Satu hal yang gue pelajari dari bokap sebagai animator adalah jangan males evolve. Dulu, medium siar karya gambar bergerak cuma TVRI & bioskop. Ada beberapa festival tapi kurang besar skalanya. Belum lagi industri di tanah air juga ngga mendukung untuk profesi animator.
Loncat 40 tahun kemudian ketika social media hadir, memberikan panggung untuk menunjukkan karya. Jika sebagian animator bilang social media bukan tempat yg sebenarnya untuk berkarir, gue bilang sebaliknya.
Untuk menyiarkan karya animasi di social media harus mau menanggalkan segala mahzab animasi yang pernah gue tekuni & bahkan keluar sedikit dari didikan bokap gue, salah satunya durasi, teknik hingga ukuran - vertikal, square.
Jika animator profesional senior ngenyek durasi & ukuran Vine, gue malah berpikir itu kesempatan gue krn akhirnya gue ngga punya saingan yang pro di medium social media. Itu salah satu alasan kenapa gue jor2an di Vine.
Jadi, apa pun profesi kreatif yang kita tekuni, jangan terkungkung pada metode atau mahzab konvensional. Udah bukan saatnya bikin film harus untuk bioskop, bikin komik harus dicetak, bikin animasi harus untuk iklan TV. Evolve, jangan malu utk belajar tren baru.
