Thread by @RickyBrahmana

Aku mau cerita tentang crazy ex girlfriend, tapi nanti pas jam kerja. 😎

Let's start this #CrazyExGirlfriend with a disclaimer.

Aku bukan orang yang romantis, gak suka gombal, gak pernah berantem rebutan cewek, gak bisa dibilang setia dan gak posesif.

Aku cuma punya attention to details yang kayak pisau bermata dua.

Untuk laki2, next time kalian ketemu perempuan entah itu gebetan, pacar, istri atau selingkuhan, coba puji hal2 kecil yang sering gak menyolok.

Garis tipis di ujung mata yang menurut kalian "biasa" itu bikinnya bisa satu jam and exhausting.

Believe me, it'll paid off greatly.

Oke, back to #CrazyExGirlfriend.
Mantan gila yang mau kubahas ini justru yang terakhir sebelum aku nikah.

Ketemunya di acara kementerian pariwisata zaman Pres. Megawati, dia jadi narasumber talkshow. Usut punya usut ternyata dia ex putri pariwisata dari dua tahun sebelumnya.

Namanya ((putri)) pasti bosan kan sama pujian2 fisik gitu. Yang bilang cantik pasti banyak. Sexy apalagi.

Jadi waktu turun ke backstage aku cari kesempatan untuk memuji "isi kepalanya" dan ngajak makan siang di kantin gedung. Iya, kantin gedung.

Singkat cerita, setelah dua kali jalan bareng kita jadian. Itulah makanya kubilang tiny details yang untuk sebagian orang insignificant itu penting. Tapi itu nantilah dibahas.

Hubungan kami cukup normal awalnya, yah the calm before the storm lah kira2. #CrazyExGirlfriend

Aku kuliah di kampus berasrama tapi karena jaraknya cuma 3 jam dari rumah, hitungannya semi LDR lah.

Karena pulang cuma seminggu atau dua minggu sekali jadi tiap weekend itu pasti dimaksimalkan kencannya.

Di tahun ketiga mulai ada keributan kecil2 karena aku mulai gak punya cukup waktu untuk telpon/SMS dan kadang gak bisa pulang sampai 3 bulan karena skripsi and all that shitty college stuff.

My first mistake was calling her with my dorm roommate phone #CrazyExGirlfriend

Without my knowledge nor consent ternyata si perempuan ini nyimpan nomor telepon temanku itu.

And one day she called him in the middle of the night minta HPnya dikasih ke aku karena aku gak balas SMS dan gak ngangkat telpon. My phone was in silent mode, SMH.
#CrazyExGirlfriend

Ini masih remeh lah dibandingkan kegilaan selanjutnya.

Few weeks later dia SMSan ke temenku itu, cukup panjang dan kubaca isi SMSnya si #CrazyExGirlfriend ini nanya pendapatnya tentang aborsi dan hamil di luar nikah.

Yes, we had sex.
Yes, we always used protection and common sense.
No, it wasn't the first time for any of us.

Cuma nanya masalah aborsi dan hamil di luar nikah itu kan bisa bikin persepsi liar di kepala orang, bngst! #CrazyExGirlfriend

Otomatis darah militer abang naik lah ya kan.

Setelah klarifikasi ke temen yang polos2 gak punya otak itu, kubela2in ninggalin skripsi dan tugas2 demi bisa pulang untuk nanya si #CrazyExGirlfriend ini kenapa dia bisa segila itu.

Rehat sebentar, abang ada meeting dulu sekejap.

Abang lanjutin #CrazyExGirlfriend sambil meeting ajalah. Bossnya jauh cuma keliatan mukanya doang.

Udah selesai klarifikasi dan konfrontasi nih, si #CrazyExGirlfriend pun udah minta maaf, ngakunya cuma becanda dan bilang dia kepikiran karena ada temennya yang MBA. Okelah, baiklah.

Perhubungan duniawi kita pun berlanjut normal sampai beberapa bulan menjelang kelulusan

Ya namanya persiapan kelulusan, pasti ada sidang skripsi lah, perbaikan lah, ketemu pembimbing, penguji lah, diskusi apa lah segala macam.

Mana sempat ngurusin pacaran jarak jauh apalagi siang2. Malam juga udah cape kan, eh berulang lagi gilanya si #CrazyExGirlfriend ini

Ujug2 habis maghrib dia nelpon marah2 bilang kalau dia di depan rumahku. Kesambet setan kayaknya. And trust me, this was too absurd to be manufactured by me.

Fun fact, kita udah setengah tahun gak having sex sejak masalah curhat aborsi si #CrazyExGirlfriend

Katanya semalaman dia nginap di RS karena
pendarahan dan hari ini mau ngadu ke bapakku kalo dia hamil dan minta tanggung jawab. Sampai sekarang jujur aku gak bisa lupa gilanya si #CrazyExGirlfriend ini

My first logical response? Ya nelpon bapakku lah.

