Micka Profile picture
Oct 24 39 tweets 10 min read
7 HARI (cetar-cetor #5)

Disclamer : Nama tokoh dan lokasi spesifik dalam cerita ini telah disamarkan.
Yadi seorang supir angkutan umum minibus yang melayani rute kota M ke kota S dan
sebaliknya. M adalah sebuah kota kecil setingkat kecamatan yang berjarak sekitar 100 km dari
kota S. Durasi perjalanannya ± 5 jam. Yadi sendiri bertempat tinggal di kota M.
M berlokasi di
pesisir selatan Banten.
Selepas kota S, maka tempat-tempat yang dilewatinya akan semakin sedikit rumah penduduk.
Apalagi semakin ke arah selatan maka akan melewati perkebunan karet dan hutan-hutan
sekunder. Dahulu sekitar tahun 90-an sampai tahun 2000-an awal jalan menuju kota M dikenal
rute yang rawan.
Sering terjadi pembegalan pada malam hari yang mengincar kendaraan yang melintas, terlebih kendaraan berplat nomor diluar propinsi Banten. Di perkebunan karet itu sendiri tak jarang pada saat hari mulai terang penduduk setempat menemukan mayat yang tak dikenal.
Kabarnya
mayat-mayat itu adalah korban pembunuhan dari tempat lain yang dibuang ke situ, korban tabrak lari, atau korban pembegalan.
Saat ini kondisinya sudah jauh lebih aman, meskipun perkebunan sawit dan hutan-hutan sekunder masih tetap ada.
Namun tetap saja orang merasa segan jika harus melewati jalan itu di malam hari di atas pukul 9 malam. Karena biar bagaimanapun melewati kebun dan hutan
pada malam hari bagi sebagian besar orang adalah hal yang menakutkan.
Kecuali bagi Yadi, sebagai putra asli daerah yang lahir dan besar di kota M dia tidak merasa
gentar jika harus pulang ke kota M pada malam hari.
Seperti pada sore itu, sebagaimana biasa
Yadi bersiap melayani penumpang yang hendak menuju kota M maupun daerah-daerah lain yang dilewati trayek minibusnya. Minibusnya adalah yang berangkat terakhir di hari itu dari terminal bus kota S.
Sengaja ia
mengambil waktu sore karena sekalian pulang. Waktu menunjukan pukul 5 sore. Menjelang
maghrib minibusnya keluar dari terminal. Selama setengah jam menunggu ia mendapati 4
penumpang dari kapasitas 12 penumpang apabila sesuai kursi yang tersedia.
Sampai di kota P, minibusnya kembali memasuki terminal untuk transit dan mengangkut penumpang lain yang hendak ke kota M. Kota P merupakan kota yang terletak di tengah-tengah antara kota S dan kota M. Kota P juga bukanlah kota yang besar, hanya kota kabupaten saja.
Tapi jika dibanding kota M, kota P masih jauh lebih ramai
. “Ayo, M! M! M!” kata Yadi setengah berteriak mempromosikan tujuan minibusnya kepada calon
penumpang yang barangkali sore menjelang malam itu hendak menuju ke kota M atau daerah
yang dilintasi trayek minibus.
Akhirnya 3 orang penumpang tambahan didapati, menjadikan sementara total 7 orang penumpang dalam minibusnya.
Yadi melanjutkan perjalanan. Saat itu waktu telah menunjukan pukul setengah 9 malam.
Selepas kota P ternyata 7 penumpang yang didapati semuanya tidak bertujuan ke kota M. Satu persatu turun di tengah perjalanan.
Sehingga saat minibus Yadi sudah berada di jalan lintas
menuju kota M tinggalah Yadi seorang saja. Tapi itu bukan masalah baginya, toh ia memang
hendak sekalian pulang.
Minibusnya sampai ke satu daerah perkebunan sawit. Biasanya apabila hari masih terang, di
ujung jalan akses menuju perkebunan terdapat ojeg-ojeg pangkalan yang menunggu
penumpang yang hendak ke desa yang letaknya masuk ke dalam dari jalan raya utama.
Namun
selepas waktu maghrib sudah sepi tak ada satu pun ojeg pangkalan yang terlihat.
Di tempat itu Yadi melihat seorang perempuan yang sedang berdiri sendirian.
Perempuan itu
melambaikan tangannya ke minibus Yadi sebagai tanda ia ingin menaiki minibus. Yadi serta
merta menghentikan laju minibusnya.
Perempuan itu lalu naik ke kursi bagian depan bersampingan dengan Yadi. “Mau ke mana neng?” tanya Yadi berbasa-basi membuka percakapan. “Pulang…., ke kampung SW kang,”
jawab perempuan itu. “Sendirian aja?” lanjut Yadi bertanya. “Iya,” balas si penumpang.
Yadi melihat perut perempuan itu sedikit besar, sedang mengandung rupanya. “Neng udah
berapa bulan hamilnya?” tanya Yadi. “7 bulan kang,” jawab si penumpang lagi.
“Ko pergi jam
segini sendirian aja mana lagi hamil. Suami si eneng kemana gitu?” “Ada di rumah kang,”
jawab si perempuan dengan nada datar.
Yadi selintas berpikir, mungkin penumpangnya ini sedang bermasalah dengan suaminya lalu ia
memutuskan pulang sendirian ke rumah orangtuanya. Sepanjang perjalanan penumpang perempuannya itu lebih banyak diam seolah enggan bercakap.
Pertanyaan Yadi dijawab hanya seperlunya saja. Yadi mengajak bercakap penumpangnya itu tidak ada maksud apa-apa selain
semata memecah kesunyian diperjalanan. “Eneng namanya siapa?” tanya Yadi. “Mina kang,” jawab si perempuan.
“Kalo kampung SW mah udah searah pulang sama saya, saya kan orang M,” kata Yadi. Perempuan itu tidak
merespon merespon apa-apa. “Nanti saya anter sampe depan rumah ya neng. Jam segini mah pasti udah ga ada ojeg,” tambah Yadi.
Sampailah minibus itu di daerah SW. Sebagaimana janji Yadi ia bermaksud hendak mengantar penumpangnya itu sampai depan rumah. Ternyata lokasi rumahnya cukup jauh masuk dari
jalan raya. Tidak banyak rumah penduduk yang ditemui, lebih didominasi kebun yang ditanami
pohon jenjeng.
“Yang mana rumah eneng?” tanya Yadi. “Itu kang, yang rumah cat biru,” jawab si penumpang.
Minibus berhenti di depan rumah pagar dimaksud.
“Berapa ongkosnya kang?” tanya si
penumpang. “Udah ga papa, ga usah.” Yadi merasa iba kepada penumpangnya itu sehingga
menggratiskan ongkosnya.
Setelah mengucap terimakasih, perempuan itu membuka pintu minibus dan turun perlahan. Ia masuk ke dalam rumah tanpa menoleh-noleh lagi.
Yadi melihat-lihat sekeliling rumah si perempuan penumpangnya itu. Ia melihat bendera kuning terpasang. “Ooh, ada keluarga yang
meninggal makanya dia pulang,” kata Yadi membatin.
Yadi lalu memutar balik minibusnya menuju ke arah jalan raya. Setiba di jalan raya tidak jauh
dari belokan menuju kampung rumah si penumpang, Yadi menghentikan minibusnya di sebuah
warung yang masih buka dengan maksud hendak membeli rokok.
Pemilik toko yang melihat minibus Yadi keluar dari arah perkampungan menanyakan dari mana
Yadi barusan. Di jawab oleh Yadi baru mengantar penumpang perempuan sampai ke depan
rumahnya. “Habis ga tega Pak, perempuan sendirian udah jam segini. Mana lagi hamil,” papar
Yadi.
”Dimana turunnya?” tanya si bapak pemilik warung. “Itu pak, deket kebon jenjeng. Yang
rumahnya cat biru,” terang Yadi. “Nama si enengnya Mina katanya,” sambungnya.
“Siapa
kang!? Mina!?” tanya si bapak dengan nada seolah kaget dan bingung. “Iya, Mina. Kenapa gitu pak?” tanya Yadi.
“Ga salah kang? orangnya lagi hamil?” tanya si bapak seolah butuh
penegasan. “Iya, kan saya bilang juga lagi hamil tadi,” terang Yadi.
“Astagfirulloh kang…., neng Mina mah udah meninggal. Ini udah 7 harinya. Barusan abis solat
magrib orang-orang tahlilan di rumahnya,” terang si bapak.
Mendengar paparan si bapak
pemilik toko Yadi terdiam. Wajahnya terlihat pucat dan bibirnya gemetaran seperti ingin
mengucapkan sesuatu namun tak mampu dikeluarkan.
7 hari lalu di perkampungan pekerja kebun sawit, seorang perempuan muda dalam kondisi hamil ditemukan meninggal dunia di kamar mandi oleh suaminya.
Ia terpeleset jatuh dan tidak sempat
tertolong. Saat kejadian suaminya sedang bekerja di kebun sawit. Perempuan itu bernama Mina.

