, 127 tweets, 15 min read Read on Twitter
Komodor Mattew Perry yang membuka Jepang pada dunia.

a threat..

Part 1
Ceritanya dimulai di Pelabuhan Uraga, Prefektur Kanagawa, Jepang, tepatnya pada tanggal 14 juli 1853.
Pada hari itu 4 kapal dari Angkatan Laut Amerika Serikat, yaitu USS Mississippi, USS Plymouth, USS Saratoga dan USS Susquehanna dibawah komando Komodor Matthew Perry mulai mendekati pelabuhan Uraga, untuk berlabuh.
Kedatangan rombongan kapal Amerika ini bukanlah hal yang biasa bagi masyarakat Jepang, khususnya yg tinggal di sekitar pelabuhan Uraga pada masa itu, karena sekira sejak 200 tahun sebelum ini, Jepang adalah negara yang menutup diri dari dunia luar.
Saat itu Jepang dipimpin oleh Tokugawa Iemitsu. Salah seorang Shogun dari Keshogunan Tokugawa (fyi, masa pemerintahan Tokugawa ini disebut juga zaman Edo). Keshogunan ini memberlakukan kebijakan Sakoku (secara harfiah artinya negara yang terkunci).
Jadi kebijakan Sakoku ini intinya melarang orang asing masuk ke Jepang, dan melarang orang Jepang meninggalkan Jepang. Jika ada yang melanggar, hukumannya adalah hukuman mati.
Kebijakan Sakoku ini mulai disosialisasikan Shogun Iemitsu dalam beberapa dekret dan kebijakan antara tahun 1633 - 1639. Dan akhirnya berlaku dan membelenggu rakyat Jepang sendiri selama ratusan tahun sampai pada hari dimana rombongan Matthew Perry ini datang.
Part 2

Matthew Calbraith Perry, (lahir di Newport, Rhode Island 10 april 1794 - meninggal 4 maret 1858). Datang ke Jepang untuk memaksa mereka membuka diri pada dunia, untuk membiarkan kapal-kapal asing, khususnya kapal Amerika berlabuh dan berdagang di wilayah Jepang.
Dan misi itu tentu saja berhasil dan sukses, walau mungkin Jepang terpaksa setuju karena persenjataan armada kapal perang yang dibawa Perry telah mengintimidasi dan menekan mereka untuk tunduk pada tuntutan Amerika.
Kapal-kapal ini konon adalah yang paling canggih pada masa itu. Orang biasa menjulukinya dengan sebutan "black ship", yang mengacu pada layar kapal yang berwarna gelap, dan asap dari pembakaran batu bara sebagai bahan bakar yang mengepul pekat.
Pada saat yang sama, kapal-kapal ini lah yang pada akhirnya membuat rakyat Jepang sadar, bahwa ternyata mereka sudah tertinggal amat jauh dari bangsa lain, akibat mengurung diri selama ratusan tahun dari dunia luar.
Mereka sadar pedang-pedang katana milik para samuari tidak akan berarti dihadapan meriam-meriam kapal Amerika. Dari teknologi dan persenjataan mereka kalah jauh. Tidak ada benda buatan mereka yang dapat dipakai untuk menyamai teknologi dan senjata yang asing semacam ini.
Butuh sebuah lompatan yang ajaib untuk dapat mengejar ketertinggalan yang amat jauh ini.
Tapi.. kita tahu, Jepang adalah Jepang. Mereka mungkin bukanlah bangsa penemu, tapi mereka adalah bangsa yang cepat dan senang belajar.
Part 3

