Di tahun 2021, konten baru diupdate tanggal 9 Feb (kemaren banget), dan hari ini 10 Feb.
Tampak landing pagenya baru dibandingkan dengan last update tahun 2018 lalu.
Konten belum lengkap, isi provokatif
Baru beberapa halaman yg terisi, spt Keyakinan ttg Poligami, Untuk Kaum Muda. Sedangkan bagian Layanan, Covid-19, Kontak belum diisi.
Sptnya web ini baru dibuat, tapi keburu ketahuan.
Provokatifnya itu ini: "Manfaat poligami yang bisa dinikmati umat Islam."
Duh.. haha. Umat Islam yang beneran mau poligami, juga ndak akan menulis spt itu. Sptnya terburu2 bikin kontennya.
Kecepetan Launching
Spanduk sudah dibikin di beberapa titik. Kl spanduk ada, artinya sudah siap terima layanan. Apalagi ada email dg domain.
Saran:
Web dilengkapi dulu, yg profesional. Baru spanduk disebar, biar lebih meyakinkan.
Tren di Twitter
Isu berangkatnya dari Facebook. Di Twitter postingan awal yg tercatat DE dari @SwetaKartika (10:27 pm 9Feb) dan @representatif (12:10 am 10Feb) berasal dari netizen biasa yang meresponse berita isu dari FB tsb.
Misi Cukup Berhasil
Kalau melihat komentar2 yang paling populer di Twitter, sebagian curiga ini bisnis betulan.
Tp banyak yang isinya percaya bahwa "Aisha Weddings" ini betul2 ada, shg menuding: ada penggunaan agama untuk trafficking, bisnis eseks2, agenda pedofilia, poligami.
Peta SNA - Media Serius Menanggapi
Kalau dari peta ini, misi "Aisha Wedding" cukup berhasil membuat heboh dan viral, karena beritanya diangkat oleh banyak media main stream, bahkan TV, meski isinya adalah pelaporan KPAI.
Most Shared Images
Dari Muhammadiyah, MUI, Rumah Kitab, KPAI, aktivis, netizen semua merespons. Intinya berupa pernyataan bahwa iklan Aisha Weddings ini melanggar UU, dan harus ditindak Polisi.
KESIMPULAN
1/ Aisha Weddings ini sebagai WO resmi tidak jelas keberadaannya baik secara online maupun offline. 2/ Situs onlinenya juga baru diisi kontennya pada 9 Feb (berusia 1 hari), dan sebelumnya terakhir diupdate 2018, itupun redirect ke situs lain.
3/ Disinformasi yg meresahkan ini serius dibuat, dilihat dari spanduk (offline) yang disebar di beberapa titik. 4/ Banyak pihak sudah menyatakan keberatan atas iklan nikah muda, poligami, penyimpangan pemahaman agama dan UU yg dibuat oleh akun tidak jelas ini.
5/ Jika tujuannya untuk membangun keresahan, misi ini cukup berhasil, karena narasinya berhasil menarik komentar dari berbagai organisasi besar, dan juga diliput media mainstream dan TV.
CLOSING
Menurut saya sih, kehebohan publik ini tak perlu dilanjutkan. Karena memang tidak jelas siapa yang membuat, dan tujuannya sepertinya bukan sungguh2 sebagai iklan Wedding profesional.
Kita serahkan kepada kepolisian untuk mengungkap pelakunya biar tidak terulang.
Artikel versi @kumparan ini enak dibaca runutannya.
Saya senang sekali ada yang berkomentar seperti ini. Artinya memang sebagian masy memegang tinggi kebenaran ilmiah, dan itu sangat bagus.
Terus saya iseng query "drone emprit" di Google Scholar. Ada 119 results.
/1
Ada publikasi ilmiah menggunakan atau mengutip data dari Drone Emprit (Academic) di UNDIP, Research Gate, UIN Malang, OSF, Semantic Scholar, Saudi Journal, IPB, AMIKOM, LEMHANNAS ...
