Thread by @Stakof

Sejak malam gengnya @dulatips nyinyirin mulu. Gak tidur atau emang shift malem jagain timlin?

Gini amat nyari makan~

Semuanya berawal dari sini, nih~

https://twitter.com/dulatips/status/1088231091566039042?s=19

.@dulatips emang berkelit. Fakta Hukum prabowo enggak bersalah. Dari 11 Tim Mawar yang diseret ke Mahmil, gak ada Prabowo di sana.

Gimana mau nyeret, lha dia udah dipecat via DKP.

Empat bulan setelahnya ngilang ke Yordania. Tanpa dia diadili.

https://twitter.com/dulatips/status/1088243006103113728?s=19

Mau nyari sampe mati juga kagak bakalan nemu kalau Prabowo itu dipidana. Fakta hukumnya begitu, emang.

Tapi cuma orang tolol yang masih percaya pengadilan militer sekalipun, di waktu itu, bisa berjalan secara terbuka dan fair.

Argumen yang dipunya tentu arsip DKP Prabowo yang bocor (dan emang valid ini barang).

Kendati menurut alm. Munir DKP di bawah cacat di mata hukum, tapi para penandatangan berikut ini tidak menafikan fakta konsideran yang tertuang.

Ada banyak bukti yang tercecer—dan dialami secara kolektif—yang mengarah pada satu kesimpulan: keterlibatan Tim Mawar dalam penculikan aktivis, pemuda, dan mahasiswa.

Terdapat banyak ingatan yang bisa dipungut, baik dari pengakuan jujur maupun tidak, namun yang mutlak benar adalah: ada penculikan, ada korban, dan ada pelakunya.

Jika Tim Mawar (selengkapnya: tirto.id/dulu-tim-mawar…) yang terbukti melakukan penculikan pada tahun 98 masih bisa merintis karir militer, tidak mustahil bagi Prabowo secara legal mencalonkan diri sebagai presiden!!!

Jawaban untuk tweet @dulatips berikut cukup sederhana: saya belum bisa berharap pengadilan militer dapat berlajan terbuka dan fair

Fakta: tidak ada fakta hukum yang membuktikan Prabowo bersalah sebagai pelaku kejahatan HAM. Namun setahu saya: Prabowo diberhentikan, dan dia TIDAK diadili di Mahkamah Militer!

Serpihan sejarah yang tak utuh (dan tidak akan pernah utuh [seperti ketidak-utuhan sejarah kelam lainnya]) tahun 97-98 hanya dari laporan-laporan yang bisa kita pegang, di antaranya...

... di antaranya:

1. Dewan Kehormatan Perwira (DKP),
2. Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), dan
3. Tim Ad Hoc Komnas HAM.

Sebelum sampai ke peradilan dulu deh, Tim Ad Hoc punya bukti dugaan: Prabowo memerintahkan Chairawan secara langsung dan tertulis untuk membentuk Tim Mawar.

Tugasnya: menculik & menghilangkan aktivis, pemuda, & mahasiswa.

[FYI: Bagi yang kemarin mensyen dengan upload cuplikan video Munir yang bilang Prabowo tak bersalah..]

Munir: Pengadilan TIM Mawar Hanya Kambing HITAM:

[FYI lagi]

Fausani Syahrial Multhazar (Wakil Komandan Tim Mawar) pernah menjadi Komandan Kodim di Jepara, Jawa Tengah.

Antum bisa simak bagaimana "feodalisme ORBA" itu dinikmati Prabowo. Dan karena jadi mantu presiden, dia sering bertindak atas inisiatif sendiri. Jadi mantu presiden membuatnya eksklusif dari teguran atasan.

Saat Habibi menjadi presiden, sehari setelah lengsernya Soeharto, dia mencium "pergerakan Tim Mawar" atas perintah Prabowo. Atas inisiatifnya sendiri.

(testimoni Habibi)

Prabowo terlibat penculikan, itu benar. Fakta hukum tidak bisa kita kejar sampai pembuktian (bahkan hingga tahun 2006!). Namun fakta yang lebih luas: dia tidak bekerja sendirian.

Kalau fakta hukum yang dikejar, ya sampai sekarang masih gini-gini aja. Gak ada yang berubah.

Fakta hukum menyebutkan Pollycarpus sebagai pembunuh Munir. Tapi Suciwati sampai sekarang masih percaya anak buah lapangan selalu jadi kambing hitam. Dalang itu bertabir.