Sebuah Kisah Nyata.
#bacahorror
#threadhorror
Sebelum memulai cerita, Om mau menyampaikan, bahwa cerita kali ini tidak akan om buatkan judul dan gambar ilustrasinya. Di karenakan sesuatu hal.
Dan semua nama tokoh serta tempat dalam cerita ini sudah di ubah/di samarkan, untuk
Keamanan narasumber.
Jadi kita mulai saja cerita nya dari sudut pandang salah satu tokoh yang bernama Budi terlebih dahulu.

Suatu sore di saat musim kemarau, Budi baru saja turun dari sebuah mobil kijang berwarna hitam.
Dia memandang ke sebuah rumah yang berdiri tepat beberapa
Meter di depan nya. Rumah itu merupakan rumah masa kecil ayahnya Dulu. Di saat kakek dan nenek Budi masih hidup tentunya.

"Rumahnya seram." Gumam Risa, Adik Budi yang baru berumur 7 tahun tersebut
"Ya karena jarang di bersihkan, pamanmu kesini paling cuma 1 bulan sekali. Makanya kita akan tinggal di sini sampai rumah ini terjual." Ujar Hakim memberikan alasan pada Risa
Budi masih diam, ia tau alasan ke pindahan mendadak mereka ke desa tersebut karena bisnis Ayahnya sedang kacau, dan ayahnya butuh uang banyak untuk membangun kembali bisnis nya.

"Budi, bantu abah mengangkat tas2 ini nak." Ujar sang Ayah
Tanpa banyak bicara, Budi langsung mengambil alih tas2 besar berisi pakaian2 itu ke teras rumah.

Sementara ibu nya, masih tetap terdiam di dalam mobil.

"Ma. Ayo keluar." Panggil Risa

Saat ayahnya membuka pintu rumah tersebut, tiba2 saja lantai teras rumah yang dipijak
Ayahnya ambruk, dan membuat kaki Sang ayah terluka.

Meski sakit, Hakim tak mau menunjukkan nya dihadapan istri dan anak2nya. Ia malah tertawa, seolah2 kejadian tadi itu sangat lucu.
Di dalam rumah, banyak sekali barang antik menghiasi setiap sudut ruangan, dan beberapa keris juga mandau terpajang di dinding rumah tersebut sebagai hiasan.

Di salah satu dinding, Budi melihat foto keluarga kakek, nenek, paman dan juga ayahnya. Mereka semua nampak
Bahagia di foto tersebut.

Tiba2 Risa yang sedang berjalan2 memasuki setiap kamar rumah itu berteriak ketakutan yang langsung mengundang perhatian ayah, ibu dan juga kakaknya.
"Ada apa Ris.?" Tanya Ayahnya

Risa menangis sambil memeluk si ayah. Ia menutup matanya rapat2.

Budi yang penasaran, lalu berjalan ke arah lamr yang di tunjuk Risa.
Ia tersenyum saat melihat seekor ular kecil tengah melingkar di sudut ruangan.

Tapi ternyata bukan
Ular itu yang membuat Risa sangat ketakutan, melainkan tulang belulang yang di duga adalah seekor kucing oleh budi.

"Kucing mati bah." Ujar Budi
"Tidak apa2 Risa. Mungkin saja kucing itu mati karena sakit atau berkelahi dengan ular lalu terkena gigitan beracun dari si ular. Kan kak Budi bilang di sana juga ada ular. Bisa jadi induk ular itu yang membunuh si kucing." Kata Hakim menenangkan Risa
"Risa tidak mau tidur sendirian." Isak Risa

Sementara kedua orang tuanya tengah menenangkan Risa, Budi keluar rumah sambil membawa ular kecil dan juga tulang belulang kucing tadi untuk di kubur.
"Biar Budi yang tidur di kamar ini bah." Ujar Budi lalu mulai membersihkan kamar tersebut

