Alasan sesungguhnya: Agar mereka terhindar dari kewajiban membayar pajak pada tarif 25-30%.
Rakyat biasa mah kena di 5-15%. Konglomerat yang kena diuntungkan. Prabowo dan Sandiaga contohnya.
bloomberg.com/amp/opinion/ar…
nowthisnews.com/videos/politic…
Dengan tarif maksimal 8%, bayangkan berapa banyak uang, yang seharusya jadi milik negara, tidak disetorkan oleh korporasi dan konglomerat.
Tarif maksimum sekarang 30%. Selisih 22% itu besar.
Kalau ga ada pendapatan, kalian pikir gimana kesejahteraan bisa diwujudkan? Biaya pengelolaan negara dari mana? Dari ekor kudanya Prabowo?
Sedihnya, banyak yang percaya pada program Tax Cut ini. *sigh*