PENISTA AGAMA
.
.

AHOK...!!!

Ya, nama Ahok sama dengan penista agama, dah gitu aja...!

Simpilifikasi semacam ini ternyata telah menjadi budaya sebagian masyarakat.

Suka tidak suka itu telah terjadi.

📷mymodernmet
Mereka mendorong dirinya sedemikian jauh dalam paham sempit sehingga "BERTANYA" yang seharusnya adalah proses sederhana dan proses alamiah cara otak bekerja untuk menilai sebuah peristiwa,

DITINGGALKAN.
Contoh sederhana.

Belum lama saya iseng membaca sebuah status di sebuah platform media sosial dengan narasi bahwa perempuan yang tidak menutupi auratnya dengan sempurna, dia akan dijadikan bahan bakar di neraka.
Narasi itu disertai gambar situasi neraka terkini sesuai imaginasinya.

Tergelitik ingin membantu logika, saya tulis dikolom komen

"Tubuh manusia terdiri dari 60% air. Air adalah zat yg tidak dapat terbakar. Menggunakan tubuh sebagai bahan bakar adalah tindakan tdk masuk akal."
"Untuk membakar tubuh sampai menjadi abu, sebuah tempat kremasi membutuhkan 70-80 liter bbm dan waktu 3-4 jam."
Berbaris jawaban para pendukungnya seperti bebek di persawahan Indramayu saat musim panen. Semua jawaban hampir 90% sama dan serupa, yakni:

- Jangan membandingkan kejadian di dunia dan di akhirat.

- Jangan berlogika dalam beragama.

- Jangan banyak tanya, percayai saja.
- Bila Tuhan berkehendak, tidak ada yang mustahil.

Ngeri sekaligus takut membayangkan mereka yang menulis jawaban tersebut adalah orang-orang yang sudah cukup umur.
Ngeri membayangkan bagaimana mereka yang menulis jawaban seperti itu memiliki anak dan kemudian mendidik anak2nya dengan paradigma seperti itu.

Namun itulah kondisi yang ada. Kondisi sebagian masyarakat Indonesia benar-benar mengenaskan.
Ditengah masyarakat dunia yang saat sedang demikian keras mengejar kemajuan ilmu dan teknologi sebagai entitas makhluk yang berakal, kita justru sibuk halusinasi tentang indahnya surga dan mengerlikannya neraka.
Sekilas terbayangkan bagaimana diluar sana semua bangsa sedang berlomba membangun sebuah dunia yang mampu membuat manusia menjadi lebih baik.

Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia mampu membuat apapun yang diperlukan demi kemajuan bagi umat manusia itu sendiri.
Semua berlomba menjadi yang terdepan, semua berkejaran demi menjadi yang paling maju sebagai sebuah bangsa untuk menguasai dan mempergunakan kemajuan itu.

Kita?
Sambil menepok jidat sendiri, saya tersenyum pahit membayangkan apa yang akan menjadi jawaban bila narasi itu saya sampaikan kepada mereka.

"Percuma kita mengejar semua itu, toh pada akhirnya kita masuk neraka karena melalaikan perintahNya."
"Buat apa semua kemajuan itu, toh mereka yang sudah bikin ilmu sampai bisa ngumpet ke planet mars pun pada akhirnya tidak mampu menghindari kematian itu sendiri."

"Lebih baik kita siapkan jalan menuju surga."
"Percuma hidup senang di dunia yang hanya sekilasan waktu dibanding kesengraraan jutaan tahun dibakar di api neraka."

Mo marah, mo ngamuk, langsung sadar saya sambil mencubit paha sendiri, ternyata masih sakit.

Bayangkan, bila 20% masyarakat kita terkena pemahaman seperti ini.
Bayangkan juga mereka yang terpapar pemahaman ini adalah orang2 yang sangat radikal dan militan.

Mereka akan pakai semua cara, baik dengan cara-cara non fisik seperti tindakan mengkafirkan sampai pada tindakan fisik dalam bentuk persekusi.
Mulai dari penguasaan tempat2 ibadah, kemudian sekolah2 sampai institusi pembuat fatwa, mereka kuasai demi berkembang dan hidupnya faham mereka.

Dengan militansi semacam itu, dalam waktu sangat singkat, mudah bagi mereka menguasai Indonesia dengan Pancasila-nya.
Bila ini benar terjadi, dijamin Indonesia pasti akan bubar. Gak usah berpikir bubar karena hal itu. Indonesia timur pasti akan protes dan kemudian memisahkan diri.

Secara alamiah Indonesia yang dikuasai paham seperti ini pasti akan bubar.
Logika sederhana adalah bagaimana mungkin sebuah negara akan eksis bila seluruh rakyatnya hanya disuruh memikirkan surga?

Bagaimana mungkin sebuah negara akan eksis bila kemajuan adalah sia sia. (karena pola pikir pada akhirnya akan mati mati juga.)
Bagaimana mungkin sebuah negara akan bertahan ditengah masyarakatnya yang tanpa logika dengan tidak usah bertanya karena Tuhan sudah menentukan segalanya.

Ini jelas pandangan radikal. Ini adalah penistaan ajaran luhur sebuah agama.
Tidak mungkin sebuah agama menjerumuskan umatnya jatuh ke dalam kehancuran.

Ini benar-benar penista agama yang sesungguhnya.

Mereka menghancurkan semua hal baik yang dimiliki agama.

Mereka memaknai agama sesuka jidat hanya karena kepentingan sesaat.
Mereka gunakan ayat dan dalil2 agama untuk membuat orang tunduk dan takut akan neraka yang mereka ciptakan.

