Thread by @cerita_setann

A THREAD

SHORT STORY

ASRAMA KELAPA SAWIT

#bacahoror #bacahorror #threadhorror

halo selamat malam
Kali ini saya akan menceritakan sebuah kejadian yang bisa di bilang memilukan. Seseorang meninggal setelah bermimpi bertemu dengan salah satu sosok makhluk halus. karena setelahnya dia meninggal. Asrama kelapa sawit.

Jambi 2011 sewaktu KKN, karena tak ada rumah yg boleh di tempati, akhirnya kami tinggal di asrama pabrik yg udah lama tak berpenghuni dan konon di kenal angker.

Akhirnya setelah semua urusan selesai, kamipun segera masuk asrama dan menaruh barang kemudian lanjut bersih bersih.

Asrama ini berbentuk seperti bedeng, setiap ruangan mempunyai satu kamar dan toilet di dalamnya. Satu lorong ada banyak pintu, mungkin sekitar 15an kurang lebihnya. Ada beberapa blok, hanya saja tak ada satupun manusia yang menghuni asrama ini kecuali kami.

Kebetulan waktu itu kami ambil blok yang jaraknya dekat dengan perkampungan dan jalan raya.

Sebelum kita menempati asrama ini, warga memperingkatkan harus selalu berhati hati.

“Mas mbak, saya peringatkan kalo
Tinggal di situ (asrama) harap hati hati ya, karena memang sudah lama tak berpenghuni. Tetep jaga lisan dan selalu jaga kebersihan” ucap pak mul selaku ketua RT.

“Baik pak, Terimakasih sudah memperbolehkan kami untuk tinggal di sini, untuk ke depannya jika kami memerlukan bantuan mohon partisipasinya ya pak” jawab Anton selaku ketua.

“Oiya mas saya lupa, jangan sampai pisah kamar ya? tetep dalam satu kamar tapi perempuan dan laki laki di pisah” imbuh pak mul.

“Iya pak Terimakasih, kalau begitu kami lanjut dulu pak untuk masuk ke asrama” ucap Anton mengakhiri.

“Silahkan Silahkan mas” jawab pak mul

Untuk kamar laki laki, mereka mengambil kamar nomor dua dari ujung dan kamar perempuan nomor tiga sebelahnya. Kamar kita berdekatan agar sewaktu waktu jika ada keadaan darurat cepat untuk mengatasi.

Malam itu memasuki minggu ke tiga. Malam yang sangat membuat kami terpukul.

Dari awal pertama sampai dengan minggu ke dua blm ada gangguan, tapi setelahnya, memasuki minggu ke tiga teman kami Joko. Kami kehilangan dia untuk selamanya.

Waktu itu entah kenapa, Joko merasa gerah di dalam kamar, merasa penuh dan sesak karena terlalu ramai.

Akhirnya Joko mengajak salah satu sahabatnya, Tejo, untuk pindah kamar.

“Jo...lu lagi ngapain?” Tanya Joko

“Kenpa jok?” Jawab Tejo

“Pindah kamar yuk, gw gerah di sini, kamar sempit banyak orang” ajak Joko

“Mau pindah kemana jok, serem gua mau pindah, takut!” Jawab Tejo

“Lu lakik apa banci jo ! Gitu aja takut ! Udah ayo pindah temenin gua” paksa Joko

“Iya deh iya, bentar gua ambil HP dulu” jawab Tejo

“Mau pindah di sebelah mana jok? Jangan jauh jauh dah ?” Imbuh Tejo

“Udah situ aja paling ujung sebelah kamar ini” jelas Joko

Mereka berjalan mendekati kamar paling ujung. Setelah sampai di depan, joko membuka pintu dengan hati hati karena suara “krieeet” takut membuat teman yang lain bangun. Sampai di dalam kamar tercium aroma ruangan pengap karena memang sudah lama Tak di huni.

“Jok lu yakin mau tidur disini ?” Ucap Tejo

“Yakin, nih segerkan jadi gak gerah !” Jawab joko

“Serah lu dah” umpat Tejo

Setelah mereka merebahkan badan dan ngobrol ngobrol singkat, akhirnya dalam hening mereka tertidur tapi tak lama joko terbangun karena merasakan panas lagi.

“ jo... bangun jo” Ucap joko membangunkan Tejo

“Hadoohh ! Napa lagi lu jokooooo !” Jawab Tejo

“Kok hawanya jadi panas lagi ya? Lu ngerasa gak?” Tanya joko

“Kagak ! Udah tidur lagi, ganggu aja lu !” Jawab Tejo

Setelah itu mereka tertidur lagi. Tiba tiba Tejo terbangun gara gara mendengar joko seperti berteriak ketakutan.

“Jok bangun jok.. lu kenapa teriak teriak? Ngimpi apaan ?” Tanya Tejo dan membangunkan joko

“Gua mimpi ketemu pocong jo ! Sumpah gua mimpi ketemu pocong lagi berdiri di depan pintu sambil bawa kain kafan ngarahin ke gua ! Kek mau ngasih gitu!” Jelas joko

“Jan nakut nakutin lu jok, udah tidur lagi lu, jangan lupa doa !” Jawab Tejo dan kemudian melanjutkan tidur.

Setelah itu mereka tertidur lagi, dan gak lama joko kembali mengigau seperti pertama tadi. Kali ini berbeda.

“Pocong...pocong...pocong....di sana ada pocong” ngigau joko sambil menunjuk ke arah pintu masih dalam keadaan tidur.

Tejo yang kaget mendengar itu sontak membangunkan joko tapi tak kunjung bangun. Keringat dingin joko sudah memenuhi dahinya, Tejo yang panik berusaha membangunkan tapi belum ada hasil. Tiba tiba joko terdiam.

Melihat hal itu Tejo segera keluar kamar dan membangunkan yang lain untuk membantu. Mereka berusaha untuk membangunkan joko tapi belum ada hasil. Setelah di cek ternyata joko sudah tak bernafas lagi.

Tengah malam itu mereka sibuk mengabari dosen dan teman yang ada di posko lain. Bahwa salah satu teman kami sudah pergi.

pagi harinya, kami sibuk karna akan banyak teman teman dari posko lain datang untuk Yasinan.

Saat kamar yg ditempati joko mau di bersihi, kami semua kaget sekaget kagetnya. Banyak rambut panjang menggumpal, padahal sebelumnya tidak ada. Entah kenapa waktu kami mau sapu pagi itu banyak banget rambut menggumpal.

Setelah kejadian itu kami semua di pindahkan ke rumah warga dan tidak boleh lagi ada yang tinggal di sana. Hari itu juga jasad joko di bawa pulang dan di kebumikan.

Hingga saat ini yang menjadi pertanyaan tersindiri, gumpalan rambut itu datangnya dari mana?

Kami semua belum menelusuri. Karena memang bukan ranah kami.

Semoga alm teman kami tenang disana, kami segenap teman dan sahabat mengucapkan bela sungkawa. Semoga Keluarga yang di tinggalkan di beri kesabaran dan alm di terima di sisi nya. Amin.