Dimulainya Restorasi Meiji
Setelah Jepang terpaksa setuju membuka diri, maka ditandatanganilah perjanjian Kanagawa antara kedua negara. Pelabuhan Shimoda dan Hokudate akhirnya resmi terbuka untuk kapal Amerika. Dan kebijakan Sakoku selama 200 tahun lebih resmi berakhir.
Seiring berjalannya waktu, dari interaksi yang sudah terjalin antara masyarakat Jepang dan dunia luar, akhirnya kesadaran bahwa mereka sudah tertinggal jauh semakin kuat. Perlahan-lahan keinginan untuk berubah maju pun muncul dari berbagai kelompok masyarakat.
Kelompok masyarakat ini membetuk kelompok dan semacam aliansi yang mulai menyuarakan pertentangan mereka pada Keshogunan Tokugawa. Salah satu yang pertama kali terbentuk adalah aliansi Sat-Cho.
Aliansi Sat-Cho adalah gabungan antara dua domain feodal, yaitu Domain Satsuma dan Domain Choshu. Pendiri aliansi ini yang paling terkenal menentang Keshogunan adalah Sakamoto Ryoma. (Domain artinya dapat juga disamakan seperti tuan tanah yang menguasai wilayah tertentu).
Untuk sistem pemerintahan feodal Jepang sendiri, pada waktu itu lumayan rumit, karena ada Kaisar, Shogun, Klan, dan Domain itu tadi. Khusus mengenai ini mungkin akan dibuatkan threat khusus. Untuk sekarang arti istilahnya akan disisipkan saja.
Akhirnya Sakamoto Ryoma membangun aliansi Sat-Cho yang berisikan orang-orang yang mendukung Kaisar Komei (ayah dari Kaisar Meiji). Aliansi ini berjuang mengembalikan kekuasaan pemerintahan dari Shogun kepada Kaisar sepenuhnya.
Tapi sayangnya pada 30 Januari 1867, Kaisar Komei meninggal dunia, dan digantikan oleh anaknya, Kaisar Meiji yang naik tahta pada 3 Februari 1867 di umur sekitar 14 tahun. Sang Kaisar muda ini lahir pada 3 November 1852 - dan meninggal 30 Juli 1912.
Pada masa Kaisar Meiji, setelah sekian lama meruncing, perang antara pasukan dan faksi pendukung Kaisar dengan pasukan pendukung Shogun pun akhirnya pecah menjadi perang saudara.
Perang ini disebut Perang Boshin, yang berlangsung pada tahun 1868 hingga 1869, dan akhirnya dimenangkan oleh pasukan pendukung Kaisar, yang salah satunya adalah aliansi Sat-Cho tadi.
Fyi, Perang Boshin ini, pernah diangkat dalam film yang dibintangi oleh Tom Cruise, yang judulnya The Last Samurai.
Dari sekira 12.000 orang yang terlibat perang Boshin, 3.500 diantaranya tewas. Akhirnya banyak sejarawan yang menganggap perang ini sebagai salah satu tolak ukur kemajuan dan pencapaian Jepang pasca 14 tahun membuka diri.
Tapi dibalik simbolitas peristiwa perang Boshin, penyebab utama perang ini sebenarnya cukup kompleks. Singkatnya masyarakat Jepang sebagian ada yang merasa perjanjian membuka diri dengan Amerika oleh Keshogunan Tokugawa malah merugikan posisi Jepang.
Kedua, modernisasi dan westernisasi yang mendadak ini membuat sebagian masyarakat tadi mengkhawatirkan eksistensi adat dan budaya mereka. Pasalnya saat itu mulai banyak orang Jepang yang sehari-hari lebih memilih memakai setelan jas ala barat dibanding memakai kimono.
Akibatnya, gelombang sentimen anti barat pun mulai bermunculan di Jepang. Bahkan ada gerakan radikalnya segala. Gerakan ini mendapat dukungan dari Kaisar Komei. Sehingga saat itu orang-orang ini mengumandangkan slogan "sonno joi" (artinya dukung Kaisar, usir orang barbar).
Dengan posisi Kaisar yang sekarang mulai mendapat panggung politik di publik Jepang, maka ia mulai aktif dalam urusan negara dan pemerintahan. Bahkan ikut campur dalam proses pergantian Shogun (dari Tokugawa Iemochi ke Tokugawa Yoshinobu, antara tahun 1866-1867).
Puncak dari manuver politik Kaisar Komei adalah dikeluarkannya dekret pengusiran orang barbar, seperti apa yang diinginkan pendukungnya. Tapi karena sikap Keshogunan yang kontra dengan dekret tersebut, akhirnya membuat mereka enggan melaksanakannya.
Akhirnya Keshogunan dan orang-orang pendukungnya malah menjadi sasaran kekerasan oleh masyarakat yang marah. Bahkan orang-orang asing yang berada di Jepang pun akhirnya turut menjadi korban oleh kelompok anti barat ini.
Yang paling diingat tentu adalah tewasnya Charles Lennox Richardson yang adalah seorang pedagang asal Inggris. Gara-gara kematiannya, Keshogunan harus membayar ganti rugi sebesar 100.000 poundsterling ke pemerintah Inggris.
Selanjutnya sekitar tahun 1864, sekira 4 tahun sebelum perang Boshin dimulai, tentara dari Domain Choshu (aliansi Sat-Cho pendukung Kaisar Komei) dibantu oleh para Ronin (Samurai yang tidak punya majikan) yang sama-sama membenci barat akhirnya memulai pemberontakan.
Mereka ingin menguasai Kyoto yang saat itu menjadi ibukota Kekairasan tapi masih dikuasai Keshogunan. Namun usaha pertama ini dapat digagalkan pasukan Keshogunan yang dikirim langsung oleh Shogun saat itu Tokugawa Yoshinobu. Peristiwa itu dikenang sebagai pemberontakan Hamaguri.
Tapi satu tahun setelah itu, Domain yang mendukung Kaisar bertambah banyak. Posisi Keshogunan makin lemah, dan akhirnya tidak bisa lagi mengendalikan Domain yang membangkang pada pemerintah Keshogunan di Edo (sekarang dikenal dengan nama Tokyo).
Kemudian pada tahun-tahun tersebut, sebelum perang Boshin meletus, Domain Satsuma (dari aliansi Sat-Cho pendukung Kaisar) malah melakukan pendekatan ke Inggris untuk modernisasi persenjataan Angkatan Darat dan Angkatan Laut mereka.
Padahal kalau dipikir-pikir, ini adalah peristiwa sejarah yang lucu. Ketika mereka berkoar anti barat, tapi malah menerima bantuan darinya. Dan lebih lucunya lagi ternyata Duta Besar Inggris di Jepang Harry Smith Parkes juga mendukung aliansi anti Keshogunan ini.
Tapi ternyata dukungan Inggris itu bermaksud agar Jepang membentuk pemerintahan bersatu yang sah di bawah Kaisar. Inggris tidak mau Keshogunan yang condong ke pengaruh Perancis memerintah Jepang.

