, 46 tweets, 8 min read Read on Twitter
Siapa yang udah nonton #sexykillers ?
Pada emosi gak liatnya?

Yes saya juga emosi.
But, let me show you a little bit different perspective.
Pemikiran ini membuat saya diejek kapitalis, tapi kita perlu paham mengenai realitanya, sebelum bisa memikirkan dan propose solusi
In a super-super-super simplified manner, kesimpulan dari dokumenter #sexykillers adalah:
1. Industri dan bisnis batu bara merusak alam Indonesia
2. Semua kubu capres, walau menjanjikan "Indonesia lebih baik" punya andil dalam bisnis ini
3. Korbannya siapa? ya rakyat kecil lagi
4. Semua "elit politik" seolah-olah gak mau meng-address masalah ini. Paling ngomong sekenanya. Kenapa? Karena cuannya bisa terancam
5. 6. 7. 8. dst silahkan tambahkan, tapi intinya bikin beberapa orang bahkan malah pengen jadi golput

Ayo lihat sisi lainnya
Sisi pertama: ENERGI
Ya gimana lagi. Dari awal film udah di-mention mengenai listrik yang kita pakai: alat ini berapa watt, alat itu berapa watt, dan lain2.

Sumber energi di Indonesia belum banyak yang terbarukan.
As far as I know, energi terbarukan baru ada di pembangkit listrik tenaga angin dan beberapa solar panel dalam skala gak gede-gede amat. Sisanya? PLTA, PLTU. PLTU pake apa? BATU BARAAA
Pembangkit listrik tenaga lain seolah-olah belum kelihatan di Indonesia. Panas bumi, ombak, nuklir, dll

Apapun alasanny, sumber energi tadi belum bisa berkembang d Indonesia. Alasannya? teknis, safety, dan akhirnya profitability. Yang akhirnya membawa ke sudut pandang berikutnya
Sisi kedua: IT'S A BUSINESS!!!
Supply dan Demand jadi kata koentji di sini.
1. Kenapa banyak dibangun pembangkit listrik? ya karena demandnya tinggi. Desa butuh diterangi, pabrik perlu berproduksi, HP-mu batrenya perlu diisi, laptopmu juga. Ada 250 juta+ jiwa yang butuh listrik
2. Kenapa mesti batu bara? kan sumber energi banyak?
Nah ini yang bikin gemes. Lingkaran setan.
Mau implementasi sumber energi (solar, wind, nuclear, geothermal, dll) GAK MUDAH. Kalaupun sudah berhasil, GAK MUDAH CUAN!
Mulai dari riset, feasibility study, engineering, construction, sampai distribusinya itu bukan hal yang mudah. Saya pernah diskusi sama temen yg jurusan geofisika. Katanya untuk "bikin" 1 geothermal power plant estimasi kasar bangetnya butuh 1 triliun rupiah.
Dengan rasio keberhasilan kurang lebih 50%, outputnya belum tentu sebagus power plant lain, dan maintenancenya MAHAAAL

Meanwhile, kita-kita kelas menengah, yang bisa dibilang paling banyak makan energi, saat tarif listrik naik ngeluh dan protesnya kayak apa.
Ya kalo maunya harga murah doang, gak bisa buat para bisnis sumber energi lainnya untuk thrive
Kita kesampingkan emosi kita dulu. Saya tau kita semua sakit hatinya liat bapak-bapak nelayan yang digusur di Batang.

Tapi sekarang, emosinya disingkirkan dulu
Bayangkan kamu seorang pemilik bisnis. Misalkan ya salah satu elit politik yang punya bisnis batu bara, mau bikin PLTU
Mau bikin PLTU.
Bebasin lahan, ijin, nge-tender, dan lain-lain dah keluar puluhan bahkan ratusan milyar
Tau-tau warga lokal menolak proyekmu, mengancam keberlangsungannya
Sementara kamu sudah ttd kontrak sana-sini, banyak juga pihak yg sudah ttd dan sudah nginvest duitnya ke kamu
Gambarannya kalo proyek skala sebesar itu, delay 1 minggu aja sudah bisa bikin rugi skala milyar. Belum preman lokal, oknum aparat yg resem dll
Sebagai businessman, what would you do? Batalin proyek out of conscience? Ikuti kata hati nurani?
Nope, kamu akan cari cara biar kerugian terminimalisir. Salah satu cara termudah dan termurah (I know, it's sickening) ya bayar aparat atau bayar preman buat nggusur daerah itu.
Jahat? Iya, tapi secara bisnis ini adalah right thing to do, karena:
1. Kamu save money, bisa hemat puluhan milyar
2. Kamu menyelamatkan perusahaanmu dari reputasi buruk
3. Kamu mungkin menyelamatkan pegawai2mu dari pengangguran
Tanpa make emosi dan sentimen, 3 tadi sudah cukup jadi alasan melawan "beberapa ratus warga lokal" yang secara bisnis gak menguntungkan perusahaanmu
Masih nyambung ke point bahwa ini adalah sebuah bisnis, ada sudut pandang 1 lagi: INI ADALAH SEBUAH LAPANGAN PEKERJAAN!

