Profile picture
, 20 tweets, 3 min read Read on Twitter
KEPEMIMPINAN SANDAL JEPIT - DALAM RANGKA MENYAMBUT 22 MEI 2019

Suatu hari ditengah hutan belantara, Prabu Dasarata, Raja Ayodhya, terluka karena serangan binatang buruannya. Dlm kondisi terluka itu, ia berjumpa seorang wanita yg membantunya menyembuhkan lukanya dgn ramuan ajaib.
Karena ketaatan dan pelayanan yang diberikan oleh wanita itu, Raja Dasarata kemudian menikahinya dan berjanji akan memenuhi apapun permintaannya. Wanita itu adalah Dewi Kekayi.

Tahun berlalu, anak-anak Raja Dasarata tumbuh besar.
Rama sebagai anak tertua sekaligus putra mahkota dari pernikahannya dengan permaisuri Kosalya, si kembar Laksmana dan Satrugna dari pernikahannya dengan permaisuri Sumitra, dan Bharata dari pernikahannya dengan permaisuri Dewi Kekayi.
Raja Dasarata merasa sudah tua, pun ia melihat Rama sudah dewasa dan matang baik dalam hal ilmu pemerintahan, kebijaksanaan dan ilmu kanuragan. Maka ia berfikir saatnya sudah tiba untuk menyerahkan tampuk pemerintahan.
Namun ditengah persiapan rencana itu, Dewi Kekayi masuk ke peraduan Raja Dasarata, dan dengan wajah dingin mengajukan satu permohonan "hamba minta agar tahta kerajaan diserahkan kepada Bharata", tentu sambil mengingatkan :
"dahulu saat paduka terluka di hutan dan hamba mengobati luka penuh nanah itu, paduka berjanji akan memenuhi semua keinginan hamba. Selama ini hamba tidak pernah memohon, dan inilah satu-satunya permohonan hamba".

Raja Dasarata terduduk lemas. Baginya, dunia sudah kiamat.
Bagaimana mungkin ia memberikan hak Rama kepada Bharata ? Apa kata dunia ? Ia marah pada Dewi Kekayi, ia marah pada dirinya sendiri. Tapi Dewi Kekayi tak bergeming. Cinta seorang ibu membutakan hatinya. Tahta harus menjadi milik Bharata.
Ia melakukan ini tanpa sepengetahuan anaknya, krn saat itu Bharata tdk ada di kerajaan, ia sedang pergi mengunjungi pamannya di Kerajaan Kekaya. Rama yang mengetahui hal ini tiba2 datang bersujud "Ayahanda, ijinkan ananda melaksanakan rencana ananda yang sdh lama ananda susun.
Ananda akan pergi meninggalkan kerajan, oleh karenanya ananda mohon ayahanda prabu mengangkat adinda Bharata sebagai raja". Selesai berbicara demikian, Rama meninggalkan kerajaan, didampingi permaisuri Dewi Shita dan adiknya Laksmana.
Sementara itu, Bharata yang baru kembali mendapati kakaknya sudah pergi. Mendengar semua untaian cerita, dan melihat ayahnya sakit karena memikirkan semua peristiwa itu, Bharata dengan marah berkata kepada ibunya, Dewi Kekayi “aku tidak menginginkan tahta ini.
Tahta ini adalah milik kakakku tercinta, Rama. Aku akan menyusulnya ke hutan dan memintanya kembali”. Maka diikuti ribuan prajurit kerajaan, Bharata memacu kereta kencana menyusul Rama. Ia bersujud meminta Rama kembali, bahwa ia tak ingin menjadi raja, bahwa ayahandanya sakit.
Tapi Rama sudah berjanji akan pergi meninggalkan kerajaan, dan janji itu harus ditepati. Maka sebagai jalan keluar, Rama membuat keputusan “Adikku tersayang Bharata, sungguh mulia hatimu. Aku minta, pimpinlah kerajaan selama aku pergi. 14 tahun sejak saat ini, aku akan kembali”.
Bharata tidak bisa lagi menolak, maka ia memohon agar Rama memberikan sandal jepit yang dikenakannya, lalu Bharata kembali ke kerajaan. Ia kembali tidak bersama Rama, tetapi bersama sandal jepitnya.
Selama 14 tahun menjadi Raja, Bharata menempatkan sandal jepit itu di singgasana kerajaan, sebagai perlambang bahwa ia memimpin kerajaan atas nama kakaknya, Rama. Dan dibawah kebijaksanaan Bharata, negeri Ayodhya berkembang menjadi negeri yang makmur.
Pertaniannya subur, negerinya aman, hukum ditegakkan, upacara-upacara keagamaan diselenggarakan dengan khusuk. Rakyat berbahagia.

Sandal jepit itu, adalah perlambang kesederhanaan. Ia adalah alas kaki dari rakyat jelata.
Sandal jepit yang bertahta diatas singgasana, adalah perlambang bahwa sejatinya seorang pemimpin adalah ia yang menjadi pelayan segenap rakyatnya, yang harus paling pertamakali merasakan penderitaan rakyatnya.
Karena itulah dipilih sandal jepit, bukan mahkota. Kebijaksanaan memilih sandal jepit untuk bertahta diatas singgasana adalah kebijaksanaan yang menjadikan Ayodhya makmur.

Kisah keteladanan Rama-Bharata jg mengajarkan, singgasana bukanlah ttg siapa yg berkuasa.
Mereka tak berebut, bahkan saling memberi hak. Ketamakan orang lain tidak membuat kebeningan budhi mereka menjadi keruh. Mereka adalah ksatria2 sejati yg berpegang teguh pada kebenaran.

Di penghujung kisah, Rama memberi nasihat pada Bharata tentang dasar2 kepempinan.
Uraian nasihat Rama kepada Bharata itu disarikan mjd “Asta Bratha”, 8 karakter yang harus dimiliki seorang pemimpin. Tak perlu berebut singgasana, tapi berjuanglah agar memiliki 8 karakter itu. Untuk dapat memuliakan SANDAL JEPIT yang bertahta di singgasana.
****

Maka, 22 Mei nanti, siapapun yg dinyatakan keluar sbg pemenang oleh KPU, semoga mampu menempatkan “sandal jepit” di singgasana, dan pihak yg kalah semoga legowo seperti keteladanan sikap Rama dan Bharata.

Yg ribut hanya Kekayi, kekuatan lama yg masih sering mimpi basah.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to HinduGL
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!