Hmm.. ternyata pemerintahan Shogun condong ke Perancis, dan Inggris tidak suka.
Karena memang pada masa itu Inggris dan Perancis adalah rival politik dunia. Jadi atas dasar kepentingan politik masing-masing, keduanya seringkali berebut pengaruh di beberapa negara di dunia.

Kalau dianalogikan bisa jadi seperti Amerika dan Rusia sekarang.
Sementara itu, melihat persiapan militer Kaisar yang telah dimodernisasi oleh Inggris, Shogun Tokugawa Yoshinobu cukup percaya diri dengan penasehat militer dari Perancis. Ia merasa prestise kejayaan tentara Napoleon III akan membantu moral prajuritnya.
Kemudian pada 9 November 1867, aliansi Sat-Cho mengeluarkan perintah rahasia atas nama Kaisar Meiji (Kaisar Komei meninggal 30 januari 1867, dan Meiji naik tahta 3 Februari 1867) untuk membunuh Shogun Tokugawa Yoshinobu.
Akibatnya Yoshinobu mengundurkan dari, dan menandai berakhirnya Keshogunan Tokugawa setelah 265 tahun berkuasa.
Tapi walau pun begitu, keluarga Tokugawa sebenarnya tetap memegang kekuasaan eksekutif, masih memiliki pasukan yang setia dan mereka masih menjadi sentral politik di Jepang pada saat itu. Hal ini tentu membuat aliansi Sat-Cho geram.
Tidak lama setelah itu Kaisar Meiji yang waktu itu berusia 15 tahun mengumumkan bahwa kekuasaan sudah kembali ke tangan Kaisar.

Tapi, di tubuh Dewan Penasehat, deklarasi Kaisar Meiji tidak sepenuhnya mulus.
Walau mayoritas setuju, namun para Dewan Penasehat lebih suka Kaisar membangun kerja sama dengan keluarga Tokugawa di bawah konsep pemerintahan bersama.
Hal ini membuat Saigo Takmori (tokoh aliansi Sat-Cho pendukung Kaisar) menekan para dewan penasehat agar segera menghapus jabatan Shogun dan memerintahkan penyitaan atas semua tanah yang dimiliki Tokugawa Yoshinobu.