Beberapa saat kemudian, terdengar sebuah mobil singgah di halaman rumah itu, yang ternyata adalah pick up yang di sewa hakim untuk mengangkut kasur dan barang2 lain nya.
Anita istri dari Hakim yakni ibu dari Budi dan Risa mulai membersihkan setiap sudut rumah dibantu oleh Risa.
Sementara Budi dan ayahnya mengangkat dan menyusun barang2 mereka dari pick up ke dalam rumah.
"Listrik nya tidak ada ya bah.?" Tanya Budi

"Di desa ini belum ada Listrik Bud, yang ada cuma listrik desa yang berasal dari mesin besar. Bukan dari PLN." Jawab hakim

"Besok kita beli aki yang besar, katanya paman mu akan mengantarkan tenaga surya untuk tenaga listrik kita
Disini. Jadi tidak terlalu memakan banyak biaya. seperti harus membeli bensin dan oli campur." Lanjut hakim

Budi mengangguk, ia melihat hp nya yang masih bersisa sedikit baterai.
Malam harinya mereka nampak sedang makan malam disebuah meja bundar di dapur rumah tersebut.

Sesekali mereka nampak tertawa dan bercanda. Suasana kembali hangat seperti dulu.
Setelah menidurkan Risa, Anita memeluk suaminya yang sedang merapikan sebuah catatan.

"Aku yakin kita akan bisa melewati ini semua." Bisik Anita hangat sambil mengecup tangan Hakim.
Malam terasa berlalu dengan sangat cepat,
Hakim membangunkan Istri dan juga anak2nya untuk sholat subuh bersama.

"Nanti saja bah, ini kan belum adzan." Ujar Budi

"Heh, budi. Lihat jam ini, sudah jam segini. Ayo bangun." Kata Hakim seraya menarik selimut dari tubuh Budi
Budi menggeliat dan meraih hp nya. Ternyata ayahnya benar, mereka sudah hampir terlambat untuk melaksanakan sholat subuh.

Lalu budi bergegas berlari ke luar rumah menuju sumur untuk membersihkan diri dan berwudhu.
Selesai sholat subuh, Anita menyiapkan sarapan untuk suami dan anak2nya.
Ia menggoreng ikan kaleng yang di campur dengan mie instan yang sudah ia beli sebelum pindah rumah.
"Bud, kan masih ada beberapa hari libur. Kamu mau kan temani abah ke rumah pamanmu untuk mengambil tenaga surya dan ke kota untuk membeli beberapa alat." Kata Hakim sambil melirik kearah Budi yang sedang menyendok nasi ke mulut
"Boleh bah. Mumpung aku juga ingin membeli sesuatu." Jawab Budi

"Bahh.. Ikuttt.." Rengek Risa

"Risa di rumah sama mama. Temani mama beberes. Sekalian nanti ke pasar desa buat beli bahan makanan." Ujar Hakim

"Tapi Risa mau ikut abah."

"Risa tinggal aja. Nanti kaka belikan
Makanan deh."kata Budi seraya menoel pipi adiknya itu

"Tapi janji ya ka. Belikan aku permen, coklat dan biskuit." Ujar Risa

"Iyaaa.. Kaka janji.." Jawab Budi sambil tersenyum
Setelah selesai makan, Budi dan ayahnya langsung bersiap2 berangkat.

"Aku dan Budi pergi dulu ya ma." Pamit Hakim seraya mencium kening anita

"Hati2 dijalan ya bah." Pesan Anita

Hakim mengangguk, Budi cuma tersenyum melihat kedua orang tuanya.
Dalam hati nya, ia kagum dan bangga dengan ayah dan ibunya, meski pun mereka sedang berada di masa2 sulit, tapi keluarga kecil itu tetap akur dan hangat.

Mesin mobil telah di nyalakan, budi dan ayahnya pun perlahan2 pergi meninggalkan halaman rumah,
Baru beberapa saat melewati pedesaan, Budi heran melihat beberapa warga yang tengah menaruh sesuatu seperti sesajen pada rumah2an kecil di pinggir2 jalan.

"Bah, itu apa.?" Tanya Budi
"Yang mana.?"

