Kisah tentang #briikecil ini akan panjang dan berliku, sama serunya dengan #rumahteteh...
Kali ini gw akan cerita tentang jembatan besi yg ada di belakang sekolah..
Yuk..
#memetwit
@InfoMemeTwit
Terkadang pulang malam dalam keadaan masih berseragam sekolah,
Sama seperti anak2 lainnya, ketika sampai di rumah, bapak dan ibu langsung sedikit memarahi..
Biasanya juga, kami memang membahas pelajaran di sekolah ataupun mengerjakan PR. Walau kadang lebih banyak bermain game nya..:)
Alhamdulillah, dari kecil sudah dibiasakan untuk bertanggung jawab dengan diri sendiri. Bapak selalu mengingatkan, bahwa apapun yg dilakukan hari ini akan ada buahnya nanti. Tanam baik buahnya baik, tanam jelek buahnya jelek.
==
Jalan yang gw lalui ada dua, jalur normal dan jalur pinggir tembok pabrik yang menyeramkan itu.
Tapi kalau malam, suasananya masih tetap menyeramkan..
Berbentuk Jalan aspal gak terlalu mulus tapi cukup lebar.
Daun2 kering itu berasal dari pohon2 besar dan rindang yang berdiri tegak sepanjang sisi trotoar.
Pohon2 yg terlihat cukup tua,
Oh iya, Itu kondisi pada siang hari.
~ Kalo malam gimana kondisinya Brii?
Suasana pastinya sangat seram, sebelah kiri jalan adalah hutan kecil yg cukup rindang. Di sebelah kanan ada tembok tinggi dan memanjang yg memagari kawasan industri di dalamnya.
Jadi.., itu adalah menara besi yg cukup tua umurnya..
==
Salah satu teman yg rumahnya sering gw kunjungi adalah Doni,
Domi adalah teman satu kelas..
Rumah besar dengan halaman luas, satu pohon mangga tegak berdiri dengan rindangnya, membuat suasana rumah menjadi sedikit sejuk walaupun disiang hari yang teramat terik.
Oh iya, satu lagi alasan betah berlama2 di rumah Doni. Dia berlangganan komik Donald Bebek, setiap ada edisi terbaru gw pasti mampir ke rumahnya..:)
Tapi, dua kilometer itu harus melalui jalan yg cukup seru...
Mungkin karena jalan ini bisa dibilang sebagai jalan pintas, bukan jalan utama..
Wajarlah kalau sepi..
Dan ada satu bagian jalan ini yg paling gw takuti, walaupun siang hari..
~Ada apa Brii..?
Banyak cerita2 yg beredar tentangnya. Salah satu yg gw ingat adalah tentang hantu perempuan berbaju merah, Hantu yang katanya menjadi penunggu jembatan besi..
Selapas maghrib, dapat dipastikan hutan kecil dan jembatan besi itu sepi..
Ngeri..
==
Padahal dihari2 sebelumnya, gw pulang sebelum maghrib. Kira2 jam lima sore, dapat dipastikan gw sudah berada di atas sepeda BMX silver kesayangan, pulang..
Ayah Doni terlihat kaget, ketika pulang kerja dan sampai di rumah, beliau melihat gw masih belum pulang..
"Iya om, Brii pulang.." jawab gw sedikit kaget setelah melihat jam, ternyata sudah jam delapan malam.
Setelah berpamitan, gw pun bergegas pulang..
=====
Sekitar jam.setengah sembilan malam..
Sepeda pun hanya bisa melaju pelan..
Hanya terdengar suara roda sepeda yg berputar bergesekan dengan jalan, yang terkadang melindas daun2 kering yang berserakan.
Cukup mencekam suasananya..
Dalam kegelapan, gw mempercepat laju sepeda,
bodo amat..
Gw mau cepat keluar dari hutan ini..
Perasaan semakin gak enak..
Ketika 50 meter di depan, sudah terlihat jembatan besi yg legendaris itu,
Gw langsung memperlambat laju sepeda..
Gw mengayuh sepeda mendekatinya..
Kecemasan mulai timbul, gw takut..
Sempat ada niat untuk berhenti, dan kembali ke rumah Doni..