Topik Rosi @RosiSilalahi malam tadi tentang Bu @susipudjiastuti. Khususnya ketika beliau berhadapan dengan akun-akun yang menyerangnya ketika mengajak unfollow Abu Janda.
Ada Koh @yunartowijaya yang mengamati sisi politik, dan DE dari sisi media sosial. >>
Oleh Rosi, ditampilkan contoh cuitan dari tokoh politik, staf pemerintah, dan juga buzzer yang menyindir atau menyerang bu @susipudjiastuti. Dan bagaimana standing opini bu Susi saat itu. Apakah memang cenderung kontra pemerintah? Beliau bilang tidak, tp yang terbaik buat rakyat.
TREN DAN NARASI
Cuitan bu @susipudjiastuti yang mengajak unfollow Abu Janda terjadi tanggal 29 Jan 2020. Bu Susi langsung mendapat kritikan dan serangan balik dari akun-akun yang mendukung AJ.
Pada hari berikutnya, terjadi peak percakapan, lalu turun meski masih tinggi.
Sudah cukup bagus perkembangannya beberapa tahun terakhir ini. Dulu @muhammadiyah kurang muncul di media sosial. Sekarang sudah mulai anak-anak mudanya meramaikan.
Dan pendekatannya bukan bikin kontra narasi atas hoaks, tetapi: own narrative, #IslamBerkemajuan. Ini bagus.
Kalau pemilihan Ketua IA ITB yg dikedepankan soal bersih2 HTI, FPI, PKI.. ini sama saja dengan mengajak alumni melihat masa lalu. Mundur ke belakang. 👎
Masalah yg kita hadapi jauh lbh besar. Visi harus jauh ke depan, inovatif, kolaborasi, sains, teknologi, humaniora. 👍
Kalau yg dikedepankan soal paham2, maka hasilnya spt sebelumnya, keberadaan Salman ITB pun dipertanyakan oleh 1976 alumni.
Kalau visioner dan kolaborasi yg jd prinsip, maka kerja bersama spt antara @Sinergi_IAITB dan @salmanitb spt peduli bencana ini hasilnya.
Lihat bedanya?
Saya belum menentukan akan memilih siapa. Tapi saya punya kriteria:
- harus independen dan selesai dengan dirinya, tidak punya bos yg bisa mempengaruhi sikapnya
- bisa mengharmonikan kembali alumni
- punya visi kemajuan yg jauh ke depan, dg sains, teknologi, humaniora dan agama
Vent-I merupakan inovasi alat bantu pernapasan bagi pasien covid-19 hasil kolaborasi Yayasan Masjid Salman, ITB, serta Universitas Padjadjaran (Unpad).
Pada Januari 2021, Vent-I telah resmi diproduksi di PT Panasonic Health Care, perusahaan Jepang.
Perusahaan produsen alat kesehatan berbasis elektronika, PT PHC Indonesia meluncurkan produk ventilator bersertifikat internasional, tipe Continuous Positive Airways Pressure (CPAP) Vent-I Esential 3.5, banyak dibutuhkan pasien Covid-19 fase 2.
Semoga analisis ini bisa sedikit membantu @atr_bpn dalam mendengarkan response publik atas rencana di atas.
Tujuan untuk menghindari sengketa tanah, malah tertangkap publik akan membuka peluang sengketa lebih marak.
>>
TREN: JADI PERHATIAN BESAR PUBLIK
Diawali berita bahwa situs sertifikasi masih tahap persiapan (30 Jan), lalu tiba2 muncul berita pemerintah akan menarik sertifikat asli (2-3 Feb). Sontak publik panik, response tinggi (4 Feb).
Tgl 5 Feb tren diprediksi masih naik.
SENTIMEN: SANGAT NEGATIF
Kecenderungan sentimen sangat negatif, dikontribusi oleh percakapan di media sosial. Sentimen positif atau netral muncul dari berita online, yang lebih banyak membawa agenda setting atau penjelasan dari @atr_bpn.