"Itu.." Tunjuk budi

"Jangan di tegur bud, itu sudah kebiasaan disini." Jawab ayahnya

"Memangnya itu untuk apa.?" Tanya Budi lagi
Hakim diam, sepertinya ia enggan untuk menceritakan semua yang ia tau pada budi.

Sekitar 2 jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di rumah si paman.
"Maaf ya kim, aku akhir2 ini banyak urusan makanya aku menyuruhmu kemari untuk mengambil Tenaga surya dan Aki ini. Kalian bawa saja, jangan berpikir yang lain2. Maaf aku cuma bisa bantu ini." Ujar Paman

Ayah tersenyum,

"Iya tidak apa2. Ini saja sudah Alhamdulillah." Ucapnya
Panel surya itu berukuran sangat besar, sehingga tidak bisa di masukkan kedalam mobil, makanya mereka mengikatnya di atas atap mobil.

Jauh di rumah, Mama dan Risa sedang melanjutkan beberes rumah, menyikat dan mengepel beberapa bagian lantai yang sulit dibersihkan.
Setelah selesai, Risa dan mamanya pun pergi ke pasar.

(Kalau ponakan2 ada yang minat sama minyak2 asli kalimantan, om punya beberapa. Ada perkasih, saluang mudik, raja pemikat, raja penunduk, 7bidadari, 3khasiat dan minyak rejeki.
Semuanya punya khasiat masing2,
Kalau minta bisa hubungi om langsung di nomor: 0856-5403-7262

Terima kasih🙏🙏) Image
"Pasarnya dimana ma.? Jalan dari tadi kok gak ketemu2 pasar." Celoteh Risa

"Maaf bu, pasar di mana ya.?" Tanya Anita pada salah satu warga yang sedang beraktivitas di jalan
"Pasar sudah lama tidak di buka." Jawab orang itu singkat

"Kenapa.?" Tanya anita

"Sial..sial..siaaaalll.." Teriak si ibu mulai histeris

Lalu dari dalam rumah muncul seorang bapak, ia berusaha menenangkan si istri, setelah membawa istrinya masuk, si bapak kembali keluar
"Kalian ini orang baru disini.?" Tanya si bapak2

"Iya pak, baru pindah kemarin." Jawab Anita

"Oh.."

"Ini pak, maaf sebelumnya. Saya kan mau ke pasar beli bahan makanan, tapi kata istri bapak tadi pasar sudah tidak di buka lagi, jadi kira2 apakah ada warung atau semacamnya
Yang menjual bahan makanan.?"tanya Anita

"Ada. Ada. Kalian lurus saja sekitar satu KM belok kiri. Nah di sana ada warung yang menjual makanan, ikan dan sayuran." Jawab si bapak
"Baik pak, terima kasih banyak ya pak." Kata Anita sembari berlalu pergi

Saat sudah lumayan jauh dari rumah si bapak itu, Risa menoleh kebelakang lagi, dan ternyata si bapak yang tadi masih berdiri dan menatap lekat kearah mereka.
Singkatnya mereka berdua akhirnya sampai juga disebuah warung yang lumayan besar menjual beberapa macam alat masak, bahan makanan instan beserta sayur mayur lengkap dan juga ikan.
Orang di warung itu nampak tidak ada ramah nya sama sekali.

Selesai berbelanja, mereka kembali berjalan beberapa KM untuk sampai ke rumah.
Dan setelah sampai di rumah, Anita langsung memasak di dapur, sementara Risa bermain2 di halaman rumah.