Karena secara de facto Yoshinobu masih punya power.
Merespon itu, Yoshinobu memerintahkan pasukannya menyerang Kyoto yang dikuasai aliansi Sat-Cho pada 24 Januari 1868. Lalu aliansi Sat-Cho membalasnya dengan membakar Istana Edo yang menjadi kediaman keluarga Tokugawa.
Kemudian Yoshinobu membalasnya lagi dengan penyerangan ke kediaman Domain Satsuma di Edo, rumah itu dibakar habis, dan pasukan Yoshinobu berhasil menewaskan banyak orang yabg anti Keshogunan.
Serangkaian peristiwa kekerasan serupa terus terjadi hingga perang Boshin benar-benar meletus, dan pada akhirnya sang Kaisar dan para pendukungnyalah yang keluar sebagai pemenang, dan memulai apa yang dikenal sebagai Restorasi Meiji.
Part 4 : Perang Boshin berakhir, Kaisar Meiji berusaha membuat 'lompatan ajaib' untuk Jepang.
Nawacita Kaisar Meiji adalah merubah Jepang dari negara agraris menjadi negara industrialis, memodernisasi sistem politik, kemudian memodernisasi militer.
Lalu bagaimana Kaisar Meiji menyusun strategi dan langkah-langkah yang duperlukan agar nawacita itu dapat tercapai dalam tempo waktu yang sesingkat mungkin?
Pertama, Kaisar Meiji memindahkan ibukota dari Kyoto ke Edo (sekarang dikenal dengan Tokyo). Lalu, disana Kaisar merombak habis-habisan sistem politik dalam negeri.
Pasca perang Boshin, Kaisar melakukan upaya konsolidasi politik dengan sisa-sisa pemerintahan Shogun Tokugawa sebelumnya. Semua tanah milik keluarga Tokugawa disita, dan dialihkan dibawah kendali Kekaisaran.
Pada 1871, Kaisar mengumpulkan semua pemimpin domain (tuan tanah yang menguasai wilayah tertentu), kemudian membujuk mereka agar mau menyerahkan kekuasaan domain guna menciptakan pemerintahan yang terpusat oleh Kaisar.
Saat itu sekitar 300 domain dari seluruh Jepang, bentuknya berhasil dirubah menjadi Prefektur dan masing-masing dipimpin oleh seorang gubernur yang ditunjuk oleh negara. Dengan begitu sistem kepemimpinan yang feodal telah dihapuskan.
Jumlah Prefektur akhirnya menjadi lebih ramping dengan hanya menjadi 75 Prefektur pada 1888, karena beberapa Prefektur wilayahnya digabungkan agar lebih efisien.
Kemudian, juga pada tahun 1871 tentara nasional dibentuk, dan diperkuat dengan kebijakan wajib militer. Nah, disini titik mulainya. Kesatuan tentara inilah yang nantinya akan berperan banyak membentuk nasib negara di sekitar Jepang, termasuk kita.
Disaat yang sama, usaha Jepang untuk memodernisasi militer mereka terus berlanjut. Pada saat itu kiblat teknologi persenjataan mereka adalah Inggris, karena dianggap negara yang paling maju teknologi persenjataannya pada saat itu.
Pemerintah Meiji akhirnya membeli beberapa kapal perang dari Inggris. Jadi, untuk generasi pertama kapal perang angkatan laut Jepang, sebagian besarnya berasal dari galangan kapal Inggris.
Di sektor ekonomi, Kaisar Meiji melakukan reformasi pajak pertanian pada tahun 1873. Tujuannya untuk menyatukan sistem moneter dan pajak, serta menjadikan pertanian sebagai sumber pendapatan utama negara saat itu. (Karena teknologi industrinya baru mulai berjalan).
Kemudian Kaisar Meiji juga menyadari kebutuhan akan sistem pendidikan yang baik dan berkualitas. Hal ini kemudian direalisasikan dengan membentuk kementerian pendidikan pada 1871 untuk melaksanakan reformasi sistem pendidikan.
Sebenarnya pondasi budaya pendidikan di Jepang sudah terbentuk sejak lama. Karena pada masa Keshogunan Tokugawa (zaman Edo) saja jumlah rakyat yang melek huruf sudah mencapai 70%-80%. Mereka sudah senang membaca buku-buku.
Buku-buku itu dibawa oleh pedagang Belanda, yang punya akses berdagang terbatas di Nagasaki. Oleh beberapa orang Jepang yang biasa menjadi penerjemah pedagang Belanda, mereka menerjemahkan buku-buku itu kedalam bahasa Jepang.
Genrenya bermacam, mulai dari penjelasan revolusi industri di eropa hingga menjelaskan kemajuan ilmu pengetahuan di barat.

