Kita mulai dr Pihak2,
- Manajer Investasi: perusahaan pengelola dana investasi kita atau yg jual RD, biasanya namanya ada embel2 "Aset Manajemen"
- Bank Kustodian: Bank tempat nyimpan uang investasi, selain itu semua transaksi MI harus melalui
- Agen Penjual: Perusahaan yg bertindak sbg perpanjangan tangan para MI buat jual RD, ex: Indopremier, Bareksa, tanamduit, dll.
- NAB/unit (Nilai Aktiva Bersih/unit)/NAV (Net Asset Value): Harga dari RD, naik-turun RD kita liat dari sini
- AUM (Asset Under Management): total dana investasi pada satu RD, kalo besar berarti banyak investor yg "tanam duit" di RD tsb
- FI (Fixed Income): RD Pendapatan Tetap
- BF (Balanced Fund): RD Campuran
- EF (Equity Fund): RD Saham
Gpp, nanti isi Surat Keterangan Tidak Punya NPWP, form nya ada pas daftar di web Agen Penjual, yang wajib banget harus punya KTP ya :p
Sebagian besar masih bingung bedain RD, karena memang penamaan RD ga secara gamblang sama jenisnya, cara bedain nya
RDPU : biasanya ada kata2 likuid, kas, rupiah
RDPT : obligasi, bond, stabil, SBN
RDC : berimbang, balanced
RDS : Equity, saham
Pertama, kalo mau beli silahkan daftar di masing2 agen penjual or langsung ke web MI nya, kalo aku prefer ke agen penjual online, krn bisa beli macem2 RD dr macem2 MI, trus mantau investasi jg lebih enak
Ada dua jenis,
- biaya dikurangkan dari nilai RD, biaya2 yg meliputi pengelolaan RD (gaji MI, biaya Bank Kustodian, fee ke agen penjual, dll), biaya ini ga secara langsung dibayar oleh investor, makanya harga RD namanya Nilai Aktiva "Bersih"
Tidak ada, yang berubah instrumen2 investasi yg dibeli MI, bahkan ada RD yg udah 20 tahun, kalo pun RDnya mau "dibubarkan", pasti semua aset/dana investor dikembalikan sesuai nilai saat itu
Jangka waktu itu maksudnya sesuai sama tk fluktuasi dari RD, semakin berisiko maka semakin fluktuatif, RD saham masih memungkinkan rugi dalam 1-5 th investasi, sedangkan RDPU stabil dalam 1 th pertama, dirangkum:
-RDPT 1 s.d. 3 th
-RDC 3 th keatas
-RDS 5 th keatas
Silahkan disesuaikan dgn rencana jangka waktu investasi sm tujuan keuangan
Nah melihat jangka waktu tadi, RDS memberikan potensi tk. keuntungan yang paling besar, secara rata2 historis
RDS 15 s.d. 20%/th
RDC 12 s.d. 15%/th
RDPT 9 s.d. 12%/th
RDPU 6 s.d. 9%/th
Sesuai yg kita bahas tadi, ga ada yang menjamin RD untung terus, bahkan RD Pasar Uang yang stabil. Risiko utama dari RD adalah Penurunan Nilai Investasi.
Ini murni pendapat pribadi, kalo ada yg bisa kasih saran silahkan
- Cari RD yg ngasih return stabil selama 5 tahun kebelakang (jadi ga hanya kasih return yg tinggi aja)
Itulah kelebihan RD, belinya bisa fleksibel, mau langsung besar bisa, mau cicil tiap bulan bisa banget, pas ada duit invest juga bisa. Yang penting, setiap beli RD yg sama, makanya Unit yg kita punya juga bertambah di RD tsb
Bagi temen2 yang masih ragu buat investasi di Pasar Keuangan/Pasar Modal, Reksadana juga mengakomodir lewat Reksadana Syariah, setiap jenis RD ada RD Syariahnya. Yang pasti RD Syariah pasti sudah dpt Fatwa dari MUI, jadi kita bisa nyaman investasi
Kalau kita udh beli RD, setiap bulan akan ada laporan dari MI yang dikirim lewat email atau surat yg dikirim ke alamat kita
Tidak bisa, karena MI lah yg punya strategi investasi nya, MI pasti berusaha buat "numbuhin" investasi kita, krn mereka juga cari makan lewat uang yg kita tanam XD *peace
Kembali lagi, High Risk, High Return, beli saham lgsg memang ngasih Potensi Untung besar, tapi buat milih saham2 bagus harus ada pengetahuan yg cukup juga
Sebenarnya kita baru benar2 untung/rugi kalo kita udah jual RD kita, kalau masih di hold, kenaikan/penurunan masih berupa angka saja