"Kristen Melihat Muhammad, Muslim Melihat Yesus"

Saya akan lanjutkan kuliah virtual dengan judul di atas. Anggap tema itu sebagai refleksi atas "Maulid Nabi." Siapkan kopi hangatnya ya...
1. Setelah diskusi bagaimana orang Kristen melihat Qur’an dan orang Islam melihat Akitab, topik minggu ini beralih ke figur sentral dalam kedua agama: Yesus dan Muhammad. Bagaimana pandangan umat Kristiani tentang Muhammad dan umat Muslim tentang Yesus?
2. Bagian terakhir kelas “Pluralisme Agama” membahas topk2 tertentu yg kerap menjadi perbincangan hangat dlm dialog Islam-Kristen. Seperti soal kitab suci, figur agama meniadi isu yg masih terus diperbincangkan. Kta diskusikan dgn semangat ingin memahami apa yg menjadi persoalan.
3. Terkait pandangan Islam, kita mulai dari Qur’an dan hadis, kemudian diskusikan bgmn Yesus dipresentasikan dlm tradisi Islam melalui buku “The Muslim Jesus” karya Tarif Khalidi, berisi kumpulan pernyataan dan kisah Yesus yg bertebaran dlm kitab-kitab yang ditulis ulama Muslim.
4. Narasi Qur’an tentang Yesus cukup luas. Yesus, atau disebut Isa dalam Qur’an, merupakan salah satu figur Alkitab yg paling banyak disebutkan. Dari soal kelahirannya, mukjizatnya, misinya kepada Bani Israil, reaksi penolakan Bani Israil, hingga soal penyaliban dan pengangkatan.
5. Yang menarik dicatat, referensi pada Yesus dlm Qur’an seringkali dikaitkan dgn figur dominan lain, yakni Maryam. Ini berbeda dgn Alkitab di mana ibunda Yesus tidak begitu dominan. Dalam Qur’an, Maryam merupakan satu-satunya perempuan yang namanya disebutkan secara eksplisit.
6. Yesus cukup sering disebut dalam dua surat. Yakni, surat 19 yang berjudul surat Maryam, dan surat 3 yang berjudul surat Ali ‘Imran. Dalam Qur’an, ‘Imran adalah bapaknya Maryam, yang tak pernah disebutkan dalam Alkitab. Bapaknya Maryam hanya disebutkan dlm Injil yg tidak resmi.
7. Dalam Qur’an, Yesus ialah seorang Nabi yg agung. Sebagaimana Nabi-nabi lain, ia menerima wahyu, yg dinamai injil. Dalam beberapa tempat kita jumpai dialog antara Tuhan dan Yesus. Yg menarik, Qur’an sangat sedikit bicara ajaran yg dibawa Yesus, selain penegasan menyambah Allah.
8. Dalam hadis, referensi pada Yesus juga cukup banyak. Utk simplikasi, kita bisa kelompokkan dalam 4 kategori. Pertama, hadis2 yang bicara kedekatan Nabi Muhammad dengan Yesus. Misalnya, tidak ada Nabi lain antara Muhammad dan Yesus, Yesus akan dikubur di dekat kuburan Nabi.
9. Kedua, hadis2 yang menggambarkan penampakan Nabi Isa. Misalnya, tentang raut wajahnya, postor badannya yg disebutkan sedang-sedang saja, rambutnya yang panjang, tidak terlalu keriting tapi juga tdk lurus. Jelasnya, Yesus itu tampan.
10. Ketiga, kedatangan kembali Yesus ke dunia. Misalnya, ia akan datang sebagai pemimpin yang adil dan kedamaian yang terwujud. Dia akan mematahkan salib dan membunuh babi. Termasuk dlm kategori ini ialah hadis-hadis tentang Dajjal, anti-Kristus, yg akan dimusnahkan.
11. Kategori keempat, masih terkait dgn ketiga, ialah hubungannya dgn al-Mahdi. Keyakinan ttg kedatangan al-Mahdi mmg tidak terlalu sentral dlm tradisi Sunni dan tak ada dlm kitab Bukhari dan Muslim, tapi kitab hadis lain menyebutnya, misalnya Turmidzi, Abu Dawud atau Ibnu Majah.
12. Dalam literatur Muslim pasca Qur’an, gambaran tentang Yesus itu lebih luas lagi, terutama di kalangan para zuhhad (ahli zuhd) dan sufi. Yesus diposisikan sebagai “role model” kesalehan hidup di dunia. Ajaran kasih-sayangnya ditekankan, juga kehidupan asketisnya.