Pelarangan buku-buku impor ini sempat terjadi pada 1640, ketika pemerintah Keshogunan melarang Kirishitan (agama kristen) di Jepang.
Khusus untuk cerita sejarah pelarangan agama kristen di Jepang ini, ada satu film yang saya rekomendasikan untuk ditonton, judulnya Silence (2016).

Dan kembali ke kebijakan Kaisar Meiji..
Tapi masih saja, usaha-usaha Kaisar ini tetap ada tantangannya. Para petani yang tidak puas dengan kebijakan agraria pemerintah sempat memberontak dan mencapai puncaknya pada 1880. Tapi pemberontakan ini akhirnya masih dapat dikendalikan.
Sistem politik akhirnya ikut berubah pada 1885 dengan dibentuknya sistem kabinet. Lalu pembuatan konstitusi dimulai pada 1886, dimana nantinya konstitusi ini direpresentasikan sebagai hadiah Kaisar kepada rakyat, dan secara resmi diundangkan pada 1889.
Konstitusi itu melandasi terbentuknya sebuah parlemen (Teikoku Gikai). Parlemen ini dipilih lewat voting terbatas, dan pemilihannya pertama kali diadakan pada 1890.
Pada masa-masa itu juga beberapa sektor industri berat Jepang sudah mulai berjalan, diantaranya industri galangan kapal, industri kereta api, peleburah biji besi, pengolahan baja, dan perusahaan heavy industries yang cukup dikenal seperti Mitsubishi pun sudah berdiri pada 1870.
Jadi itulah beberapa kebijakan yang dibuat oleh Kaisar Meiji agar 'lompatan ajaib' menuju kemajuan dan kejayaan Jepang dapat dicapai secepat mungkin. Pada masa-masa ini, Jepang benar-benar membuktikan diri sebagai bangsa pembelajar yang sejati.
Part 5 : Pasca Restorasi Meiji, Jepang menjelma menjadi salah satu negara terkuat di dunia.
Kebijakan Kaisar Meiji untuk menghapuskan sistem pemerintahan yang feodal telah menghancurkan sekat sosial. Yang tadinya berkelas-kelas, kini melebur menyatu sehingga setiap orang lebih punya kesempatan yang sama dalam pendidikan dan berkontribusi untuk kemajuan negara.
Menjelang 1900-an, industri kecil seperti tekstil, kapas, dan sutra hingga yang berat seperti industri persenjataan, perkapalan, kereta api, dan pengolahan bahan tambang di Jepang sudah terbilang maju pada jaman itu.
Perusahaan swasta mulai bermunculan mengisi panggung insdustri Jepang pada era ini. Diantaranya yg tentu kita kenal seperti Mitsubishi yang berdiri pada 1870, salah satu perusahaan swasta yang berkontribusi besar dalam kemajuan industri senjata di Jepang bahkan hingga saat ini.
Pelajar-pelajar Jepang juga banyak dikirim untuk belajar ke luar negeri, khususnya Amerika dan negara-negara barat. Mereka ditugasi untuk mempelajari teknologi dan ilmu pengetahuan di barat dan membawanya pulang untuk diterapkan di negeri mereka sendiri.
Dengan lebih banyaknya rakyat Jepang yang terdidik, sektor industri mereka tumbuh signifikan. Memadukan kaplitalisme barat dan kemajuan teknologi untuk kemudian diterapkan pada industri militer menjadikan Jepang salah satu negara terkuat dalam pertahanan dan ekonomi di dunia.
Akhirnya tidak sampai 30 tahun sejak perang Boshin berakhir, negeri agraris yang feodal ini tiba-tiba menjadi negara industrialis yang maju. Dan menjadi satu-satunya negara asia yang bisa mengimbangi kekuatan negara-negara barat saat itu.
Part 6 : Membuat para tetangga dan pesaing bertekuk lutut
Jepang pada masa ini sudah aktif dalam peta politik dunia. Setelah menjadi salah satu negara terkuat akibat suksesnya restorasi Meiji, tujuan mereka sekarang yaitu melebarkan pengaruh, mendominasi asia timur dan tenggara serta mencari bahan baku untuk industri mereka.
Pada 25 Juli 1894, Jepang menginvasi China. Penyebabnya karena mereka berebut pengaruh dan ingin sepenuhnya bisa mengontrol Korea. Saat itu China masih berbentuk monarki absolut, dimana Dinasti Qing menjadi penguasanya.
Invasi itu resmi menjadi perang terbuka antara China - Jepang pada 1 Agustus 1894. Akibat teknologi militer yang tak sebanding, China kalah telak dalam perang ini. Penyebab lainnya, pada saat yang sama Dinasti Qing sebenarnya juga sedang mengalami kemunduran.
Jika tertarik lebih jauh tentang cerita kemunduran Dinasti Qing sebagai dinasti terakhir yang berkuasa di China, sila menonton film 1911 (2011) dan The Last Emperor (1987).

