Maklumlah RM Murtejo bukanlah langsung lahir sebagai anak raja.
Ia hanya anak dari adik raja.
Nama ayahnya: Pangeran Mangkubumi, putra ketiga Sultan Hamengkubuwana IV dr Permaisuri GKR Kencana.
Raja Jogja sewaktu RM Murtejo lahir adalah pamannya, Hamengkubuwana V.
Ini karena RM Murtejo sewaktu lahir memang hanya berstatus anak yang lahir dari selir.
Bakal makin jauh jika:
-HB V memiliki putra dr permaisuri maupun selir2nya.
-Pangeran Mangkubumi mengangkat permaisuri (garwa padmi) & memiliki putra darinya.
Jika bayi dlm kandungan itu lahir laki-laki, ia akan langsung menempati urutan terdepan daftar pewaris takhta Kraton Jogja.
Pd 1848, yakni 6 th sblm HB VI naik takhta, ia memeristri putri Kraton Surakarta yg lantas menyandang status garwa padmi: GKR Kencana.
Pd th tsb, HB VI menaikkan status ibunda P. Hangabehi dr selir (garwa ampeyan) menjadi permaisuri (garwa padmi) bergelar GKR Sultan.
...
Berbarengan dng pengangkatan ibundanya menjadi permaisuri, P. Hangabehi diwisuda ayahnya dengan gelar baru: Pangeran Adipati Anom Hamangkunagoro. Itu menandakan dirinya resmi diangkat sbg putra mahkota, calon sultan selanjutnya.
Ini karena ia merupakan sultan yg menjadikan Kraton Jogja kaya raya dng izinkan pengusaha2 Eropa dirikan 17 pabrik gula di seanteo Yogyakarta.
Pd 1921, Sultan HB VII memilih mengundurkan diri, serahkan takhtanya kpd Pangeran Purubaya yg lalu bergelar Hamengkubuwana VIII.
Pendopo & bangunan utama pesanggrahan itu masih ada samoai skrg, terapit oleh kompleks hotel Royal Ambarukmo & mal Plaza Ambarukmo.