- T A M A T -

@IDN_Horor @sekolahhoror @ceritaht @HorrorBaca

#threadstorytime #threadhorror #ceritaserem #ceritahorror #flashhorror

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Micka

Micka Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Micka0619

Aug 18
TEROR DI KOS-KOSAN

(Disclaimer: Nama karakter dalam cerita ini bukan nama sebenarnya. Lokasi sengaja disamarkan)
Ganjar memutuskan mencari kosan yang letaknya tidak jauh dari kantor di bilangan RS, Jakarta. Selama
4 bulan terakhir ia pulang pergi Gadog – Jakarta dengan menggunakan bus kemudian menyambung
dengan kereta dari Bogor.
Read 70 tweets
Aug 11
WANGI PANDAN

Di ruang UGD sebuah rumah sakit nampak sekeluarga sedang membacakan Surah Yasin kepada seorang
bapak yang terbaring tak berdaya.

Bapak itu sedang sakaratul maut. Namun seolah dia masih enggan melepas nyawa dari raganya.
Sementara angka-angka indikator pada alat ventilator menunjukan semakin menurunnya tanda-tanda kehidupan. Bunyi khas seperti alarm pada alat itu semakin terdengar.
Read 40 tweets
Jun 20
Sebuah wahana rekreasi di salah satu kota di wilayah Jawa bagian barat yang pada saat jam operasional ramai dikunjungi orang, ternyata malam harinya kembali diramaikan oleh mereka para arwah dan makhluk gaib lainnya. @IDN_Horor @bacahorror #threadhorror #ceritaseram #ceritahantu Image
Ini adalah kisah yang benar2 terjadi. Pengalaman yang dialami karyawan usaha kuliner saya selama bekerja di tempat sebelumnya. Sejatinya kisah ini tidak bermaksud mendiskreditkan pihak tertentu, semata-mata murni menceritakan pengalaman dia. #horror #ceritamisteri #ceritasetan
Pada prinsipnya Penulis akan menyamarkan dan/atau merahasiakan lokasi, pihak-pihak dan orang-orang dalam kisah ini untuk kepentingan privasi & kenyamanan pihak terkait.

Dari kisah ini pula semoga kita semua mengambil pembelajaran serta mendapat pesan moral. Selamat membaca
Read 166 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(