Semuanya berjalan dengan baik2 saja,

Menjelang siang, Budi dan Hakim baru sampai di rumah, mereka langsung di suruh makan, dan setelah nya kedua ayah dan anak
Tersebut memasang panel surya di atas atap rumah mereka dan karena memang matahari masih ada dan cukup panas, jadi hari itu juga Aki besar itu langsung bisa di setrum.
Malam hari nya, rumah mereka sudah mempunyai listrik sendiri, mereka memasang beberapa lampu di beberapa ruangan, sementara ruangan yang lain nya masih di biarkan gelap karena lampu dan kabelnya tidak cukup lagi.
Tak terasa sudah seminggu lebih mereka tinggal di sana, dan Budi juga Risa sudah masuk sekolah.
Setiap hari mereka berdua di antar dan di jemput oleh ayahnya. Karena memang jarak sekolahnya itu lumayan jauh dari rumah mereka.
Di sekolahnya yang baru, Budi belum mempunyai teman, karena dia cukup pendiam, dan sikap teman2 sekelasnya itu sangat tidak cocok dengan Budi.
"Eh. Katanya itu muncul lagi ya." Ujar beberapa teman2nya mengobrol satu sama lain

"Iya. Makanya di rumahku di pasangi dan di letakkan sesembahan depan pintu biar si itu tidak masuk rumah."sahut yang lain nya, membuat Budi penasaran, dengan apa yang di maksud si 'ITU'
Oleh teman2 sekelasnya.

"Maksud kalian siapa.?" Tanya Budi

Semua teman2 sekelasnya menatap Budi, lalu saling menatap satu sama lain.
Saat salah satu di antara mereka ingin menjawab pertanyaan Budi, malah guru kelas mereka sudah datang dan membuat mereka bubar lalu kembali ke kursi masing2.
Pulang sekolah, Budi di hampiri oleh beberapa teman sekelasnya tadi.

"Yang kami maksud itu tadi, Hantu." Bisik salah satu

Budi mengerutkan keningnya,

"Hantu apa.?" Tanya budi sambil tersenyum

"Hantu yang memakan janin dan membunuh anak2." Jawab mereka serentak
"Ah.. Mana ada hantu seperti itu. Di dunia ini tidak ada yang namanya hantu. Hantu itu cuma ada di dalam pikiran orang2 penakut." Ujar Budi

Teman2 sekelasnya itu hanya saling pandang satu sama lain mendengar perkataan Budi yang sama sekali tidak percaya dengan adanya hantu.
"Oh iya, salam kenal ya." Lanjut Budi seraya berlalu

Mulai dari situ mereka mulai akrab dan terlihat sering bersama2.

Hingga suatu malam, saat Budi belum tertidur, ia mendengar pintu rumah ada yang mengetuk dari luar.
Dengan enggan nya Budi berjalan keluar kamar.

Saat pintu di buka, ia melihat ada seorang perempuan cantik bergaun merah tengah berdiri di depan pintu sambil tersenyum.
"Siapa ya.? Mau cari siapa.?" Tanya Budi

"Boleh aku masuk.?" Tanya si perempuan itu

"Maaf, tapi orang tuaku sedang tidur. Aku tidak berani mengajakmu masuk." Jawab Budi
Perempuan tersebut senyum lagi, Budi benar2 tak bisa berpaling dari wajah cantiknya si perempuan yang sedang berdiri di hadapan nya itu.

Tanpa tahu siapa dan entah kenapa ia menarik tangan Budi dan mengajak Budi untuk masuk kedalam Rumah.
Setelah di dalam rumah, perempuan itu langsung mendaratkan ciuman di pipi Budi, seketika rasa aneh menjalar di seluruh tubuhnya.

Budi memejamkan mata saat tangan si perempuan mulai turun, namun tiba2 sebuah suara mengagetkan Budi.
"Budi, bud. Kenapa malah tidur disini.? Pintu rumah juga di buka. Untung abah bangun." Ujar Hakim

Budi bangun, ia kaget dan merasa aneh dengan perginya perempuan tadi, padahal jelas2 Budi tidak tidur sama sekali.
Lalu dengan pikiran yang masih kemana2 Budi beranjak bangun dan berjalan pelan masuk kedalam kamarnya.

