Kita adalah anak-anak bintang..
Nenek moyang kita percaya bahwa matahari adalah Tuhan. Dan mereka percaya kalau mereka adalah anak-anak bintang..
Sebenarnya nenek moyang gak salah-salah amat sih, kalau menganggap diri mereka lahir dari bintang...
Sekitar 2 juta tahun yang lalu, kita berpisah dengan kerabat terdekat kita, dan mengalami evolusi. Kita adalah satu-satunya spesies di Bumi yang mengembangkan komunikasi modern. Dari sanalah, kita mempertanyakan sesuatu. Dari mana kita? Apa tujuan kita di Bumi?
Kita mundur sekitar 14 miliar tahun lalu. Kata, ruang dan waktu belum ada. Sebelum membentuk alam semesta seperti sekarang, kita tidak tahu apa yang terjadi. Yang kita tahu bahwasannya sebelum terjadinya bing bang, alam semesta ini menyatu dalam subtansi yang sangat kecil
Sehingga gaya berat membuat sangat panas dan rapat. Hingga terjadilah ledakan sangat sangat besar, yang kita sebut sekarang sebagai Bing Bang.
Big bang menyebabkan subtansi-subtansi menyebar keseluruh alam semesta. Seiring berjalannya waktu, alam semesta mulai dingin, lalu terciptlah galaksi, bintang, planet, dan kita. Jadi nenek moyang kita memang gak bodoh-bodoh amat seh...
Nah, salah satu planet yang berada digalaksi bima sakti adalah cikal bakal dimana kita sekarang ini bernapas, yaitu Bumi.
Saat Bumi baru terbentuk, Bumi tidak seperti yang kita tempati sekarang. Bumi saat itu sangatlah panas, sehingga hampir mustahil ada kehidupan di Bumi pada masa itu
Seiring waktu Bumi mulai dingin, dan ini memungkinkan kehidupan muncul. Para peneliti beranggapan bahwa awal kehidupan dari semacam 'kolam kecil panas' seperti gambaran Darwin..
Karena belum adanya kehidupan, maka Bumi waktu itu tidak ada oksigen sama sekali. Tapi karena tidak ada oksigen inilah awal kehidupan bisa muncul. Kita ini tercipta cuma kebetulan aja seh..
Bayangkan kalau waktu itu Bumi sudah ada oksigen, maka kita tidak akan lahir seperti sekarang. Kehidupan tidak akan pernah ada di Bumi..
Lalu bagaimana kehidupan bisa muncul tanpa oksigen? Oksigen sangatlah reaktif. Jauh sebelum molekul kompleks DNA terbentuk, sel-sel penyusun DNA akan teroksidasi jika waktu itu ada oksigen. Dan apa yang terjadi kalau waktu itu sudah ada oksigen?
Karena tidak ada oksigen di Bumi waktu itu, maka ototmatis tidak ada lapisan ozon yang melindungi bumi seperti sekarang. Maka radiasi kosmik tidak ada penghalang satupun. Nah, karena radiasi inilah tercipta subtansi kimia di atas bumi bergabung menjadi makro molekul yang rumit...
Dalam ‘kolam kecil panas’ inilah kehidupan dimulai. Makromolekul yang sangat aneh dan rumit muncul. Dari sinilah proses evolusi itu dimulai. Lalu sel-sel membagi dirinya menjadi banyak, dalam tahap awal ini terjadi transmutasi...
Setelah ribuan tahun, organisme bersel satu dan bersel banyak yang lebih rumit. Dengan demikian dimulailah proses fotosintesi yang menghasilkan oksigen, yang membuat kita bisa bernapas sekarang..
Karena adanya oksigen, maka bumi memiliki atmosfer yang memungkin organisme-organisme tadi berevolusi, dan memungkinkan binatang bernafas dengan paru-paru..
Anehnya kita mungkin mulai lahir berkat radiasi kosmik, tapi disatu sisi radiasi kosmik ini juga akan membunuh makhluk hidup jika bumi tidak ada atmosfer..
Proses terbentuknya atmosfer bukan terjadi dalam waktu sekejap, ini membutuhkan waktu yang lama. Dan sebelum atmosfer terbentuk, kehidupan dimulai dari ‘laut’ disana mereka bisa terlindungi dari cahaya-cahaya berbahaya. merekalah nenek moyang kita
Setelah proses yang begitu lama, atmosfer terbentuk. Dan amfibi-amfibi mulai muncul dari laut, dari sinilah bentuk makhluk hidup bermacam-macam dimulai.
Setelah proses yang begitu panjang, binatang telah berevolusi dengan sistem saraf yang sangat rumit. Dan dengan ukuran otak yang semakin besar..
Lalu setelah jutaan tahun berevolusi dari banyak bentuk, muncullah Sapiens. Makhluk yang pedenya kebangetan, yang beranggapan Bumi diciptakan untuk mereka. Sapiens beranggapan pusat dari segalanya adalah mereka..
Sapiens mungkin belum puas dengan teori yang kita percaya selama ini, dari mana kita berada? Bagaimana awal kehidupan bumi berada? Tapi setidaknya rasa dahaga akan keingintahuan kita dari apa sebenarnya kita bisa melegakan sedikit rasa haus itu..
Yah, walaupun masih sapiens yang percaya dengan mitos-mitos tentang penciptaan alam semesta. Tapi gak papa seh, kalau itu membuat mereka senang.
udah ah,
CMIIW
CMIIW
