Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (Surat az Zariat 20-21).
Secara pribadi, saya memandang ayat itu menjadi tiga kategori. Pertama adalah ayat qauliyah (الآية القولية). Kedua adalah ayat kauniyah (الآية الكونية). Ketiga adalah ayat nafsiyah (الآية النفسية). Saya melihat ketiga ayat melahirkan beragam pengetahuan pada masa sekarang ini.
Ketika umat Islam mempelajari ayat qauliyah maka muncul disiplin ilmu tafsir dan sebagainya. Ketika mereka mempelajari ayat kauniyah maka muncul ilmu fisika dan sebagainya. Sedangkan ketika mereka mempelajari ayat nafsiyah maka muncul ilmu tasawuf dan sebagainya.
Saya akan memberikan gambaran sederhana tentang tasawuf. Bagi saya pribadi, tasawuf merupakan hasil dari penyelidikan mengenai ayat nafsiyah yang ada dalam diri manusia. Misal, syahwat, amarah dan sebagainya.
Ketika kita melihat sesuatu yang dianggap bisa memberikan kesenangan maka kita bisa menyaksikan sebuah dorongan dalam diri kita untuk meraihnya dan mendapatkannya. Dorongan itu disebut syahwat.
Ketika kita melihat sesuatu yang dianggap membahayakan maka kita bisa menyaksikan sebuah dorongan dalam diri kita untuk menyelematkan diri. Dorongan itu disebut amarah.
Ketika kita melihat kelebihan dalam diri kita maka kita bisa menyaksikan dorongan dalam diri kita untuk mendapatkan sebuah pengakuan. Dorongan itu disebut nafsu. Jadi, syahwat, amarah dan nafsu merupakan tiga perkara yang ada dalam diri manusia.
Seandainya kita beribadah karena kita ingin bersenang-senang dan bercinta dengan 70 bidadari berarti kita beribadah dalam pengaruh syahwat. Seandainya kita beribadah karena kita ingin terhindar dari siksa neraka berarti kita beribadah dalam pengaruh amarah.
Sementara itu, seandainya kita beribadah karena kita ingin mendapatkan pengakuan dari Allah sebagai syahid di jalan Allah berarti kita beribadah dalam pengaruh nafsu. Jadi, ketiga perkara itu bisa saja beroperasi dalam ibadah.
Dalam tasawuf, syahwat, amarah dan nafsu dipelajari dengan serius oleh para sufi seperti Al-Ghazali dan sebagainya. Sebab syahwat itu, kita bisa mengerti kehormatan. Sebab amarah itu, kita mengerti keberanian. Sebab nafsu itu, kita mengerti harga diri.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Insya Allah, saya akan membahas hikmah 24 dari kitab al-Hikam karya Ibn 'Atha'illah as-Sakandari.
ما توقف مطلب أنت طالبه بربك ولا تيسر مطلب أنت طالبه بنفسك
Saya mohon retweet dari para sahabat dan pembaca untuk menyebarkan ilmu.
Terima kasih
Tidaklah sulit suatu keinginan, kamu meraihnya bersama Tuhanmu; dan tidaklah mudah suatu keinginan, kamu meraihnya dengan dirimu sendiri.
1. Setiap manusia memiliki keinginan (mathlab) dalam hidupnya. Dalam hal ini, Ibn 'Atha'illah menjelaskan dua cara dalam mendapatkan keinginan. Pertama, orang berusaha mendapatkan keinginan bersama Allah. Kedua, orang berusaha mendapatkan keinginan dengan kemampuan dirinya.
Insya Allah, saya akan membahas hikmah 205 dari kitab al-Hikam karya Ibn 'Atha'illah as-Sakandari.
إذا التبس عليك أمران فانظر أقثلهما على النفس فاتبعه فإنه لا يثقل عليها ما كان حقا
Saya mohon retweet dari para sahabat dan pembaca untuk menyebarkan ilmu.
1. Ketika dua perkara tidak jelas bagimu, maka lihat yang paling terasa berat bagi nafsu! Ikutilah ia karena tidak terasa berat bagi nafsu kecuali ia adalah benar.
2. Selama ini, kalau kita mendengar kata nafsu maka terbayang dalam pikiran kita sesuatu yang buruk, sesuatu yang selalu mengajak kepada keburukan. Banyanga semacam itu tidak salah. Kali ini Ibn 'Atha'illah ingin menunjukkan kepada kita sisi lain dari nafsu.
Assalamu alaikum wr wb,
Insya Allah saya akan melanjutkan pembahasan sihir dengan judul :
PENGARUH ILMU KALAM DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DI ERA MELENIAL
Saya mohon bantuan retweet untuk sebarkan ilmu.
Terima kasih
1. Secara umum, ilmu kalam (teologi Islam) mempelajari tentang dasar-dasar agama Islam berdasarkan dalil-dalil nakli dan akli. Sebab itu, ilmu kalam sering disebut juga ushuluddin (dasar-dasar agama) atau ilmu tauhid.
2. Seorang ahli ilmu kalam disebut mukallim (teolog muslim). Dalam konteks pemikiran Islam, terdapat banyak mutakallim. Bahkan setiap paham pemikiran Islam memiliki banyak mutakallim.
Suatu ketika istri bertanya kepada saya,"Bagaimana kita harus menghadapi kematian?" Saya tidak menjawab secara langsung kepadanya tapi saya membuat sebuah analogi sepasang kekasih. Mereka berdua tidak meragukan cinta satu sama lain. Mereka berdua sudah berpacaran satu tahunan.
Suatu hari, sang laki-laki mengajak kekasihnya untuk menikah. Namun, sang perempuan tidak mau memberikan jawaban. Sebenarnya perempuan itu tidak berani menerima ajakan kekasihnya untuk menikah. Ia pernah melakukan kesalahan sebelum kenal dengan kekasihnya.
Assalamu alaikum wr wb,
Insya Allah nanti malam, saya akan melanjutkan pembahasan sihir dengan judul :
SIHIR : SEBUAH MANUPULASI FAKTA INDRAWI
Saya mohon bantuan retweet untuk sebarkan ilmu.
Terima kasih
1. Sekarang, saya akan melanjutkan pembahasan tentang sihir. Selain itu, saya meminta pembaca untuk membaca pembahasan sebelumnya agar tidak mengalami kesulitan dalam memahami sihir sebagai manupulasi fakta indrawi.
2. Secara rasional, para penyihir Fir'aun tidak mungkin (mustahil) mengubah tongkat dan tali mereka menjadi ular-ular dengan kemampuan mereka. Bahkan Nabi Musa tidak sanggup dengan kemampuan dirinya mengubah tongkatnya jadi ular kecuali dengan peran Allah dalam peristiwa itu.
Assalamu alaikum wr wb,
Seperti permintaan @rihan_azzahra, insya Allah besok, saya akan membahas tentang sihir.
Saya mohon bantuan retweet untuk sebarkan ilmi.
Terima kasih.
1. Kata sihir dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab السحر. Persoalan sihir dapat ditemukan dalam Al-Qur'an seperti dalam kisah Nabi Musa dan Fir'aun. Pembahasan sihir kali ini bersumber pada kisah itu. Semoga pembahasan ini memberikan wawasan bagi para pembaca.
2. Dalam pembahasan ini, saya mengacu pada definisi sihir yang dikemukakan oleh Ibn Faris dalam al-Mu'jam al-Maqayis fi al-Lughat. Ia menjelaskan bahwa sihir adalah mengeluarkan kebatilan dalam bentuk kebenaran.
فالسحر قال قوم هو إخراج الباطل في صورة الحق (إبن فارس)