Hayo ngaku, lulusan teknik mana yang gak punya mimpi kerja di sektor tambang dan energi?
Gaji gede, fasilitas oke, jadi mantu idaman pokoknya
Well, ini sisi gelap kerjaan yang kamu mimpikan itu. Welcome to the real world

Dan kembali ke supply dan demand, supply tenaga kerja di sektor ini tu banyak. Demand dari sisi kebutuhan energi banyak. Yaudah match deh
Kalau sekedar maunya kita menghentikan kegiatan batu bara (sawit, minyak dan kegiatan lain yang merusak alam), bayangin aja berapa ratus ribu orang kehilangan pekerjaannya?
Oke sisi terakhir yang mau saya bahas adlh isu lama.
Corrupt systems and politicians

Secara ideal, bisnis yg eksploitasi alam seharusnya sudah dirancang dan dilengkapi dengan usaha recovery alamnya. Contohnya ya nebang hutan nanti di-reboisasi. Habis nambang ya lubangnya ditutup
Ambil contoh Swedia. Salah satu hasil alam terbesarnya adalah timber (kayu) tapi hutannya Swedia dari dulu sampai sekarang relatif terjaga dan lestari. Kenapa? ya karena usaha recovery nya bagus.
Sekarang kembali ke Indonesia...Pengusaha mana yang mau ngeluarin let's say 20 milyar buat nutup lubang bekas galian tambang?
Atau pengusaha mana yang "mau sabar" gak untung dulu selama 15 tahun sampai hutan mulai recover?
Sementara harga gak boleh kalah sama kompetitor dan tagihan sana-sini harus dibayar? Naik dikit, rakyat protes

Sampai sini kebayang kan masalah ginian tu kompleks?

Bear with me, this rant is about to end
Oke. Let's skip to the solution. Solusinya apa kalo udah gini?
Ya gak ada 1 single solution.

Kita perlu lihat ke nature-nya manusia dan bisnis.
1. Manusia rela berubah kalau dia yakin "perubahan" yang harus dia lakukan bisa membawa keuntungan lebih buat dia.

2. Bisnis mau berubah kalau ada regulasi yang memaksa (dan ditegakkan) dan/atau kalau perubahannya bikin dia lebih profitable (nurunin cost atau naikin revenue)
Kita harus cari solusi yang bisa mengakomodir:
1. Resiko para pengusaha rugi/ kurang untung dengan "tidak merusak" dan "tidak menggusur"
2. Kalaupun ada, biasany waktuny gak sebentar --> Gimana biar orang2 tergusur dan alam yang rusak bisa terakomodir sampai si perubahan terwujud
Sedihnya nih, anak-anak lulusan luar negeri dengan jurusan-jurusan fancy-nya
"Renewable energy", "Sustainability", dan semacamnya banyak malah kerja di korporat yang gak ada hubungannya sama jurusannya, bahkan malah di perusahaan yang dalam tanda kutip merusak alam
I won't judge. Saya tau cari kerja gak simple.
Tapi saya harap semangat mereka saat kuliah masih ada. Mungkin mereka (dan kita juga dong!) harus mulai mikir dan meraba-raba gimana biar in the near future, kita bisa memenuhi demand energi kita, tanpa merusak alam secara berlebihan dan tanpa harus mengorbankan rakyat kecil
Gimana caranya?
Yak,tugas berat kita Gen X, Milenial, Gen Z

Selain kerja dan cari duit yg udah susah ini, ayo belajar ttg energi terbarukan, ttg gimana eksploitasi SDA yang tidak terlalu merusak alam, dan yang paling penting gimana ini bisa profitable tanpa harus ngorbanin orang
We already know the system is screwed up. Daripada "Ah gua golput aja" saya sangat menyarankan mending kita bener2 belajar biar di masa depan gak ada dokumentari sexy killers lainnya tentang Indonesia.
Do your thing. Ini gak akan menguntungkan, bahkan bisa membahayakan. Tapi kalau kita tergerak nuraninya, mari mulai cari cara buat berjuang.
Belajar renewable energy dan implementasinya
Belajar bisnis
Belajar dan terjun ke kancah politik
Serta belajar-belajar lainnya.
Saya tau kerja itu capek. Kuliah itu capek, ngurus keluarga tu hectic. But still, we need to do this.

1 Elon Musk yang kerja 100 jam per minggu selama 20 tahun bisa meng-establish SpaceX, Tesla, dan lain lain.
Bayangkan kalau 20 tahun ke depan kita kerja 60 jam seminggu aja (20 jam di luar jam kerja) untuk belajar membuat Indonesia lebih baik, lalu dikali jumlah kita yang peduli (berapa? 1000? 2000? sejuta?) bayangkan perubahan yang bisa kita bawa

Tetap semangat ya teman-teman!
In the meantime, instead of golput, kita bisa pelajari ulang dan review pilihan kita. Cari calon yang kira2 kalau kepilih bisa memfasilitasi riset dan pembelajaran kita menuju masa depan ideal yang tadi saya bilang
MAU DILANJUT GAK BAHASANNYA?
Di IG saya rame bgt ini
Dari temen yg studinya industrial ecology
ada lagi yg dulu kuliahnya sustainable apa gtu d swedia
Finally dari temen yg seorang geophysicist. paling dalem bahasnya
kalo mau follow ig nya: annomatthew
That's about it.
nanti klo ada lagi dikabari ya
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Kurnia BijAKSAna
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!