Tapi sudah terlanjur, gw harus hadapi rasa takut ini..
===
Setelah sudah berada tepat di depan jembatan dan tinggal melewatinya, tiba2 gw mengerem dan mengehentikan sepeda..
Karena gw melihat ada sesuatu yg bergerak2 pada ujung seberang jembatan..
Gw berhenti beberapa saat, untuk mencoba lebih memerhatikan lagi..
Coba memastikan benda apakah itu..
Setelah itu gw memutuskan untuk melanjutkan langkah, sambil menuntun sepeda, gak menaikinya.
Tetap melintasi jembatan, karena memang gak ada jalan lain..
Terpaksa..
Ternyata benda yg melambai2 itu berwarna merah..
Ternyata bukan..
Gw langsung menghentikan langkah, berhenti tepat di tengah jembatan, ketika akhirnya gw dapat melihat dengan jelas, dan mengetahui dengan pasti benda apa itu sebenarnya..
😟
Gw langsung teringat dengan cerita tentang hantu baju merah penunggu jembatan itu..
Dan saat itu gw menyadari, kalau hantu itu sedang ada di hadapan..
Karna memang gak bisa kemana2 lagi, gak ada jalan lain..
Dan pelan2 gw mendekat ke tempat perempuan itu berdiri..
Bau wangi semerbak tercium menusuk hidung, rambut panjangnya terlihat hitam gelap, dengan baju merah yang masih melambai2..
"Permisi bu.., Brii mau lewat.., permisi.."
Perempuan itu tetap diam gak berkata apapun dan gak bergerak sedikit pun..
Kemudian gw berjalan menuntun sepeda melewati sisi kanan tubuhnya..
Tapi gw terus berjalan..
Setelah benar2 sudah melewatinya, gw langsung menaiki sepeda dan mengayuh pedal secepat2nya..
Gak berani menoleh ke belakang sedikitpun..
Belum selesai..
===
Keringat bercucuran membasahi badan, akibat dari ketakutan, dan kelelahan mengayuh sepeda dengan cukup kencang,
Perjalanan pulang masih panjang..
Seperti yg gw ceritakan di awal, jalan industri yg sedang gw lewati itu siang hari pun sepi, apalagi malam.
"Rrrrrrrrrrrr...."
Rantai sepeda lepas dari gir nya...
Porot istilahnya...
Gw langsung turun dari sepeda dan melihat keadaanya,
Sedikit lega, karena ternyata rantai gak sampai putus, hanya terlepas dari gir..
Ketika sedang sibuk memperbaiki sepeda, tiba2 gw mendengar suara..
Suara itu terdengar seperti suara orang yg sedang bersiul,
Bersiul dengan nada datar dan cukup panjang.
Gw celingak celinguk mencari sumber suara..
Tepat di belakang gw duduk adalah hutan kecil dengan pohon2 tinggi yg rindang, dalam kegelapan tempat itu gw tetap memicingkan mata untuk memperjelas pandangan.
Di saat itulah gw baru sadar, ternyata gw berhenti tepat di depan menara besi yg gw ceritakan di awal tadi.
Gw mulai merinding, ketika menyadari kalau sumber suara siulan panjang ternyata berasal dari menara besi itu..
Gw melihat ada sesosok laki2 yang berdiri tegak di bagian pinggirnya, lelaki itu berdiri menghadap ke arah tempat gw duduk, yg sedang mencoba memperbaiki sepeda..
Tiba2..
Gw lari dengan panik...
Ada apa? Kenapa gw tiba2 lari ketakutan?
Trus kenapa harus takut..?
Gw takut, karena ternyata laki2 itu berdiri tanpa kepala...
==
Mereka yg tadinya terlihat akan memarahi karena gw pulang malam, malah tersenyum..
"Kapok gak pulang malam2 sendirian?" Tanya bapak..
Tapi hari2 berikutnya gw kapok gak?
Hehe..ternyata nggak, #briikecil malah banyak megalami pengalaman2 seru dan menyeramkan..
Nanti kapan2 gw pasti cerita..:)
Met bobo, semoga mimpi indah..
Salam
~Brii~