Sampai pagi hari nya saat bersekolah, Budi tetap diam bahkan ia sampai kena tegur guru gara2 tidak mendengarkan penjelasan guru di tengah jam pelajaran.
Hal itu berlanjut sampai istirahat, ia duduk di depan kelas sambil terus memikirkan kejadian tadi malam, hingga Nodit dan teman2 lain nya mendekati Budi,
"Kamu kenapa Bud.?" Tanya Remon

"Kalau ku ceritakan, apa kalian akan percaya.?" Ujar Budi balik bertanya

"Iya, ceritakan aja, kami semua siap mendengarkan. Dan kalau masalah mu Rumit, kami akan membantu memecahkan nya bersama2." Jawab Angga
Budi menghela nafas panjang, sebelum memulai ceritanya.

"Tadi malam, ada yang mengetuk pintu, lalu aku buka, eh ternyata ada perempuan cantik. Dia memintaku untuk masuk kedalam rumah.
Tapi karena abah dan mama ku sudah tidur. Jadi aku tidak berani menyuruhnya masuk.
Tapi semua itu berubah ketika ia menyentuh tanganku dan menarik ku keluar. Lalu ia masuk kedalam rumah dengan masih memegangi tanganku dan menarik ku masuk, lalu ia melakukan hal dewasa terhadapku. Tapi anehnya saat aku memejamkan mata untuk beberapa saat. Aku mendengar
Ayahku membangunkan aku. Padahal saat itu aku tidak tidur." Cerita Budi yang langsung membuat teman2 nya melongo

"Jangan2 itu." Ujar Nodit

"Itu apa.?" Tanya Budi

"Kamu memasuki masa masa subur." Ujar Nodit

"Pubeeerrr.. Nodiittt." Ujar teman2 nya

"Ah, kalau itu aku sudah.
"Jawab Budi

"Oh iya bud, gimana kalau kita ke rumah kakekku. Dia itu dukun di daerah sini." Usul Angga, yang langsung di tolak oleh Budi
Setelah pulang sekolah, Budi lama menunggu kedatangan Ayahnya. Namun tidak seperti biasa. Ayahnya tidak datang2 sampai jam menunjukan pukul 3 sore.

Budi mulai resah sudah menunggu selama itu.
Tiba2 dari arah lain ada Nodit yang sedng mengayuh sepedanya menuju kearah Budi.

"Lho, masih belum pulang Bud.?" Tanya Nodit

"Nunggu abah ku. Tapi belum datang2." Jawab Budi

"Kalau kamu ngapain kesini.?" Tanya Budi

"Aku mau antar makanan ini buat penjaga sekolah." Jawab Nodit
Seraya memperlihatkan rantang yang ia bawa.

"Nanti pulang antar aku ya Dit." Kata Budi

Nodit mengangguk, lalu mengajak Budi kembali masuk ke halaman sekolah.

Setelah selesai mengantar makanan, Nodit mengantar Budi pulang dengan menggunakan sepedanya.
Jalanan menuju ke rumah Budi memanglah sangat sepi, hanya ada hutan dikiri dan kanan jalan.

"Berani pulang sendiri dit.? Tenang aja nanti aku minta ayahku mengantarmu." Ujar Budi
Setiba nya di rumah, Terlihat ibunya Budi tengah menangis duduk di tangga teras.

Jantung Budi Semakin berdegup kencang saat melihat ibunya.

"Ma, kenapa.?" Tanya Budi

"Adikmu..." Jawab ibunya menangis, seakan tidak mampu melanjutkan ucapan nya
"Risa.?
Risa kenapa ma.? Sakit.?" Tanya Budi

Belum lagi sempat di jawab oleh ibunya, tiba2 terdengar suara Ayahnya yang datang bersama beberapa orang warga.
"Kami sudah cari di beberapa tempat bu, tapi tidak ditemukan tanda2 keberadaan anak ibu." Ujar salah satu warga

Deg.. Lutut Budi langsung lemas, ia terduduk diam.

"Kamu anaknya Ijul kan.? Pasti tau kakek Cana kan.? Coba kamu panggilkan kakek cana kemari.
Katakan padanya ada anak hilang lagi." Ujar Salah satu warga menyuruh Nodit

Nodit terdiam, ia takut jika harus pulang sendiri, apalagi sudah sesore itu.
Ia menatap Budi, namun Budi masih menunduk dan tidak sedikitpun menoleh kearah Nodit. Lalu Nodit pun mengayuh sepedanya dengan kecepatan tinggi.

