Profile picture
PS @PartaiSocmed
, 30 tweets, 5 min read Read on Twitter
SIAPAKAH KANDIDAT DUET PRABOWO?
Ketika kita bicara tentang penentuan Capres/Cawapres maka kita harus pahami tentang istilah "coattail effect". Apa itu coattail effect? Silakan baca sendiri
Maksudnya, siapapun kandidat yg bertarung pada Pilpres nanti pasti akan membawa penambahan suara yg signifikan untuk partainya dalam pileg. Tak peduli menang atau kalah. Apalagi di tahun 2019 nanti Pileg diselenggarakan bersamaan dengan Pilpres
Mari kita lihat buktinya. Di Pemilu 2014 ketika Pileg dan Pilpres tidak diselenggarakan bersamaan pun faktor coattail effect ini sangat menentukan. Semua parpol yg kadernya jadi Capres/Cawapres mengalami peningkatan suara
Contoh PDIP, banyak pemilih yg saat itu memilih PDIP semata2 karena mendukung Jokowi. Harus diakui bahwa PDIP belum tentu jadi pemenang Pemilu jika bukan karena faktor Jokowi
Demikian juga dengan Gerindra yg memperoleh peningkatan suara paling tinggi diantara parpol2 lainnya, itu juga tak lepas dari sosok Prabowo yg jadi Capres saat itu. Tak masalah akhirnya Prabowo kalah tapi Gerindra sukses besar jadi parpol terbesar ketiga pada Pemilu 2014
Sebaliknya lihatlah nasib Demokrat. PD yg tahun 2009 mengusung SBY sebagai Capres petahana adalah parpol pemenang pemilu dgn suara 20% lebih, di tahun 2014 suaranya anjlok jadi 9 persenan karena tak ada kadernya (baca keluarga Cikeas) yg jadi Capres/Cawapres
Paham ya sekarang pentingnya coattail effect bagi parpol2 peserta pemilu? Dalam kondisi Pileg dan Pilpres terpisah saja coattail effect ini sangat berperan apalagi dalam kondisi Pileg dan Pilpres dilakukan serempak.
Inilah salah satu penjelasan mengapa ketum2 parpol koalisi ngotot berebut jadi Cawapresnya Jokowi, selain ambisi pribadi tentunya. Sebab bisa dipastikan perolehan suara partainya dalam pileg otomatis terdongkrak juga.
Tapi Prabowo bukan Jokowi. Posisi Prabowo sekarang jauh lebih lemah dibanding Jokowi yg presiden petahana. Bahkan posisi Prabowo hari ini juga lebih lemah dibanding posisi Prabowo menjelang Pilpres 2014 lalu
Meski dari segi logistik maupun parpol2 koalisi pendukung Prabowo memang lebih lemah kondisinya dibanding tahun 2014 tapi kita anggap saja Prabowo pasti nyapres di tahun 2019 ini, sebab Gerindra akan menurun suaranya jika Prabowo tidak maju.
Namun karena posisi Prabowo yg tidak sekuat Jokowi itulah maka beliau pun tak seleluasa Jokowi dalam menetapkan Cawapresnya.
Siapapun pilihan Cawapres Jokowi tidak akan membawa dampak perpecahan dalam koalisinya. Sebab hukum alam, dimana ada gula disitu ada semut.
Tapi tidak demikian dengan Prabowo, jika salah mengambil langkah maka akan berpotensi membuat parpol2 koalisinya mencari gula
Contoh, Jokowi bisa saja memilih cawapres non partai tanpa membuat parpol2 koalisinya hengkang, tapi jika Prabowo melakukan hal serupa maka PKS yg paling tidak bisa terima
Dengan kata lain Prabowo akan kesulitan jika ingin menggandeng Anies Baswedan sebagai cawapresnya. Salah2 dia sendiri bisa gagal nyapres karena tak memenuhi PT akibat PKS memutuskan 'jalan sendiri'.
Jika PKS ngambek dan hengkang maka bisa jadi Prabowo akan kehilangan kesempatan nyapres. Sementara itu PAN tentu saja tidak akan sudi berkoalisi dengan pihak yg tak mungkin maju Pilpres. Dalam kasus seperti ini PD-lah yg akan mendapat durian runtuh.
Jadi di atas kertas pilihan Prabowo cuma dua; menuruti apa maunya PKS atau sekalian menggandeng PD sehingga opsi jalan sendirinya PKS benar2 jadi jalan sepi.
Selama PKS ngotot Cawapres Prabowo harus dari PKS maka peluang Prabowo menggandeng Cawapres non parpol tertutup. Tidak Anies Baswedan, tidak pula Gatot Nurmantyo. Inilah realita demokrasi multi partai kita.
Karena opsi Prabowo cuma menuruti PKS atau mengkhianati PKS maka marilah kita lihat manfaat dan mudharatnya dari dua opsi tersebut
Jika dilihat dari Pilpres 2014 dimana PKS yg kursinya lebih banyak bersedia mengalah dari PAN, maka sangatlah wajar jika jatah Cawapres Prabowo kali ini dipercayakan pada kader PKS. Dari sini kita bisa memaklumi ngototnya PKS untuk dipilih jadi Cawapres Prabowo
Tapi jika akhirnya Prabowo memilih kader PKS jadi cawapresnya apakah masalah selesai? Ternyata belum. Koalisi Gerindra dan PKS saja belum cukup syarat PT. Padahal PAN masih belum jelas akan dukung siapa.
Bayangkan jika di injury time tiba2 PAN memilih jalan aman mendukung Jokowi demi mengamankan jatah menterinya? Bisa2 Prabowo benar2 gagal nyapres nanti. Jadi cukup beresiko juga.
Akan berbeda ceritanya jika PD yg suaranya lebih banyak mau berkoalisi dgn Gerindra tanpa minta jatah Capres/Cawapres. Tentu ini skenario ideal bagi PKS, tapi apa mungkin?
Opsi Cawapres dari PKS membutuhkan kejelasan sikap dari PAN atau keikhlasan dari PD. Meskipun secara etika inilah pilihan yg benar bagi Prabowo tapi tidak secara politis.
Meskipun PKS paham betul bahwa opsi Cawapres Prabowo dari kader PKS cukup sulit dipenuhi tapi mereka tetap ngotot. Wajar saja, sebab berdasar survey LIPI PKS adalah salah satu parpol yg terancam tak lolos masuk DPR
Selanjutnya mari kita lihat opsi berikutnya, yaitu duet Prabowo-AHY (kita terima saja bahwa kader terbaik PD adalah AHY). Opsi ini jelas menyakiti PKS tapi secara politis jauh lebih memberi kepastian bagi Prabowo.
Duet Prabowo-AHY lebih memberikan kepastian dalam hal logistik maupun lebih menarik parpol2 lain untuk bergabung. Ingat, dimana ada gula disitu ada semut.
Lantas bagaimana dengan PKS? Pada akhirnya PKS tetap akan bertahan di koalisi jika tidak punya pilihan lain. Ironis, duet Prabowo AHY justru dapat mencegah PKS hengkang dari koalisi Prabowo.
Tapi ingat cerita akan berbeda jika Prabowo menggandeng Anies Baswedan atau Gatot Nurmantyo, PKS bisa benar2 berulah dengan meninggalkan Gerindra dan bergabung dgn PD. Prabowo bisa benar2 gagal nyapres jika gegabah dalam mengambil keputusan krusial.
Sekian kultwit kami. Semoga mencerahkan dan menambah wawasan kita semua. Terimakasih.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to PS
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member and get exclusive features!

Premium member ($3.00/month or $30.00/year)

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!