13. Pengaruh ajaran and hidup Yesus dalam perkembagan zuhd (asketisme) dan tasawwuf dalam Islam sangat besar. Menariknya, para zuhhad dan sufi mengutip ajaran-ajaran Yesus yang bisa ditemukan dalam Perjanjian Baru. Tarif Khalidi menyebutnya “quasi-Gospel sayings.”
14. Ringkasnya, Yesus adalah seorang Nabi yang diagungkan dalam Islam. Kenyataan ini mendorong sebagian orang Islam “menuntut” perlakuan yang sama pada Nabi Muhammad. Mereka bilang, “Yesus kan dihormati dalam Islam, kenapa orang Kristen tidak menghormati Nabi kami?”
15. Tuntutan tersebut bisa dipahami, walaupun mengandung kesalahan logika. Betul orang Islam menghormati Yesus begitu tinggi, tapi mereka tdk melihat Yesus sbgmn dilihat orang Kristen. Bagi umat Kristiani, Yesus bukan Nabi, melainkan penjelmaan Tuhan. Tema itu sudah kita bahas.
16. Orang Kristen sulit menerima kenabian Muhammad, krn kenabian dikeyakini telah berakhir stlh para Rasul diutus Yesus. Dalam perjumpaan Muslim-Kristen, penolakan kenaabian Muhammad cukup kuat. Bagi John Damaskus, misalnya, ajaran yang dibawa Muhammad adalah sekte Kristen sesat.
17. Abdul Masih al-Kindi berkata, Muhammad tak memenuhi syarat jadi Nabi. Dlm suratnya, dia menulis Nabi itu memprediksi hal2 yg belum terjadi atau membawa ajaran baru dari wahyu. Hal itu tak pernah dilakukan Muhammad. Ajaran yg didakwakan Muhammad itu sudah umum diketahui orang.
18. Barangkali pandangan paling positif dikemukakan oleh Timothy I, patriakh dari gereja ortodoks dalam dialognya dgn khalifah al-Mahdi, saat dia berrkata: “Muhammad itu berada di jalannya para Nabi”, “Muhammad berhak dapat pujian dari orang-orang yg berakal sehat.”
19. Secara umum, pandangan orang Kristen sekarang tentang Nabi Muhammad bisa dikelompokkan dalam 3 kategori. Pertama, mereka yang sepenuhnya menolak kebaikan yang dibawa Nabi Muhammad. Misalnya, baca tulisan Robert Spencer anda akan temukan segala macam tuduhan dan cemooh.
20. Kedua, mereka yg memandang ada hal-hal positif dari Nabi Muhammad, walaupun mereka menolak kenabiannya. Saya tak lakukan survei, tapi dugaan saya, sebagian orang Kristen berada dalam kategori ini. Saya menyebut pandangan ini “limited positivity.”
21. Ketiga, mereka yang merasa tidak terganggu iman Kristennya walaupun mengakui kenabian Muhammad atau ada nilai-nilai kenabian dalam ajaran yang dibawa Muhammad. Saya kira, penulis Skotlandia, W. Montgomery Watt, termasuk dalam kelompok ini.
22. Dia berkata begini: “There are thus grounds for holding that God was behind the appearance of Islam in order to bring something better to the people involved...
23. ...In other words, Islam came into being, not through human planning but by divine initiative. If a divine initiative is admitted, it then has to be asked how God worked through Muhammad.”
24. Dari kalangan Katolik, bisa disebut Romo Christian Troll. Dalam buku “Muslims Ask, Christians Answer,” Troll menulis begini: Christians have thus been encouraged to acknowledge the religious and ethical values which have been apparent in Muslims....
25. ...from the beginning and remain so today, but without at the same time removing anything essential from their own Christian faith. The way can therefore be open for Christians to recognize in the Qur'an a word from God and in the mission of Muhammad something prophetic.”
26. Pada halaman 41, Troll menulis, “I thus acknowledge that Muhammad was sent by God to proclaim an essential aspect of the truth, namely the oneness and transcendence of God.”
27. Waduh, ini ringkasan kuliah “Pluralisme Agama” paling panjang yg pernah saya tulis. Saya lanjutkan baca, dan saya persilahkan anda ambil kesimpulan sendiri. Selamat berakhir pekan ya. Stay well, everyone!
@threadreaderapp please unroll