Dan kemudian ketika banyak orang menjadi patuh karena ancaman neraka yang mereka ciptakan, mereka hancurkan semua sendi negara dan pesaing dan... berkuasalah mereka.
Merekalah PENISTA AGAMA yang sesungguhnya..!!

Mereka penghancur agama yang paling mematikan.

Membunuh keagungan dan kemuliaan agama dari dalam layaknya kanker yang berkamuflase menjadi sel tubuh dalam tubuh manusia.
Sudah saatnya negara tegas. Sudah saatnya rakyat menolak. Sudah saatnya seluruh pemuka agama bersatu demi Indonesia

Ini bukan tentang agama. Ini hanya tentang LABEL AGAMA, maka buatkanlah kami fatwa bahwa mereka adalah PENISTA AGAMA YANG SEBENARNYA.

Beranikah Anda?
.
.
.

20120

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with NitNot ❘

NitNot ❘ Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @__MV_llestari__

25 Feb
JANGAN KASIH KENDOR LAGI
.
.
.

Laporan pada dugaan terjadinya kerumunan pada peristiwa kunjungan Presiden di NTT bukan bertujuan pada kesalahan tindakan atas kejadian itu sendiri. Itu lebih pada niat beriklan dan pansos bersambung. Image
Ditinjau dari sisi mana pun, laporan itu pasti ditolak. Tak memenuhi unsur. MAKA, cerita bersambungnya adalah Polisi atau aparat HUKUM TAK INDEPENDEN AKAN MEREKA GORENG & PANGGUNG TERSEDIA BAGI MEREKA. Image
Mereka hanya butuh eksis meski tak sedikit pun ada nalar di sana. Tak penting karena hakekatnya bukan pada logis atau tidak logis, tapi hadir dalam frasa "selalu dikalahkan", atau hukum tidak adil, tidak berpihak pada mereka dan dzolim kemudian dimaknai. Image
Read 9 tweets
25 Feb
S A B D A A L A M
.
.
.

Misteri Alam kembali berulang dalam lingkaran abadi yang terselubung tanya, kenapa.

Temaramnya surya, mendesak malam. Esok pagi, sang fajar PASTI datang.

Burung-burung berkicau dalam riang. Bunga pun terhampar dalam semerbak wanginya & tak bertanya. Image
Embun pagi yang entah mengapa, selalu membundar dan kemudian runtuh dalam beratnya sendiri, seolah takdir bagi pelengkap drama kehidupan itu.
Ironisnya, makhluk tercerdas yang mengaku sebagai satu-satunya pemilik hak waris semesta Sang Khalik itu justru tak memiliki kecerdasan sederhana membaca nikmat ini.

Mereka sibuk dengan murka dan lalu tertawa dalam angkara.

Mereka bangga dengan yudha bersimbah darah sesama. Image
Read 11 tweets
24 Feb
Demikian pula kepandaian dalam ilmu metalurgi.

Logam yang bagaimana akan cocok untuk keperluan apa, adalah ilmu yang mereka telah kuasai.
Image
Image
Read 31 tweets
24 Feb
UNGKAP PENUMPANG GELAP | dalam kasus 4 nakes di Pematang Siantar
.
.
.

Mudah bagi kita yang berada di luar sistem dan lalu berkata, "Payah polisi. Negara lemah. Negara takut dan selalu tunduk oleh tekanan para radikal." Image
Berita telah lengkapnya penuntutan atas 4 orang tenaga kesehatan yang diduga melanggar pasal penistaan agama di Pematang Siantar Sumatera Utara membuat kita mencari kambing hitam.
Polisi dan negara, sekaligus biang kerok semua peristiwa itu, suami di mana jenasah istrinya dijadikan obyek.

Marah sekaligus jengkel kita berucap pada media dimana kita punya kesempatan menulis rasa itu. Apa yang terpikir di kepala kita, kita sebut dalam narasi.

📷zee chen Image
Read 26 tweets
23 Feb
LAWAN BEGUNDAL RADIKAL
.
.
.

Dengan mudah kita berucap kata dlm kompak ketika anggota militer kita diserang oleh OPM di Papua. Itu lebih dari sekedar pantas untuk mereka dapatkan. Mereka menggadaikan nyawa demi setiap jengkal keutuhan NKRI yg ingin dibuat koyak.

📷Mark Kostabi
Mereka pahlawan.

Musuh kita disana jelas. Mereka saudara kita yang sedang minta dari milik kebersamaan kita tapi dengan senjata ditangan.

Saat ini, siapakah yang berdiri paling depan dalam perang ganas melawan virus jahat perampok masa depan kita, mereka para tenaga kesehatan.
Negara telah dengan tegas menetapkan wilayahnya dalam kondisi darurat. Perang kita bersama melawan musuh tak kasat mata, covid-19.
Read 12 tweets
22 Feb
PASAL PENISTAAN AGAMA KEMBALI MENEMUKAN KORBAN
.
.
SEKALI LAGI
.
.
.

Sebagai sebuah peristiwa, sepertinya itu sudah berlangsung sejak lama. Butuh waktu panjang hingga terlapor ditetapkan sebagai tersangka apalagi berkas lengkap di Kejaksaan.

📷Moma
Dimulai dari adanya laporan, panggilan pertama, kedua, pemeriksaan saksi dan bukti hingga gelar perkara dan terakhir komunikasi ke Kejaksaan.
Jelas itu proses panjang. Jelas, peristiwa itu pasti juga sudah diketahui oleh banyak pihak yang berkepentingan apalagi ini terkait dengan isu sensitif dan terlapor adalah tenaga medis yang saa-saat ini sedang sangat dibutuhkan.

📷YumingHuangArt
Read 19 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!