Thread by @GlHindu

Beda Yudistira dan Duryodana

Yudistira dan Duryodana adalah saudara sepupu. Kitab mereka sama, gurunya juga sama. Yang membedakan mereka adalah karakternya.

Ada saat dimana Duryodana yang selalu mengejek, memfitnah dan mencaci maki Pandawa kena batunya.

Suatu hari Duryodana sbg pimpinan Kurawa ingin menunjukkan kekuatan pada Pandawa. Mereka membawa panji2 kebesaran — dan tentunya mulut besar — dengan tujuan mengganggu Pandawa. Dlm perjalanan, mereka berpapasan dengan Raja Citrasena yg juga dikawal pasukannya.

Karena Kurawa congkak sambil terus mengibarkan panji2nya, Raja Citrasenapun tersinggung dan menganggap polah itu sebagai tantangan perang. Pertempuran terjadi, tp apa daya dlm sekejap pasukan Kurawa luluh lantak. Duryodana ditawan dalam tenda Raja Citrasena.

Mengetahui hal ini, Yudistira mengirim Arjuna dan pasukan khusus untuk berbicara dengan Raja Citrasena. “Bebaskan Duryodana dengan diplomasi. Bila tdk berhasil, bertempurlah, tp jgn membunuh satu prajuritpun karena Prabu Citrasena adalah sahabat baik kita”.

Demikian perintah Yudistira. Maka Arjunapun — bertindak sbg duta Yudistira — menemui Raja Citrasena. Memohon agar Duryodana dibebaskan. “Sungguh mulia hati Raja Yudistira. Meski tiap hari dihina dina dan dicaci maki, ia masih mau membantu Duryodana, bahkan siap bertempur untuknya

Menghargai keluhuran budinya, aku bebaskan sepupumu, Arjuna. Sampaikan salam hormatku untuk Raja Yudistira”. Demikian Prabu Citrasena sambil menyerahkan tawanannya kepada Arjuna.

Itulah beda karakter Yudistira dan Duryodana. Karakter2 seperti mereka terlahir di setiap jaman.

Sebagaimana ajaran2 spiritual lainnya, kisah karakter Yudistira dan Duryodana itu diharapkan bisa menjadi suluh bagi kita : mau memilih mjd spt Yudistira, atau memilih mjd spt Duryodana. Its our free choice. Dan setiap pilihan ada konsekwensinya — hukum karma.