Namun anehnya, sampai malam tiba kakek Cana tidak juga datang.
Orang2 mengira bahwa Nodit pasti lupa menyampaikan pesan pada kakek Cana.

"Memangnya kenapa sampai Risa bisa hilang.?" Tanya Budi pada Ayahnya
"Abah juga tidak tau bud, tadi pagi Saat abah mengantarmu itu, Risa bilang tidak enak badan dan tidak ingin sekolah. Kami pulang. Dan saat mama abah sedang sibuk, tanpa kami sadari Risa hilang. Andai mama mu tidak menawarkan makan ke risa, mungkin kami juga tidak akan curiga
Kalau ternyata Risa sudah tidak ada di kamar." Jawab ayahnya

"Lalu kenapa orang2 tadi malah mengait2kan hilangnya Risa dengan hal2 mistis bah.? Bukankah ini jelas2 penculikan." Ujar Budi
"Aku yakin sebentar lagi orang yang menculik risa menelpon meminta tebusan." Lanjut Budi

"Dulu di kampung ini ada cerita tentang seorang wanita, dia mempunyai anak dan suami, awalnya mereka hidup bahagia hingga suatu hari kelakuan si perempuan itu ketahuan oleh suaminya
Si suami kecewa dan marah, lalu meninggalkan si perempuan itu pergi bersama anaknya. Lama kelamaan perempuan itu depresi, gila dan akhirnya bunuh diri, dia menggantungkan lehernya di bawah sebuah pohon, dengan seutas tali. Dan tidak lama setelah kematian si perempuan
Kampung ini mulai di teror oleh sosok hantu perempuan yang selalu mengetuk pintu rumah2 warga. Dan yang mengerikan nya lagi, hanru itu tidak hanya meneror, tapi juga menculik anak2 yang masih berada di tanah selepas jam 4 atau 5 sore. Dia juga menganggu
Perempuan2 hamil hingga mati. Dulu banyak sekali korban2 dari hantu itu. Hingga di kampung ini hanya ada beberapa anak kecil saja."cerita abah

Budi terdiam, pikiran nya kembali ke kejadian tadi malam. Tapi ia terlalu takut untuk menceritakan pada sang ayah.
Keesokan harinya, ibu Budi masih terus saja menangis di teras rumah. Sementara ayahnya masih berusaha mencari2 keberadaan Risa disekitar rumah hingga kedalam hutan.
Budi yang hari itu tidak sekolah, mulai memasak makanan di dapur, hingga terdengar beberapa teman2nya datang dan memanggil namanya.
Budi bergegas keluar rumah.
Disana ia melihat teman2nya dengan mata yang sembab.

"Nodit, Nodit hilang bud." Ujar Angga

"Apa.? Hilang.? Hilang gimana.?" Tanya Budi tak mengerti

"Nodit di culik Hantu.." Jawab teman2nya serempak

Budi terduduk lemas, ada apa ini.?
Apakah cerita yang di dongengkan ayahnya tadi malam adalah nyata.?
Beberapa pertanyaan bergelut di benaknya.

"Terakhir kali pak penjaga sekolah bilang kalau Nodit bersama kamu bud. Mungkin sebentar lagi orang tua Nodit akan kemari menanyaimu."ujar Angga lagi
Dan ternyata benar saja, ayahnya Nodit terlihat memasuki halaman rumah Budi.

Tanpa basa basi lelaki bertubuh kekar dengan tato naga di lengan nya itu menghampiri Budi dan teman2nya
Dan langsung menanyai budi keberadaan anaknya.

"Dimana Nodit.?!" Tanya lelaki itu kasar sambil menarik baju Budi

"Saya tidak tau pak, sumpah. Kemarin dia pulang tanpa pamit pas kebetulan adik saya juga menghilang dari rumah saat itu. Jadi saya tidak memperhatikan Nodit.
Saat dia pergi." Jawab Budi

Lelaki itu seakan tidak puas mendengar jawaban dari budi, ia mengamuk dan melayangkan pisaunya kemana2.