Dan astaganagabonarkepalasukuanakdalam! Si #CrazyExGirlfriend memang ada di rumah dan udah disuguhi minum sama si mamak.

This was real conversation.

B: "Iya, itu pacarmu di depan."
A: "Bilang apa dia?"
B: "Ngaku hamil."
A: "Terus?"
B: "Urusan kalian lah itu."

Orangtuaku tahu aku "bandel"

Mamaku sering nemu kondom di kamarku dan mamaku cuma ngomong gini.

"... Kalian anak zaman sekarang itu bandel2 kali ya. Hati2 kau jangan sampe gagal sekolahmu."

So yes, they didn't believe I impregnated a woman especially the #CrazyExGirlfriend

Jadi setelah (pura2) diladeni ngobrol sama orangtuaku, si #CrazyExGirlfriend ini pun pulang lah.
Aku yang memang udah jengah sama dia masih mencoba sabar dan minta bukti minimal testpack.

Biarpun kalo dia niat sebenarnya bisa ngasih punya orang lain. Untungnya sih nggak ada.

Lagian logikanya gak mungkin ada orang hamil 5 ato 6 bulan belum melendung perutnya. Kalopun dia memang hamil, mau gak mau pasti aku tanggung jawab lah, cuma kan memang gak ada.

Si #CrazyExGirlfriend ini aja yang mengada2.

Orangtuaku pun pasti murka kalo memang bener aku menghamili anak orang di luar nikah dan gak mau tanggung jawab.

Bodo amat dengan adat istiadat dan norma, kalo berani berbuat ya harus berani tanggung jawab. Tapi si #CrazyExGirlfriend ini gak paham kayaknya sama prinsip itu.

Fast forward ke satu minggu berikutnya, setelah diskusi alot aku minta bukti dan dia ngeles, aku ancam pulang dan ke dokter bareng, dia juga gak mau akhirnya dia bilang kalo dia miscarried karena kecapean dan stress.

Whatever, you maniac! #CrazyExGirlfriend

Di satu sisi aku masih marah, di sisi lain senang karena ini artinya ada celah untuk closure. Setelah beberapa hari untuk menenangkan jiwa, kuminta untuk putus baik2 dan dia OK.

Dia kerja ke Batam dan nikah, aku ke Jakarta dan nikah juga. Selesaikah drama #CrazyExGirlfriend?

Weits! Mau kemana? Abang belum selesai.

Dua tahun lalu dia muncul ngirim friend invitation di FB. Aku yang udah gak ingat2 masa lalu lagi confirm dong. Chat ngalor ngidul di messenger sampai tukeran nomor HP dan kukasih. #CrazyExGirlfriend

This is how I know I'm fucked up.

Aku gak biasa ngeblok orang dan dia pun kayaknya gak akan jadi pengecualian. Aku paling cuekin dan delete WAnya aja kalo lagi males.

Tapi suatu hari dia pernah tiba2 curhat dan bilang gini.

"jujur ya Ky, sebenarnya waktu itu aku masih virgin."

#CrazyExGirlfriend

Kenapa aku jadi tiba2 ingat sama lagu ini bngst! 😂😂😂😂

Pengakuan gila ini otomatis bikin dilema dong karena bisa jadi pembenaran semua hal2 gila yang dia buat itu.

Responku waktu dia bilang itu adalah nanya kenapa dia bohong. Dan jawabannya ini yang bikin aku makin yakin kalo dia itu #CrazyExGirlfriend

Dia bilang, "aku sebenarnya mau menguji kamu. Membuktikan kalo temanku yang bilang semua laki2 itu sama, berusaha untuk dapat virginity dari pasangannya. Dan ternyata kamu juga sama kayak laki2 lain."

What the fuck is wrong with her?#CrazyExGirlfriend

I swear to God. Sampai detik ini dan cukup banyak perempuan yang jadi mantan, gak sekalipun aku memaksakan sex dengan alasan apapun.

You can ask my wife how often we petting and cuddling naked under the bed and ended up just sleeping waktu masih pacaran. #CrazyExGirlfriend

Jadi kalo memang dia masih perawan waktu itu dan dia jujur, nothing would've happened.

Tapi deep in my heart and far inside my head aku masih tetap sama label #CrazyExGirlfriend, karena gak ada orang waras yang muncul tiba2 cuma untuk bilang ini ke mantannya.

Aku gak mau bilang kami lost contact karena dia pasti cari kemana2 dan eventually found it. Cuma sekarang kalo dia WA aku langsung hapus jangan sampe ada 2 centang biru.

Dan semua ini pun sudah kuceritakan ke istriku, jaga2 kalo nanti dia memutuskan untuk ganti modus.

So that's it. The thread and damnfull story of #CrazyExGirlfriend.

Dia udah nikah duluan, punya anak 3. Aku udah nikah, punya anak 1. Tapi entah kenapa dia memutuskan untuk menggila lagi, cuma dia sama Tuhan yang tahu.