dari catatan wahyu yg diterima Nabi Musa dan Nabi Isa. Perjanjian Lama mencakup kitab2 yg ditulis stlh Nabi Musa. Bahkan bagian pertama, Taurat, juga meliputi hal2 yg ditulis stlh Musa.
4. Perjanjian Baru mencakup banyak tulisan yang ditulis setelah Yesus. Empat kitab pertama yang disebut “injil” ditulis oleh murid-murid Yesus, bahkan orang yang tidak pernah bertemu dgn Yesus. Padahal, dalam Qur’an, injil disebut sebagai wahyu yang diturunkan kepada Nabi Isa.
5. Jadi, banyak orang Islam berkesimpulan injil yang ada sekarang tidak otentik. Ulama abad pertengahan seperti Abdul Jabbar menceritakan, injil yang asli dibawa kabur oleh orang Kristen yang menolak ketuhanan Yesus.
6. Tuduhan standar lain ialah banyaknya kontradiksi dalam Alkitab, dari soal angka, penyebutan nama, hingga lokasi yang salah. Tuduhan ini diulang-ulang hingga sekarang. Coba saja dengar ceramah Zakir Naik atau Ahmed Deedat. Tuduhan semacam ini dijadikan senjata polemik mereka.
7. Orang Kristen pun menganggap al-Qur’an sebagai kitab palsu. Alasan utama mereka ialah tidak mungkin ada wahyu Ilahi setelah Yesus yang dipandang sebagai kesempurnaan wahyu. Lalu, bagaimana dengan klaim Nabi Muhammad bahwa dia menerima wahyu dari Tuhan?
8. Sejumlah ulama Kristen awal yg menyanggah kewahyuan Qur’an berpandangan bahwa Nabi Muhammad diajari oleh orang Kristen sendiri. Salah seorang yg mengajari Nabi Muhammad ialah Sergius Bahirah, yg bilang kepada Nabi: “Kamu silakan berdakwah, saya yg akan tuliskan kitabnya.”
9. Diceritakan dlm legenda Bahirah yg ditulis dlm bahasa Suryaniyah, Bahirah menulis kitab yg diikatkan ke tanduk sapi. Ketika Nabi Muhammad sedang berdakwah, dia mengirim sapi itu kepadanya. Nabi mengambil tulisan di tanduk sapi itu dan mengatakan, “Ini wahyu datang dari Tuhan.”
10. Makanya, ada surat dlm al-Qur’an yg berjudul “surat al-Baqarah”, yg berarti “Bab sapi.” Sejumlah ulama Kristen Arab pada masa awal perjumpaan dengan Islam menuduh Qur’an sebagai kitab palsu. Sidney Griffith menulis artikel bagus ttg al-Qur’an sebagai “flawed scripture” itu.
11. Yang membedakan orang Kristen dan Islam ialah minat membaca dan mempelajari kitab suci agama lain. Di kalangan kaum Muslim, jarang ada orang Islam yang membaca Alkitab, apalagi mempelajarinya dengan sungguh-sungguh hingga saat ini, tentu karena alasan yang beragam.
12. Lemahnya minat membaca dan mempelajari Alkitab menyebabkan pandangan kaum Muslim tentang kepalsuan Alkitab relatif tidak berubah hingga sekarang. Kata Kate Zabiri, pandangan tahrif (falsifikasi) Alkitab dalam Islam saat ini “virtually unchanged.”
13. Berbeda dengan Kristen. Minat membaca dan mempelajari al-Qur’an di kalangan Kristen cukup kuat, terlepas apapun motivasinya. Sejak abad ke-12, Qur’an sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Kedudukan bahasa Latin dlm Kristen itu sama dengan bahasa Arab bagi kaum Muslim.
14. Dari abad 12-16, ada 4 terjemahan Qur’an dalam bahasa Latin. Dalam periode itu, lebih dari 40 manuskrip Qur’an, baik dlm bahasa Arab dan Latin, yang menjadi bacaan orang Kristen. Qur’an menjadi salah satu buku best seller di dunia Kristen sejak masa pertengahan dan sekarang.
15. Tak bisa dipungkiri, pada masa pertengahan minat membaca Qur’an dimotivasi oleh semangat polemik, walaupun ada juga yang punya perhatian kebahasaan atau filologi untuk memahami bahasa Qur’an yang rumit. Mereka merasa tertantang utk menerjemahkan buku yg super sulit itu.
16. Di era modern, minat mempelajari Qur’an itu kian meningkat. Walaupun sebagian masih termotivasi oleh semangat polemik, saya yakin sebagian besar sarjana-sarjana Kristen mempelajari Qur’an karena minat intelektual dan tuntutan kesarjanaan.
17. Apapun motivasinya, pandangan orang-orang Kristen terhadap Qur’an saat ini relatif positif. Jikapun ada orang Kristen yang masih menuduh Qur’an sebagai kitab suci palsu, saya kira dia itu termasuk Kristen yang sudah jauh ketinggalan kereta.
18. Apakah itu berarti sebagian besar umat Muslim yang masih terus menuduh Alkitab sebagai palsu itu juga ketinggalan kereta? Saya tak temukan alasan utk katakan tidak. Selamat berakhir pekan…
@threadreaderapp please unroll

