Karna malem ini aku lagi pengen main PS, jadi kujelaskan to the point aja.
Dalam tulisan ini, nanti Anda akan mengenal tiga konsep :
1). Evngelism Marketing
2). Brand Exposure
3). Subliminal Message Marketing
Kalo menurut data global market fast food pada 2019 dari @TechCrunch, Mc Donald masih menempati peringkat pertama global market fast food (21,4%). Bandingkan dengan Burger King yg hanya mencapai (1,2%) market global aja.
Lantas, artinya apa??
Semakin besar marketnya, semakin banyak gerainya, semakin banyak karyawan yg perlu dihidupin, bukan?
Menurut uraian @MeatPoultry, Pandemic covid-19 terbukti mukul global sales McDonald sampai 24%. Salah satu sebabnya adalah customer McD didominasi mereka yg suka nongki disitu.
Pun demikian dengan yg dialami Burger King. Menurut @CNBC, pada quarter III ini Burger King diprediksi mengalami penurunan penjualan secara global mencapai 7%.
Alasannya sama. Karna customers dilarang untuk beli dan nongki disitu. Sehingga orang jd mager dan sales ngedrop.
Lantas.. Kalo sama2 ngedrop, kenapa kemudian Burger King malah promote McDonald yg merupakan market leader fast food global??
Apa ndak malah rugi?? Kok malah menguntungkan kompetitor?? Benarkah demikian?
Nah disini kita akan kenalan sama konsep yg namanya Evangelism Marketing.
Evangelism Marketing secara sederhana dipahami sebagai salah satu bentuk strategi word of mouth marketing yang bertumpu pada customer dalam mempromosikan produk mereka.
Ndak mudah menjadikan customer sbg "evangelist" yg dgn sukarela mempromosikan product dan value perusahaan.
Umumnya brand evangelist ini adalah customer yg memang punya daya tarik tinggi pada suatu brand.
Misalnya, Anda user Iphone. Saking sukanya sama fitur2 di Iphone, Anda selalu merekomendasikan produk tersebut dalam banyak kesempatan. Baik di sosmed ataupun di real life.
Nah, dalam konteks BK kemarin, disini BK merupakan "brand evangelist" dari McDonald.
Dengan latar belakang krisis pandemi, BK mendorong customer loyalnya via social media agar ikut "membantu" McDonald dengan membeli produk mereka.
It sounds beautiful, right??
Meski BK posting itu sebetulnya buat followers sosmed mereka, but anything can happen in social media.
Terlebih yg dilakukan BK termasuk bold statement. Mendukung kompetitor dan sekaligus market leader. Viral deh.
Salah satu keuntungan dari postingan yg viral adalah brand tsbt mendapat banyak exposure. Banyak engagement.
Dan dari exposure tersebut, diharapkan brand awareness BK semakin menanjak. Orang jadi tau ada brand BK. Makin dikenal. Dan bukan tidak mgkn bikin orang penasaran juga.
Karna berpotensi bikin orang penasaran, coba perhatikan poster yg kugarisbawahi ini.
Disitu disebutkan,
"Getting Whopper is ALWAYS BEST, but ordering a Big Mac is also not SUCH A BAD THING."
Emang kenapa dengan itu? Disinilah kita akan kenalan dengan konsep subliminal message.
Menurut @emailMDirector, subliminal message dipahami dengan cukup sederhana.
Strategi marketing dgn subliminal message menekankan pada upaya penanaman pesan di alam bawah sadar Anda. Yg secara ndak sadar mendorong Anda untuk tertarik beli produk mereka.
Dalam poin ini, BK mencoba menanamkan pesan subliminal pada Anda bahwa "Whopper is ALWAYS BEST".
Maksudnya itu sesekali beli Big Mac di McD itu gpp, tapi yg BK ingin Anda tetep inget adalah....... Whopper merupakan produk yg terbaik. Big Mac mah b aja aslinya. :))
Mungkin langkah BK bisa diartikan sbg bentuk simpati dan empati sesama franchise fast food yg sama2 terpukul akibat pandemi.
Namun, behind the scene, menurutku itu ndak lebih dari bagian strategi marketing untuk boost reputasi brand mereka juga. 😊
[THREAD - END]
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh