Thread by @KitabHikam

TIDUR SEBAGAI PROSES SPIRITUAL

1. Suatu saat, saya mendengar kumandang azan Subuh. Tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya,"Mengapa salat dibandingkan dengan tidur?" Jangan-jangan ada sesuatu yang tersembunyi di balik tidur. Pikiran saya terus saja bergerak untuk menemukan jawaban dari pertanyaan itu.

2. Tidak lama kemudian, saya teringat kitab Bidayah karya Al-Ghazali. Dalam kitab itu, Al-Ghazali menjelaskan kegiatan manusia dari bangun tidur hingga tidur. Bahkan ia menjelaskan bahwa sepertiga umur manusia dipergunakan dan dihabiskan untuk tidur.

3. Saya pun sadar jika waktu yang dipergunakan untuk tidur lebih banyak daripada waktu yang dipergunakan untuk beribadah. Jika begitu tidak ada salahnya jika saya mempelajari dan memahami hakikat tidur. Saya pun semakin penasaran untuk membuka kitab-kitab untuk menemukan jawaban.

4. Pertama-tama, saya harus memahami apa yang terjadi pada saat menusia tidur. Saya kaget bukan kepalang ternyata jiwa manusia itu berada dalam genggaman Allah selama tidur belangsung seperti dijelaskan dalam Al-Qur'an.

5. Ternyata Allah memeganga jiwa orang-orang yang telah mati dan jiwa orang-orang yang hidup dalam tidur mereka. Sebab itu, tidak mengherankan kalau jiwa orang yang telah mati dan jiwa orang yang tidur bisa berjumpa karena jiwa-jiwa mereka sama-sama dalam genggaman Allah.

6. Nabi Muhammad saw menjelaskan bahwa tidur adalah saudara kematian. Yang membedakan keduanya bahwa jiwa orang mati tidak diperkenankan kembali ke dunia dan jiwa orang tidur diperkenan kembali ke dunia hingga waktu yang telah ditentukan.

7. Saya mengetahui bhw jiwa selama tidur maka saya tahu kalau jiwa orang tidur itu begitu dekat dgn Allah. Kalau begitu salat lebih baik daripada tidur krn jiwa dan raga orang salat berada dlm genggaman Allah. Sedangkan orang tidur hanya jiwanya saja yg ada dlm genggaman Allah.

8. Sebagai proses spiritual, tidur adalah menyerahkan jiwa kepada asalnya (Allah). Sebab itu, Nabi Muhammad mengajarkan umatnya untuk niat, bersuci dan berdoa sebelum tidur.

9. Dalam Bidayah, Al-Ghazali menjelaskan adab tidur. Ia mengatakan bahwa tidur seperti kematian. Sedangkan bangun tidur seperti kebamgkitan dari kematian. Barangkali Allah memegang jiwamu di malam itu. Sebab itu, bersiaplah untuk menjumpai-Nya.

10. Hendaknya kamu tidur dalam keadaan suci. Wasiatmu tertulis di bawah kepalamu. Hendaknya kamu tidur dalam keadaan bertaubat, berkomitmen untuk tidak kembali kepada maksiat.

11. Berkomitmenlah untuk berbuat untuk berbuat kebaikan kepada semua muslim jika Allah membangkitkanmu. Ingatlah bahwa dirimu akan diletakkan di liang lahat seperti itu sendirian tanpa teman. Tiada bersamamu kecuali amalmu.

12. Sampai di sini, saya ingin menegaskan bahwa jiwa manusia itu berada dalam genggaman Allah dan bukan melayang-layang entah di mana. Sebab itu, jiwa itu akan membawa beragam komitmen dan melaporkannya secara langsung kepada Allah. Hanya saja manusia tidak menyadari hal itu.

13. Apa yang terjadi ketika manusia bangun tidur lalu ia mengucapkan doa bangun tidur seperti diajarkan oleh Nabi Muhammad? Ketika manusia mengucapkan doa bangun tidur maka ia memulai hidupnya dengan dua perkara.

14. Pertama, jika manusia mengucapkan doa bangun tidur maka ia memulai hidupnya dengan doa paling utama (al-hamdulillah). Seperti dijelaskan oleh Nabi Muhammad bahwa al-hamdulillah adalah doa paling utama.

15. Kedua, jika manusia mengucapkan doa bangun tidur maka ia memulai hidupnya dengan bersyukur (al-hamdulillah) karena jiwanya dikembalikan ke dunia dengan membawa rahmat, berkah, ampunan dan rezeki dari sisi Allah.

16. Sepertinya doa bangun tidur merupakan indikator kalau manusia itu berhasil menjadikan tidur sebagai proses spiritual (menyerahkan jiwa kepada Allah untuk dirahmati, diampuni dan diberkati).

17. Seperti dijelaskan oleh Al-Ghazali dlm Kimiya as-Sa'adah, ruh itu berasal dari alam kekuasaan (alam al-amr) dan tubuh berasal dari alam ciptaan (alam al-khalq). Kekuatan ruh tdk bisa lepas dari Allah sbg asal muasalnya seperti halnya tubuh tidak bisa lepas dari alam ini.

18. Ketika manusia makan maka bisa diartikan jika ia mengambil unsur-unsur dari alam ini untuk dimasukkan ke dalam tubuh dengan izin Allah. Sebab itu, Nabi Muhammad mengajarkan doa sebelum makan. Perlu diingat bahwa kekuatan tubuh tidak bisa lepas dari asa muasalnya (alam ini).

19. Sesungguhnya keberhasilan tdk hanya ditentukan oleh kekuatan tubuhnya saja tapi juga ditentukan oleh keberuntungan ruhnya. Dlm hal ini, keberuntungan ruh bersumber dari Allah sebagai asal muasalnya. Sebab itu, tidur dijadikan sbg mekanisme untuk mendapatkan keberuntungan itu.

20. Mudahnya, Allah menjadikan tidur sbg mekanisme bagi manusia untuk mendapatkan apa yg dibutuhkan dlm menjalani hidup di dunia ini seperti keberuntungan. Bukankah manusia itu beruntung jika jiwanya diampuni, diberkahi, dirahmati dan diberi rezeki selama berada di sisi Allah.

21. Supaya diampuni, diberkahi, dirahmati dan diberi rezeki selama jiwa berada di sisi Allah, hendaknya manusia bersuci lahir dan batin dengan berwudhu, beristigfar, bertaubat dan berkomitmen baik sebelum tidur.

22. Sesungguhnya tidak disadari oleh kebanyakan manusia selama ini jika di balik tidur itu terdapat proses spiritual, yaitu menyerahkan jiwa kepada Allah untuk diampuni, diberkahi, dirahmati dan diberi rezeki.

23. Tentu saja masuk akal bila salat itu lebih baik daripada tidur. Namun betapa ruginya jika tidur itu hanya dipahami sebagai proses natural, yaitu mengistirahatkan tubuh semata. Padahal tidur menghabiskan kira-kira sepertiga umur manusia selama hidup di dunia.

24. Di dalam tidur terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berpikir seperti dijelaskan sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.

25. Demikian kultwit saya tentang tidur sebagai proses spiritual. Semoga bisa mencerahkan. Terima kasih buat sababat @KitabHikam untuk membagikan ilmu kepada sesama.