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Mun'im Sirry

Mun'im Sirry Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @MunimSirry

3 Oct
1. “Apakah umat Kristen dan Muslim Menyembah Tuhan Yang Sama”

Setelah diskusikan kerangka teoritis dan pandangan ttg keragaman agama dalam Kristen dan Islam, minggu ini kita mulai bicara topik tertentu, yakni menjawab pertanyaan” Apakah Kristen dan Muslim menyembah satu Tuhan?”
2. Kita sudah di bagian akhir silabus, yakni hendak membicarakan tema-tema tertentu, misalnya, minggu depan tentang konsepsi wahyu dalam Kristen dan Islam, dan berikutnya tentang “Qur’an”, “Bible”, “Yesus”, “Muhammad”, “Agama Ibrahim”, “Pindah Agama,” dan seterusnya.
3. Pertanyaan “Apakah Kristen dan Muslim menyembah Tuhan satu yang sama?” tidak mudah dijawab. Beberapa buku telah ditulis. Sebagai pengantar diskusi, saya memilih buku “Allah: A Christian Response” karya Miroslav Volf, profesor di Yale University.
Read 18 tweets
19 Sep
1. “Islam dan Pluralisme Agama: Universalis dan Supersesionis”

Catatan kuliah “Pluralisme Agama” minggu ini terlambat karena kemarin menghadiri seminar “saintliness across traditions.” Berikut beberapa poin yang diperbincangkan di kelas.
2. Minggu ini, beralih ke Islam, setelah beberapa minggu mendiskusikan pluralism agama dalam Kristen, terutama Katolik. Pilihan ini semata berdasar kronologi, yakni Kristen muncul sebelum Islam. Kita baca tulisan William Chittick, Reza Shah-Kazemi, Yasir Qadhi dan Tim Winter.
3. Dua penulis pertama merepresentasikan pendekatan universalis, dan dua terakhir supersesionis. Pendekatan unuversalis merangkul keragaman jalan keselamaatan, termasuk keragaman internal, sementara supersesionis anggap Islam telah menghapus agama2 sebelumnya.
Read 23 tweets
12 Sep
1. “Vatikan II dan Teologi Agama-Agama”

Minggu ini kita membandingkan pembacaan Jacques Dupuis dan Gavin D’Costa atas konsili Vatikan II dan magisterium gereja yang dikeluarkan sesudahnya. Selain melanjutkan buku Dupuis, kita baca karya D’Costa, “The Meeting of Religions.”
2. Menjelang konsili Vatikan II (1962-65), dua arus pemikiran berkembang di kalangan teolog2 Katolik. Pertama, perspektif yang menempatkan Kristen sebagai puncak kebenaran sembari menilai positif agama lain. Pandangan ini dikenal dengan “fulfilment theory.”
3. Secara sederhana bisa dipahami begini: Setiap agama merupakan jalan mencari kebenaran dan keselamatan, yang pada akhirnya ditemukan dalam Kristen. Sebagai jalan mencari kebenaran, setiap agama punya nilai positif. Ujung pencarian itu “terpenuhi” (fulfilled) dalam Kristen.
Read 19 tweets
5 Sep
1. "Bapak-bapak Gereja tentang Pluralisme Agama"

Minggu ini kita diskusikan salah satu tema yang paling saya suka: Bagaimana suatu pandangan teologis berkembang. Kita fokus pada pandangan bapak-bapak gereja terkait apakah kalangan non-Kristen bisa selamat.
2. Sebagai pengantar diskusi, saya berikan buku Romo Jacques Dupuis, teolog asal Belgia, dngn karya besarnya “Towards a Christian Theology of Religious Pluralism.” Dupuis sempat dipanggil oleh Vatikan karena refleksi teologisnya yg menimbulkan keresahan di kalangan umat Katolik.
3. Dupuis dianggap terlalu jauh dari doktrin gereja, menyangkut hubungan Kristen dan agama-agama lain. Di akhir pengujiannya, dia berhasil mempertahankan pandangan teologisnya dan dianggap tidak bermasalah. Ini karya masterpiece dan perlu dibaca kawan-kawan di Indonesia.
Read 30 tweets
29 Aug
1. Kompleksitas Pluralisme Agama

Minggu ini kelas kami dilakukan secara online karena jumlah mahasiswa yang positif covid meningkat tajam setelah satu minggu masuk kelas. Kabar gembira, minggu depan kelas akan dilakukan secara in-person lagi.
2. Setelah menelisik pandangan kitab suci (Alkitab dan Qur’an) tentang keragaman agama, kelas memfokuskan pada perbincangan teoritis apa itu pluralisme agama. Bacaan yang saya pilih sebagai pemantik diskusi ialah buku “Problems of Religious Diversity” karya Paul J. Griffiths.
3. Prof. Griffiths mengalisis problem keragaman agama dgn cukup baik dan memunculkan pertanyaan2 penting utk direnungkan. Bukan hanya problem definisi “agama” dlm pluralisme agama, tp juga mendiskusikan pertanyaan2 filosofis dan teologis yg muncul dari kenyataan keragaman agama.
Read 24 tweets
21 Aug
1. Pluralisme agama dalam Qur’an

Minggu ini kelas “religious pluralism” mendiskusikan pandangan Qur’an tentang keragaman agama. Saya memilih surat al-Ma’idah karena surat itu sangat intens bicara agama lain, dari soal kitab suci hingga debat Kristologi.
2. Para mahasiswa dgn cepat menangkap kesan tersebut, hingga muncul pertanyaan: Siapa sih sebenarnya audien Qur’an? Sulit dibayangkan kitab suci kaum Muslim ini muncul dari iklim paganistik, sprti digambarkan sumber2 Muslim. Lbh mungkin audien Qur’an itu masyarakat multi-religius
3. Saya jelaskan, sebenarnya penyebaran umat Kristiani di Arabia lbh luas dari yg umum diasumsikan. Perjanjian Baru secara implisit menyebut orang-orang yg berbahasa Arab termasuk yg cukup awal memeluk Kristen. Misalnya, lihat “Kisah Para Rasul” pasal 2 ayat 11.
Read 16 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!