Sekilas lalu, bangunan tua itu tampak besar dan megah. Ada aura kebesaran sebuah jiwa pernah ingin dilahirkan di sana.
Terlihat seram terasa bukan karena tak ada jiwa, dia menjadi tempat segala hal jahat mendapatkan rumahnya. Hambalang menyimpan misteri dendam jiwa yang marah.
Hambalang pernah digunakan srbagai tempat bagi dimulai, hambalang pula akan dijadikan cara menutup dalam berpanggung.
Secara historis, sebenarnya proyek Hambalang sudah digagas sejak 2003 ketika Kementerian Pemuda dan Olahraga masih berbentuk Direktorat Jenderal Olahraga di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Menpora sebelum Andi Malarangeng yakni, Adhyaksa Dault, pernah mengajukan anggaran Rp 125 miliar. Selanjutnya, pada masa Andi Alfian Mallarangeng menjabat, nilai proyek tersebut melejit menjadi Rp 2,5 triliun.
Di sanalah alasan serakah jiwa tamak itu lahir dan besar. Berebut dalam saling injak dan bersekutu dengan saling mendorong jatuh sesama teman melahirkan benci dan dendam.
Di sanalah konsep bancakkan duit negara dimulai. Ada uang sangat besar dan Demokrat sedang berada diatas angin. Demokrat berkuasa pada semua lini lapangan pemerintahan saat itu. Demokrat merasa bisa berbuat apa saja pada negara yang sedang dalam kuasanya.
Semua bermula dari nyanyian Nazaruddin.
Masih ingat peristiwa terpidana pemilik Permai Group dan juga mantan anggota DPR sekaligus mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin buron ke luar negeri pada 23 Mei 2011?
Nazaruddin langsung bernyanyi ketika dirinya merasa sebagai pihak dikorbankan dan badai langsung menerpa Demokrat. Bak pandora, roh kutukan dan karma turut terbang bersama badai tersebut dan menelan siapa pun terlibat di sana.
Anas sang Ketum, Andi Malarangeng sang Menterj yang juga kader Demokrat, Angelina Sondakh wakil rakyat yang kader Demokrat dan banyak lagi tokoh puncak partai tersebut tersapu. Bahkan Ibas sang pangeran partai tak luput dari gunjingan.
Proyek Hambalang langsung identik dengan proyek partai tersebut. Sejak saat itu pula Hambalang menjadi sebutan wajib bagi siapa pun saat mereka bergunjing.
Kini, roh kutukan itu masih terus dan terus bergentayangan mencari dia yang lebih kuat dan rapat dalam sembunyi.
Hambalang, kini bermakna mendalam sebagai panggung ingin kembali dibuat. Memberi alas pijak Nazaruddin menebar ingatan betapa kotor dan terkutuk tempat itu.
Demokrat dengan Ketum Moeldoko tahu bagaimana cara membangkitkan roh karma dan kutukan itu.
Cukup dengan Nazaruddin datang, tebar sempurna atas ingatan drama kotor masa lalu tersebut kembali bergaung.
Bukan tentang benar Moeldoko dan salah AHY ingin dibuat menjadi cerita, ini hanya sebuah drama atas drama yang lain. Drama buruk yang diteruskan menjadi lebih buruk.
Di sebelah sana ada tokoh dalam peran Andi Malarangeng, di sebelah yang lain ada pula Nazaruddin. Keduanya sama-sama pernah tersapu karma dan kini keduanya tampak dalam topeng.
Mereka hanya ingin saling menyapu kotoran yang tampak pada matanya tapi tak pernah melihat sapu yang mereka pegang sedang amat sangat kotor.
"Akankah kotoran terbesar dan masih sembunyi dalam rapat dapat turut dibuang?"
Siapa sanggup menyapu adalah dia yang mengerti apa itu konsep bersih. Bukan hanya yang tampak, apa yang tercium sebagai kotoran akan terus dicarinya.
Yang jelas, dia harus orang yang tahu apa itu kotor di mana kebersihan dirinya adalah syarat mutlak.
Yang jelas, proyek itu telah kita dengar akan kembali dilanjutkan oleh dia yang mengerti tentang tak baik meninggalkan makna mangkrak.
Mereka yang hari ini sedang datang ke Hambalang bukan untuk dan diharapkan dapat menyapu kotoran, mereka hanya sedang bercerita bahwa dirinya pernah terlibat dalam saling mengotori.
.
.