Keduanya film yang sangat recomended.
Nah, akibat kalah perang tadi, China menyetujui perjanjian Shimonoseki. Dimana ia harus melepaskan pengaruhnya dari Korea dan menarik semua pasukannya, membayar ganti rugi ke Jepang, dan menyerahkan beberapa wilayahnya ke Jepang seperti Taiwan, Pascadores dan Semenanjung Liaodong
Atas kemenangan ini Jepang menjadi makin percaya diri, dan resmi menguasai Korea. Melihat ini Rusia, Jerman dan Perancis merasa tidak percaya. Mereka mendesak Jepang mengembalikan Semenanjung Liaodong kepada China.

Respon Jepang? tentu menganggap ini sebagai penghinaan.
Kalah perang telah membuat China makin lemah. Kondisi itu lalu dimanfaatkan Rusia yang saat itu dipimpin Tsar Nicholas II dari Dinasti Romanov untuk menempatkan pasukannya di Manchuria (wilayah China) untuk mendudukinya.
Oleh Jepang, tingkah Rusia ini dianggap sebagai ancaman.
Menanggapi ini, Jepang segera menjalin sekutu dengan Inggris. Kemudian Jepang menawarkan sebuah perjanjian dengan Rusia, yang kira-kira isinya adalah..
"Jepang mengakui kekuasaan Rusia atas Manchuria, asalkan Rusia mengakui kekuasaan Jepang atas Korea".

Bodohnya, (mungkin terlalu meremehkan Jepang) Rusia sama sekali tidak memberi respon atas inisiatif Jepang ini.
6 Februari 1904 Jepang akhirnya memutus hubungan diplomatik dengan Rusia, kemudian menyerang armada Rusia di Port Arthu. Rusia menjawabnya dengan deklarasi perang pada 9 Februari 1904. Kemudian Jepang juga menyatakan perang keesokan harinya.
Hasil perang ini? Rusia kalah, dan menyerah atas Jepang pada 1 Januari 1905. Akibatnya Rusia harus mengakui kekuasaan Jepang atas Korea, plus menyerahkan seluruh pulau Shakhalin kepada Jepang dan mengakui hak Jepang atas penangkapan ikan di wilayah Siberia.
Untuk ras orang kulit putih pada masa itu yang merasa lebih superior, kemenangan Jepang atas Rusia adalah sesuatu yang sangat memalukan.
Hal ini mulai menyebabkan kekhawatiran bagi negara-negara eropa yang punya daerah jajahan di wilayah asia.
Lalu pada 1920 muncul doktrin oleh para cendikiawan Jepang, yang mengklaim bahwa secara alamiah Jepang adalah pemimpin bagi negara asia timur. Ini akhirnya memperkuat motivasi Jepang untuk terus melakukan ekspansi hingga jauh ke daerah selatan (asia tenggara).
Tapi oleh Belanda, Inggris, Perancis dan Amerika Serikat, yang mengolonisasi beberapa wilayah di asia tenggara, ambisi Jepang ini sudah pasti mengancam kekuasaan mereka atas wilayah koloni masing-masing. Karena itu bagaimanapun caranya harus dibendung.
Merespon itu, Jepang akhirnya mulai mempropagandakan sentimen anti kolonial di wilayah jajahan negara-negara barat tersebut. Pada momen inilah, orang-orang di Hindia Belanda menganggap Jepang sebagai saudara tua yang akan membantu membebaskan Indonesia dari penjajah eropa.
Pada 1940, Jepang sudah menaklukkan Vietnam yang saat itu dikuasai Perancis. Ini adalah keberhasilan pertama Jepang dalam ekspansinya di asia tenggara. Lalu sepanjang 1941-1942 Jepang sudah menguasai asia tenggara (kecuali Thailand), termasuk Filipina dengan mengalahkan Amerika.
Para penjajah kulit putih, khususnya Inggris sungguh dibuat kikuk karena sulit mencerna kekalahan ini. Menjelang kejatuhan Singapura dan Malaya, banyak dari mereka yg melarikan diri ke Australia, mencari selamat. Begitu pun orang Belanda di Hindia, dan orang Amerika di Filipina.
Sementara bagi yang tak sempat lari, orang-orang kulit putih ini ditahan di kamp-kamp konsentrasi, dan bahkan dari tentara Inggris yang tertangkap, beberapa ada yang dikirim ke Myanmar untuk membangun rel kereta api sebagai pekerja paksa (romusha).
Kisah pembangunan rel kereta di Myanmar oleh tenrara Inggris ini secara khusus bisa ditonton di film The Railway Man (2013).
Akhirnya pada 1942 Jepang secara resmi mengakhiri kuasa barat di asia tenggara dengan memaksa mereka angkat kaki.