Budi dan beberapa teman2nya ketakutan, mereka berusaha menghindar.
Untungnya kakek Angga datang bersama beberapa warga, dan mereka langsung memegangi ayah dari Nodit.

"Sabar jul, sabar.. Anak2 itu tidak tau apa2.
Bukankah kau juga tau kalau di kampung ini keadaan nya seperti apa." Ujar Kakek Angga menenangkan ayahnya Nodit
"Bukan hanya anakmu yang hilang, beberapa anak2 di desa ini juga menghilang di hari yang sama. Jadi yang terpenting sekarang. Kita bersama2 cari anak2 itu. Jangan hanya saling menyalahkan." Lanjut kakek Angga
Budi terdiam, hingga tiba2 teriakan ayahnya terdengar dari arah belakang rumah ia langsung berlari kearah belakang di susuk teman2 dan juga kakek angga.

Ternyata di sana ayahnya sedang berjalan tertatih2 sambil menggendong Risa yang nampaknya sudah tidak bergerak lagi.
"Risaaa.... Risa." Isak Budi

Sementara itu kakek angga lekat menatap kearah hutan di belakang rumah Budi.

Risa sudah meninggal, itu adalah kenyataan terpahit yang harus di terima Budi dan kedua orang tuanya.
Setelah pemakaman, Ayahnya Budi segera mengemasi barang2 nya.

"Kita harus pergi dari kampung ini. Kita memang tidak seharusnya datang kesini." Ujar nya
Budi dan kedua orang tuanya pergi, tanpa sempat mengucapkan selamat tinggal pada teman2 sekolah budi.

Bahkan sampai sekarang, Budi masih sering terbayang akan kejadian di desa tersebut. Kejadian2 yang tidak bisa dijelaskan oleh akal sehat.
------SELESAI------

Kalau ponakan2 mau nyawer pulsa silahkan di nomor ini: 0856 5403 7262

Atau bisa juga dengan klik link ini->saweria.co/donate/Omrasth…

Atas dukungan dan support nya Om ucapkan TERIMA KASIH yang Sebesar2nya...🙏🙏🙏☺

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with 𝔒𝔪 ℜ𝔞𝔰𝔱𝔥

𝔒𝔪 ℜ𝔞𝔰𝔱𝔥 Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

24 Feb
KISAH DI BALIK KEMATIAN BERUNTUN DI DESAKU

#bacahorror
#threadhorror
#rasth140217f

(SEMUA NAMA TOKOH DAN TEMPAT DALAM CERITA SUDAH DI SAMARKAN UNTUK KENYAMANAN PIHAK KELUARGA. DAN JIKA ADA KESAMAAN NAMA DAN TEMPAT, OM RASTH MINTA MAAF, KARENA ITU SUNGGUH TIDAK DI SENGAJA) Image
(gambar hanya ilustrasi)

______________________
Malam ini terasa sangat dingin sekali, bapak2 yang ada di pos ronda kampung yang masih terjaga, menggosok2kan kedua telapak tangan nya, sesekali ia menyeruput kopi panas yang ada di depan nya.
Langit malam sangat cerah bertabur bintang yang gemerlap,

"Din.. Udiii. Bangun din.!" Ujar mang doleh

"Aahhh..." Tangkis Mang Udin seraya menutup kepalanya dengan sarung
Read 49 tweets
18 Feb
PEREMPUAN PENGHUNI RUMAH KOSONG DI KEBUN RAMBUTAN

#bacahorror
#threadhorror

SEMUA NAMA DAN TEMPAT KEJADIAN DALAM CERITA SUDAH DISAMARKAN, JIKA TERJADI KESAMAAN NAMA DAN TEMPAT, DI LUAR KESENGAJAAN OM RASTH.