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Mun'im Sirry

Mun'im Sirry Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @MunimSirry

17 Oct
1. “Melihat Kitab Suci Agama Lain”

Minggu ini kita diskusikan tema yang cukup pelik: Bagaimana umat Kristiani dan Muslim memandang kitab suci agama lain. Disebut masalah pelik karena kerap diwarnai tuduhan bahwa kitab suci agama lain sudah tidak otentik atau dipalsukan.
2. Tuduhan itu berkembang di kalangan Islam dan Kristen sekaligus, walaupun kita hanya sering mendengarnya dari kaum Muslim. Di Indonesia mayoritas penduduknya Muslim, jadi wajar jika tuduhan ketidakotentikan itu sering terdegar dari mereka.
3. Saya mulai dari tuduhan standar orang Islam. Alkitab itu tdk otentik krn tidak berasal dari catatan wahyu yg diterima Nabi Musa dan Nabi Isa. Perjanjian Lama mencakup kitab2 yg ditulis stlh Nabi Musa. Bahkan bagian pertama, Taurat, juga meliputi hal2 yg ditulis stlh Musa.
Read 19 tweets
3 Oct
1. “Apakah umat Kristen dan Muslim Menyembah Tuhan Yang Sama”

Setelah diskusikan kerangka teoritis dan pandangan ttg keragaman agama dalam Kristen dan Islam, minggu ini kita mulai bicara topik tertentu, yakni menjawab pertanyaan” Apakah Kristen dan Muslim menyembah satu Tuhan?”
2. Kita sudah di bagian akhir silabus, yakni hendak membicarakan tema-tema tertentu, misalnya, minggu depan tentang konsepsi wahyu dalam Kristen dan Islam, dan berikutnya tentang “Qur’an”, “Bible”, “Yesus”, “Muhammad”, “Agama Ibrahim”, “Pindah Agama,” dan seterusnya.
3. Pertanyaan “Apakah Kristen dan Muslim menyembah Tuhan satu yang sama?” tidak mudah dijawab. Beberapa buku telah ditulis. Sebagai pengantar diskusi, saya memilih buku “Allah: A Christian Response” karya Miroslav Volf, profesor di Yale University.
Read 18 tweets
19 Sep
1. “Islam dan Pluralisme Agama: Universalis dan Supersesionis”

Catatan kuliah “Pluralisme Agama” minggu ini terlambat karena kemarin menghadiri seminar “saintliness across traditions.” Berikut beberapa poin yang diperbincangkan di kelas.
2. Minggu ini, beralih ke Islam, setelah beberapa minggu mendiskusikan pluralism agama dalam Kristen, terutama Katolik. Pilihan ini semata berdasar kronologi, yakni Kristen muncul sebelum Islam. Kita baca tulisan William Chittick, Reza Shah-Kazemi, Yasir Qadhi dan Tim Winter.
3. Dua penulis pertama merepresentasikan pendekatan universalis, dan dua terakhir supersesionis. Pendekatan unuversalis merangkul keragaman jalan keselamaatan, termasuk keragaman internal, sementara supersesionis anggap Islam telah menghapus agama2 sebelumnya.
Read 23 tweets
12 Sep
1. “Vatikan II dan Teologi Agama-Agama”

Minggu ini kita membandingkan pembacaan Jacques Dupuis dan Gavin D’Costa atas konsili Vatikan II dan magisterium gereja yang dikeluarkan sesudahnya. Selain melanjutkan buku Dupuis, kita baca karya D’Costa, “The Meeting of Religions.”
2. Menjelang konsili Vatikan II (1962-65), dua arus pemikiran berkembang di kalangan teolog2 Katolik. Pertama, perspektif yang menempatkan Kristen sebagai puncak kebenaran sembari menilai positif agama lain. Pandangan ini dikenal dengan “fulfilment theory.”
3. Secara sederhana bisa dipahami begini: Setiap agama merupakan jalan mencari kebenaran dan keselamatan, yang pada akhirnya ditemukan dalam Kristen. Sebagai jalan mencari kebenaran, setiap agama punya nilai positif. Ujung pencarian itu “terpenuhi” (fulfilled) dalam Kristen.
Read 19 tweets
5 Sep
1. "Bapak-bapak Gereja tentang Pluralisme Agama"

Minggu ini kita diskusikan salah satu tema yang paling saya suka: Bagaimana suatu pandangan teologis berkembang. Kita fokus pada pandangan bapak-bapak gereja terkait apakah kalangan non-Kristen bisa selamat.
2. Sebagai pengantar diskusi, saya berikan buku Romo Jacques Dupuis, teolog asal Belgia, dngn karya besarnya “Towards a Christian Theology of Religious Pluralism.” Dupuis sempat dipanggil oleh Vatikan karena refleksi teologisnya yg menimbulkan keresahan di kalangan umat Katolik.
3. Dupuis dianggap terlalu jauh dari doktrin gereja, menyangkut hubungan Kristen dan agama-agama lain. Di akhir pengujiannya, dia berhasil mempertahankan pandangan teologisnya dan dianggap tidak bermasalah. Ini karya masterpiece dan perlu dibaca kawan-kawan di Indonesia.
Read 30 tweets
29 Aug
1. Kompleksitas Pluralisme Agama

Minggu ini kelas kami dilakukan secara online karena jumlah mahasiswa yang positif covid meningkat tajam setelah satu minggu masuk kelas. Kabar gembira, minggu depan kelas akan dilakukan secara in-person lagi.
2. Setelah menelisik pandangan kitab suci (Alkitab dan Qur’an) tentang keragaman agama, kelas memfokuskan pada perbincangan teoritis apa itu pluralisme agama. Bacaan yang saya pilih sebagai pemantik diskusi ialah buku “Problems of Religious Diversity” karya Paul J. Griffiths.
3. Prof. Griffiths mengalisis problem keragaman agama dgn cukup baik dan memunculkan pertanyaan2 penting utk direnungkan. Bukan hanya problem definisi “agama” dlm pluralisme agama, tp juga mendiskusikan pertanyaan2 filosofis dan teologis yg muncul dari kenyataan keragaman agama.
Read 24 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!