Pergi dengan membawa dendam, Komandan militer Amerika Serikat di Filipina Douglas MacArthur pernah berucap "I shall return" saat ia kabur ke Australia.
Part 7 : Karma dan Kehancuran
Selama masa gemilang sejak menguasai Korea hingga mengambil alih penjajahan di asia tenggara, Kaisar Meiji sayangnya tidak menyaksikan semua karena ia meninggal pada 30 Juli 1912. Sang anak ketiga, Kaisar Taisho menggantikan sang ayah hingga ia meninggal pada 25 Desember 1926.
Lalu posisi Kaisar dilanjutkan Hirohito, anak pertama Kaisar Taisho yang berkuasa di hari kematian sang ayah hingga 7 Januari 1989. Hirohito adalah Kaisar paling lama yang berkuasa dalam sejarah Jepang.
Pada masa-masa ekspansi Jepang ke asia tenggara, Hirohito adalah tokoh sentral. Ia juga salah satu aktor penting dalam peristiwa yang paling mematikan dalam sejarah umat manusia, yaitu perang dunia 2.
Saat PD 2 mulai (1 September 1939), Jepang bersekutu dengan Jerman dan Italia, yang saat itu ketiganya punya banyak kesamaan, seperti sama-sama militeristik dan fasis. Musuh mereka adalah blok barat seperti Inggris, Soviet dan Perancis. Sedangkan Amerika saat itu masih netral.
Saat PD 2 pecah di Eropa, Jepang memanfaatkannya dengan baik. Mengetahui penjajah eropa lebih fokus ke perang di benua mereka saat itu, Jepang tetap berupaya mendapatkan apa yang ia inginkan. Mengeruk sumber daya alam asia tenggara yang melimpah untuk industri mereka.
Amerika Serikat yang melihat tingkah Jepang sudah sangat keterlaluan di wilayah asia tenggara, melakukan embargo minyak bumi kepada Jepang. Amerika mencoba bernegosiasi dengan Jepang dengan membahas perdamaian di asia tenggara karena Amerika punya kepentingan disana (Filipina).
Tapi saat itu Jepang juga melakukan kebijakan pengamanan parameter wilayah kekuasaannya. Dimana semua bentuk kekuatan asing yang potensial menjadi ancaman disekitar wilayah kekuasaan harus duluan dihancurkan. Konsepnya menaklukkan sebelum ditaklukkan.
Karena itu saat perundingan Amerika-Jepang sedang berlangsung, Pada 26 November 1941, Laksamana Chuichi Nagumo mulai berlayar dari Kepulauan Kuril dg 441 pesawat yg diangkut oleh 6 kapal induk, dan 14 kapal perang berbagai jenis.

Mereka menuju Pearl Harbour, Hawai.
Saat itu Hawai masih berstatus wilayah administratif Amerika Serikat, dan belum menjadi negara bagian. Sedangkan Pearl Harbour yang berada di pulau itu menjadi markas armada pasifik angkatan laut Amerika Serikat.
Amerika sama sekali tidak diperingatkan soal serangan Jepang ini, karena berpikir Jepang tidak akan senekat itu.

Saat itu pagi yang tenang pada 7 Desember 1941, armada Jepang sudah sampai di tujuan. Ratusan pesawat tempur Jepang meluncur dari kapal induk menuju Pearl Harbour.
Dalam posisi tidak siap, kapal-kapal Amerika yang sedang sandar dibombardir oleh pesawat Jepang. Dalam serangan dua gelombang itu Amerika kalah telak. Armadanya hancur lebur. Kehilangan belasan kapal perang, ratusan pesawat dan sekira 2,403 prajurit.
Akibat ulah Jepang ini, Amerika yang tadinya netral, akhirnya memutuskan ikut berperang.