.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Stunting yakni kurangnya asupan gizi pada anak akan mengakibatkan banyak hal tak baik. Pertumbuhan fisik terganggu demikian juga kemampuan otak. Bila dalam satu negara angka stunting tinggi, masa depan negara tersebut menjadi taruhan.
Indonesia telah berumur 75 tahun. Dibanding Singapore dan Malaysia yang lebih muda, kita justru tertinggal bila perkapita adalah apa yang menjadi acuannya. Memakai tolok ukur yang sama, 1 orang Singapore dapat dikatakan mampu menghasilkan setara dengan hampir 14 orang kita.
Satu orang Malaysia, kita juga harus mengeroyoknya dengan 3 orang.
Stunting kita sebagai bangsa terkait erat dengan faktor sengaja. Bukan karena kita miskin & maka tak mampu memberi gizi baik pada rakyatnya, kita sengaja dibuat dlm kondisi stunting agar kita tak menjadi ancaman.
Siapa pengganti presiden Jokowi bila Pilpres dilakukan pada Maret ini, percaya atau tidak itu adalah Anies. Anies Baswedan mendapat nilai tertinggi diantara 17 nama.
Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis temuan survei nasional suara anak muda bila dikaitkan pada isu-isu sosial, politik dan bangsa, itu ada dan ditemukan pada sosok Gubernur DKI saat ini.
"Serius survey itu ga curang?"
Bila subyektivitas adalah apa yang kita kedepankan dalam cara berpikir, maka kata curang dengan mudah kita pilih. Kata "curang" langsung mewakili pendapat subyektif kita berdasar "rasan-rasan" (rasa benar) yang selalu kita gunakan.
Jika ditotal, akan ada 271 daerah yang akan dipimpin oleh Plt kepala daerah mulai tahun depan. Sebanyak 101 kepala daerah pada 2022, dan 170 kepala daerah pada 2023.
Itu setara dengan 53% dari seluruh jumlah Kabupaten & Kotamadya yang ada di Indonesia.
Khusus untuk gubernur, bakal ada 24 jabatan Gubernur yang akan habis masa jabatannya pada 2022 & 17 lagi di 2023. Dan itu setara dengan 70% dari jumlah seluruh Provinsi yang ada di Indonesia.
Aturan yg berlaku, Plt Bupati & Walikota akan dipilih oleh Mendagri dan Plt Gubernur oleh Presiden.
Namun ketika terkait dgn kebijakan yang ada, bukankah dalam penentuan kabinet 2019 yang lalu pak Jokowi juga pernah membuat pernyataan tak boleh ada kebijakan menteri
Dalam sepak bola kita kenal dengan istilah bola liar. Seharusnya, di mana pun bola berada adalah hasil sebuah perencanaan. Hasil dari sebuah strategi atas dibangunnya serangan atau justru tuntutan untuk bertahan.
Bola yang lepas dari rencana akibat satu dan lain hal dan atas kejadian acak di lapangan tak lagi memiliki nilai strategis. Bisa merugikan sekaligus menguntungkan. Bisa jadi gol bunuh diri atau sebaliknya memberi gol.
Bola liar yang sama adalah cerita tentang isu amandemen atas UUD ‘45 yang telah bergulir sejak 2019 silam.
Bermula dari pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pada 13/10/2019, ide itu keluar.
Siapa yang akan diuntungkan atas tak ada pemilu daerah 2022 dan 2023 nanti, jelas partai penguasa atau pemerintah.
Artinya, siapa pun calon Plt Bupati, Walikota dan Gubernur di 2022 dan 2023 nanti sudah bisa ditebak banyak akan berasal dari PDIP atau paling tidak adalah mereka yang sangat dekat.
Itu baru dari satu sisi. Kecil dan bukan poin utama. Ada yang jauh lebih besar. Yang jelas, itu akan mengubah peta persaingan perebutan kekuasaan pada 2024 nanti.
Ketika kamu lelah, istirahatlah. Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, bukalah lebih lebar pintu hatimu dengan apa itu makna teman.
Ketika penat melanda pikiranmu, ketika semua peristiwa tampak seolah menyatu dalam rumit tumpang tindih jejak yang lagi mudah diurai, mundurlah.
Seperti ketika kita berada dalam pusaran air, di sana, hanya ada dinding berputar tertampak dan kita lalu terjebak pada pengulangan dan pengulangan. Selalu dan selalu, dan hanya peristiwa-peristiwa itu saja yang hadir dalam putaran waktu kita dan kita merasa hilang.