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
"Helda, kamu sudah siapkan barang2 mu yang mau di bawa.?" Tanya Mama yang berdiri di depan pintu kamar Helda

Helda yang sedang asyik dengan hp nya sambil rebahan itu pun langsung memasang wajah yang cemberut.
"Aku kan sudah bilang, Aku gak mau ikut ke kalimantan.!" Ujar Helda

"Kalau kamu tidak ikut lalu sama siapa di rumah.?" Mama mulai melangkah masuk mendekati Helda, yang merupakan anak ketiga nya itu
Read 179 tweets
9 Feb
25 HARI TERSESAT DI HUTAN KALIMANTAN

#bacahoror #bacahorror
#threadhoror

SEMUA NAMA TOKOH DAN TEMPAT SUDAH DI SAMARKAN, SENGAJA PENULIS TIDAK MENGGUNAKAN BAHASA DAERAH DEMI KENYAMANAN DAN KEAMANAN. JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH DAN TEMPAT DALAM CERITA SEMUANYA TIDAK DISENGAJA. Image
(Gambar hanya Ilustrasi)

Liburan panjang di tahun ini di manfaatkan sebagian orang untuk bersantai, ataupun berkumpul dengan keluarga.
Tapi tidak dengan Aldi, Deni, Irham, dan Hardi. Empat pemuda itu lebih memilih untuk berpetualang dialam bebas.
Menikmati indahnya hidup dialam bebas.

Mereka sudah merencanakan nya dari beberapa tahun yang lalu. Dan akan segera terwujud di tahun ini.
Read 118 tweets
3 Feb
LAHAN PEMAKAMAN BEKAS TUMBAL PESUGIHAN

#bacahorror
#threadhorror

NAMA DAN TEMPAT DALAM CERITA INI SUDAH DI SAMARKAN, DAN JIKA ADA KESAMAAN NAMA DAN TEMPAT, OM RASTH MINTA MAAF🙏.

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
Malam itu Ayu masih bergelut dengan pekerjaan nya.
Ia berusaha melakukan yang terbaik untuk pekerjaan yang selama kurang lebih 4 tahun ini sudah ia jalani.
Dan memang beberapa bulan terakhir ini tempat ia bekerja mengalami penurunan dan kemungkinan besar akan bangkrut. Maka dari itu banyak sekali karyawan2 yang di berhentikan dengan uang pesangon yang tidak seberapa.
Read 167 tweets
29 Jan
1000 HARI TINGGAL DI PERKAMPUNGAN JIN

#bacahorror
#threadhorror

Nama2 tokoh dan tempat yang ada dalam cerita semuanya sudah di samarkan.
Mohon maaf jika ada kesamaan nama ataupun tempat.🙏🙏

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
Nasib sial kembali Menimpa Muji, seorang laki2 berusia 34 tahun yang baru saja di berhentikan dari sebuah perusahaan batu bara yang ada di kalimantan.

Padahal baru 6 bulan dia bekerja disana, itu pun dia memohon2 kepada kades agar mau menjamin nya supaya ia bisa
Di terima diperusahaan tersebut.
Tapi baru setengah tahun bekerja, nasib sial malah menimpanya.

Malam itu ia tak sengaja menabrak sebuah bus karyawan yang di kemudikan oleh teman nya yang sedang parkir di pinggir jalan.
Read 156 tweets
22 Jan
KUBAYA MAUT

#bacahorror
#threadhorror

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
Pertama2 om mau ngucapin TERIM KASIH yang sebesar2 nya untuk ponakan2 om, dimana pun berada, semoga kalian sehat selalu dan dilancarkan rejeki nya, Aamiin ya rabbal alamin🤲🤲🤲🤲...
Alhamdulillah, air sudah mulai surut, dan om sudah bisa masuk kedalam rumah
Meskipun didalam rumah masih setinggi lutut.
Berkat doa kalian dan doa kita semua, akhirnya kami sudah bisa pulang dari pengungsian.
Dan sekali lagi, terima kasih banyak atas bantuan dan doa kalian🙏😊🙏....

------------------------------------------------------
Read 112 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!