Presiden Amerika saat itu, Franklin Delano Roosevelt menandatangani deklarasi perang terhadap Jepang keesokan harinya setelah serangan Jepang atas Pearl Harbour.
Dalam perang ini Amerika Serikat bergabung dengan sekutunya, Inggris, Perancis dan Soviet yang sudah lebih dulu berperang di Eropa melawan Jerman dan Italia. Sontak Jerman dan Italia pun sebagai sekutu Jepang, juga menyatakan perang pada Amerika.
Akibat kemenangan sementara di Pearl Harbour, Jepang mendapat tambahan waktu beberapa tahun untuk lebih leluasa mengeksploitasi habis-habisan sumber daya asia tenggara.

Sementara Amerika mungkin sambil menyesali, andai dulu tak pernah memaksa Jepang membuka diri. :(
Tapi sejarah sudah terjadi. Sejak hari deklarasi perang, Amerika segera menyiapkan seluruh kapasitas industrinya untuk kepentingan persiapan perang. Dalam tempo 3,5 tahun produksinya sudah mencapai 300.000 pesawat, 86.000 tank, dan 60.000 kapal berbagai jenis dan fungsi.
Tapi sepanjang persiapan produksi itu, peperangan nyata dengan Jepang sudah berjalan. Awal 1942, pasukan Amerika kalah oleh pasukan Jepang di Filipina. Tapi sebulan kemudian Amerika membalas dan berhasil menghancurkan 4 kapal induk Jepang di Samudera Pasifik.
Pertempuran selanjutnya memberikan hasil yang positif bagi Amerika, awal 1945 perlahan mereka berhasil menguasai kota Manila, dan mengakhiri pertempuran di Samudera Pasifik dengan menghancurkan angkatan udara Jepang dengan telak.
Jenderal Douglas MacArthur yang pernah dipaksa kabur ke Australia oleh Jepang akhirnya kembali ke basis militernya di Filipina. Ia menjadi panglima militer Amerika tertinggi untuk kawasan Asia Pasifik yang sedang berperang melawan Jepang dalam PD 2 di kawasan ini.
Pada 17 juli - 2 agustus 1945 pemimpin Inggris, Soviet dan Amerika bertemu di Postdam, Jerman. (Jerman saat itu sudah kalah, dan menyerah pada sekutu pada 7 mei 1945).

Dalam agenda, mereka membahas strategi melawan Jepang yang masih belum menyerah.
Sehari sebelum pertemuan di Postdam ini dimulai, para ilmuwan nuklir Amerika yang terlibat dalam proyek 'manhattan' yang sangat rahasia, sedang menguji coba bom atom buatan mereka di Alamogordo, New Mexico.
Hasil tes ini sukses, dan Amerika resmi punya senjata pemusnah massal.
26 Juli 1945, Amerika dan Inggris mengumumkan bahwa mereka berjanji Jepang tidak akan dihancurkan dan dirampas kemerdekaannya jika mereka segera menyerah. Tapi jika masih tetap melanjutkan perang, Jepang akan menghadapi kehancuran. (You know what their mean).
Atas suksesnya uji coba proyek manhattan saat itu, Presiden Amerika saat itu Harry Truman mengajukan opsi penggunaan bom atom jika Jepang masih belum menyerah sampai 3 agustus 1945.
Tujuannya meminimalkan korban dari pihak Amerika ketimbang harus menyerbu langsung daratan Jepang.
Lewat dari 3 agustus 1945, Jepang ternyata tak kunjung menyerah.
Akhirnya dengan terpaksa, pesawat Enola Gay milik Amerika berangkat menuju Jepang dan menjatuhkan bom atom pertama di Hiroshima pada 6 agustus 1945, lalu disusul bom atom kedua pada 9 agustus 1945 di Nagasaki.
Dalam kondisi negeri hancur porak poranda, dan dengan tanpa ada tuntutan dan syarat apa pun, Jepang akhirnya menyerah dan mengaku kalah atas sekutu pada 2 September 1945.
Demikianlah akhir tragis Jepang saat itu.

Ambisi yang terlalu membara kadang bisa menghanguskan.
Lalu sebuah pertanyaan filsafat muncul dikepala saya. Andai Matthew Perry adalah cenayang yang mampu nelihat masa depan, akankah ia tetap akan datang memaksa Jepang membuka diri saat itu? 😬

-The end-
@threadreaderapp unroll this please..
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Werry Hikmatiar
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!